Gadis berambut pirang itu berkali mengucek matanya yang tak gatal, berusaha meyakinkan dirinya bahwa sesuatu yang sedari tadi dibacanya adalah sesuatu yang salah. Jantungnya berdebar tak keruan. Kaget setengah mati dengan pengumuman akhir penerimaan mahasiswa baru secara online yang membuatnya mendadak berkeringat dingin. Ia merasa hasil pengumuman itu tak lebih sebuah bencana. Orang-orang rumahnya tidak boleh tahu. Karena jika mereka tahu, mereka akan—

BRAK!

Gadis pirang itu tak kuasa menoleh ke arah pintu yang barusan dibuka secara paksa hingga menimbulkan suara debaman. Ia tak kuasa juga bernapas saat mendengar seseorang yang sedari tadi mendobrak kamar tidurnya berhasil masuk kemudian menginvasi kamarnya.

"Yamanaka Ino!"

Gadis pirang yang dipanggil Ino tadi meneguk ludah, masih belum bisa menoleh ke arah seseorang yang memanggil namanya.

"Kau harus menjelaskan semua ini!"

Ino menarik napas dalam-dalam dan memberanikan diri menengok.

"Daddy ..." ujar Ino lirih sembari menengok pada orang yang berhasil mendobrak pintu kamarnya tadi.

Lelaki paruh baya yang serupa dengan Ino itu menatapnya tajam—kesal.

"Kenapa kau tidak memberi tahu Daddy kalau kau diterima di fakultas kedokteran gigi dari tadi huh?" Lelaki bermarga Yamanaka itu menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

Ino menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Dari mana Daddy tahu?"

Kepala keluarga Yamanaka itu memicingkan kedua matanya, "Shikamaru yang memberitahu Daddy karena dia juga diterima di fakultas yang sama denganmu!"

"Oh—"

"So? Kenapa kau tidak memberi tahu Daddy?"

Ino memutar otaknya kemudian tersenyum hambar, "Surprise ..."

Alih-alih mendapat ceramah tujuh menit sang Daddy, Ino malah dipeluk hingga kehabisan napas.

"Congrats My Dear! Daddy tahu ini memang yang terbaik untukmu. Love you, My Little Cosmos!" Seru Daddy-nya yang girang karena putri tercintanya akhirnya mau menuruti apa yang ia kehendaki.

"Love you too, Daddy ..." Ujar Ino pasrah di pelukan Daddy-nya.

Sungguh Ino sudah pasrah. Dia sudah tidak tahu lagi apa yang akan dia lalui selama berada di fakultas yang sama sekali tidak diminatinya itu.

—dan saat itu juga ia ingin menjitak kepala sobat nanasnya itu.

.

Karena sesungguhnya, perlahan ia akan tahu bahwa berada di sana hanya akan membuatnya tak betah dan ingin menikah saja!

.

Disclaimer: Masashi Kishimoto

Dentistry Diary

Prolog

[Disaster]

.

TBC

.

Keep or delete?