A Game called Love

Pairing: AkaKuro, slight KiKuro

Disclaimer: Kuroko no Basuke milik Tadatoshi Fujimaki seorang ( Kalau author yang punya bakal berubah jadi Kuroko no Harem )

Genre: Romance, Drama, Angst

Rated: T

Warning!: OOC, Slash, Typo, Failed, BL, Yaoi, Sho-ai


.

.

.

Doumo.. minna-san.. Auhtor Kuhaku balik lagi... Kali ini genre nya angst. Silahkan dibaca dan tolong review ya 'v' tapi ga maksa, kok.. Ah, btw.. Author mendapat inspirasi dari lagu one of repetition by Kagamine Rin. Bagi yang belum pernah liat, bisa cari video nya di youtube "One of repetition AkaKuro" Author suka banget lagu ini . ( lha kok curhat?) udah.. langsung baca aja.. bagi yang tidak tertarik membaca ff author, silahkan bisa pencet tombol back ^^

.

.

douzo...

.

.


Prologue

Hari sudah beranjak malam. Matahari pun sudah mulai tenggelam di ufuk barat. Namun, hal ini tidak menyulutkan semangat seorang pemuda 14 tahun untuk berlatih di gym. Berlatih apa? Tentu saja basket. Suara decitan sepatu milik pemuda ini terdengar dengan jelas. Semua anggota klub basket sudah pulang terlebih dahulu ke rumah mereka ini sengaja tinggal lebih lama agar bisa melatih kemampuan basketnya.

Kuroko Tetsuya namanya. Seorang pemuda 14 tahun. Ia duduk di bangku kelas dua SMP Teiko. Pemuda 14 tahun ini memiliki surai baby blue dan manik secerah langit musim panas. Pemuda ini bisa dikategorikan sebagai seorang pemuda yang kawaii . Rambut baby blue nya yang lembut, mata biru muda yang besar dan bundar, tinggi 155 cm. Hobinya adalah membaca buku di perpustakaan. Minuman favoritnya adalah vanilla milkshake. Hawa keberadaannya yang tipis membuat dirinya tidak punya teman disekolah, selain itu ia memang tidak suka keramainan, ia lebih suka dengan suasana sunyi yang damai.

Menurutnya, kemampuan basket dirinya sendiri kurang—sangat kurang. Ia tidak bisa mendrible bola atau shooting. Karena itu, ia hanya mendapat posisi di third string. Sering ia memperhatikan anggota first string berlatih basket tiap siang. Satu kata yang tepat menggambarkan mereka. 'Keren' adalah kata yang tepat. Kuroko sering mendengar bahwa tim basket mereka hampir— tidak.. tidak pernah kalah dalam pertandingan lawan tim dari sekolah lain.

Dengan nafas yang terengah-engah, Kuroko mengambil botol air minum miliknya di bangku dalam gym. Ia meneguk air itu dengan cepat lalu kembali berlatih basket. Ia berlatih beberapa jam hingga akhirnya matahari sudah tenggelam di barat dan hari sudah benar-benar gelap. Ia melihat jam di ponselnya.

'Ah.. sudah jam 7 malam. Aku harus pulang sebelum Okaa-san marah.' Ujar Kuroko dalam hati.

Kuroko mengambil handuk dan botol minum miliknya lalu berjalan menuju ke loker tempat dimana ia meletakan tasnya. Ia membuka loker lalu mengganti baju yang ia gunakan untuk latihan dengan seragam sekolahnya. Ia lalu membereskan semua barang yang ia bawa, melipat bajunya dan memasukan ponsel ke saku celana. Setelah yakin tak ada barang yang tertinggal, ia membawa tas nya lalu menutup loker dan pulang ke rumah. Sebelum pulang ke rumah, ia mampir ke restoran favoritnya, Maji Burger. Ia masuk dan membeli segelas vanilla milkshake kesukaannya. Ia berjalan pulang ke rumahnya sambil menyesap vanilla milkshake yang ia beli, menyusuri kota Tokyo yang penuh dengan banyak orang.

"Tadaima, Okaa-san."

"Ah, Okaeri, Tetsuya. Ayo, makan dulu."

"Ha'i, Okaa-san."

Kuroko lalu pergi ke lantai dua, ke kamar tidurnya. Ia membuka pintu berdaun coklat itu lalu masuk ke kamar. Sederhana saja kamarnya, tempat tidur, meja belajar, dan meja kecil di bawah dengan dinding bercat biru muda serta lantai menggunakan karpet putih. Ia meletakan tas yang ia bawa di atas meja belajarnya lalu tanpa mengganti seragam sekolahnya, ia kembali turun ke bawah untuk makan malam. Kuroko makan dengan tenang, Okaa-san dan Otou-san nya sudah makan malam terlebih dahulu jadi ia sendirian di meja makan. Setelah selesai makan malam, Kuroko mencuci piring serta alat makan dan gelas yang ia gunakan. Kuroko lalu naik ke lantai dua. Ia mengambil handuk miliknya dan bergegas mandi.

'Haah.. begini lebih baik' gumam Kuroko setelah selesai mandi. Badannya sudah kembali segar. Mandi air dingin setelah berlatih basket berjam-jam membuatnya merasa nyaman. Seusai mandi, Kuroko mengambil PR yang harus ia kumpulkan besok dan langsung mengerjakannya. Memang tak ada yang istimewa dari keseharian pemuda bernama Kuroko Tetsuya ini. Begitulah rutinitasnya. Ia mengerjakan PR nya dengan serius. Ya, Kuroko merupakan siswa teladan di sekolah.

"Ah.. akhirnya selesai." Pemuda surai baby blue itu meregangkan tubuhnya yang kaku akibat terlalu lama duduk di lantai lalu melihat ke arah jam dinding yang tergantung di kamarnya.

"Gawat.. sudah jam 11. Aku harus tidur sekarang." Kuroko lalu bergegas membereskan buku-buku sekolahnya. Ia memasukan buku yang harus ia bawa ke sekolah besok. Setelah yakin semuanya beres dan tidak ada yang terlupakan, Kuroko melangkahkan kakinya ke tempat tidur. Ia merebahkan dirinya di atas tempat tidur yang empuk itu. Karena sudah ngantuk ditambah dengan tempat tidur yang empuk, Kuroko pun langsung terlelap.

.

.

.

TBC