Love by Accident

Cerita cinta yang berisi tentang cinta pertama, sakit hati, bahkan cinta yang bersemi karena sebuah insiden yang tidak disengaja./Tahukah kau terkadang orang yang paling sering membuatmu tertawa adalah orang yang paling bisa membuatmu menangis?/GS!/NEW!

Cast :

EXO member

And other cameo

Seorang gadis berseragam sekolah lari terburu-buru melewati koridor. Ia harus segera ke kelasnya. Ia sudah terlambat!

Baekhyun melihat jam tangannya panik. Ia terlambat lima menit! Ini tidak pernah terjadi sepanjang ia menjadi murid SMA disini. Dan ia tidak ingin membuat nilai merah di buku rapornya. Ayolah! Baekhyun seorang murid teladan.

"Ah!"

Baekhyun bertabrakan dengan seseorang. Entahlah. Buku yang sempat dipeluknya, jatuh berserakan kemana-mana. Itu tugas miliknya dan juga kekasihnya. Baekhyun menggeram frustasi. Ia segera memunguti buku-bukunya. Baiklah, ia sudah terlambat delapan menit sekarang. Baekhyun mengadah untuk melihat pria tinggi yang berdiri angkuh di depannya.

"Hei! Kenapa kau hanya berdiri? Seharusnya kau membantuku. Kau yang sudah menabrakku duluan!", gerutu Baekhyun pada siswa tinggi itu. Pria itu melepas earphone-nya lalu menunduk untuk melihat wajah Baekhyun.

"Tadi kau bilang apa?", tanya pria itu santai.

Demi Tuhan Baekhyun ingin sekali menendang orang ini jauh-jauh. Benar-benar kurang ajar. Baekhyun selesai membereskan buku-bukunya, ia segera berdiri. Menatap murid laki-laki itu dengan sengit.

"Sayang sekali aku tidak punya waktu untuk berdebat denganmu. Tapi tenang saja, aku sudah mengingat wajahmu dengan jelas. Ingatlah masalah kita belum selesai!", ucap Baekhyun dengan menggertakan giginya karena kesal. Tanpa menoleh lagi, Baekhyun memilih meninggalkan pria itu dengan langkah besar-besar. Ia tidak punya waktu untuk menghadapi orang sinting sekarang. Sedangkan pria itu hanya melihat Baekhyun yang menjauh.

Baekhyun sampai di kelasnya setelah memaksakan diri untuk berolahraga pagi menelusuri koridor sekolahnya yang lumayan jauh dari pintu gerbang. Baekhyun sangat lega melihat gurunya belum memasuki kelas. Ia segera duduk di bangkunya dan mengambir nafas sebanyak-banyaknya. Nafasnya memburu karena lelah.

Tao yang duduk sebangku dengan Baekhyun menatap temannya itu prihatin. "Akhir-akhir ini kau sering berkeringat saat masuk kelas", sindir Tao. Mata sipitnya melirik Kris si pria tinggi yang duduk di pojok kelas dengan mata menyala. Ingin sekali ia membakar Kris hidup-hidup. Baekhyun seperti ini karena lelaki itu.

"Aku terlambat bangun pagi ini", ujar Baekhyun dengan susah payah. Ia masih berusaha mengatur nafasnya.

"Berhentilah memanjakan pacarmu itu, kau menyusahkan dirimu sendiri!", gerutu Tao kesal. Ia tau jelas alasan Baekhyun terlambat pagi ini. Pasti karena…

"Chagiya, apa kau sudah membuatkan milikku?", kini Kris mengambil bangku kosong di depan Baekhyun. Ia duduk menghadap Baekhyun yang berada di belakangnya. Baekhyun tersenyum dengan wajah merona. Ia mengangguk. Sejurus kemudian Baekhyun menyerahkan kertas tugas yang ia buat semalaman suntuk hingga membuatnya terlambat bangun pagi ini.

Ya Tuhan! Tao marah! Sangat marah! Baekhyun si murid teladan, berprestasi dan tentunya berotak encer kini terlihat tanpa IQ di mata Tao. Temannya ini dibutakan oleh cinta. Bayangkan saja, ia berpacaran dengan orang yang berbanding terbalik dengannya. Kris memang tampan dan populer, badannya tinggi tegap memang sesuai dengan Baekhyun yang lebh pendek dan imut, Kris terlihat cocok melindungi Baekhyun, wajahnya perpaduan Cina-Canada, senyumnya juga menawan yang bisa melelehkan hati beku setiap wanita. Hanya satu kekurangan pria ini di mata Tao. Pria ini seorang murid berandalan. Membolos dan membuat onar menjadi kebiasaannya. Ia juga terkenal playboy karena sering berganti pasangan. Bukan hanya Tao yang tau daftar hitamnya, seluruh murid di sekolah ini tentu tau dan ia yakin Baekhyun juga sangat mengetahui hal itu. Tapi cinta memang buta! Baekhyun selalu menutup mata dan telinganya bila mendengar sesuatu yang buruk tentang Kris. Ia hanya gadis naïf yang hanya mau mendengarkan hal-hal baik yang Kris lakukan untuknya.

Kris memeriksa kertas tugasnya. Ia tersenyum cerah kepada Baekhyun lalu mengacak rambut kekasihnya itu dengan gemas. "Kau memang yang terbaik Baekhyun-ah. Aku mencintaimu!", seru Kris sebelum kembali ke bangkunya. Baekhyun semakin merona dibuatnya. Baekhyun terlalu mencintai pria ini. Dari ujung kepala hingga ujung kukunya. Baekhyun mencintai segala hal yang ada pada Kris.

Bohong bila ada yang mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk cinta. Bagaimana bisa seseorang mencintai tanpa alasan? Baekhyun dapat memberitahu setidaknya seratus alasan mengapa ia mencintai Kris. Suaranya yang selalu mengucapkan kata-kata manis untuk Baekhyun, jari-jarinya yang selalu menyentuh Baekhyun, aroma tubuhnya, bayangannya. Baekhyun menyukai segalanya tentang Kris.

Tao memandang Kris penuh amarah saat pria tinggi itu kembali ke bangkunya dengan membawa tugasnya yang sudah diselesaikan oleh Baekhyun. Tao hanya bisa mengelus dada. Lagi-lagi Kris memanfaatkan sahabatnya.

"Kau bodoh! Guru-guru salah saat memujimu murid pintar. Kepalamu itu bahkan tidak ada isinya!", omel Tao pada Baekhyun.

Senyum Baekhyun perlahan menghilang. Ia hanya menunduk saat Tao mengomelinya seperti ini.

"Baekhyun sadarlah! Kris hanya memanfaatkanmu! Ia tidak mencintaimu!", ucap Tao dengan emosi menggebu-gebu. Ia sudah bosan menyadarkan temannya ini namun selalu sia-sia. Baekhyun pasti akan menjawab…

"Aku tidak peduli apa kata orang tentangnya termasuk dirimu Tao-ah. Aku hanya mempercayai apa yang kulihat. Dan selama ini Kris selalu bersikap manis padaku. Dan itu membuatku mencintainya".

Tao menggenggam tangannya kuat bahkan buku-bukunya memutih karena geram. Tao merasa Kris sudah keterlaluan. Ia merasa prihatin pada Baekhyun. Bukan hanya sekali atau dua kali Tao melihat Kris membonceng gadis lain, pria itu bahkan mencium gadis lain padahal statusnya masih berpacaran dengan Baekhyun. Tao sudah mengadukan perselingkuhan Kris berkali-kali pada Baekhyun namun hasilnya tetap sama. Baekhyun bersikeras tidak percaya.

Tao bangun dari kursinya dengan kasar hingga menimbulkan suara keras yang sukses membuat seisi kelas menoleh padanya. Dengan kesal Tao berjalan kearah Kris. Kris yang sedang bercanda dengan teman sebangkunya menatap Tao bingung.

"Ada apa?", tanya Kris pada Tao. Pria itu tidak menyadari ekspresi Tao yang persis seperti singa yang siap menerkam mangsanya, mengoyak-oyak dagingnya dan menggigitnya sampai habis tak berisisa.

Baekhyun yang berada di bangkunya memandang Tao dan Kris dengan khawatir. Baekhyun segera berdiri namun Kris mengintip Baekhyun dari balik punggung Tao. Pria itu tersenyum dan mengisyaratkan Baekhyun untuk duduk saja. Dan seperti terhipnotis, Baekhyun hanya bisa patuh.

Kris berdiri berhadapan dengan Tao. Ekspresi Kris yang santai berbanding terbalik dengan Tao yang memandangnya dengan nyala api.

"Ada apa tuan putri?", tanya Kris dengan gurauannya. Ia memamerkan senyum manisnya yang bisa membuat seluruh gadis bertekuk lutut padanya tapi tidak dengan Tao. Ia tidak sebodoh Baekhyun sahabatnya.

"Berhenti berhubungan dengan Baekhyun kalau kau tidak mencintainya!", ujar Tao emosi namun ia menahan suaranya tetap tenang. Baekhyun tidak tau apa yang mereka bicarakan begitu juga murid lain yang berada disana. Suara Tao dan Kris terlalu pelan dan sulit untuk menguping di suasana kelas yang gaduh seperti ini. Beberapa murid lain memilih untuk mengabaikan Kris dan Tao dan kembali mengobrol dengan teman lainnya. Tapi Baekhyun masih memperhatikan dua orang itu khawatir.

Kris tersenyum miring mendengar pernyataan Tao. Kris menoleh pada Baekhyun yang masih mendengarkan perkataannya untuk tetap berada di tempatnya. Kris tersenyum pada Baekhyun sekilas bermaksud memberi kode bahwa mereka baik-baik saja. Namun ekspresi kekasihnya itu tetap tidak berubah.

"Aku mencintai Baekhyun. Apa yang membuatmu berpikir aku tidak mencintainya?", tanya Kris enteng.

Tao semakin memandang Kris dengan tatapan tajam. "Kau hanya memanfaatkan gadis lugu seperti Baekhyun. Sahabatku itu terlalu naïf sehingga tidak bisa membedakan mana manusia dan iblis", balas Kyungso dengan tersenyum merendahkan.

Kris merasa telinganya memanas. Tao sudah merendahkannya. Namun Kris berusaha tersenyum. "Aku memang memanfaatkan temanmu. Salahkan saja dia karena terlalu bodoh", jawab Kris nyaris berbisik.

Tao benar-benar tidak tahan. Berani sekali Kris mempermainkan perasaan Baekhyun. Baekhyun terlalu baik untuk pria iblis seperti ini. Bisa-bisanya Baekhyun melabuhkan cinta pertamanya pada manusia brengsek seperti ini. "Lebih baik kau mengakhiri hubunganmu dan Baekhyun sekarang maka aku akan mengampunimu. Kalau tidak aku akan membuka semua kebusukanmu di depan Baekhyun", ancam Tao sungguh-sungguh.

Bukannya takut, Kris justru merasa lucu dengan gadis berkantung mata hitam ini. Dua kantung hitam itu tidak membuatnya terlihat buruk namun imut seperti bayi panda. "Kau pikir Baekhyun percaya padamu? Temanmu itu cinta mati padaku", jawab Kris bangga.

Kris memang benar, Tao bahkan sudah pernah melakukan hal itu sebelumnya namun gagal. Baekhyun tidak mempercayai foto-foto Kris yang sedang jalan berdua dengan wanita lain di sebuah mall. Baekhyun selalu megatakan tidak akan mempercayainya sebelum melihat langsung dengan kedua mata kepalanya sendiri.

Kris tersenyum miring, namun itu lebih terlihat menyeringai di mata Tao. "Kalau kau mau, aku bisa mengabulkan permintaanmu itu untuk mengakhiri hubunganku dengan sahabatmu itu", ujar Kris sambil melipat kedua tangannya di dada.

Kyungso membulatkan matanya tertarik. Ia berharap Kris serius dengan perkataannya. Ia tidak ingin Baekhyun merasa sakit hati akhirnya karena lelaki brengsek seperti ini.

"Tapi aku memiliki syarat untuk itu", lanjut Kris. Tao membuang jauh-jauh pikirannya kalau Kris akan melepas Baekhyun dengan mudah. Tentu saja! Dimana lagi ia bisa mendapatkan pacar sekaligus mesin pembuat tugas-tugas sekolahnya?

Kris mendekat kearah Tao yang membuat gadis itu mengambil satu langkah mundur. Kris tersenyum tepat di depan wajahnya. Melihat ekspresi amarah yang berubah menjadi ekspresi gugup milik Tao membuat Kris ingin tertawa keras namun ia berusaha menahannya.

Tao merutuk dalam hati. Ia tidak akan jatuh ke dalam pesona playboy kacangan seperti Kris. Lagipula ia bukan tipe orang yang akan mengkhianati sahabatnya dari belakang.

"Syaratnya kau harus menggantikan Baekhyun menjadi pacarku", kata Kris dengan suara rendah.

Tao membulatkan matanya saat pria itu berbisik di telinganya. Dengan cepat, Tao mendorong tubuh Kris menjauh darinya yang membuat Kris terpental ke belakang, namun untung saja pria itu sigap menahan berat tubuhnya hingga ia tidak perlu tersungkur ke bawah.

Adegan itu membuat seisi kelas kembali menatap dua orang bertubuh tinggi itu penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi dengan siswa populer dan murid berprestasi dalam seni bela diri itu. Baekhyun sudah tidak bisa duduk tenang. Ia buru-buru bangkit berdiri dari kursinya.

"Ada apa ini?!", suara Kangin songsaenim membuat seisi kelas menoleh ke depan kelas. Guru mereka sudah berdiri di depan kelas membuat murid-murid itu kebingungan untuk mencari tempat duduknya masing-masing. Tao tidak ada pilihan lain, ia memilih kembali ke tempat duduknya namun sebelum pergi, ia menghadiahi Kris tatapan membunuhnya yang dibalas senyuman penuh pesona oleh Kris. Tao merasa mual melihatnya.

Baekhyun membelalakkan matanya lebar. Kini pria angkuh yang ia temui di koridor berdiri berdampingan dengan guru matematikanya itu. Apa yang ia lakukan disini?

"Anak-anak, maafkan saya yang sedikit terlambat karena harus mengurus kepindahan murid baru. Kenalkan ini teman baru kalian, ia baru saja pindah dari Amerika ke Seoul", itulah kata pembuka guru yang baru saja memasuki kelas ini. Setengah dari kelas ini di dominasi oleh murid perempuan. Semuanya berbisik satu sama lain saat melihat pria tinggi di depan kelas yang menurut Baekhyun sok keren.

"Silahkan perkenalkan dirimu", ucap guru pria itu.

"Perkenalkan namaku Park Chanyeol, kalian bisa memanggilku Chanyeol", pria tinggi itu memperkenalkan diri dengan ekspresi datar yang terlihat angkuh. Pasti di Amerika ia tidak diajari sopan santun.

"Chanyeol, carilah tempat kosong", ucap Kangin songsaenim mempersilahkan.

"Tempat ini kosong!", seru Kris dari belakang. Ia sudah berhasil mengusir teman sebangkunya ke tempat lain. Kris memandang Chanyeol dengan melengkungkan senyum miringnya. Seisi kelas tau itu salam yang tidak baik. Chanyeol pasti akan mendapat masalah.

Chanyeol membungkuk pada guru barunya sebelum jalan ke tempat duduknya. Ia berjalan santai hingga ke pojok kelas.

"Baiklah, kita akan bahas materi pelajaran kemarin sekali lagi dan setelah itu keluarkan kertas untuk ulangan!", seru Kangin songsaenim. Suara desahan malas terdengar dari mulut beberapa murid karena mendapati guru mereka tidak pernah absen dalam mengajar. Ini bukan ulangan mendadak. Gurunya sudah memberitahu akan mengadakan ulangan sebelumnya namun hanya beberapa murid yang memilih belajar dan sisanya pasrah.

Kris merangkul Chanyeol tanpa beban saat Chanyeol sudah duduk di sampingnya. "Hei bocah Amerika! Namaku Kris". Chanyeol tidak bergeming, ia melirik Kris sekilas dengan pandangan tidak tertarik. Setelah itu ia mengeluarkan bukunya.

Kris melepas rangkulannya pada pundak Chanyeol. "Ah, aku pikir kita akan serasi, tapi kelihatannya kau lebih suka belajar ya. Seperti perempuan itu saja", gerutu Kris. Matanya melirik Baekhyun yang duduk beberapa bangku di depannya.

"Lihatlah! Dia itu pacarku!", ucap Kris pada Chanyeol. Baekhyun sedang menoleh kepada mereka. Sebenarnya Baekhyun ingin melihat wajah teman barunya. Ia tidak salah lagi. Murid baru itu orang tidak tau sopan santun yang ia temui beberapa menit yang lalu di koridor.

Chanyeol tidak sengaja melirik pacar yang teman sebangkunya ini pamerkan padanya. Chanyeol cukup terkejut melihat Baekhyun namun ia tidak menunjukkan ekspresi terkejutnya. Ia bersikap sewajar mungkin. Baekhyun sedang menatapnya tajam seakan mengisyaratkan 'URUSAN KITA BELUM SELESAI!' yang ditanggapi Chanyeol dengan sikap tidak peduli.

Kris kemudian mendekati bibirnya yang hanya berjarak beberapa centi di telinga Chanyeol. Dengan senyumnya ia membisikkan sesuatu pada Chanyeol. Dan sejurus kemudian, Chanyeol langsung memukuli Kris habis-habisan. Baekhyun yang daritadi memperhatikan kedua pria itu dibuat shock karena gerakan tiba-tiba Chanyeol yang menerjang Kris. Kelas yang hening karena sang guru sedang menjelaskan rumus logaritma di depan kelas langsung gaduh seketika. Seisi kelas menatap murid baru itu dengan pandangan beragam. Ada yang terkejut, heran, bahkan tatapan prihatin karena Chanyeol sudah salah memilih lawan. Hidupnya dipastikan tidak akan nyaman selama bersekolah disini. Beberapa murid perempuan bahkan berteriak histeris melihat adegan Chanyeol memukuli Kris secara membabi-buta.

"APA YANG KALIAN LAKUKAN?!", teriak guru mereka dari depan kelas. Tepat saat itu, Chanyeol langsung menghentikan aktivitasnya. Ia masih mencengkram kerah seragam Kris dan tangan lainnya yang akan meninju wajah Kris berhenti melayang di udara.

Baekhyun panik. Apa yang dilakukan anak baru itu pada kekasihnya? Baekhyun berlari kearah Kris. Dengan kasar ia menarik murid baru itu menjauh dari kekasihnya. Baekhyun membantu Kris bangun. "Kau tidak apa-apa?", tanya Baekhyun khawatir. Gadis itu sibuk memeriksa luka di wajah Kris. Baekhyun memandang Chanyeol tajam. Namun Kris memandang anak baru itu dengan penuh kebencian. Urusannya dengan Chanyeol tidak akan berakhir dengan mudah.

Dari jauh Tao hanya memperhatikan. Dalam hati ia berterimakasih pada Chanyeol karena murid baru itu melakukan hal yang dari dulu ingin ia lakukan. Memukuli pria tidak tau diri seperti Kris. Tapi Tao juga merasa heran apa alasan yang membuat murid baru berani membuat onar? Chanyeol bahkan belum sepuluh menit duduk di bangkunya tapi sudah membuat daftar hitam. Tapi Tao yakin pasti ada alasan kuat mengapa murid baru berani membuat masalah. Mungkin saja Kris yang memancingnya lebih dulu. Tapi apa boleh buat Tao hanya bisa prihatin.

"Kalian berdua ikut ke ruanganku sekarang!", suara Kangin songsaenim tidak bisa dibantah. Seisi kelas langsung menutup mulutnya. Beberapa anak mundur memberi jalan saat Chanyeol dan Kris lewat. Sepertinya akan ada pembuat onar yang baru di sekolah ini.

Baekhyun memandang Kris khawatir. Ia takut Kris mendapat masalah. Baekhyun sudah tau sejak awal, murid baru itu mempunyai aura yang tidak baik.

Tao mendekati Baekhyun dan mengajaknya duduk. "Berterimakasihlah pada murid baru itu", ujar Tao.

Baekhyun langsung memandang Tao dengan pandangan tak suka. Berterimakasih untuk apa? Ia bahkan memukuli kekasihnya. "Untuk apa?", tanya Baekhyun bingung dengan wajah memanas karena kesal.

"Setidaknya kita batal ulangan hari ini", jawab Tao sambil tersenyum. Sebenarnya bukan hanya itu, ia lebih senang karena murid baru itu memukuli Kris namun ia tidak mungkin mengatakan hal itu di depan Baekhyun.

"Akan kuingat namanya baik-baik. Park Chanyeol!", sungut Baekhyun.

-000-

-000-

-000-

Hai hai hai!~

Author datang dengan fanfiction baru.

Ini hanya sebuah chapter pengenalan saja. Kalau responnya bagus, author akan melanjutkan ceritanya. Jadi semua tergantung readers! ^^

Author masih dalam proyek ff "ANTIFAN" yang belum tamat tapi sudah membuat ff baru "LOVE BY ACCIDENT".

Hehe. Tapi author akan usahakan menyeimbangkan kedua ff ini. Dan di publish secara adil.

Thank you for your attention.

And please keep support my fanfiction "ANTIFAN" and "LOVE BY ACCIDENT"
Thank you!^^

_MissXoxo_