FF Wonsung as brother yang baru vai buat nih
couplenya sih Sichul
i hope all readers suka coz vai baru dpt feel saat liat momen Wonsung di ss4
vai belum bisa bikin pair mrk as a couple jadi vai buat as brother
lets read the story
hanna
dul
set
15 years ago
Braak
Pintu kamar itu dibuka paksa seorang namja tua yang sudah memasuki usia 40 tahunnya
"ahjussi hajima! Hajima ahjussi!" Siwon berteriak dan berlari menuju pojok kamar
"malam ini aku bisa menikmati bokongmu! Tidak ada yang bisa menolongmu saat ini!" namja tua itu mendekati Siwon dan menarik tubuh mungil Siwon dengan kasar lalu memposisikan Siwon telungkup
"hajimaaaa!" Siwon berusaha berontak untuk terbebas dari nafsu bejad seorang namja yang memiliki kelainan phedofilia.
"ahjussi! Lepaskan dongsaengku!" Joong Won menarik tubuh renta namja itu untuk menjauhi dongsaeng yang sangat dia sayangi
"kau! Kenapa kau datang?" namja tua itu tampak terkejut melihat Joong Won tiba – tiba ada dihadapannya
"jadi ini yang akan ahjussi lakukan menyuruhku keluar membeli soju agar ahjussi bisa menyodomi dongsaengku?" bentak Joong Won memeluk Siwon yang celana pendeknya sudah melorot hingga setengah paha
"aku sudah bosan menikmati bokongmu bocah tengik! Aku ingin menikmati tubuh mungil dongsaengmu itu" namja itu kembali mendekati Siwon
"setidaknya kau bersabarlah menunggu hingga dia mencapai usia 6 tahun! Apa kau tega melakukan itu pada bocah yang seharusnya menikmati sekolah kanak – kanaknya?" Joong Won berusaha menahan Siwon
"jadi kau mau menggantikan dia melepaskan nafsuku malam ini?" namja itu mencengkram bahu Joong Won
"asal kau lepaskan dongsaengku!" jawab Joong Won meneteskan air matanya
"hyung!" Siwon ikut menangis
"gwencanayeo! Kau keluarlah Siwon-ah! Tapi ingat kau jangan keluar terlalu jauh" Joong Won memeluk Siwon
"keluar pally!" namja yang sudah tidak kuat menahan nafsunya mendorong Siwon keluar dari kamar
Bruuuk
Pintu itu ditutup dengan kasar. Siwon menempelkan telinganya dipintu kamar, dia ingin mendengar apa yang terjadi didalam kamar itu.
"aaaaa sakit ahjussi!" terdengar suara Joong Won menjerit kesakitan
.
.
Siwon masuk kedalam kamar itu dimana Joong won masih terbaring dengan posisi telungkup dan masih tidak bercelana
"hyung bokongmu mengeluarkan darah! Apa yang ahjussi lakukan?" tanya Siwon menyelimuti Joong Won lalu memeluknya
"Siwon-ah! Jika aku sedang pergi mencari uang dan ahjussi itu datang dan mencoba menyentuhmu, ingatlah kau harus berlari secepat mungkin. Arra?" Joong Won berpesan pada dongsaengnya
"arra hyung" jawab Siwon menangis
"ingat kita hidup didunia yang kejam ini hanya berdua! Kita terpaksa menumpang hidup dirumah adiknya eomma yang tidak menyayangi kita! ahjussi malah menyiksa kita. jadi kau harus menuruti semua perintahku hanya aku yang benar – benar menyayangimu Siwon-ah! Hanya aku" Joong Won berusaha duduk walau bokongnya masih terasa perih
"aku juga menyayangimu hyung!" Siwon memeluk Joong Won hyung yang usianya 3 tahun lebih tua darinya.
.
.
Siwon merengek ingin ikut pergi menyemirkan sepatu para pejalan kaki di emperan jalan. Begitulah cara Joong Won mencari uang untuk menafkahi hidupnya bersama Siwon. Menjadi tukang semir sepatu.
"kau tidak boleh ikut Siwon-ah! Jalanan itu begitu panas dan banyak debu. Kau lebih baik menunggu hyung dikamar ini dan jangan lupa untuk menguncinya" Joong Won tidak menghiraukan rengekan sang adik
"shiro! Aku ingin ikut hyung" Siwon merengek
"apa kau takut diam sendirian dikamar ini?" Joong Won bertanya
"aku takut ahjussi menyakiti anusku lagi hyung" keluh Siwon polos
"mworago? Apa yang dia lakukan padamu?" Joong Won tampak emosi
"kemari saat aku baru kencing ahjussi memanggilku lalu tiba – tiba dia memasukan jarinya kedalam anusku hyung! Aku kesakitan lalu aku berlari keluar" aku Siwon
"biadab!" wajah Joong Won tampak begitu emosi
Joong Won berlari kedapur untuk mengambil pisau dapur. Dia lalu mendobrak kamar dimana ahjussinya masih tertidur lelap dan bau minuman dimulutnya
Blas blas blas blas blas
Joong Won menikam tubuh ahjussi jahat itu berulang kali dan tidak memberikan jeda sedetikpun untuk ahjussi meringis sekedar melepaskan sakit yang luar biasa
"hyung apa yang kau lakukan?" teriak Siwon panik
"inilah yang seharusnya seorang hyung lakukan saat Dongsaengnya terancam!" Joong Won meneruskan aksinya menikam tubuh ahjussi dan terakhir dia hujamkan pisau itu tepat diatas organ intim sang ahjussi.
Joong Won menarik Siwon keluar dari kamar ahjussi yang sudah terkapar bersimbah darah dimana pisau masih dia pegang.
"kita pergi!" Joong Won memasukan beberapa pakaiannya dan pakaian Siwon kedalam tas besar yang sudah compang camping karena robek disana sini begitu juga dengan pisau itu.
"kita kemana hyung?" tanya Siwon bingung
"pergi dari sini sebelum ada yang menangkap kita" ajak Joong Won menarik Siwon
.
.
"hyung aku cape! Aku lapar hyung" Siwon mengeluh dan berjongkok
"kau lapar?" tanya Joong Won cemas
"aku lapar hyung"
Joong Won merogoh saku celananya untuk mencari uang.
"hanya ini yang hyung punya Siwon-ah! Kita bisa beli sebungkus roti jahe untukmu" Joong Won melihat sekitar jalan mencari toko makanan
"disana ada kedai kita kesana" ajak Joong Won
Siwon menuruti apa yang dikatakan Joong Won. Kemanapun Joong Won melangkah, Siwon selalu mengikutinya.
.
.
"ini makanlah! Semoga roti ini bisa membuatmu kenyang" Joong Won memberikan sebungkus roti pada dongsaengnya
Siwon ambil roti itu dan segera membukanya. Dia bagi dua roti itu untuk berbagi dengan hyungnya
"ini untukmu hyung! kau pasti lapar" Siwon berikan sebagian roti pada Joong Won
"aku tidak lapar Siwon-ah! Kau makanlah!" tolak Joong Won padahal sepertinya dia yang jauh lebih lapar dari Siwon
Siwon makan roti itu dengan lahap hingga habis begitu juga bagian yang tadi dia berikan untuk Joong Won. Joong hanya bisa menelan air liurnya saat potongan terakhir roti itu dilahap habis dongsaengnya.
"gumawao hyung sekarang perutku sudah kenyang" Siwon memberikan senyum manisnya pada hyung yang sangat disayanginya
"nee cheonma" Joong Won mengusap kepala Siwon.
Mereka melanjutkan kembali perjalanan tanpa tujuan mereka. Semakin jauh mereka melangkah maka akan semakin aman buat mereka menghilangkan jejak pembunuhan ahjussi yang seorang phedofilia itu.
Langkah mereka berakhir statiun kereta yang sudah tampak sepi.
"kita bermalam disini! Besok hyung akan berusaha mendapatkan uang agar kita bisa membeli tiket kereta dan kita pergi dari kota ini" Joong Won memosisikan tas yang dia bawa untuk dijadikan bantal Siwon tidur
"apa kau tidak lapar hyung?" tanya Siwon mencemaskan hyungnya
"aku tidak lapar" jawab Joong Won berbohong
Kriuuu
Suara perut Joong Won terdegar karena lapar. Siwon tersenyum mendengarnya
"kau bohong hyung! Kau lapar" Siwon celingak celinguk melihat sekitar
"kau tunggu disini hyung! Lihat apa yang bisa aku dapat untuk perutmu" Siwon berjalan meninggalkan Joong Won
"Siwon-ah kemari dan jangan pergi" teriak Joong Won melarang
Siwon terus melangkah tidak menghiraukan teriakan Joong Won. Membuat Joong Won cemas
'jika aku pergi aku takut Siwon tidak bisa menemukanku disini! Tapi jika aku diam aku takut Siwon kenapa – kenapa' Joong Woon dilema
.
.
Siwon masih berfikir bagaimana caranya dia mendapatkan uang untuk membeli makanan untuk hyungnya.
'Siwon-ah! Kau dilahirkan menjadi namja yang tampan! kelak kau akan menaklukan dunia dengan pesonamu itu berkat bantuan hyungmu! Itulah yang aku lihat dimasa depanmu'
Siwon terbayang disaat mendiang eommanya yang seorang peramal meramal masa depannya.
Siwon tersenyum dia lalu menghampiri seorang yeoja seusia eommanya yang asyik membaca buku filsafatnya
"ahjuma! Apa menurutmu aku anak yang tampan?" tanya Siwon sok akrab
"mwo?" yeoja itu membatasi halaman yang sudah dibacanya
"apa menurutmu aku anak yang tampan?" Siwon mengulangi pertanyaannya
"kau memang bocah yang tampan anak kecil! Waeyeo?" jawab yeoja itu menghibur Siwon
"apa ahjuma percaya ada peramal bilang aku dimasa depan akan menaklukan dunia dengan ketampananku?" Siwon kembali bertanya
"jinja?" yeoja itu tampak tertarik berbincang bersama Siwon
"nee" Siwon menganggukan kepalanya
"aku berharap kau akan menjadi penakluk dunia dimasa depan!" yeoja itu tersenyum mencubit lembut pipi Siwon
"Apa ahjuma bisa meminjami aku uang? Aku ingin membelikan makanan untuk hyungku yang sedang lapar! Aku berjanji dimasa depan aku akan mengembalikan uang ahjuma beribu lipat" Siwon mengemukakan tujuannya
"kau memang anak yang pintar merayu!" yeoja itu tersenyum lalu membuka tasnya dan mengeluarkan dompetnya
"ini untukmu! Ingat saat kau sukses nanti kembalikan uangku!" yeoja itu membrikan Siwon uang dengan nilai nominal yang besar dimana Siwon tidak pernah memiliki uang sebanyak itu
"aku berjanji ahjuma! Aku berjanji! Akan mengembalikannya!" Siwon ambil uang itu dengan riang
"siapa namamu nak?" tanya yeoja itu
"namaku Choi Siwon dan hyungku itu namanya Choi Yoong Won" jawab Siwon
"namaku Park Jung Soo! Kau harus mengingatnya seumur hidupmu agar saat kau sukses nanti kau akan teringat padaku" jawab yeoja bernama Park Jung Soo bercanda
"aku pasti akan mengingatnya ahjuma! Aku berjanji" Siwon berikrar dalam hatinya
Suittt
Suara peluit diitup petugas stasiun memberitahukan kereta menuju Seoul akan segera datang
"keretaku sudah tiba! Aku harus pergi Siwon-ssi" Jung Soo pamit pada Siwon
"kemana kereta itu akan membawamu ahjuma?" tanya Siwon penasaran
"ke ibu kota negara ini kota Seoul" jawab Jung Soo tersenyum
"apakah disana ada banyak gedung bertingkat?" tanya Siwon polos
"banyak sekali saat kau sukses nanti kau bisa memiliki salah satu gedung tinggi di Seoul" Jung Soo bersiap – siap
"aku pasti akan memilikinya ahjuma!" Siwon mundur karena kereta itu akan datang
"aku pergi Siwon-ssi! ingat kau punya hutang padaku" Jung Soo mengusap kepala Siwon
"aku pasti akan membayar hutangku ahjuma!" Siwon tersenyum
Jung Soo segera masuk kedalam kereta yang akan membawanya ke Seoul. Dia melambaikan tangannya pada Siwon. Dan Siwonpun membalasnya
.
.
"hyung! Aku mendapatkan uang! Ini kita beli makan" Siwon memberikan uang itu pada Joong Won
"Siwon-ah! Dari mana kau mendapatkan uang sebanyak ini?" Joong Won tampak terkejut
"seorang ahjuma memberiku uang itu! apa uang itu memang besar jumlahnya hyung?" tanya Siwon bingung
"sangat besar Siwon-ah! Uang ini bisa membawa kita keluar dari kota ini. Kita bisa beli tiket kereta" Joong Won memeluk dongsaengnya
"jinja?" Siwon tampak tercengang
"kita beli makan sekarang! Kita isi perut kita karena besok kita akan keluar kota" ajak Joong Won
Malam itu Joong Won dan Siwon menikmati makan malam mereka disebuah kedai Ramyun. Mereka tampak ceria dan begitu senang melupakan pagi hari mereka yang sudah menghabisi nyawa pamannya.
.
.
Tiket menuju Seoul sudah mereka dapatkan berkat bantuan seorang dewasa. Joong Won rupanya memang sangat bertekad ingin keluar dari kota dimana mereka tinggal bersama mendiang orang tuanya dan pamannya yang seorang phedofilia.
"hyung saat di Seoul nanti dimana kita akan tinggal?" tanya Siwon menikmati permen kapasnya
"kita pikirkan nanti Siwon-ah! Yang penting kita keluar dari kota ini. Aku ingat aku baru saja membunuh ahjussi" jawab Joong Won berbisik
"nee arraseo" Siwon menganggukan wajahnya
.
.
.
Mereka sudah sampai di kota besar di Korea yang bernama Seoul. Mereka menyusuri jalanan kota Seoul dengan membawa tas compang campingnya.
"hyung kenapa kota ini begitu banyak orang berjalan dan kenapa banyak sekali gedung yang tinggi?" Siwon tampak terpesona oleh keindahan kota Seoul
"menurut ahjussi penjual koran dijalan Seoul ini adalah ibu kota" Joong Soo ikut memperhatikan gedung – gedung tinggi dikota itu
"jadi kota itu punya ibu yah? Gak kaya kita hyung ibu kita udah meninggal" celoteh Siwon polos
Joong Soo memandangi wajah Siwon dengan menahan tawanya. Dia lalu menuntun tangan Siwon untuk melanjutkan langkahnya mencari tempat yang tepat yang akan mereka tinggali.
.
.
Mereka sudah terlalu lelah meneruskan langkah mereka mencari tempat. Mereka menyerah lalu dan memutuskan untuk berhenti melangkah dilorong antara dua gedung pencakar langit.
"aku lelah hyung! Aku ingin tidur" Siwon mengeluh
Joong Soo ambil kardus bekas yang tidak jauh dari tempat dia berdiri. Lalu dia sobek kardus itu agar lebih lebar untuk digunakan sebagai alas tidur dongsaengnya
"baringkan badanmu disini! Istirahatlah!" ujar Joong Won
Siwon mengikuti perintah hyungnya dia segera berbaring diatas kardus bekas itu dan memejamkan matanya. Joong Won duduk disamping Siwon dan menyandarkan punggungnya ketembok gedung tinggi itu.
"lepaskan aku!" tiba – tiba terdengar suara seorang yeoja berteriak
"aku tidak akan melepaskanmu tukang sihir! Kau harus mati ditanganku" kini seorang namja yang terdengar
Joong Won mengintip apa yang terjadi diujung lorong itu. dia melihat seorang yeoja berambut panjang keriting sedang dipukuli seorang namja berperawakan tambun.
"aku mohon lepaskan aku!" yeoja itu memohon
"kau sudah membunuh istriku dengan mantramu itu aku tidak akan membiarkan kamu hidup" namja itu kembali memukuli yeoja tersebut
"tolong aku! Aku tidak membunuh istrimu" yeoja itu terus memohon
Joong Won seketika berdiri mengeluarkan pisau yang dia pakai untuk membunuh ahjussi paman dari eommanya. Saat melihat yeoja itu Joong won menjadi teringat pada eommanya yang sudah pergi selamanya.
Kata – kata tukang sihir itu sungguh mengingatkan Joong Won pada eommanya yang seorang peramal pembaca kartu tarot dikota kelahihannya Goyang.
Langkah Joong Won semakin cepat untuk bisa menolong yeoja yang sedang dipukuli itu.
Blas blas blas blas blas
Joong won hujamkan pisau tersebut kepunggung namja itu berkali – kali. Darah memuncrat mengotori wajah Joong Won yang kalap.
"apa yang kau lakukan nak?" tanya yeoja itu syock melihat Joong Won
"aku tidak suka melihat namja yang suka menganiaya seorang yeoja!" jawab Joong Won dengan wajah dingin
"hentikan namja itu sudah tidak bernafas" yeoja tersebut merebut pisau dari tangan Joong Won
"kenapa kau lakukan itu nak?" tanya yeoja itu memegang bahu Joong Won
"karena aku teringat eommaku yang dipukuli seperti ini hingga eomma mati" jawab Joong Won menangis
"astaga!" yeoja itu memeluk Joong Won iba
"hyuuung!" teriak Siwon samar mencari Joong Won
"aku disini!" teriak Joong Won menghapus air matanya
"siapa dia?" tanya yeoja itu saat melihat Siwon melangkah menghampiri mereka
"dia dongsaengku satu – satunya! Hanya dia yang aku punya didunia ini" jawab Joong Won memandangi Siwon
"kalian hidup berdua dikota besar ini?" tanya yeoja itu
"nee" jawab Joong Won singkat
"jika kau mau kau bisa tinggal bersamaku! Tapi perlu kau ketahui aku adalah seorang dukun" ujar yeoja itu
"aku tidak takut pada dukun, uri eomma dulu adalah seorang pembaca kartu tarot" jawab Joong Won
"jadi kau mau tinggal denganku?" tanya yeoja itu kembali
"aku mau nyonya" jawab Joong Won mantap
"jika kau bisa membantuku mencari 'ikan' Aku akan turunkan ilmuku padamu! Aku akan buat kalian menguasai dunia ini dengan bakat yang kau miliki juga pesona yang dimiliki dongsaengmu ini" yeoja itu membelai wajah tampan Siwon yang sudah berdiri dihadapannya.
tbc
