Hai minna-san, saya newbie dan ini first fic saya. Jadi mohon bantuannya ya, cerita ini memang bala-abal banget. Jadi klik 'back' dari pada menyesal u.u

Saya memang nggak bakat nulis fic atau apapun itu, tapi saya mencoba hehe ._.

Okay, keep reading

.

.

.

.

Purple Sky © Anabella Hiruka

NARUTO © Om Kishimoto

Rated: T

Warning: OCC, typo, cerita gak nyambung, gak memuaskan, ide pasaran, DLL.

.

.

.

.

.

.

.

Hinata meneguk Jus Tomat nya sekali lagi. Rasanya ia ingin muntah sekarang juga. Ia bahkan sama sekali tak menyukai tomat, tapi seorang cowok raven disampingnya benar-benar memaksanya.

Hinata tau, jika membuat kesalahan ia memang patut dihukum, tapi nggak ada salahnya kan untuk menolak meminum apa yang tidak kita sukai.

Dan Hinata mendengus sekali lagi. Diputar bola mata keunguannya, ia melirik Sasuke yang kini malah sedang asyik-asyiknya chating dengan manatan pacarnya, Karin.

Hinata tau, posisi nya sebagai pacar bohongan Sasuke membuatnya sadar bahwa mereka ber-akting mesra hanya saat berada tepat di depan Karin.

Alasannya mudah, Sasuke sama sekali tak menyukai hubungan Karin dengan Kabuto yang semakin hari semakin mesra saja. Tentu saja ia juga tak mau kalah, ia meminta pada Hinata untuk menjadi pacar bohongannya dan membuat cewek berkaca mata tebal itu cemburu~

Hinata sih mau-mau saja, toh sebenarnya dia emang menyukai Sasuke meski ia malas mengakuinya. Lagi pula membantu sesama tak apa kan?

"Bagaimana? Jus tomat itu enak kan?" Sasuke melirik Hinata dari ujung matanya meski pandangannya masih terus menatap Laptop putihnya. Jari-jarinya juga masih sibuk mengetikkan sederet kalimat.

Hinata tersadar, berhenti melamun dan segera menghabiskan Jus tomat nya kemudian segera menggeleng ke Sasuke. Meski tak menyukainya, Hinata masih saja meminumnya sampai habis. Gadis itu benar-benar baik J

Sasuke bangkit, menutp Laptop nya dan memasukkannya ke dalam ranselnya "Sebentar lagi aku akan bertemu Karin, jadi kau pulang sendiri ya?"

Hinata menatap setiap inci gerak-gerik Sasuke, ada sedikit rasa kecewa menyusup hatinya. Tapi meski begitu ia tetap tersenyum dan mengangguk.

"Ya, good luck Sasuke-kun."

.

.

.

.

Hinata masih berdiri di halte bus, sudah dua jam ia berdiri disana tapi bus yang ditunggunya tak kunjung datang. Kakaknya, Neji Hyuga yang juga satu sekolah dengannya sudah pulang sejak tadi, lagi pula ia juga tau kalau kakaknya itu tak mungkin bisa menjemputnya sekarang, pasti ia sedang kerja part time.

Akhirnya Hinata memutuskan untuk menunggu sebentar lagi, jika bus yang ditunggunya tak kunjung datang, ia memutuskan untuk berjalan kaki saja. Lagipula ini musim gugur kan? Ia pasti akan senang melihat daun momiji yang berguguran atau beberapa bunga sakura yang terjatuh kemudian terhempas tertiup angin.

Tapi tiba-tiba suara klaskon mobil membuyarkan lamunannya. Seorang laki-laki muda dengan rambut merah gelap dan tanto di dahinya, serta lingkaran mata hitam disekitar matanya membuatnya tersenyum.

"Lho…. Kak Gaara?"

.

.

.

.

Sasuke membawa mobil sport BMW biru tua nya menuju Café Venezia. Saat masih pacaran dengan Karin, Sasuke selalu membawa gadis itu untuk sekedar makan dan minum disana. Atau mungkin saat first date mereka.

Sasuke juga beberapa kali telah membawa Hinata, meski ia yakin rasanya tak akan sama saat berada di dekat Karin.

Terlalu banyak melamun di jalan membuat Sasuke tak sadar bahwa kini mobil nya sudah terparkir rapi tepat di depan tempat tujuannya. Ia segera turun dan menghampiri meja nomor empat yang dilihatnya Karin sudah duduk manis disana, sembari menyeruput Capucinno nya.

"Sudah lama menunggu?"

Karin mendongkak, dilihatnya Sasuke sudah duduk tepat di depannya. Ia tersenyum, kemudian meletakkan cangkir yang isinya sudah habs bersih.

"Sasuke-kun, akhirnya kau datang."

Karin membenarkan posisi kaca matanya yang sedikit longgar dan hampir jatuh. Sedangkan Sasuke tersenyum tipis, mengambil daftar menu makanan dan menatap satu persatu kalimat yang tergores disana.

"Jadi, ada apa?"

"Ini masalah Kabuto"

.

.

.

.

Hari ini begitu menyenangkan bagi Hinata, meski sempat ditinggal Sasuke dan dibuat kecewa sesaat. Tapi toh nyatanya hari ini ia sangat bahagia. Terlebih lagi Gaara, anak pemilik tempat Neji bekerja adalah sahabat akrab Neji yang kerap membantunya.

Sepulang sekolah, ia dan Gaara mampir menuju kedai ice cream, kemudian bermain air di pantai terdekat, dan akhirnya dinner dengan masih menggunakan seragam sekolah.

Ingin sekali ia merekam kejadi sepulang sekoalh hingga beberapa jam yang lalu. Ah sungguh menyenangkan sekali bersama Gaara.

Ia jadi ingat, bagaimana kabar Sasuke dengan Karin tadi? Ah masa bodoh lha, yang penting ia bahagia sekarang!

Hinata masih terus tersenyum sepanjang hari, tapi toh akhirnya ia memutuskan untuk meng-sms Sasuke sekedar menajakan bagaimana keadaannya sekarang.

To: Sasuke-kun

Sasuke-kun, sudah pulang? Sudah makan? Bagaimana hari mu bersama Karin tadi? Pasti menyenangkan ya? Good Night.

.

.

.

.

To Be Countinue…

.

.

.

.

Haii, sudah saya bilang kan? Cerita ini memang sama sekali gak bagus, tapi saya tetep saja nekat-_- ohiya, mohon saran dan kritik.

Saya masih bimbang apakah mau melanjutkan atau deleted aja u.u mohon jawabannya, apa sebaiknya diteruskan atau dihapus?

-_-Maaf saya memang amatiran.

Akhir kata terimah kasih jika ada yang membaca._. Saya mohon pamit dulu, papay.

.

.

.

.

REVIEW… …