We Are

.

.

.

PROLOG

Cast : Baekhyun

Chanyeol

Sehun

Chen

Kai

Etc.

Genre : Romance, Friendship, Humor

Summary : "Cinta itu bisa menghancurkan persahabatan jadi jangan ada cinta diantara persahabatan kita oke"

Sorry for Typo

.

.

.

.

.

.

.

"Aku lapar hyung" Baekhyun bangkit dari tidur nya dan menatap ketiga sahabat nya yang tengah sibuk dengan kegiatan masing masing.

"Turun lah dan minta taeyeon noona membelikan mu makanan" sahut sehun, si manusia albino

"Kau fikir Taeyeon noona itu pembantu apa"

"Bukan pembantu sih, tapi terlihat seperti pembantu" Kai yang sedari tadi diam akhirnya ikut buka suara, dan tertawa bersama chen.

"Kenapa tidak kalian saja yang membelikan ku makanan? Lagipula kalian kan masih ada hutang denganku"

"Baek, kenapa kau tidak melupakan saja hutang kami padamu?"

"Jangan seenaknya Chen" Ucap Baekhyun

"Kita sudah lama bersahabat baek, jadi berikan kami toleransi" Chen menaik turun kan alisnya, membuat baekhyun sedikit merinding(?)

"Aku sudah mengizinkan kalian untuk tinggal dirumahku, membiarkan kalian tidur dikamar ku, terkadang memakai uang bulanan ku, makan gratis yang disiapkan taeyeon noona, dan bahkan aku mengizinkan kalian untuk mendekati sepupuku terkecuali sehun"

Kai dan Chen hanya nyengir tidak jelas, baekhyun mulai jengah. Ayolah, dia sudah lapar dan dia tidak ingin mengganggu kakak nya yang sedang sibuk dengan tugas kuliahnya.

"Hyung belikan aku makanan"

"Beli sendiri"

"Aku lelah baek"

"Aku sakit perut"

Baekhyun menatap mereka dengan pandangan datar nya.

"Cepat belikan aku makanan atau aku akan berteriak" Sehun, kai dan chen berpandang pandangan seraya menyeritkan dahi, untuk apa dia berteriak?

"NOONA TOLONG AKU, MEREKA INGIN MEMPERKOSA KU AAAA"

Sehun, kai dan chen membulatkan mata mereka dan dengan cepat membekap mulut baekhyun. Bukan apa apa, mereka hanya takut diusir dari rumah baekhyun karna telah berani macam macam dengan baekhyun.

"Baiklah kami akan belikan makanan untukmu" Kata sehun, Baekhyun tersenyum penuh kemenangan.

"Belikan 3 makanan yang berbeda ya, dan juga ice cream."

"Es krim? Es krim ditoko sebelah sedang kosong baek, kami harus pergi ketoko chanyeol kalau ingin membeli ice cream dan itu sangat jauh baek" 'Bilang saja kau tidak ingin membeli ice cream untuk ku chen' batin Baekhyun.

"Ini juga sudah malam baek, jangan makan ice cream" kai mengangguk setuju dengan ucapan sehun.

"Kalau begitu, biar aku saja yang membeli ice cream dan kalian yang membeli makanan"

"Kau yakin baek? Toko chanyeol itu cukup jauh dari rumah mu"ucap sehun.

Sehun sedikit heran dengan baekhyun yang sekarang, baekhyun mulai tidak menghiraukan apa pun rintangan yang akan dia hadapi demi menemui chanyeol. Bahkan dia pernah terjatuh dari tangga sekolah demi mengejar chanyeol yang sedang berjalan dengan seorang wanita, mungkin karna baekhyun menyukai chanyeol kan?

.

.

.

.

.

Pintu minimarket terbuka dan muncul lah seorang namja cantik yang mengenakan hoddie kebesaran milik sehun. Baekhyun menatap kearah penjaga kasir yang sering baekhyun panggil 'sayangku' atau 'cintaku' dan yang lebih parah 'masa depan ku'

"Hai sayang" Baekhyun melambaikan tangan nya kepada sang penjaga kasir,yang ditatap hanya menatap baekhyun dengan pandangan datar.

"Apa yang kau lakukan disini baek? Ini sudah hampir tengah malam, dan jangan coba coba untuk membeli es krim. Kau bisa sakit karna selalu makan es krim tiap malam"

Baekhyun tersenyum dan mendekat kearah chanyeol, si penjaga kasir.

"Kau khawatir dengan kesehatan ku ya? Manis nya" Chanyeol memutar kedua mata nya, harusnya dia tadi tidak peduli saja dengan baekhyun. Chanyeol pergi kerah kulkas es krim dan mengambil beberapa es krim yang dia yakini adalah es krim kesukaan baekhyun.

"Pulanglah, kau tidak usah bayar. Aku sedang berbaik hati padamu." Chanyeol menyerahkan kantong plastik penuh es krim kepada baekhyun.

"Kau yakin? Terakhir kali aku kesini kau juga memberikan ku es krim secara Cuma Cuma, apa kau tidak takut dimarahi ibumu?"

"Tidak jika aku menyebutkan namamu" Baekhyun memegang kantong plastik nya sembari tersenyum manis.

"Haruskan aku memberikanmu kecupan terima kasih?" Chanyeol menatap baekhyun sekilas lalu mengangguk.

Baekhyun tersenyum dan mengecup singkat bibir chanyeol. Chanyeol tersenyum menatap baekhyun yang wajahnya sudah memerah.

"Pulanglah, ini sudah malam dan sekarang sudah sangat dingin"

Baekhyun mengerucutkan bibirnya, dia baru bertemu dengan chanyeol beberapa menit yang lalu dan chanyeol sudah menyuruhnya pulang.

"Jangan mengusirku lagi"

"Aku tidak mengusirmu"

"Kau mengusirku dan ini bukan pertama kalinya"

"Aku khawatir dengan kesehatan mu baek"

Baekhyun terdiam dan menatap chanyeol.

"Kau selalu mengatakan kau khawatir dengan ku, apa kau menyukai ku?"

Chanyeol bingung untuk menjawab apa, ini yag chanyeol hidari selama ini. Baekhyun memang terang terangan mengatakan bahwa dia menyukai chanyeol, bahkan kedua orang tua chanyeol pun sudah mengetahuinya dan tidak masalah dengan hal ini.

"Kita sudah pernah membahas ini baek, pulanglah nanti kau sakit"
Baekhyun mendesah kasar, dia juga butuh kepastian dari chanyeol. Chanyeol sering memberinya perhatian lebih, dan menjadikan baekhyun mengharapkan status yang lebih dari seorang sahabat.

"Baek?" Chanyeol mengibaskan tangannya dihadapan baekhyun, karna baekhyun mendadak diam dengan kepala tertunduk kebawah.

"Aku pulang" Baekhyun berjalan keluar dengan tidak bersemangat, Chanyeol menatap baekhyun dengan tatapan bersalah nya.

Hilang sudah selera baekhyun untuk makan, entah apa yang akan dia lakukan dengan makanan yang dibawa sehun, kai dan chen untuknya nanti.

.

.

.

Tbc/End?