DDAENG DDAENG
.
.
.
BY : Kyunbee
.
.
.
Don't like don't read!
.
.
.
Don't Copying!
.
.
.
"Baekhyunnie akan masuk sekolah hari ini yeayyy!" Baekhyun bersorak senang sambil tersenyum dengan mata sabit indahnya, mengelilingi kakaknya –Luhan yang sudah dengan susah payah meyakinkan ayah mereka agar Baekhyun diperbolehkan bersekolah umum namun dengan syarat yang telah mereka tentukan sebelumnya. "Hey hey baek, tenang sedikit ne. Hyung juga senang bisa satu sekolah denganmu, tapi jangan berkeliling begini baekkie. Hyung pusing melihatmu" Luhan menghentikan aksi berkeliling adiknya lalu mendudukkan Baekhyun di salah satu kursi di meja makan.
Luhan menasehati mencegah agar tidak terjadi hal hal yg tidak diharapkan,"Baekkie harus mendengarkan hyung ne?"Baekhyun menangguk semangat. "Karena Baekkie sebentar lagi akan memiliki teman baru, jangan lupakan atau mengabaikan hyung ne?"Baekhyun tertawa "Tak akan hyungie"ucap Baekhyun.
'Mau bagaimanapun, darah memang lebih kental dari apapun' Baekhyun menjawab dalam hati.
Luhan menghilangkan sedikit kekhawatirannya, "Dan satu lagi, yang terpenting. Baekkie tidak boleh marah dengan teman teman Baekkie disana, Baekkie harus menjaga perasaan orang lain, mengerti? Ayah bilang Baekkie suka marah marah"Luhan mencolek Baekhyun yang dalam sepengetahuannya tak pernah bergaul dengan manusia manapun Yg ditanggapi malas oleh Baekhyun.
Baekhyun mengalihkan topik perbincangan "Hyungg, Baekkie membawakan hyung oleh oleh dari Russia. Ayo kita ambil dikamar Baekkie! Kajja!" ajak Baekhyun sambil menarik lengan Luhan kekamarnya.
"Aigoo aigoo banyaknya, mau diapakan semua ini eoh? Banyak sekali"tanya Luhan yang kebingungan dengan oleh oleh yg dibawa Baekhyun cukup bahkan cukup untuk satu sekolah.
Sebelum memutuskan untuk kembali ke tanah kelahirannya ini, selama itu pula Baekhyun lebih banyak menghabiskan waktunya di negeri orang dengan diawasi oleh orang kepercayaan ayah mereka disana. Sebulan sekali orang itu akan mampir ke rumah namun Baekhyun tak kunjung ikut pulang ataupun berkunjung juga bersama orang itu, terakhir kali Luhan melihat adiknya itu saat berumur 4 tahun setengah- tahun disaat Baekhyun masih sering merengek minta di mandikan dan meminta Luhan melakukan hal hal yg lucu.
Namun sekembalinya Baekhyun dari sana Luhan tak melihat perbedaan drastis dari adiknya itu, masih manja padanya dan kekanakan seperti dulu. Luhan bersyukur akan hal itu, itu berarti Baekhyun tumbuh dengan baik disana walau tanpa Luhan dan ayah ibu mereka. Kali ini Luhan ingin menjalani hidupnya dengan adiknya, memohon pada ayahnya agar mengembalikan Baekhyun kerumahi.
Tuan dan Nyonya Byun menyetujuinya dan membuat sedikit kesepakatan antar mereka bertiga, dan hari ini adalah hari pertama Baekhyun menginjakkan kakinya dirumah setelah bertahun tahun lamanya.
"Hmmm.. hyung bagikan juga dengan teman teman hyung. Sepertinya kebanyakan ya heheh" cengir Baekhyun sok tak sengaja. Luhan hanya mendengarnya sambil memilih milih hadiah yg nanti akan diberikan pada sahabat dan namjachingu nya
"Baekkie, kotak kayu itu isinya apa? Barang atau makanan? Coba kau lihat dulu" suruh Luhan yg dipatuhi oleh Baekhyun. Baekhyun membuka sedikit kotak kayu itu sedikit tidak percaya bahwa 'mereka' benar benar menyelundupkan ini untuknya, "Sialan! Ini bagus sekali! Mengapa tak dari dulu mereka berikan padaku" umpat Baekhyun sambil berbinar senang sekaligus mengumpati betapa pelitnya 'mereka' yg Baekhyun maksud.
"Baekhyunnie? Apa tadi yg kau bilang? Mianhae hyung kurang mendengarkan karena oleh olehmu ini" cengir Luhan yang syukurnya tidak mendengar umpatan baekhyun.
"Eoh h-hyung, ini h-hm" Baekhyun yg tadinya masih berbinar menatap kotak kayu berukir itu terkejut. Luhan kembali bertanya, "Kau sudah membukanya? Apa isinya? Makanan kah?"Luhan berjalan mendekati baekhyun.
"N-ne hyung! Ini makanan! Iya hehe makanan, sepertinya sudah basi. Baekkie akan buang saja ya" pamit Baekhyun buru buru meninggalkan Luhan yg terlihat tidak curiga.
.
.
.
.
Baekhyun menerima hadian dari ayahnya nya berupa smartphone keluaran terbaru, "Yeeyy! Gomawo Appa, Baekkie suka hadiahnya!" anak itu melonjak kegirangan membuat ayahnya tersenyum senang "Baguslah jika Baekkie suka, semoga Baekkie betah tinggal ditanah kelahiran Baekkie ne" ucap ayahnya sambil mengusap kepala Baekhyun.
Luhan yang melihat tingkah Baekhyun tersenyum lalu pamit untuk mandi, "Baekkie, hyung mandi dulu ne, berbincanglah dengan Appa dulu. Hyung ke kamar dulu Baekby, ppay ppay" ucap Luhan sambil melangkah menuju kamarnya yg terletak di lantai dua.
Baekhyun masih tersenyum saat melihat Luhan masih dalam pendangannya, lalu mengubah mimik wajah sebal saat sudah tak lagi terlihat Luhan dalam jangkauannya, "Hei pak tua, tak usah sok manis manis begitu. Aku geli melihat kau seperti itu" ucap Baekhyun seraya mencebikkan bibirnya.
"Hey anak nakal, sudah sukur Appa mau membawamu lari dari sana. Masih kau salahkan saja" ayah nya berbicara lebih santai dan ringan layaknya teman lama yg jarang berjumpa.
Baekhyun terlihat tak terima, "Salahmu pak tua, seharusnya biarkan aku menyelesaikannya dengan yg lain" ayahnya sedikit tak suka dengan jawaban Baekhyun "Dan membiarkan mereka mendapatkan kalian semua? Tidak tidak, otakmu itu masih saja pendek Byuun junior."ayah Baekhyun mengetuk ngetuk kepala Baekhyun dengan jarinya.
Baekhyun tak tinggal diam dan menggigit jari ayahnya, "Tapi setidaknya kirim saja aku ke planet lain dan menjadi diriku sendiri daripada mengirimku kembali kesini tapi dengan sifat orang lain!" Ayahnya tertawa sumbang, "Hahah hitung hitung ini hukuman dariku untukmu anak manis, jangan kau kira ayahmu ini bodoh. Tentu saja aku membawamu kesini sekalian memanfaatkan dirimu untuk menjaga sekolahku disana! Sudah banyak tikus yg harus dibersihkan disana, ayah jamin kau akan senang membersihkannya"ayah Baekhyun meneguk kopinya sampai tandas tak bersisa.
Baekhyun tersenyum senang kali ini, "Bersih bersih? Tentu pak tua, kau sangat baik dalam memilih eksekutormu kali ini, sebegitu yakinnya dirimu bahwa aku akan senang berada disana?"tantang Baekhyun pada ayahnya.
"Tentu saja bodoh, aku tidak mengenalmu satu-dua tahun. Aku bahkan mengenal dirimu sampai ke akar akarnya, kau lahir dari spermaku yang sudah ku modifikasi bentuk dan sifatnya. Jadi tak usah kau ragukan lagi kesempurnaan ciptaan Tuhan bercampur dengan ciptaan ilmuwan jenius sepertiku." katanya bangga yg membuat Baekhyun semakin ingin menantangnya.
"Oh benarkah? Tapi aku melihat sedikit kecacatan disini"baekhyun menunjuk dirinya sendiri. "Apa?" tanya ayahnya.
"Aku, aku merasakan kehilangan sifat menusiawiku! Coba saja kau lihat, aku sulit merasakan itu semua. Marah, benci, cinta, semuanya bisa kukendalikan dengan baik, dengan kata lain semuanya hanya terasa seperti sebuah drama. Oh sebenarnya ada satu sifat yg tak hilang. Setia! Aku ini sangat setia loh pak tua"kata Baekhyun menoel noel ayahnya yg melihat Baekhyun geli.
Tuan byun menghela nafas, "kalau soal itu memang salahku, ingin menjadikanmu sempurna tanpa tau bahwa manusia takkan pernah bisa sempurna tanpa cela, aku berhasil membuatmu genius dan menjadikanmu kuat, lalu membentuk kelompok dengan orang orang dengan 'kelebihan' sepertimu untuk dijadikan sebagai alat pembersih dari perbuatan perbuatan kotor manusia tamak . Itu sebuah keberhasilan ku dan Tim ku, dalam menjalankan tugas sebagai Director Agent Perdamaian dunia. Namun juga berarti sebuah penyesalan sebagai orangtua karena mengorbankan perasaanmu demi kenyamanan ku saja."Tuan Byun terlihat menyesali perbuatan intervensi nya terhadap karya Tuhan yg pernah ia dan teman temannya lakukan.
Baekhyun mengerti bahkan ia tak marah sedikitpun akan hal itu, setidaknya Baekhyun juga tak sendirian mengalami ini semua "Sudahlah pak tua, itu memang salahmu. Yasudah tau begitu jangan diulangi, tidak usah di sesal sesali, kau sesali sampai matipun tak akan bisa kembali lagi. Bersemangatlah pak tua" ucap Baekhyun sambil menepuk pelan bahu ayahnya yang tertawa renyah mendengar nasehat Baekhyun.
"Setia itu adalah Gen pertama yg kami beri pada kalian, kami tak ingin suatu saat nanti kalian akan saling mengkhianati hanya karena ingin mementingkan diri sendiri. Kau tau sendiri kami telah kehilangan satu sahabat yg berharga hanya karena tabiat jeleknya yg membatu" Tuan Byun mengingatkan Baekhyun.
"Omong omong soal teman, kami bahkan lebih dekat dari sekedar teman. Aku sedikit prihatin dengan nasib persahabatan kalian kumpulan pak tua bau atom"
"Dan ekhm, aku tak tau jika itu layak diperbincangkan disini atau tidak. Tapi aku rasa aku terbakar oleh rasa ini sejak melihatnya. Ekhm KAU TAU PAK TUA? MEREKA! TEMAN TEMANKU MEMBERIKU BELATI BENGKOK UKIRAN YG AKU INCAR DARI DULUU!"Baekhyun mengguncang guncang bahu ayahnya lalu melarikan diri ke kamarnya. Tuan Byun terlihat speechless dengan kelakuan anak jeniusnya yg satu ini.
"Yakk! Bocah tak tau diri! Setidaknya panggil aku ayah saat disini! Kau sedang dalam masa pelarian dasar bocah gila"sembur Tuan Byun sambil membatin,
'Kau sempurna Baekhyun, kau dan teman teman mu yg lain diciptakan dengan perasaan dan hati selayaknya manusia normal dan kau pun sama! Kau memiliki perasaan itu! hanya saja tak pernah mau mengakuinya. Ck bodoh, kau kira bisa menipuku huh?'
.
.
.
.
Pagi yg cerah untuk mengawali hari Baekhyun dan Luhan yang dengan ceria menceritakan semua tentang sekolahnya saat dalam perjalanan menuju ke sekolah yg diantar langsung oleh ayahnya, "Baekkie nanti akan hyung kenalkan dengan namchin hyung! Jonghyun pasti senang!"cerianya Luhan mengalahkan cerah mentari pagi yg sering mengusik tidur Baekhyun.
"Namchin? Apa itu hyung? Makanan?"tanya Baekhyun imut membuat Tuan Byun –Ayah mereka yg melihat Baekhyun tertawa pelan.
CTUNG
Pesan masuk ke ponsel Tuan Byun
From : ByuntaeBaek
'Jangan tertawa pak tua! Ini Cuma Misi!'
Yang semakin membuat Tuan Byun tertawa.
Luhan memberi penjelasan, "Begini Baekkie Namchin itu sebenarnya panggilan singkat dari Namja Chingu, yg berarti kekasihmu!" Luhan menggebu gebu dan membuat Baekhyun sedikit er-malas mendengarnya.
"Baekkie pernah punya kekasih?"tanya Luhan yang tiba tiba menimbulkan tawa yg menggelegar dari ayah mereka, "Maaf maaf appa bukan menertawai kalian, appa melihat nenek nenek menginjak kotoran burung tadi disebelah sana" katanya.
Luhan bingung, "Apa yg terlihat lucu dari nenek yg menginjak kotoran burung? Appa semakin aneh saja..ckckck "Luhan mencebik.
Baekhyun terlihat berasap hidungnya mengetahui jika Tuan Byun hanya menertawakannya sedari tadi, "Baekkie pernah punya kekasih kok! Namanya Sebastian! Sangat keren dan bergaya! Jjang!" ucap Baekhyun sambil menunjukkan kedua jempolnya.
CTUNG
Pesan masuk di ponsel Baekhyun.
From : PakTua Krisis Ekonomi
'Kau tak pernah mengenalkannya padaku bajingan cilik!'
Send
Baekhyun membalasnya
From : ByuntaeBaek
'Itu mobil klassik modifikasi ku sendiri pak tua! Untuk apa dikenalkan segala padamu yg bau atom!'
Dengan sedikit tambahan kata kata manis dari Baekhyun
'Bodoh, mana bisa aku punya kekasih. Aku ini orang sibuk tau tidak?'
Tuan Byun terbahak membacanya lalu membalas kembali,
From : PakTua Krisi Ekonomi
'Hey coba tebak siapa yg harus berakting idiot disini? Namun sepertinya kau menikmatinya Byun. B.O.D.O.H.B.A.E.K.H.Y.U.N
Yang membuat hidung Baekhyung kembang kempis dan tanpa sadar mengabaikan cerita panjang luhan yg masih terus berlanjut.
CTUNG
From : PakTua Krisi Ekonomi
'Jaga sikapmu jangan sampai ada yg curiga! Atau profilmu kusembunyikan dipembagian tugas nanti eksekutor byun!'
"Arghhhh! Benar benar! " maki Baekhyun dalam hati.
TBC
Annyeong semua
Ku membawa ff CHANBAEK untuk para Chanbaek shipper yg kelaparan. hehehe
Semoga sukak yethhhh
Yehet!
24/04/18
23.04
