Fanfiksi ini dibuat tidak untuk mengambil profit apapun, RWBY bukan milik saya.


Netranya menangkap hal berbeda, walau sudah lewat satu tahun segalanya berjalan selayaknya hal yang lumrah. Pandangannya mengedar ke luar jendela, sebuah suara tak biasa akan ada, mengiringi bunyi mesin cat yang hendak ia periksa kelancarannya setiap pagi.

Di luar, beberapa meter di bawah, di petak kosong yang bukan merupakan miliknya walau satu wilayah dengannya, akan ada seorang muda, surai hitamnya memantulkan matahari temaram pagi hari dan akan disibukkan dengan kegiatannya sebagai 'pemilik toko bunga Belladonna'.

Lucu, pikirnya, saat ia mengetahui lantai bawahnya itu akan dihuni seseorang yang hendak membuka usaha toko bunga, dengan pelat atas berbunyi 'Studio Tato Schnee'—satu kontras yang sangat tidak menjanjikan.

Sesekali ia ingin turun ke bawah, menyapa pemilik toko dengan sedikit ... antusiasme, akan tetapi ia menahan diri untuk tidak menampilkan dirinya yang sangat tidak sempurna, sosok dengan tato naga menjalar di tubuh bagaikan akar rambat, lengannya pun tidak absen dari ukiran tato bermotif glyph kebanggaannya.

(Tidakkah kau rasa bunga dan tato adalah antonim?)

Dirinya menatap seksama pemilik surai hitam—terutama pada telinga kucing yang menyembul sesekali mengayun—sesaat meniti langkah mengarungi kegiatan perkebunan dengan teliti; memanen bunga yang telah mekar sempurna, menanami kembali beberapa pot kosong, menyirami pucuk-pucuk muda—

Saat itulah, netra kuning dan biru bertemu.

.

.

.

"Weiss?"

Mengingat hari itu membuatnya merona sejenak, sebelum ia menyadari di hadapannya sang pemilik toko tengah menyodorkan setangkai bunga, entah apa namanya.

"Kau tidak ingin menerimanya?" nada Blake seperti merajuk di telinganya saat itu, bunga biru di tangannya seakan ikut layu.

"O-Oh. A-aku hanya ... berpikir." Weiss memutar bola mata mencari alasan. "Terimakasih atas bunga-bungamu yang selalu indah, Blake."

.

Telinga yang mencuat itu menguncup, Weiss paham apa maksudnya. "Sesuatu yang indah untuk yang indah."

(Dan jemari berlainan yang bertaut itu tidak kunjung pergi.)

[ ]