Aishiteru, Sasuke-kun

Disclaimer by Masashi Kishimoto

By .75

Sebelumnya saya peringatkan, cerita ini begitu OOC, jauh dari harapan, abal, gaje, nggak nyambung dan sebagainya dan jauh dari kata sempurna.

Kalau begitu, selamat membaca!

.

.

.

.

.

.

.

Terlihat sepasang anak adam dan hawa sedang berjalan beriringan. Mereka nampak ingin kesekolah, terbukti mereka memakai seragam khas sekolah menengah atas dan membawa tas dipunggung hitam untuk sang pemuda, dan tas selendang merah dibahu kanan untuk sang gadis.

Mereka berjalan beriringan sambil berbicara-lebih tepatnya sang gadis lah yang berbicara. Sang pemuda hanya menanggapinya dan tak banyak berbicara.

"...benarkan, Sasori-nii memang menyebalkan! Padahal, aku ingin sekali melihat tim kesayanganku bermain." Oceh Sakura. serasa tidak mendapat respon, Sakura menoleh kearah Sasuke yang berjalan sambil menatap lurus kedepan dengan kedua tangan yang dimasukkan kedalam saku celananya. "Apa kau mendengarkanku, Sasuke-kun?" Tanya Sakura menyelidik.

"Hn."

Sakura nampak mencibir. "Hanya itu? apa bisa kau menjawab dengan normal selain dengan 'Hn', Sasuke-kun?"

Sasuke menatap kearah Sakura yang memalingkan wajahnya kesamping. "Ya, Sakura Haruno. Aku mendengarkan segala ocehanmu." Jawab Sasuke dengan nada yang malas.

Sakura menoleh. "Kenapa nada suaramu seperti itu? kau memang tidak mendengarkan, ya?" Tuding Sakura. Sakura menghentakkan kakinya dan menyilangkan kedua tangannya kedepan dada sambil membuang mukanya. Pertanda jika ia sedang kesal.

Sasuke hanya menaikkan sebelah alisnya. "Ada apa lagi, Sakura? aku 'kan sudah bilang, aku mendengarkanmu. Kenapa kau seenaknya menudingku seperti itu?"

"Habisnya kau menanggapinya dengan nada seperti itu. kau tau, aku seperti tidak dihargai sama sekali kalau aku bercerita tadi. Lebih baik aku berbicara dengan Pig saja daripada denganmu." Ketus Sakura.

"Kalau sudah tau seperti itu, kenapa kau malah bercerita kepadaku? Kenapa kau tidak berbicara kepada Yamanaka saja."

Sakura menghentikan langkahnya dan menatap sebal kearah Sasuke. Ia benar-benar kesal dengan Sasuke yang berjalan didepannya itu. ia menarik nafasnya dalam-dalam.

"SASUKE PANTAT AYAM NO BAKA! KAU MENYEBALKAN!" Teriaknya. Ia tidak sadar jika banyak orang yang memperhatikannya.

Sasuke menyeringai dan menolehkan kepalanya. "Kau menyebalkan, permen kapas pink. Kau membuat semua orang memperhatikan kita."

Dan dipagi hari itu, Sakura memulai harinya dengan wajah memerah malu mendapati dirinya menjadi pusat perhatian semua orang. Sakura lupa jika saat itu sedang banyak orang yang berlalu lalang disana.

Sakura berlari mengejar sahabatnya itu dan memukul pundaknya. Ia mengomel panjang kepada Sasuke setelahnya.

Ya. Sasuke Uchiha dan Sakura Haruno adalah sepasang sahabat sejak kecil. Mereka selalu bersama-sama. Banyak orang yang mengira Sasuke dan Sakura adalah sepasang kekasih, namun dugaan mereka salah saat mengetahui Sasuke dan Sakura hanya sepasang sahabat saja. Tidak lebih.

Padahal dimata mereka, Sasuke dan Sakura merupakan pasangan yang cocok.

Sasuke adalah anak bungsu keluarga Uchiha. Ia memiliki wajah yang sangat sempurna tanpa cacat sedikit pun. Mata hitam yang tajam bak elang yang siap memangsa buruannya, kulit putih mulus untuk ukuran laki-laki, memiliki hidung yang mancung, tinggi, dan sangat pintar. Tak lupa rambut raven yang bermodelkan pantat ayam. Walaupun gaya rambutnya terkesan kuno, namun itu lah yang membuatnya nampak sangat menawan dimata kaum hawa.

Sifatnya yang terkesan angkuh, sombong, dan dingin. Ia cenderung memasang wajah datarnya dan jarang berbicara. Berbeda jika bersama dengan Sakura.

Sedangkan Sakura, dia adalah anak bungsu keluarga Haruno. Ia sangat cantik dengan sepasang mata emerald yang menyejukkan, hidungnya yang mancung, berkulit putih dan cerewet. Ia tergolong mungil dan tidak terlalu pintar, ia juga memiliki rambut panjang sepunggung berwarna abnormal yaitu merah muda. Sakura juga tidak terlalu pintar, namun selalu ramah kepada orang lain. Maka dari itu ia sangat terkenal dikalangan kaum adam karena senyumannya yang manis.

Mereka hanya sepasang sahabat, tidak lebih dari itu. tak berharap seperti itu? namun itu lah kenyataannya.

Tak lama mereka sampai di sekolah mereka, Hidden Leaf High School. Sekolah terkenal di Konoha dan telah menembus dunia Internasional dalam hal pendidikan. Maka dari itu jangan heran, jika kebanyakan anak-anak yang bersekolah disini adalah anak dari kalangan berada. Namun banyak juga yang dari golongan tidak mampu.

"Ohayo Hinata." Sapa Sakura kepada Hinata yang juga baru sampai.

"O-ohayo, S-sakura-chan, S-sasuke-san." Balas Hinata.

"Hn."

"Oh, ya. Apa kau mau bareng bersama kami keatas?" Tanya Sakura.

Hinata mengangguk. "Aa, b-baiklah. A-aku akan ikut dengan kalian. T-tapi apa boleh?"

Sakura mengangguk mantap. "Tentu saja boleh! Kau kan sahabat kami. Benar kan, Sasuke-kun?" Sakura menyanggol pinggang Sasuke.

Sasuke mendelik kearah Sakura. "Hn."

"Nah, sekarang ayo!" Lalu mereka bertiga berjalan menuju kelas mereka yang berada di lantai tiga.

Pada dasarnya, memang mereka bertiga ditambah Naruto dan Ino memang bersahabat. Namun karena Hinata yang pemalu apalagi jika bertemu dengan Naruto, jadi mereka kurang akrab. Tapi pada saat menginjak menengah atas, sikap pemalu Hinata sedikit berkurang.

Diperjalanan, Sasuke mengekor saja dibelakang Sakura dan Hinata. Ia juga mengacuhkan sapaan dari para siswi dan tatapan-tatapan nakal dari mereka. Ini sudah biasa bagi dirinya. Namun berbeda dengan Sakura. ia membalas sapaan dari para siswa maupun siswi dengan ramah disertai senyumannya.

Tak lama kemudian mereka sampai didepan kelas yang bertuliskan XII-1 IPA, yang tak lain adalah kelas mereka. Mereka kemudian masuk. Disana sudah ada Chouji, Shikamaru, Kiba, Neji, Tenten, Ino dan beberapa teman kelas mereka yang lainnya.

"Ohayo semua!" Sapa Sakura.

"Ohayo, Sakura." jawab yang lain. Minus Shikamaru dan Neji.

"Hinata, tumben kau bersama dengan Sakura dan Sasuke." kata Tenten.

"I-iya. A-aku bertemu d-dengan mereka di gerbang. M-maka dari itu kami bersama-sama kemari." Jawab Hinata. Lalu pandangannya mengedar keseluruh ruangan, seperti mencari sesuatu. Hinata kemudian memainkan jarinya seperti biasanya. "A-ano... a-apa N-n-naruto-kun be-belum datang?" Tanya Hinata malu-malu.

Semuanya tertawa, kecuali Sasuke, Neji dan Shimakaru.

Hinata selalu saja seperti ini setiap pagi. Mencari sesosok Naruto yang belum datang, dan mukanya akan merah ketika menanyakannya.

"Kau lucu sekali, Hinata." Celetuk Ino. "Tentu saja si pangeran rubahmu itu belum juga datang. Mungkin jam segini dia masih tidur." Dan semuanya kembali tertawa.

Wajah Hinata memerah padam.

Sasuke mendengus dan memilih untuk menaruh tasnya dan duduk dengan tenang dikursinya. Ia sama sekali tidak berminat untuk hal seperti ini. membuang-buang waktunya di pagi hari.

"Selamat pagi semua!"

Naruto datang dengan cengiran khasnya dan suara cemprengnya yang menggelegar.

"Nah, itu dia datang." kata Sakura sambil melirik kearah Hinata.

"Benar. Naruto sudah datang."

Naruto menaikkan sebelah alisnya. "Hei, ada apa dengan kedatanganku?" tanyanya. "Apa kalian menungguku, ya? Wah... kalian baik sekali. Terutama kau, Sakura-chan. Hehehe..."

PLETAK

"I-itaii..." Naruto menelus-elus kepalanya yang terkena jitakan mulus dari sahabatnya.

Sakura berkacak pinggang. "Mengapa aku harus menunggumu, Naruto. Lagipula memang benar ada yang menunggumu, tapi itu bukan aku."

Naruto nampak memanyunkan bibirnya. "Tapi jangan kau jitak kepalaku, Sakura-chan. Ini 'kan, masih pagi. Lalu, bagaimana kalau aku sampai gegar otak."

"Itu salahmu sendiri, baka. Makanya, jangan terlalu percaya diri."

Semua menggelengkan kepala melihat Sakura dan Naruto seperti itu. Dan itu sudah menjadi kebiasaan jika Naruto berbuat ulah.

"Hei, Naruto. Benar apa yang dikatakan forehead, yang menunggumu itu adalah Hinata." Ujar Ino sambil menunjuk Hinata.

"Ah! Hinata-chan! Selamat pagi!" Seru Naruto melihat Hinata. Tentu saja hal ini membuat wajah Hinata semakin merah padam.

Tanpa sepengetahuan mereka, ada seseorang yang menatap tak suka kearah Naruto dan Hinata, atau lebih tepatnya kepada sikap Naruto kepada Hinata.

'Cih! Membuatku muak saja!'

.

.

.

.

.

TBC

Hallo semua. maaf ya, yupi membuat fic aneh dan gaje ini. ini adalah fic yupi setelah My Love Is A Prince yang belum yupi selesaikan. Mohon di revieuw ya, semua. Insya Allah saya akan menampung semua tanggapan dan respon kalian pada fic yupi. Maaf juga jika fic ini pendek, karena yupi belum bisa yang panjang.

Sekian dari yupi. Jika memang rersponnya banyak yang bagus, Insya allah yupi akan teruskan. Tapi jika responnya banyak yang tidak suka, ya terpaksa yupi hentikan.