love at the third sight

Vocaloid isn't mine
But this story is mine

.

ficlet

.

Summary : Karena cinta pada pandangan pertama sudah terlalu mainstream

.


Len menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya dan meniup-niupkan uap hangat―mencoba memberi kehangatan kepada dirinya sendiri. Pemuda bersurai emas itu meneduh di halte sekaligus menunggu bus. Len sendiri ingin pergi ke perpustakaan kota untuk mengerjakan tugas-tugas kuliahnya.

Ia duduk bersama orang-orang yang juga menunggu bus atau sekedar meneduh dari rintikkan air yang jatuh dari langit. Seorang gadis berpita putih berlari dan meneduh di halte yang sama dengan Len. Si gadis berdiri di dekat tiang penyangga di depan Len perihal tempat duduk halte sudah penuh.

"Hatchihh!" "Hatchih!"

Len menyeka hidungnya seraya menatap gadis yang berdiri di depannya. Gadis itu juga bersin bersamaan dengannya. Si gadis ikut menoleh ke arah Len. Mereka berdua saling menyunggingkan senyum dan mengangguk.

.

Pandangan Rin teralih pada bus yang akhirnya datang. Setelah menunggu penumpang-penumpang yang turun, Rin segera naik dan mencari tempat yang kosong. Telah ditemukan dan Rin langsung duduk sebelum ada yang menempatinya. Pemuda yang tadi bersin bersamaan dengannya melewati bangkunya dan duduk di depan bangku Rin.

Rin mengalihkan pandangannya ke luar. Hujannya sudah agak reda, tapi masih terlalu deras untuk tidak menggunakan payung atau jas hujan. Ketika melewati alun-alun, ada reklame besar dengan promosi tentang konser tur keliling dunia Hatsune Miku.

"Ah, itu Miku!" "Miku.."

Lagi-lagi Rin berbicara bersamaan dengan pemuda di depannya. Pemuda pirang di depan Rin menoleh ke belakang dan tertawa.

"Kamu juga menyukai Miku, ya?"

Rin mengangguk dan terkekeh.


Sudah sampai di perpustakaan kota, Len keluar lewat pintu depan dan Rin lewat pintu belakang. Rin mengembangkan payungnya dan menggantung mantelnya. Lalu berlari masuk ke perpustakaan. Len dengan santai berjalan pelan.

Rin kembali melipat payungnya dan meletakkannya di tempat payung basah ketika sudah sampai didepan pintu masuk perpustakaan. Setelahnya Rin segera masuk sambil menenteng tas kecilnya. Rin berkeliling mencari buku yang dicarinya. Ketemu. Buku itu ada di rak atas dan Rin tidak sampai untuk meraihnya. Segera, Rin mendorong tangga kecil dan mengambilnya.

Bersamaan dengan telapak mungilnya menyentuh buku bersampul hijau tua bergaris-garis emas, telapak tangan yang lebih besar juga menyentuh buku itu. Rin menoleh dan orang yang menyentuh buku itu juga tampak terkejut.

"Kau?" pekik keduanya bersamaan.

"Ah maaf, aku tidak mengenalimu karena sebelumnya kamu memakai mantel." Len melepaskan tangannya dan sedikit menyingkir dari hadapan Rin.

"Oh, tidak apa-apa. Kamu ingin mengambil buku ini? Silahkan.." Rin dengan sopan mempersilahkan Len mengambil buku yang diincarnya.

"Kau duluan saja.."

"Sebenarnya bukan hanya buku ini yang ingin kubaca, jadi kamu bisa mengambilnya duluan."

"Benarkah? Terima kasih."

Setelah itu, keduanya saling melempar senyum dengan pipi yang sama-sama memerah. Perasaan hangat mengalir di dada mereka di tengah cuaca yang sedang dingin.

Sepertinya akan ada pelangi setelah hujan nanti..


A/N : Kembali bersama saya, akumarine '-')/

Iya iya, tau kok kalo udah jarang apdet, sebenernya juga saya pribadi ngerti kalo gak ada yang nyariin diriku/?
Ini juga apdet di warnet lel

Tau ah, jadi curcol .-.


Mind to Review or Favorite?