THE HEAVY RAIN
Pairing
NaruHina, SasuSaku, DLL.
Rate
T
Genre
Roman & Komedi
Warning
OOC, Miss Typo, dll
LET'S START BEGIN!
...dasar idiot...
...bodoh...
...mungkin kau menderita kelainan mental...
Mataku enggan terpejam. Ingatanku tentang caci dan maki mereka padaku. Apakah aku memang idiot, bodoh, dan aku tidak ingin membahasnya lebih lanjut. Mungkin aku tak sepintar mereka, tapi tetap saja itu jahat.
Mungkin sekarang sekitar jam 5 pagi. Kurasa waktunya untuk bersiap-siap pergi sekolah. Apakah ayah dan ibu sudah pergi?
Kurasa aku akan memeriksanya. Aku turun kebawah untuk memeriksa ayah dan ibu. Aku sangat bersemangat karna sudah bangun pagi. Mudah-mudahan ayah dan ibu belum pergi bekerja.
Huh! Ternyata aku kurang pagi bangunnya. Tak apalah, lagipula ibu bilang mereka begini demi aku. Semangat, Uzumaki Naruto! Fighting!
Aku menoleh kanan kiri. Berharap mereka tak ada. Aku takut kejadian kemarin, kemarin, dan kemarin akan terulang kembali.
Baiklah. Aman. Aku akan berjalan menuju kelas.
"Hei! Idiot!"
Hah! Siapa itu?
Perlahan aku membalikkan badanku untuk memastikan.
"Hai, merindukan kami!" orang itu mendekat dan semakin mendekat.
"aku mohon sasuke, jangan sakiti aku. Aku kan tidak pernah mengganggumu." Aku berusaha memohon. Dan berharap mereka berhenti..
"Dasar Idiot! Kau ini bodoh, tahu! Ditambah lagi, kau sangat manja!" dia akan memulainya lagi. Aku takut. Aku tidak tahu, kenapa aku selalu saja menjadi pengecut.
"tapi, tapi,..."
Kerah bajuku ditariknya dan aku serasa terkecik. Sakit sekali. Kumohon berhenti. Tuhan tolong aku!
"KAU! JAUHI HINATA!" dia akhirnya melepaskan kerah bajuku. Akhirnya, bisa bernafas kembali, tapi aku tahu ini belum selesai.
"aku tak pernah mendekati Hinata, sasuke. Lagipula, untuk apa aku menjauhinya. Dan..." kalimatku terputus, dia menyelaku, "DIAM KAU! BERANI MEMBANTAH! HAH!"
"Hajar saja dia, sasuke. Lihat, dia sudah berani membantahmu."
"benar sekali, shikamaru. Sudah sasuke, bagaimana kita jahit saja mulutnya sekalian. Supaya dia berhenti membantah."
"akan kupertimbangkan" sasuke bergumam
Tuhan! Kumohon bantu aku!
Baiklah, aku akan memohon. Terserah mereka akan merendahkanku. Aku sangat takut.
"sasuke, kumohon. Lepaskan aku."
"HEIIIIIIIIII! JANGAN GANGGU NARUTO! AYO LAWAN AKU KALAU BERANI!"
Hinata. Syukurlah. Terima kasih, Tuhan.
"sial! Ayo kita pergi! Sebelum Hinata melihatku. Bisa hancur reputasiku, jika dia melihat aku sedang membully anak idiot ini."
Aku masih terdiam ketakutan. Untung saja Hinata datang, tapi kenapa dia menyuruhku menjauhi Hinata. Diakan sahabatku yang paling baik. Dasar sasuke bodoh( menjulurkan lidah)!
"Naruto!" nafas Hinata masih terengah-engah, "apa yang terjadi?siapa mereka tadi?"
"itu..itu..., sudahlah itu tak penting, yang penting mereka sudah pergi." Aku mencoba tersenyum.
"dasar mereka itu! Jahat sekali! Lihat saja, jika mereka kudapatkan, akan kucincang-cincang mereka." Seru Hinata sambil mengepalkan tangannya.
"ayo kita pergi saja dari sini, Hinata! Mungkin saat ini kita sudah terlambat masuk kelas." Kataku sambil memegang tangannya.
"oh! Tunggu, Naruto!" dia melepaskan pegangan tanganku dan berhenti berjalan.
"aku lupa. Sebenarnya kita sudah terlambat satu jam." Kata Hinata sambil nyengir gak jelas ( naruto kesel ).
"APA!"
"sudahlah, lebih baik kita membolos saja. Aku tahu temmpat yang mungkin kau sukai. Bagaimana?" dia menawarkan tangannya padaku, tapi aku tak pernah melanggar peraturan sekolah. Ditambah lagi aku terbelakang dalam pelajaran sekolah, "sepertinya tak bisa, ditambah lagi sekarang hujan deras. Dan kita tak punya kendaraan, tahu."
Kami mulai terdiam untuk waktu yang lama. Aku masih menatap gadis itu, gadis cantik dengan mata bulan dan rambut panjang indigonya yang terurai.
Apa yang Hinata rencanakan? Dia membuatku bingung. Tangannya mengikat rambut panjangnya keatas.
"Naruto!"
"hn?" aku menatap lekat matanya.
"ayo kita pergi!" dia mengenggam tanganku erat, "aku bawa motor."
"tapi, hujannya?"
"hei, kau belum pernah hujan-hujanan, ya?"
"ehm, itu yaa.."
Dia menarik tanganku tiba-tiba.
"HINATAAAAAAAA!"
TBC.
