ATTENTION!
.
.
.
Di tengah banyaknya orang berlalu lalang, dengan tujuan yang berbeda dan maksud beraneka ragam sudah pastinya.
Keramaian di lautan manusia yang berjalan menapakkan sepatu di aspal pun tersamarkan, dikarenakan banyaknya suara akan kendaraan maupun orang berbicara dengan rekannya.
"Lelah... Aku ingin cepat tidur..."
Keluhan itu terdengar lirih sambil berjalan membayangkan kasur idaman yang ada di apartemen miliknya dan rekannya.
Banyak sekali hal yang ingin ia lakukan dan salah satunya adalah liburan.
Sudah cukup dengan banyak masalah dalam hidupnya, dia hampir tak bisa tahan lagi.
Bagaimana kalau dia bunuh diri saja—
"Hei, Anda yang disana."
Hm?
Yang merasa dipanggil pun menoleh. Mata berkantung itu pun melihat ada seorang pria berjubah duduk dengan meja di hadapannya.
Beberapa benda perhiasan diperlihatkan seperti aksesoris dan macam-macam lainnya.
"Maukah Anda melihat-lihat sesaat?"
Entah kenapa pria itu menatap heran sesaat sebelum melangkahkan kaki mendekat. Antara hatinya berbicara untuk mendekat, atau karena penasaran ingin tahu barang apa saja yang dijual.
Tidak salah untuk lihat-lihat, bukan? Kalau tak ada barang yang bagus, maka ia bisa pergi.
Namun matanya melihat satu barang yang aneh.
Diambilnya sebuah botol parfum yang terlihat aneh.
Warnanya kemerahan dan ada bentuk kepala ular yang melilit di leher botolnya, batu yang berupa sepasang berlian itu seakan menatapnya tajam.
Kok ngeri ya.
"Ah, mata Anda sangat jeli. Itu adalah botol parfum keberuntungan. Siapapun yang memilikinya akan mendapatkan keberuntungan dan hoki." Penjual itu mengatakannya dengan riang.
Doppo merasakan sesuatu yang aneh dan menatap terus botol tersebut. Tapi, ada sesuatu yang mempengaruhinya untuk membeli.
"Saya kasih gratis. Karena Anda pelanggan yang beruntung!"
Aneh.
Tapi, pada akhirnya ia pun membelinya.
Dia berpikir sejenak sebelum berjalan beberapa langkah.
"Hei, apakah aku bisa isi—"
Dan saat menoleh, dia tak percaya.
"—ulang..."
Jejak maupun keberadaan orang tadi sudah tak ada lagi di pandangan. Barang yang lainnya pun tak ada lagi. Doppo terdiam, makin terheran.
"Kemana dia pergi? Padahal kan tadi disini...?"
Batinnya bergelut, dan mencoba untuk tenang. Dan dengan terpaksa, dia membawa pulang botol tersebut.
Dia pun tak menyadarinya.
Kalau ada kejadian yang akan menimpanya—perlahan berdatangan pada sang pria ketika lengah.
.
.
.
To be Continued
HEHE.
Doppo diharemin to be soon.
Ya begitulah lol maaf ya saya jadi anu sama fandom ini. Makasih sudah nyeburin saya, guys.
Nantikan fic ini walau lama ya! Saya akan pub fic ini di ffn kalau sudah kelar dan tamat di lapak sebelah. Semoga bisa cepat update karena kuliah qwq
Adios!
Regards,
Shinju
