Kuroko no basuke © Tadatoshi Fujimaki

Rate : T

Genre : Romance, Frienship(?), little humor

Pair : AKAKURO

Warning : Typo, EYD tidak sempurna, bahasa tidak baku, YAOI, dll.

Tidak suka jangan baca OK!

KENANGAN TERINDAH DI MASA SMA

Cerita ini dimulai saat memasuki sekolah baru yaitu SMA TEIKO, kisah yang tak dapat dilupakan. Disanalah kami bertemu pertama kali, seorang pemuda berambut merah dengan mata heteromatiknya yang menawan. Wajah tampan yang mampu mengalahkan model terkenal. Seorang ketua OSIS yang serba bisa.

Akashi Seijurou itulah namanya, seorang dari keluarga Akashi dengan 'Emperor Eye'nya. Setiap perintahnya selalu mutlak, berani menentang gunting melayang. Kapten dari Kiseki no sedai, mempunyai motto hidup 'Aku selalu benar maka aku selalu menang'.

Seorang pemuda yang menarik perhatian pemuda berambut baby blue berwajah datar dan berhawa minim. Sehingga membuatnya selalu memikirkan kapten merah tersebut. Pemuda itu Kuroko Tetsuya selalu memperhatikan dari jarak jauh karena tidak ingin perasaannya diketahui oleh sang pujaan hati.

"Hai, Tetsu. Ohayo!" Sapa seorang pemuda dim Aomine Daiki.

"Ohayo, Aomine-kun." Balasnya datar sedatar tembok.

Setelah saling bertukar sapaan mereka berjalan berdampingan menuju kelas. Entah kebetulan atau bukan mereka satu sekolah, bahkan satu kelas. Mereka tidak sadar telah diamati sepasang manik heteromatik dari kejauhan, dengan tangan terkepal dan aura yang mencekam orang tersebut beranjak dari tempatnya berdiri.

Aomime merasakan perasaan aneh sejak mereka berjalam memasuki kelas, tapi dia mengabaikannya. Seharusnya jangan diabaikan karena dapat berakibat fatal. 'Kenapa perasaanku tidak enak ya?' batinnya bertanya.

"KUROKOCCHI..." terdengarlah suara bak toa dibelakangnya, lalu memeluknya dengan erat.

"Se...sak... Ki...se-kun" Kuroko sampai tidak bisa bernafas dengan leluasa.

"Lepaskan Tetsu, Kise" Aomine berusaha melepaskan pelukan maur Kise Ryota.

"Aominecchi hidoi-ssu" Kise mewek sambil gelundungan dikelas.

Tak berapa lama datanglah sang ketua kelas dengan aura devil baru lepas dari neraka. Semua murid yang ada dikelaspun merinding kecuali Kuroko tentunya. Semuanya kompak membatin, 'Ada apa dengannya hari ini?'

Aura pekat tersebut tidak berpengaruh pada Kuroko Tetsuya, buktinya dia masih kalem-kalem aja sambil menyeruput minumannya vanila milkshake. Semua orang menatap kagum padanya tetapi, tidak dipedulikan tetap meminum minumnya dengan santai. Tanpa menyadari tatapan intens yang dilayangkan pemuda bersurai merah didepannya. Pemuda merah itu menyeringai seram. "Bisa ikut aku sebentar, Tetsuya? Ada yang ingin kubicarakan denganmu." Pintanya lembut sedikit nada perintah disuaranya.

"Baik, Akashi-kun." Balas Kuroko datar.

Dengan cepat pemuda merah itu menarik Kuroko Tetsuya entah kemana, hanya kedua pemuda dan Tuhan yang tau. Padahal bel sudah berbunyi lima menit yang lalu. Akashi melangkahkan kaki dengan cepat dan tanpa sadar membuat Tetsuya kesusahan mengimbangi langkahnya, ditambah cengkraman di tangannya yang sangat erat membuat Tetsuya meringis sakit.

Ternyata Akashi membawanya ke atap sekolah, setelah sampai dia melepaskan genggaman tanganya perlahan. Sedikit merasa bersalah karena membuat tangan itu memerah, begitu terlepas Tetsuya mengelus-elus tangannya menghilangkan nyeri.

"Tetsuya, aku ingin bertanya satu hal padamu?" Akashi bertanya sengan menahan geram di suaranya.

"Apa yang ingin kau tanyakan, Akashi-kun?"

"Ada hubungan apa kau dengan Daiki, Tetsuya?"

"Apa maksudmu, Akashi-kun?" Kuroko memiringkan mukanya imut.

"Ada hubungan apa denganmu dan Daiki?" tanyanya sekali lagi dengan menahan hasrat ingin 'memakan' orang didepannya.

"Kami hanya teman, Akashi-kun."

Akashi menghela napas lega' karena apa yang ditakutkannya tidak terjadi. Sebenarnya Akashi Seijurou menyimpan perasaan khusus pada Kuroko Tetsuya. Jadi sebenarnya mereka saling menyukai hanya tidak saling mengungkapkan. Hari ini Akashi bertekad memungkapkan perasaan itu pada pujaan hati.

"Tetsuya, aku ingin kau jadi kekasihku." Perintahnya mutlak.

Mata Kuroko Tetsuya melebar lalu kembali normal, dia tidak percaya kalau sang pujaan hati menembak dirinya. Apakah ini mimpi? Tanpa dia sadari tangan kanan menampar pipi untuk membuktikan ini bukan sekedar mimpi.

Melihat lawan bicaranya tidak merespon pernyataanya, ia bermaksud menyadarkanya dari kekagetan sesaatnya. Siapa yang tidak kaget kalo tiba-tiba ditembak oleh pemuda yang selama ini menarik hatinya? Akashi mendekatkan wajahnya mengeliminasi jarak sehingga bibirnya bertemu dengan bibir lembut didepanya.

Kuroko Tetsuya kaget setengah hidup ada benda kenyal dan lembut menempel dibibirnya. Ia kaget karena first kissnya telah diambil oleh pemuda merah maniak gunting didepannya.

"Tetsuya, jawab aku!"

"Eh."

"Tetsuya..."

"Bisa diulangi pertanyaannya, Akashi-kun."

"Aku ingin kau jadi kekasihku, Tetsuya."

"Iya, aku mau, Akashi-kun." Jawab Tetsuya blusing

Akashi terkekeh melihat reaksi mengrmaskan sang kekasih, tidak bisa menahannya lagi ia langsung menciumnya lembut. Kuroko sangat senang karena perasaannya terbalas tanpa melakakukan pendekatan lebih dulu. Kisah manis ini baru dimulai.

TBC

Review?

kritik dan saran maupun flam aku terima dengan lapang..

bila fic ini responnya banyak akan dilanjutkan...

mohon bantuannya minna-san.. :D