World War Online

.

.

Semua ini berawal dari keinsengan belaka yang berakhir menjadi suatu kesialan.

.

.

"Hoy hoy Kim Himchan! Kau jadi ikut kan minggu besok?" tanya Jung Daehyun. Namja yang dipanggil Kim Himchan mengangguk antusias.

"Tentu saja bodoh, tidak mungkin aku melewatkan kesempatan besar sebagai tester! Astaga aku tidak percaya ini! Jung Daehyun aku merasa bangga kali ini berteman denganmu!" seru Himchan kelewatan semangat.

"Jadi maksudnya sebelumnya kau tidak merasa bangga berteman dengan orang tampan sepertiku?!" protes Daehyun. "Yak! Kim Himchan jangan lari kau!" teriak Daehyun sambil berlari mengejar Himchan yang sudah asiknya melenggang menuju gerbang utama.

Brak

"Yak! Pakai matamu jika berjalan,"

Himchan berhenti sesaat dan membalikan tubuhnya menghadap kebelakang. Tepatnya kearah namja tinggi dengan rambut berwarna biru donker yang sibuk memunguti buku-buku tebal yang bertemakan Sejarah.

"Ah, maaf maaf~ Aku tidak sadar aku menabrakmu hehe," ucap Himchan sambil menunjukan cengirannya.

"Tentu saja kau tidak lihat, matamu kan kau tidak gunakan sama sekali, sunbae" ucap namja itu ketus.

Himchan mengernyitkan keningnya, "Yah, maafkan aku," katanya

Sedangkan namja bersurai biru donker itu hanya mendengus dan membawa dirinya menghilang menuju lantai 2.

"Yak Kim Himchan!" teriak Daehyun sambil menjitak kepala Himchan dari belakang membuat Himchan meringis.

"Yak! Nanti kalau aku jadi bodoh sepertimu bagaimana?!" protesnya dengan suara melengking membuat Daehyun mau tidak mau harus menutup kedua telinganya dan menjauh bebeapa meter dari Himchan.

Dan Himchan kembali mendengus.

"Kau terlalu berisik Himchannie," kata Daehyun. "Tadi kau ada masalah apa?"

"Tidak ada apa-apa, aku hanya tidak sengaja menabrak seorang hobae dan tidak membantunya," kata Himchan sambil melanjutkan perjalanannya yang tertunda.

"Hobae? Apakah dia manis?" tanya Daehyun.

"Tidak, dia galak dan ucapannya pedas sekali," tutur Himchan. "Sepertinya dia anggota perpustakaan, tadi kulihat dia membawa banyak sekali buku sejarah,"

Daehyun hanya mengangguk.

"Jja! Ayo kerumahku, aku ada game baru," ajak Daehyun sambil merangkul Himchan keluar gedung sekolah.

.

.

"Zelo-ya, kenapa kau lama sekali?" tanya namja berkulit agak unik dari semua murid yang ada disana. "Yah, aku terkena kecelakaan saat menuju kesini Kai," kata Zelo –namja berambut biru donker- saat mengingat kejadian yang menimpanya tadi.

"Terkadang aku bingung, dimana letak hati nurani manusia zaman sekarang," kata Zelo lanjut sambil membantu Kai membereskan buku-buku sejarah itu ketempatnya semula.

"Memangnya kau masih punya hati nurani?" tanya Kai membuat Zelo nyaris melempar salah satu buku sejarah negara Italia yang bersampul hard cover.

"Tentu saja ada, memangnya kau, sudah tidak punya hati nurani, mesum, hitam, hidup lagi," cerca Zelo membuat Kai ingin menjambaknya jika dia tidak ingat kalau mereka sedang berada di perpustakaan.

"Berisik kau Junhong,"

"Kau juga berisik Jongin,"

"Bisakah kalian berdua diam? Kim Jongin, Choi Junhong?" tegur seorang namja dengan raut muka angkuh bername tag kan Woo Ji Ho.

"Maafkan kami Zico sunbaenim," ucap mereka brdua bersamaan kemudian merapikan kembali buku sejarah itu dengan bisikan bisikan yang saling mereka lemparkan.

Zico hanya menghela nafas.

"Aku keluar sebentar, satu jam lagi aku kembali. Jangan buat kericuhan," pamit Zico.

"Yakin hanya satu jam? Terkahir kali kau juga bilang begitu dan meninggalkan kami sampai sore kemudian membatalkan rapat," sindir Kai yang langsung mendapat tatapan mematikan dari Zico.

"Aku kali ini akan datang tepat waktu, oh iya. Kalian bisa mengambil tiket game di mejaku sesuai yang aku janjikan kemarin," kata Zico sambil keluar kamar dan menyisakan Zelo dan Kai yang saling berlomba mengambil tiket tersebut.

.

.

Kris, namja bersuari blonde platina itu masih fokus dengan bola karet berwarna orange itu. Dia bergerak kesana kemari berusaha melewati pertahanan namja yang lebih pendek darinya itu, sementara V, dia sama sekali tidak mengizikan Kris mencetak angka sama sekali.

"Ayolah V, aku bahkan belum mencetak angka satupun kali ini," gerutu Kris. Mata elangnya masih sibuk mencari celah.

"Aku juga belum Kris hyung, " jawab V membuat Kris jengah dan pada akhirnya dengan nekat melempar bola karet itu menuju ring.

Drak

"Sudah aku bilang bodoh, jangan mengshoot jika kau tidak yakin," teriak namja bermata sipit dan tajam layaknya mata iblis.

"Ya ya ya Kim Yukwon, maaf," kata Kris sambil menangkap bola pass dari V.

Kim Yukwon hanya bisa menggelengkan kepalanya, "Bagaimana Hope?" tanyanya pada namja yang ada disebelahnya.

"Kim Taehyun mengalami perubahan drastis semenjak pertandingan Inter Cup kemarin, mungkin untuk Summer Cup 2 bulan lagi mereka akan lebih siap. Kris hanya perlu mengontrol ego-nya dan kita bisa menang seperti tahun lalu," kata namja yang biasa dipanggil J-Hope tersebut dengan senyuman silly-nya.

"Wah, kami benar benar terbantu semenjak kau jadi manager, walaupun harus dipaksa oleh Taehyung," kata Ukwon sambil tersenyum.

J-Hope hanya tersenyum dan kembali fokus pada Kris dan V yang kembali bermain lagi.

"Oh iya, aku mendapat tiket untuk menjadi tester di peluncuran game virtual yang akan di uncurkan Minggu besok," kata J-Hope sambil menyerahkan selembar tiket pada Ukwon.

"Kita akan pergi bermain bersama besok," lanjutnya kemudian fokus kembali dengan catatan di clipboard miliknya.

"Baiklah~" kata Ukwon.

.

.

World War Online Continue

Riview please?