Gombal
Rate: K+
Warning: AU!, kemungkinan terdapat typo yang terlewat dan OOC
Disclaimer: Naruto milik Masashi Kishimoto
'Cerita ini dibuat hanya untuk menyalurkan imajinasi semata.'
Enjoy
.
Sasuke bukanlah kembang desa. Ia laki-laki. Wajahnya tidak manis, malah terlihat sangar dan sadis. Badannya tegap dan berotot—macho dan juga seksi. Kulit tangannya pun tak halus—bekas oli dan kapalan terlihat dengan jelas. Kerjanya juga di bengkel motor, jadi wangi parfum tak pernah mampir ditubuhnya.
Lalu, kenapa juga Naruto masih saja setia mengapeli?
Seharusnya pagi ini Sasuke menikmati hari liburnya dengan tenang. Meminum secangkir kopi sambil mengemil sepiring kue cubit. Menikmati udara sejuk pedesaan dengan suara radio terdengar dari dalam rumah.
Tapi ternyata...
Naruto seenaknya datang berkunjung. Tubuhnya wangi parfum mahal, pakaiannya rapi, dan bunga mawar lagi-lagi dibawa sebagai hadiah.
Sigh.
Bunga mawar...
Kenapa juga harus bunga mawar? Kenapa juga bukan sesuatu yang bisa dimakan?
"Pagi Suke, Bapak kamu dulunya copet ya?"
"Sembarangan. Bapakku dari dulu sampai sekarang itu PNS Dobe."
"Oh bukan ya? Tapi kok anaknya pintar banget mencopet hati aku?"
BASI.
Sasuke bukanlah kembang desa. Hobinya mendengarkan lagu metal, latihan otot pakai barbel, ataupun naik motor keliling kampung. Gombalan tak ada dalam kamus hidupnya. Menjadi pihak yang digombali bukanlah cita-citanya.
Ia tidak akan malu-malu kucing, dan bergeling genit kepada Naruto.
Yang ada hampir saja tadi ia tersedak kue cubit yang sedang dimakan.
"Naruto plis, itu menjijikan."
"Ish, dulu mama kamu ngidam apa sih? Kok aku jadi pengen nyubit mulu?"
"Tadi gombal, sekarang malah ngajak ribut."
"Bukannya ngajak ribut, tapi kamu gemesin sih, jadinya Abang bawaan pengen nyubit mulu."
Uhuk—
Sekali lagi, Sasuke bukanlah kembang desa. Bukan juga gadis dengan sifat lemah-lembut ataupun murah senyuman. Jadi jikalau warga menangkap basah dirinya sedang melempari Naruto dengan piring bekas kue cubit—itu pasti adalah hal yang wajar.
Toh bukan kali pertama pemandangan tersebut terlihat.
.
TAMAT
.
Terima kasih sudah membaca cerita ini dan maaf kalau ceritanya mengecewakan *bows*
Sekian dari saya, Rakshapurwa undur diri.
