Halooo haloooo saya adalah author baru yang saraaap*dilempar tongkat* kalian bisa panggil saya kou atau vian, mau pakai suffix juga gak masalah atau panggil apa saja deh *di getok reader*. Oke sebelum saya tambah sarap saya akan mebawakan cerita abal hasil dari ngures otak saya sendiri. Maaf kalau ceritanya kurang menarik, harap dimaklumi ya reader semua saya masih newbie*bener gak tuh tuliasannya*.

Naruto by Masashi Kishimoto

Lelaki bertudung orange

Warning: OOC, Typo, Alur kecepetan, Bahasa kurang bagus, Romance kurang berasa dan berbagai ke kurangan lainnya.

Enjoy this story, don't like don't read

Chapter 1

Namikaze Naruto, lelaki berparas manis dengan kulit tan yang membalut tumbuh kecil dan agak pendek—sangat pendek untuk ukuran lelaki-. Mempunyai tiga buah garis halus seperti kumis di kedua pipi chubby-nya yang membuatnya semakin imut, mempunyai surai kuning secerah mentari pagi dan iris mata sebiru langit tanpa awan. Oh ya, jangan lupa dengan dua kuping rubah yang ada di kepalanya dan ekor yang menghiasinya. Dia sedang tidak bercosplay tetapi memang itulah wujud Naruto, Naruto adalah manusia setengah rubah. Bukan hanya Naruto yang mempunyai wujud seperti ini, teman-teman Naruto pun mempunyai wujud yang sama yaitu manusia setengah hewan. Aneh? Tentu saja karena kalian tidak tau dimana Naruto tinggal. Naruto tinggal di sebuah desa tersembunyi bernama KONOHA, desa ini mempunyai warga desa yang seluruhnya adalah manusia setengah hewan. Karena hal inilah desa ini dibangun di sebuah tempat yang awalnya adalah hutan belantara yang kini sudah berubah menjadi permukiman penduduk. Sampai disini dulu pengenalan tentang desa juga tokoh utama kita, ayo kita lanjut ke cerita.

TOK TOK TOK

Terdengar ketukan yang cukup –sangat- keras dari depan rumah yang Naruto tinggali. Tidak berapa lama, terdengarlah suara orang memanggil dari luar sana.

"Narutoooooooooooo! Narutooooooooooooo!" Teriak seorang pemuda dengan tanda segitiga terbalik yang menghiasi kedua pipinya.

"Iya tunggu sebentar!" Kata Naruto dari dalam rumahnya.

Cklek

"Kiba? Ada apa pagi-pagi datang ke sini? Tumben sekali." Kata Naruto yang mendapati sahabatnya—Kiba—berkunjung pagi-pagi ke rumahnya.

"Hehe.. begini Naruto, aku ingin kamu menemaniku ke kota. Akamaru sakit dan dia harus di periksa. Kau mau kan menemaniku ke kota Naruto?" Kata kiba dengan pandangan puppy kepada Naruto.

"Hah?! Kota?! Kau gila Kiba! Kau tidak lihat wujud kita ini? Kalau sampai ketahuan manusia-manusia itu kita bisa di bunuh tau!" Kata Naruto kesal pada temannya yang mempunya kuping serta ekor anjing yang menghiasinya.

"Oh! ayolah Naruto, kita bisa menggunakan penyamarankaaaaan… kumohon Narutoooo kasian Akamaru dia sangat menderita, lihat ini." Mohon Kiba pada Naruto sambil menunjukan Akamaru yang terkulai lemah di pelukannya.

"Baiklah baiklah, tapi bagaimana kita menyamar tanpa ketahuan?" Kata Naruto akhirnya menyerah karena kasihan pada Kiba.

"Aku sudah siapkan ini." Kata Kiba kembali semangat dengan menunjukan dua pakaian yang akan menjadi penyamaran mereka.

"Haah baiklah." Kata Naruto pasrah dan akhirnya memakai pakaian itu.

Tau cerita gadis bertudung merah? Nah seperti itulah pakaian yang di kenakan oleh Kiba dan Naruto saat ini, dengan kain yang agak panjang sampai sebatas paha yang bisa menutupi ekor dan tudung yang berfungsi untuk menutupi kepala mereka terutama kuping hewan yang mereka miliki. Kiba menggunakan pakaian berwarna coklat pohon dan Naruto menggunakan warna orange, setelah siap dan sudah membawa makanan dan pakaian merekapun berangkat, Karena perjalanan ke kota memakan waktu yang cukup lama dan tentu saja mereka harus bermalam di sana. Setelah beberapa jam menaiki kereta kuda menuju kota, akhirnya merekapun sampai di kota. Sekarang sudah malam jadi mereka berencana mencari tempat untuk mereka bermalam.

"Hei Naruto lihat itu!" Kata Kiba menunjuk sebuah papan kayu bertuliskan 'Share House'.

"Apa?" Kata Naruto lalu melihat ke arah yang di tunjuk Kiba.

"Kita bisa tinggal di situ malam ini." Kata Kiba dengan memasang senyum lega, karena sudah agak lama mereka berjalan akhirnya mereka menemukan tempat yang Kiba pikir adalah penginapan.

" Mmh.. Kiba kau yakin itu penginapan?" Tanya Naruto pada Kiba. Naruto tidak begitu yakin kalau itu adalah penginapan.

"Kenapa memangnya? Kau tidak baca ada tulisan Share House di papannya?" Kata Kiba yang heran karena Naruto bertanya seperti itu padanya.

"Apakah Share House dengan penginapan itu sama ya?" Tanya Naruto yang masih bingung.

"Ntahlah, yang penting sekarang kita harus istirahat. Kakiku pegal dan aku mengantuk Naruto." Kata Kiba cuek dan langsung mengetuk pintu.

TOK TOK TOK

"Hey Kiba tunggu sebentar, jangan sembarangan begitu dong." Kata Naruto panik.

"Sudah kau tenang saja." Kata Kiba sambil tersenyum dan melanjutkan kegiatan mengetuk pintunya namun kali ini lebih keras.

"PERMISIIIIIIII!" Teriak Kiba nyaring.

"Kiba pelankan suaramu bodoh!" Kata Naruto yang tidak menyangka bahwa Kiba akan mengeluarkan suara yang tidak kalah nyaring dengan suaranya.

"PERMISIIIIIIIIIIIII…" Teriak Kiba makin keras. "PERMISIIIII KAMI INGIN MENGINAP! TOLONG BUKA PINTUNYAAAAA!" Teriak Kiba lebih keras yang kali ini terkesan seperti memerintah.

"Kiba!" Teriak Naruto yang panik dengan kelakuan temannya.

"Tenanglah Naruto, bantu aku untuk memanggil orang yang ada di dalam keluar." Kata Kiba agak kesal karena Naruto yang malah sibuk panik bukannya membantu untuk memanggil orang yang ada di dalam.

"Iya baiklah." Akhirnya Naruto menurut, sebenarnya Naruto sudah takut berada di luar pada malam hari di tempat yang tidak dia kenal dengan udara dingin dan suasana mencekam yang membuat bulu kuduknya merinding.

"PERMISIIIIIIIII! ADA ORANG DI DALAM!? KAMI INGIN MENGINAP! TOLONG BUKA PINTUNYAAAAAA!" Teriak Kiba dan Naruto keras dengan usaha yang di lakukan masing-masing. Kiba yang mengetuk pintu dengan keras dan Naruto yang membunyikan lonceng yang berada di depan pintu rumah itu.

"PER…"

Teriakan mereka terhenti karena mendengar suara dari dalam. Seperti langkah kaki seseorang yang menuju pintu. Mereka yakin itu adalah orang yang akan membuka pintu ini setelah mendengar suara gaduh yang mereka buat barusan.

"Tunggu sebentar." Kata seseorang dari dalam dengan suara baritone dan nada datar.

Beberapa detik kemudian pintu terbuka dan memperlihatkan seorang berbadan tinggi, berkulit seputih porselin dengan mata berwarna hitam seperti malam tanpa bintang dengan pandangan tajam dan rambut berwarna biru donker bermodel pantat ayam sedang beridiri tegap di depan pintu melihat datar pada dua orang pemuda bertubuh hanya sebatas dadanya.

"Kalian mencari siapa?" Kata lelaki tampan itu dengan nada datar.

"Mmmh.. Kami ingin menyewa kamar, tuan." Jawab Naruto tidak nyambung dengan pertanyaan lelaki di depannya ini. "Bisakan kami menginap di sini?" Lanjut Naruto bertanya pada orang di depannya ini.

"Kau tidak bisa baca di papan itu tertulis 'Share House' bukan 'Penginapan,' Dobe." Kata orang ini dingin.

"Bukankah sama saja?" Tanya Naruto bingung dengan penjelasan orang di depannya.

"Kau tidak tau arti 'Share House'? Dasar Dobe, kau dan temanmu lebih baik pulang sana. Tidak baik anak kecil malam-malam berkeliaran di luar." Kata orang itu dengan angkuhnya dan meledek Naruto dan Kiba di akhir kalimatnya.

"APA?! SIAPA YANG KAU PANGGIL DOBE?! AKU PUNYA NAMA TEME! DAN AKU BUKAN ANAK KECIL!" Teriak Naruto kesal pada orang di depannya yang memanggilnya Dobe dan menyangkanya anak kecil.

"Hn." Jawab orang itu tidak memperdulikan teriakan Naruto dan hendak menutup pintu.

"Ah! Tunggu tunggu! Kumohon izinkan kami menginap satu malam saja di sini, kami bukan penduduk kota ini. Kami kesini karena ingin memeriksakan keadaan anjing ini, kumohon biarkan kami masuk, tuan." Kata Naruto memohon sambil menahan pintu yang akan ditutup orang itu sambil menjelaskan maksud kedatangan mereka.

"Hm?" Sebelah alis orang itu naik mendengar penjelasan Naruto, lalu beralih melihat seekor anjing yang terkulai lemah di gendongan lelaki bertudung coklat.

"Kumohon tuan. Diluar sini sangat menakutkan, kami tidak tau harus kemana lagi." Kata Kiba yang akhirnya angkat bicara setelah beberapa menit tadi bungkam.

"Haah terserah." Kata orang itu yang akhirnya membuka pintu lebar-lebar pertanda mempersilahkan Naruto dan Kiba boleh masuk.

"Terimakasih banyak, tuan." Teriak Naruto senang dan langsung masuk bersama Kiba kedalam rumah itu.

Lelaki itu atau yang biasa di panggil Sasuke itu menuntun Naruto dan Kiba masuk ke dalam, ketika mereka di ruang tamu mereka bertemu dengan 5 orang yang juga penghuni Share House.

"Sasuke-kun siapa itu? Penghuni baru ya?" Tanya seorang gadis berambut soft pink dengan iris emerald pada Sasuke.

"Bukan Sakura, mereka ini bocah yang tersesat di kota pada malam hari karena ingin memeriksa seekor anjing. Yang tidak tau arti Share House dan menyangka tempat ini penginapan." Kata Sasuke sarkastik yang membuat Naruto dan Kiba hanya diam menunduk.

"Maaf." Kata Naruto dengan suara pelan yang masih mampu di dengar oleh Sakura dkk.

"Haha tidak apa-apa, Sasuke-kun memang begitu kok." Kata gadis itu dengan senyum manis yang menghiasi wajah cantiknya. "Siapa nama kalian?" Tanya gadis itu pada Kiba dan Naruto.

"Nama ku Namikaze Naruto." Kata Naruto kemudian menundukan badannya dan tersenyum manis pada orang yang ada di sana.

DEG!

'Hah? Apa itu?' Batin Sasuke kaget karena mendengar jatungnya berdetak aneh setelah melihat senyuman Naruto, namun ekspersi kaget itu dapat tertutupi dengan wajah datarnya.

"Kyaaa manisnya kamu." Kata seorang gadis bersurai pirang yang rambutnya di kuncir satu dengan poni yang menutup matanya.

"Ah! Aku tidak manis." Protes Naruto pada gadis bersurai pirang tadi, yang hanya di jawab dengan tawa oleh orang-orang di ruangan itu.

"Dan yang satunya? Siapa namamu?" Kali ini seorang lelaki yang mempunyai wajah mirip Sasuke yang bertanya.

"Namaku Inuzuka Kiba, salam kenal." Kata Kiba tersenyum dan terlihatlah taring kecil yang dia miliki yang membuatnya terlihat imut.

"Ya ampun kalian imut-imut sekali haha.." Kata Sakura dengan di iringi tawa kecil. "Oh iya, aku Haruno Sakura." Kata Sakura memperkenalkan diri.

"Aku Hyuuga Neji." Sambung Neji datar.

"Aku Shimura Sai." Kata Sai dengan senyum yang setia menghiasi wajahnya.

"Aku Yamanaka Ino, salam kenal Naru-chan dan Kiba-chan." Kata Ino dengan semangat.

"Aku Nara Shikamaru hoaaam…" Kata Shikamaru dengan di akhiri dengan menguap.

"Aku pemilik Share House ini, namaku Uchiha Sasuke." Kata Sasuke memperkenalkan diri dengan wajah datar. "Baiklah biar kutunjukan kamar kalian." Lanjut Sasuke.

Sasukepun mengantar Naruto dan Kiba kekamar di mana mereka akan tidur.

"Ini kamar yang akan kalian tempati malam ini." Kata Sasuke dan hendak meninggalkan Naruto dan Kiba, namun terhenti karena Naruto yang memegang tangannya.

"Tunggu!" Teriak Naruto yang dengan reflek menahan tangan Sasuke. "Terimakasih banyak, sudah mengizinkan kami bermalam disini tuan Sasuke. "Kata Naruto dan tersenyum sangat manis dan sukses membuat Sasuke harus mengalihkan pandangannya ke arah lain untuk menyembunyikan wajahnya yang mengeluarkan semburat merah.

"Hn." Jawab Sasuke dan langsung berjalan meninggalkan Naruto tapi langsung berhenti dan menengok ke arah Naruto lagi. "Jangan panggil aku tuan, panggil Sasuke saja, selamat malam Dobe." Kata Sasuke sambil tersenyum tipis dan berlalu meninggalkan Naruto dan Kiba.

"Ya, selamat malam." Jawab Naruto dengan semburat merah di pipinya setelah melihat senyum tipis yang di tunjukan Sasuke padanya. Yang menurut pandangan Naruto membuat wajah Sasuke makin tampan.

TBC

Oke jangan tatap saya dengan tatapan mengerikan seperti itu. Saya tau ini cerita gak jelas dan ngerusak mata banget udah gitu pendek lagi. Tapi saya dengan amat sangat memohon reviewnya dan kritik yang membangun dari reader-sama sekalian. Agar saya bisa lebih semangat lagi mengerjakan lanjutan fanfic gaje ini. Kalaupun tidak ada yang review saya bakalan tetep ngelanjutin fanfic ini*dibacok*. Oke sekali lagi terimakasih untuk reader dan silent reader yang udah mau baca fanfic gaje ini. Dan sekali lagi saya tekankan MOHON REVIEWNYA YAAAAAAAAAAAAA#maksa *Di tabok Tsunade*.