Naruto

.

Mencintaimu

Aku hanya ingin kamu tau.

.

.

By Shizu F

.

.

28 Maret 2014.

22.46

.

.

Aku mempunya sebongkah harapan bernama kejujuran. Kejujuran yang nyata-nyata kian langka dan jarang berdiam di lautan hidup serba manipulatif. Tapi aku bisa apa jika ternyata aku adalah bagian dari koloni bernama rekayasa. Aku, kamu, dia, mereka tak lagi bisa membedakan siapa di antara kita yang sesungguhnya biacara benar, karena ternyata kita telah begitu terbiasa berbicara dengan dusta.

Akulah seorang yang paling pintar menyimpan satu rahasia: Aku mencintai pria yang salah.

.

.

.

.

.

"Sasuke-kun!"

"Ck,"

"Sasuke-kun! Kenapa kamu jalannya cepet banget sih!"

"Hn,"

"Apa kosa kata kamu cuman dua huruf itu doang?"

"Berisik Sakura,"

"Hfftt Sasuke-kun tidak seru!"

"Hn,"

.

.

.

.

.

Aku berharap tak pernah bertemu denganmu. Supaya aku tak perlu menginginkanmu, memikirkanmu dalam lamunanku. Supaya aku tidak mencari kamu ketika aku merasakan ridu.

Supaya aku tak punya alasan untuk mencintai kamu. Dan terpuruk ketika kamu meninggalkan aku.

.

.

.

.

"Dia siapa Sasuke-kun?"

"..."

"Apa dia orang yang Sasuke-kun suka?"

"..."

"Sasuke-kun?"

"Urusi saja urusan kamu, jangan ganggu aku."

"..."

.

.

.

.

.

"Aku suka dengan Sasuke-kun!"

"..."

"Sangat suka hingga rasanya menyakitkan,"

"Aku tau kok,"

"Lalu?"

"Tapi kamu tau kalau yang aku suka cuman dia,"

"..."

.

.

.

.

Tak tahukah kamu seperih apa perasaan hati yang tak terbalas? Menanti sesuatu yang tak kunjung datang?

Hari berganti hari, tetapi arah hatiku tak pernah berunbah –selalu tertuju kepadamu. Aku tak pernah jenuh menunggu... menunggu untuk kamu cintai. Namun, kamu hanya menganggap aku lalu. Seperti tak kasat aku bagi kamu.

Terkadang lelah menyuruhku menyerah, memintaku berhenti melalukan perbuatan sia-sia dan mulai mencari cinta baru. Namun, bagaimana mungkin aku sanggup melakukannya, kalau semua tentang kamu mengikuti seperti bayangan menempel di bawah kakiku? Dan bagaimana pula caranya membakar habis semua rindu yang bertahun-tahun mengendap di hati aku?

.

.

.

.

Aku berharap mendapatkan jawaban darimu. Namun, kamu tetap membisu, membuatku lebih lama menunggu.

.

.

.

.

"Sudahlah Sakura lupakan saja dia, Sasuke cuman bisa buat kamu sedih,"

"..."

"Imouto, jangan buat aku khawatir sama kamu,"

"..."

"Sakura masih banyak laki-laki lain yang lebih baik dari Sasuke!"

"..."

"Dia sudah punya tunangan!"

"..."

"Kamu cuman mempersulit dia aja!"

"..."

"Sakura cukup lu–"

"Tidak! Kalian semua gak ngerti!"

.

.

.

.

Tak perlukah kamu tahu betapa banyak air mata yang membasahi bantal khayalku terbawa dalam kenangan tentangmu. Dan, aku pun tak ingin kamu ikut sedih ketika tahu betapa dinginnya hari-hari tanpa senyum kamu...

.

.

.

"Sasuke-kun?"

"Hn?"

"Kamu udah nunggu lama ya?"

"Engga juga,"

"Ada apa Sasuke-kun ngajak aku ketemuan di sini?"

"Sakura, aku tau kamu suka, sayang, bahkan cinta sama aku. Tapi kamu tau kan aku sudah bertunangan."

"..."

"Aku gaakan pernah dan gaakan bisa balas perasaan kamu. Karena aku sudah terlanjur cinta sama tunangan aku–"

"–aku mau kamu udahin perjuangan kamu buat ngejar aku. Dewasalah dikit Sakura, tolong aku mohon–"

"–you better Move On."

"..."

"..."

.

.

.

.

Tapi...

Kalau aku benar-benar tak pernah bertemu dengan kamu, mungkin aku tak akan pernah tahu seperti apa rasanya berdua saja dengan kamu. Menikmati waktu bergulir tanpa terasa. Aku juga tak mungkin bisa tahu seperti apa rasanya sungguh-sungguh mencintai kamu.

.

.

.

.

"Tenang saja Sasuke-kun. Aku tidak pernah memaksa kamu buat bals perasaan aku kok. Aku cuman pengen kamu tahu bahwa aku memang cinta sama kamu tulus, aku cuman ga pengen perasaan ini di pendam terus menerus. Semoga kamu bahagia ya dengan tunangan kamu."

"Sakura..."

"Aku juga gamau kamu merasa bersalah. Karena dari pertama yang salah itu perasaan aku. Dari pertama yang salah itu aku, kenapa aku harus bertemu dengan kamu dan mencintai kamu..."

"..."

.

.

.

Dan detik itu kamu tau apa itu perasaan aku yang sebenernya. Aku tidak menuntut kamu untuk balas perasaan aku. Aku hanya ingin kamu tau... bahwa aku mencintai kamu..

Walau kita berpisah...

Kita tak di persatukan...

Tapi aku tetap menjaga perasaan ini hingga ada posisi yang akan menggantikan kamu...

Sasuke...

.

.

.

.