Desclaimer : seluruh cast milik dirinya masing-masing, walau Jonghyun, Daniel punya gue haha

Cast : wannaone member dan trainee pd 101, specialy justice leagu team

Pairing : Ongniel, Nielwink

Warning : YAOI/BXB/GS for Park Jihoon

rate : T untuk sekarang

jika tidak suka Yaoi silahkan tekan tombol close karena saya tidak menerima bash mengenai YAOI

.

.

.

Never x Ongniel

.

.

.

Seongwoo melirik jam tangannya ini sudah hampir tiga jam ia terlambat untuk jam malam asrama, pemuda Ong itu mengeluh lagi-lagi ia harus kena damprat si Ketua asrama Hwang Minhyun. Bukan tanpa alasan Seongwoo terlambat, kali ini ia mendapat detensi dari guru Kim karena merusak model tata surya di labor astronomi dan berakhir membersihkan perpustakaan selama lima jam penuh. Seongwoo memandang sebal pintu asrama yang telah terkunci lalu menaikan tudung jaketnya dan berjalan perlahan kebelakang gedung ia harus memanjat jendela lagi malam ini.

Hujan deras turun saat Seongwoo berhasil melewati jendela ruang loker asrama, ia tersenyum lalu memberi tatapan remeh pada hujan yang mengguyur di luar. Seongwoo membuka lokernya dan segera mengganti sepatu yang penuh lumpur dengan sandal bersih bersiap untuk kembali kekamarnya.

"Ya kemana saja kau?" suara serak bernada rendah itu mengagetkan Seongwoo, ia berbalik dan menemukan Jonghyun yang sedang berkacak pinggang dengan wajah ditutupi masker karena flu.

"Si tua Kim menahanku selama lima jam." Jawab Seongwoo malas, ia melirik pemuda yang kini mulai bersin itu.

"Kau beruntung Minhyun tidak sedang di asrama, kau tahukan poin pelanggaranmu sudah hampir batas limit."

"Maka dari itu lebih baik kau tutup mulut dan biarkan aku lolos hari ini." Seongwoo tersenyum pada Jonghyun yang memutar matanya lelah, entah sudah berapa kali pemuda Kim itu menyelamatkan Seongwoo dari detensi karena melanggar aturan asrama.

"Terserah." Balas Jonghyun ogah-ogahan, meskipun terlihat tidak ikhlas Seongwoo tahu Jonghyun akan menyelamatkannya. Jonghyun itu punya semacam penyakit (Seongwoo menyebutnya seperti itu) untuk selalu membantu orang lain, bahkan jika tanpa Jonghyun Seongwoo sudah lama di usir dari asrama ini.

"Ngomong-ngomong kemana Hwang Minhyun dan apa yang kau lakukan di sini malam-malam?" tanya Seongwoo, melihat keadaan Jonghyun yang flu ia tidak seharusnya berada diruang loker tengah malam denga cuaca dingin mencekam.

"Ia disekolah, klub vocal akan ada lomba lusa jadi mereka masih berlatih .Minhyun bilang akan ada penghuni baru diasrama jadi aku disuruh menyiapkan loker serta menyambutnya, dia akan datang malam ini." Jonghyun berkata datar sambil menutup loker di sebelah loker Seongwoo yang sebelumnya kosong.

Seongwoo akhirnya tidak kembali kekamar ia mengikuti Jonghyun ke pelataran depan arama, keduanya duduk sambil memperhatikan hujan yang turun begitu deras. Sesekali kedua pemuda itu membahas hal-hal tidak penting yang terjadi hari ini pada keduanya.

"Menurutmu seperti apa si penghuni baru itu?" tanya Seongwoo tiba-tiba penasaran

"Mmm anak tingkat dua yang cukup mencolok? Minhyun bilang dia cukup terkenal di kelas reguler tapi tidak bilang siapa namanya." Jawab Jonghyun dan kembali menerka-nerka siapa yang akan datang. Sekolah mereka memang di bedakan antara anak-anak reguler yang tidak tinggal di asrama dan anak-anak asrama, kelas dan gedung mereka juga terpisah. Anak-anak kelas reguler menghuni gedung barat sekolah sementara anak-anak asrama berada di gedung utara. Seongwoo tahu beberapa murid reguler yang terkenal seperti Im Youngmin dan Kang Dongho tapi dia hanya tahu mereka saja itupun karena Youngmin satu kelas vocal dengannya dan Dongho sering mampir ke asrama untuk menemui Minhyun.

"Aku tidak bisa menebak siapa dia, memang OSIS tidak mendapat info apapun soal pemindahan ini?" tanya Seongwoo, Jonghyun itu ketua OSIS dan mungkin saja punya informasi mengenai hal ini.

"Ini tidak ada sangkut pautnya dengan OSIS, lagi pula apapun yang menyangkut asrama akan di urus oleh guru Lee dan Minhyun." Jawab Jonghyun sambil mengedikan bahunya. "Aku juga bingung kenapa dia baru pindah ditengah tengah semester." Semester pertama memang sudah dimulai tiga bulan yang lalu dan tentu saja akan menjadi aneh jika ada seorang anak kelas reguler mendadak pindah keasrama.

"Entahlah Minhyun tidak bilang apa-apa soal itu." Lalu mereka kembali memandangi hujan sambil menunggu si anak baru.

Sebuah taksi berhenti tepat didepan gedung asrama, Seongwoo dapat melihat lampunya yang menyorot kearah tempat ia dan Jonghyun tengah duduk. Seorang anak laki-laki turun dari mobil diikuti seorang perempuan berdress putih, Seongwoo tidak dapat melihat wajah keduanya karena posisinya yang terlalu jauh. Mereka berdua berbincang sebentar, mungkin mengucapkan salam perpisahan karena setelah itu si pemuda berambut coklat terang itu memeluk wanita berdres putih itu.

Jonghyun berlari disusul Seongwoo di belakangnya, ketua OSIS itu pergi membawa payung untuk si anak baru yang terlihat kesulitan dengan koper besarnya . Anak baru itu tersenyum mendapati Seongwoo dan Jonghyun yang membantunya membawa koper-kopernya. Akhirnya dengan beberapa usaha dan pakaian yang sedikit basah mereka berhasil memasukan semua barang si anak baru kedalam asrama.

"Terima kasih dan maaf merepotkan kalian." Ucap si anak baru terlihat sangat canggung berada diantara Seongwoo dan Jonghyun.

"Oh tidak apa-apa kok, sama sekali tidak merepotkan." Balas Jonghyun, ketua osis itu kemudian memperkenalkan dirinya dan Seongwoo pada si anak baru.

"Aku Kim Jonghyun dan Ini Ong Seongwoo, kami akan menjadi roomate-mu dan kuharap kau senang tinggal bersama kami." Ucap Jonghyun, Seongwoo yang ada disebelahnya memandang penuh tanya pada Jonghyun, dari tadi si onibugi ini tidak bilang kalau si anak baru akan sekamar dengan mereka.

"Aku Kang Daniel dari kelas reguler, mohon bantuannya." Daniel memperkenalkan dirinya dan menjabat tangan Jonghyun dan Seongwoo. Kalau di pikir-pikir Seongwoo rasanya tahu dengan wajah dan nama pemuda di depannya ini, setidaknya ia pernah mendengarnya sekali atau dua kali selama tahun lalu.

"Ah si kepala pink yang dibabat Seokhoon-saem!" Teriak Seongwoo lengkap dengan ekspresi bodohnya, ia baru ingat siapa Kang Daniel ini, pantas saja Minhyun bilang anak yang mencolok, karena pada dasarnya Daniel ini memang anak yang mencolok, setidaknya sampai Lee Seokhoon saem membabat kepalanya tahun lalu. Kang Daniel menjadi pembicaraan hangat saat muncul dengan rambut berwarna pink nyentrik pada acara penyambutan murid baru tahun lalu. Jonghyun dan Daniel berpandangan lalu ketiganya tertawa karena komentar spontan Seongwoo.

"Sebegitu terkenalnya kah cerita itu?" tanya Daniel dalam tawanya

"Yeah, kau seharusnya lihat prosesi pembabatan kepalamu ditonton satu sekolah, Jaehwan dan Minhyun bahkan merekamnya." Bocor Seongwoo, Daniel tertawa lagi sementara Jonghyun menginjak kaki Seongwoo karena bercerita hal tidak penting pada Daniel.

"Hahah aku merindukan warna pink itu, tapi Lee-saem akan membunuhku jika berani memakai warna itu lagi." ujar Daniel, mereka bertiga berjalan menuju lantai dua dimana kamar mereka berada. Sesekali Daniel bercerita soal rambutnya yang terus menjadi perbincangan selama semester lalu atau Lee Seokhoon- saem guru matemarika dan pelatih vocal tiba-tiba menjadi hair stailis-nya selama tahun lalu.

"Aku bahkan perlu izinnya untuk mewarnai rambut lagi , yang ini juga saran dari Lee-saem." Cerita Daniel riang, Jonghyun dan Seongwoo yang mendengarnya hanya tertawa-tawa saja, tampaknya mereka akan mendapatkan seorang teman baru yang cocol.

"Aku senang kau bisa cepat akrab dengan kami, welcome to the jungle dude!" Jonghyun memukul lengan Daniel main-main lalu membuka pintu kamar mereka yang terletak di ujung koridor lantai dua. Setiap kamar diasrama ini berisi enam orang dengan tiga kasur bertingkat, anak-anak tahun pertama dan kedua dicampur dalam satu kamar sementara anak-anak kelas tiga tinggal bersama di lantai satu.

"Kasurmu yang itu, tepat diatas kasur Minhyun." Jonghyun menunjuk kasur diatas kasur Minhyun yang memang selama ini kosong, lalu bergerak membangunkan Hyunbin dan Jaehwan yang tertidur.

"Jangan sekali-kali meletakkan barang-barangmu sembarangan atau Minhyun akan melemparnya keluar Jendela, itu moto kamar kami." Kata Jonghyun pada Daniel yang mulai menata barang-barangnya, ia menunjuk papan yang di taruh diatas pintu yang berisi moto kamar mereka. "Bersihkan kamar atau barang-barang kalian berakhir diluar jendela. Hwang Minhyun."

"Hanya ada satu peraturan di kamar ini, "Jangan buat Hwang Minhyun marah." Patuhi untuk kehidupan asrama yang bebas polusi suara." Tambah Seongwoo yang kini menendang pantat Hyunbin yang tak kunjung bangun.

"Ah, dan jangan pernah mengganggu Jaehwan dia itu psikopat." Daniel tertawa karena tepat setelah itu kepala Seongwoo sudah berciuman dengan tiang kasur, pelakunya tak lain dan tak bukan adalah Jaehwan yang sudah berhasil dibangunkan Jonghyun. Ia menendang pantat Seongwoo sebagai penutup sebelum tersenyum ramah pada Daniel

"Wah kupikir orang gila mana yang mau melepaskan kehidupan bebas kelas reguler dan memilih sekamar dengan Hwang Minhyun dan Kim Jonghyun, ternyata si kepala Pink Kang Daniel wellcome to the hell my bro. Aku Kim Jaehwan tahun kedua " Jaehwan tertawa ala psikopat lalu merangkul Daniel, sementar Jonghyun protes padanya "Memang kenapa kalau sekamar denganku?"

"Kupikir kau tidak akan tahu namaku." Kata Daniel padanya

"Siapa yang tidak kenal dengan Kang Daniel kau dan kepala pinkmu itu sangat terkenal, aku bahkan punya vidiomu saat Lee-saem membabatnya." Ia menunjuk kepala Daniel yang sekarang berwarna coklat terang

"Apapun itu selamat datang di Justice League, kau harus berbangga karena kami hanya memilih orang tampan saja. Oh iya jangan tertipu tampang dingin Kim Jonghyun dia itu sebenarnya bodoh." Jaehwan langsung bersembunyi di belakang Hyunbin karena Jonghyun mengejarnya.

"Anyeonghaseo Kwong Hyunbin imnida, tahun pertama salam kenal sunbaenim." Pemuda jangkung yang dari tadi terdiam menyapa Daniel dengan suara low bassnya, ia mengulurkan tangan untuk di jabat oleh Daniel.

"Kang Daniel tahun kedua, mohon bantuannya." Daniel menjabat tangannya.

"Heol apa Hyunbin salah makan kenapa dia mendadak sangat sopan? Jong aku merinding." Ucap Seongwoo yang dihadiahi lirikan maut Hyunbin.

"Jangan dengarkan dia sunbaenim,Seongwoo-hyung itu memang dorai."

"Dia bahkan memanggilku hyung dengan ikhlas, Kwon Hyunbin ada apa denganmu?"

"Diamlah hyung aku berusaha menciptakan image baik disini." Teriak Hyunbin pada Seongwoo

"Imagemu sudah lama hancur, sebaiknya kau pikirkan itu dulu sebelum melanggar peraturan dan merokok di belakang ruang guru." Jonghyun menyahut, ia tidak habis pikir dengan hoobaenya ini, Kwon Hyunbin itu bisa dibilang bodoh atau nekat karena merokok di belakang ruang guru di minggu pertamanya. Hyunbin tidak membalas dan malah tersenyum kecut, gagal sudah rencana meninggalkan kesan baik pada sunbaenim yang bisa mengenalkannya dengan anak-anak kaya dari kelas reguler.

"Niel-ah ingat-ingat untuk tidak mengenalkan gadis-gadis di kelasmu padanya, dia itu semacam serigala berbulu domba untuk para gadis." Jaehwan berkata nyaring dan mulai bergulat dengan Hyunbin yang tidak terima kedoknya di buka.

"Seperti yang kau lihat mereka semua tidak ada yang normal, maklumi saja jika dua hari kedepan kau sering mengalami sakit kepala, semoga betah Niel-ah." Jonghyun menepuk pundak Daniel sambil memperhatikan teman-teman gilanya. "Yak, Kim Jonghyun kalau kami tidak normal berarti kau sama tidak normalnya." Jaehwan sempat-sempatnya menyahut.

"Kau akan sering melihat hal ini, ditambah dengan Hwang Minhyun akan terasa lebih gila. Kami akan berdoa untuk kesehatan mentalmu Kang Daniel." Seongwoo ikut-ikutan menepuk pundak Daniel, ia berdiri tepat disebelah Daniel, pemuda berambut coklat terang itu tertawa melihat tingkah sok bijak Seongwoo padahal dalam kasus ini dia adalah orang paling gila, sudah lama sekali rasanya Daniel tidak tertawa seperti itu.

"Sudah lama sekali rasanya aku tidak merasakan suasana seramai ini, kau tidak perlu menghawatirkanku aku akan baik-baik saja, tahun ini sepertinya akan menyenangkan. Aku akan bahagia kali ini." Ia menghela nafasnya lalu menatap Seongwoo dengan senyuman, jenis senyuman yang tidak biasa saja, jenis senyuman lelah, jenis senyuman yang tak akan pernah di lupakan Seongwoo, senyuman yang sama yang akhirnya mengubah segalanya dalam hidup Seongwoo.

Tepat pukul sebelas malam saat hujan deras mengguyur diluar asramanya Ong Seongwoo bertemu seseorang yang akan mengubah hidupnya, Kang Daniel tersenyum padanya.

TBC/END?

.

.

.

Huh, kenapa gue bikin ff baru lagi? ampuni daku, padahal ff yang satu lagi belom kelar. Gue gemes liat ongniel berkeliaran mulu di tl jadi pengen bikin cerita soal mereka. oh iya guys kalian lebih suka top!Daniel atau botom!Daniel?, gue ini sebenernya penganut Botom!Daneil, tapi ff ini bakal ngikut mayoritas, jadi gue minta pendapat readers sekalian. jangan lupa review dan see you nex chap.