YOU SHOULD BE MINE!

.

.

.

Byun Baekhyun

Park Chanyeol

Oh sehun

Kim Jongin

etc

Suasana pagi yang tak pernah sepi di kediaman keluarga Byun. Si putri baru saja turun dari kamarnya. Menuruni tangga dengan tangan yang menggenggam ponsel. Tas putih bermotif bunga tersampir indah di pundaknya. Surai brunette-nya menjuntai sampai punggung dengan gelombang di ujung surai indahnya. Mata kecilnya semakin tajam dengan eye liner yang membingkainya.

"Morning Dad!" ia mencium pipi Daddy-nya kemudian berjalan memutarinya dan duduk di kursi khusus yang di sediakan untuknya.

"Dasar pencari perhatian" hardik laki-laki yang lebih muda dari Daddynya. Yap! Kakak menyebalkan yang selalu mengajaknya untuk adu mulut di paginya yang indah.

"Sudahlah Baekbom, jangan mengganggu adikmu." Wanita cantik dengan membawa beberapa menu sarapan mencoba untuk mencegah perkelahian anak-anaknya. Ia menata makanan yang sudah disiapkannya di atas meja makan.

Cup "Morning baby~~" Nyonya Byun mengecup pipi putrinya

"Morning Mom" jawab putrinya singkat.

Baekbom hanya mendengus sebal karena gagal mengganggu adik kesayangannya itu dan melihat mommy dan adiknya asik bemesraan. Si bungsu hanya tersenyum menang dengan pembelaan dari Mommynya.

Sedikit informasi saja. Nyonya Byun adalah sosok ibu yang sangat bertanggung jawab terhadap keluarganya. Meskipun banyak maid yang dipekerjakannya namun ia lebih suka memasakkan makanan dengan tanggannya sendiri. Tuan Byun juga tidak keberatan dengan hal itu selama Nyonya Byun tidak kelelahan.

.

.

.

Kaki jenjangnya berjalan ringan menuju kelasnya. Sesekali ada murid lain yang menyapanya.

"Hai Baby." Dengan indah sebuah lengan tersampir di bahunya dan sebuah kecupan mendarat di pipinya.

"Yak! Apa yang kau lakukan?" bukan, bukan gadis itu yang berterika. Tapi, sosok lain yang sama tingginya dengan orang yang merangkulnya.

"Lepaskan princessku Albino!" Jongin, laki-laki yang baru saja datang dan menyingkirkan tangan Sehun si Albino dari princess yang diakuinya menjadi miliknya.

"Sudahlah kalian berdua. Jangan membuat pagiku menjadi buruk dengan pertengkaran tak bermutu kalian!" Si wanita satu-satunya diantara mereka langsung pergi meninggalkan perdebatan si oreo sahabatnya.

"Yak, yak tunggu Baekkie~~" Jongin langsung berlari menyusul princessnya dan memeluk pinggang rampingnya. Sehun pun mengikuti Jongin dengan menyampirkan lenggannya pada bahu mungil sang wanita. Seluruh siswa yang ada di Gwanghun High School sudah mengetahui kebiasaan mereka sehingga tidak ada yang protes ataupun merasa risih.

Siapa yang berani protes jika sang anak pemilik sekolah berada diantara mereka. Sehun adalah calon penerus tahta keluarga Oh, ayahnya adalah seorang pembisnis di bidang properti dan ibunya adalah seorang desainer terkenal. Sedangkan Jongin adalah anak kedua dari pemilik Kim corp yang bergerak pada bidang otomotif. Sayang sekali ibunya telah meninggal ketika ia masih berusia 12 tahun.

Baekhyun - nama gadis itu – hanya pasrah saja diperlakukan seperti itu oleh sahabatnya. Mungkin ia sudah terbiasa dengan kelakukan absurd mereka. Kenal sejak masa JHS membuat mereka semakin dekat dan mengenal sifat masing-masing.

.

.

.

Di jam istirahat, mereka bertiga berkumpul di kantin demi mengisi perut mereka. Jongin dan Sehun memesan makanan yang mengenyangkan untuk mereka. Berbeda dengan Baekhyun yang hanya memesan satu kotak susu strawberry dan salat buah.

"Baek. Badanmu sudah kerempeng begitu dan kau masih diet?" Jongin mengomentari makanan Baekhyun.

"Diamlah Kai –panggilan sayang Baekhyun untuk Jongin- satu minggu lagi perusahaan Daddy ulang tahun, dan aku tidak mau gaun ku nanti tidak muat di tubuhku.

"Astaga Baby~~ pakaian apapun yang kau kenakan pasti akan terlihan memesona jika kau yang mengenakannya" Sehun memuji Baekhyun sambil menyendokkan makanannya ke mulut Baekhyun.

"Jangan menggagalkan dietku Oh Sehun!" Baekhyun menlotot dengan mata puppy manisnya ke arah Sehun. Sehun hanya mengalihkan makanannya ke mulutnya sendiri.

"Oh ya.. kalian berdua nanti harus menemaniku mencari gaun untuk acara minggu depan." Lanjut Baekhyun memerintah tanpa bisa di tolak oleh kedua sahabatnya.

Padahal jelas-jelas di wajah keduanya terlihat gurat-gurat ketakutan. Bukan takut uang mereka akan terkuras habis oleh si puppy mereka. Hanya saya mereka yakin, tidak ada kesempatan untuk mereka istirahat besok, bahakan dapat dipastikan kaki mereka akan bengkak karena mengelilingi mall yang begitu luasnya.

.

.

.

"Bagaimana dengan yang ini?" Baekhyun mengajukan pertanyaan pada kedua lelaki tampan yang duduk sambil memperhatikannya dengan gaun-gaun cantik yang sudah dipilihnya.

"Hmmm aku rasa ini terlalu sederhana" belum sempat kedua lelaki itu memberikan komentarnya tapi sang gadis langsung masuk ke bilik untuk mencoba gaun yang lain.

Seperti biasa, Baekhyun memang mengajak kedua sahabatnya untuk menemani dan memenuhi setiap hobi shoppingnya, tapi seperti yang kalian dengar tadi. Bertanya meminta pendapat, tapi akan berakhir pada gumaman dan pilihannya sendiri.

Baekhyun merasa Jongin dan Sehun tidak bisa memahami selera fashion wanita. Mereka terlalu kuno. Dulu, mereka selalu memilihkan baju yang tertutup untuk Baekhyun, bahkan pernah mereka membelikan Baekhyun baju untuk Ahjumma-ahjumma, sungguh menyebalkan. Dan jadilah seperti sekarang ini, Baekhyun hanya akan menagajak duo sahabatnya tanpa memperdulikan pendapat mereka. Padahal Jongin dan Sehun hanya tidak suka kalau gadis mereka itu mengenakan pakaian yang terlalu terbuka. Tapi Baekhyun menganggap alasan mereka tidak masuk akal. Jelas-jelas mereka berdua sering meneteskan air liur seperti anjing kelaparan jika melihat wanita-wanita berpakaian minim.

Baekhyun sudah menjatuhkan pilihannya dengan gaun warna hot pink dengan bunga-bunga buatan yang berada pada satu-satunya lengan menyamping di gaun itu. Sederhana tapi cukup elegan menurutnya. Belahan pada gaun itu memperlihatkan kaki mulus miliknya.

Di kasir, Baekhyun meminta black card milik Jongin untuk membayar gaun mahalnya. Dan tujuannya selanjutnya adalah took sepatu, ia memilih highhils dengan tinggi 10 cm. dan sekarang giliran black card Sehun yang keluar dari dompetnya. Bukannya Baekhyun tak mampu membayar seluruh belanjaannya, tapi ia lebih baik menggunakannya untuk kepentingannya yang lain, mumpung ada duo oreo kesayangannya yang akan selalu menuruti semua kemauannya. Dasar licik.

.

.

.

"Waw, kau sangat mengagumkan Byun Baekhyun" Jongin memberikan pujiannya pada sang tokoh utama pada pesta ini.

Baekhyun berjalan mendekat dan duduk di tengah-tengan Jongin dan Sehun.

"Kau semakin terlihat manis dengan poni barumu sayang." Sehun menambahkan pujian dari Jongin.

"Thank you guys" Baekhyun menghadiahkan masing-masing diantara mereka sebuah kecupan di pipi. Wow, jangan kaget dengan hal itu. Mereka bertiga memang sering melakukan skin ship seperti itu.

Kalau kalian ingin tahu, penampilan Baekhyun kali ini sungguh menakjubkan. Banyak pasang mata yang mengarah padanya. Rambut panjangnya di gelung keatas dengan pola-pola yang rumit, anak rambutnya dibiarkan jatuh menggantung indah, hiasan permata kecil juga menghiasi rambunya. Oh, jangan lupakan poni tipis sebatas alis yang menambah kesan imut padanya.

Mereka bertiga hanya diam sambil mengomentari setiap orang yang mereka lihat. Mereka cukup senang dengan hanya duduk bertiga tanpa bergaul dengan sekelilingnya. Sebenarnya hanya Baekhyun yang malas. Kedua prianya hanya menemaninya saja.

"Baekhyun, kemarilah Nak!" Suara Tuan Byun terdengar memanggilnya. Baekhyun langsung pergi menghampiri Daddynya itu.

"Ada apa Dad?" Tanya Baekhyun setelah sampai di depan Daddy-nya.

"Perkenalkan ini salah satu rekan Daddy dan ini putranya."

.

.

.

TBC

Bacot dikit

Hai readers-nim, perkenalkan ini ff keduaku. Yang pertama ada sih cuman aku gak upload disini, aku uploadnya di Wattpad.

Sebenarnya gak ada niat buat bikin ff lagi sih, cuman.. mumpung liburan, gak ada kerjaan dan kasian kalau laptop nganggur jadi.. yah begitulah..

Buat readers-nim silahkan di review ya..

Targetnya gak muluk-muluk deh.. 10 review bakal aku lanjut ke chap selanjutnya… lebih juga gapapa ehehehe