Just a Baka Bestfriends
60 Drabbles
Vocaloid isn't mine
But this story is mine
.
Warning : Get it by yourself
.
Summary :
Absurd, bego, dan nggak jelas menyelingi hari-hari keempat manusia abnormal yang doyannya ngeributin hal paling gak bermutu di dunia
.
(Drabbles 15/60)
1- Bohlam Tepuk
Len, Rin dan Mikuo main kerumah Kaito.
"Eh, gue bisa sulap!" kata Kaito tiba-tiba sat mereka sedang ngobrol dikamar.
"Haa? Lu bisa sulap?" ulang Len.
"Gue bisa matiin lampu tanpa nyentuh saklarnya!" Kaito membanggakan diri.
Mikuo mengerutkan dahinya―aneh.
PROK! Lampu dikamar Kaito mati.
"Wuaah! Sugoi~" Rin bersorak.
"Coba lu nyalain lagi lampunya!" pinta Len. Kaito mengangguk.
PROK! Lampu dikamar Kaito kembali menyala.
"Hebat kan, gue?" Kaito mengibaskan poni birunya.
"Tunggu, bukannya itu lampu sensor tepuk yang lo beli kegue?" tanya Mikuo menghancurkan suasana.
.
.
"Oh iya, Emaknya Mikuo kan tukang bohlam."
2- Jangan keras-keras!
"Ahhh.."
Mikuo melotot mendengar suara aneh dari dalam kamar Kaito. Memang sih, Mikuo, Rin dan Len sedang main di rumah Kaito. Rin ada diruang tv dan Mikuo ingin ke toilet. Daritadi juga Mikuo tidak menemukan dimana Len.
"Aduh, Kaito jangan kenceng-kenceng!"
Suara Len. Mikuo makin penasaran. Ia mendekatkan telinganya ke pintu.
"AAAAAHHH! SAKITTT!"
Jeritan Len lagi! Mikuo doki doki. Apa yang dilakukan dua insan dengan gender sejenis itu didalam kamar?
"ISHH! Len! Jangan banyak bergerak dong! Malah sakit nantinya!"
Kini Kaito membuka mulutnya. Mikuo menutup mulutnya.
"Hey kalian! Ngapa-"
Mikuo melihat Kaito yang sedang ngerokkin punggung Len dengan koin gopean.
"Eh?" desis Mikuo.
"Kenapa Mik?" tanya Kaito. Mikuo hanya diam menatap kedua temannya.
"Oh, si Len? Tadi katanya masuk angin dan minta dikerokkin. Tapi anaknya gak bisa diem, ya udah. Lecet dah tuh punggungnya!"
Mikuo diam.
"Oh.."
3- Sensei lihat?
Len celingak-celinguk diruang guru lalu matanya menangkap Meiko yang sedang berjalan dikoridor.
"Sensei, sensei!" panggil Len menghampiri Meiko.
"Oh, ada apa Kagamine-kun?" tanya Meiko.
"Sensei lihat Meiko-sensei, gak?"
"Meiko-sensei tadi ada diruang guru disebelah sana."
"Oh gitu, makasih Sensei!"
Len berlari menuju ruang guru yang ada diutara. Meiko kembali menyusuri koridor. Setelah beberapa langkah, langkahnya terhenti dan dia bicara pada dirinya sendiri;
"GUE KAN MEIKO!"
4- Gosip
"Kai, lu tadi digosipin sama cowok-cowok!" seru Rin sambil berlari menghampiri Kaito.
"Hah? Tentang apa?" tanya Kaito menaikkan alis kirinya.
"Katanya elu kalo make sempak pake sistem cuci-kering-pake-cuci-kering-pake! Gitu katanya!"
"Gak papa. Biarkan orang lain berkata-kata... Gue sih, sabar aja.. Dan juga lu inget ya, gue punya banyak sempak dirumah!"
Rin mengangguk mantap dan menepuk-nepuk bahu Kaito yang lebih tinggi darinya itu. "Sahabat gue emang tahan banting!"
Malamnya...
"Dear Diary. Hari ini gue digosipin.. bla.. bla.. bla... Liat aja! Gue bakal menunjukkanpada mereka sejuta sempak yang gue punya!..bla..bla.."
5- Mengharukan
"Gue punya kata-kata mengharukan." kata Mikuo pada Kaito.
"Apa?" tanya Kaito.
"Mengharukan."
"WOW, MIKUO! Gue terharu banget!"
6- Coba ini!
Rin dan Len berjalan-jalan dimall. Rin menyeret Len untuk menemaninya belanja dengan iming-iming parfait pisang.
"Kyaa, Len! Lu coba baju ini, deh!" Rin mematut-matut baju yang dipegangnya pada badan Len.
"Mending buat lu aja deh..." Len menggaruk-garuk belakang kepalanya yang tidak gatal.
"Ish! Ini cocok buat elo!"
"Nggak Rin.. Nggak!"
"Kenapa?" Rin menghentakkan kakinya.
"Yang lu pegang itu baju lolita! Ada renda-rendanya, lagi! Gatel! Gue cowok tulen Rin, cowok!"
7- Buah
"Buah buah apa yang bikin bingung?" tanya Mikuo.
"Hah? Emang ada?" Rin balik nanya.
Mikuo mengangguk. "Kalo gak ada gue gak bakalan ngomong, Rin."
"Gak tau, ah!"
"Apel."
"Kok?"
"Tuh kan, bingung."
8- Nonton Bioskop
"Eh, dibioskop XXX lagi promo buy 1 get 1, loh!" seru Rin promosi.
"Wow! Ayo nonton! 2 orang patungan 1 tiket!" Kaito menyetujui.
"Bioskop itu kayak layar tancep tau. Cuman lebih mewah dan banyak fasilitas yang bagus. Pokoknya perbandingannya kayak 1:50. Gitu aja." Len merusak suasana.
"Jadi selama ini kita ditipu?" Mikuo histeris.
9- Kaset
"Gue heran deh, sama kaset. Kenapa bentuknya harus bulet? Kenapa gak segitiga? Atau kotak? Jajargenjang? Trapesium?" gerutu Kaito pada Mikuo.
"Kalo bentuknya bukan bulet, muternya gimana? Film kan bisa disetel karena kasetnya muter." Mikuo menjawab―sok tau―.
"Iya juga, ya..." Dan Kaito malah percaya-percaya aja.
10- Coba ini! 2
Rin dan Len berpindah dari satu toko ketoko yang lain.
"Nih, Len! Coba pake yang ini! Gue yakin yang ini udah pas banget sama lo! Gak kayak baju yang sebelumnya!" Rin menyerahkan baju yang terlihat keren pada Len.
Len menelan ludah dan memerhatikan baju Gothic Lolita yang dipilihkan Rin. "Rin, jangan mengulang drabble yang sama!"
11- Tiang
Keempat sahabat sedang berjalan-jalan dimall. Kaito hendak membeli es krim disalah satu stan es krim disana. Bahunya menabrak tiang yang menyangga langit-langit.
"Woah! Heh, tiang! Lu nyari ribut?" Kaito memelototi tiang yang tadi bertabrakkan dengan bahunya. Yang ditanya diam.
"Temen-temen! Tiang ini cari ribut! Ayo kita hajar!" Kaito memprovokasi sambil menunjuk tiang tak berdosa itu.
"Siapa Kai? Tiang itu?" Mikuo yang asyik makan Takoyaki menunjuk tiang yang dimaksud Kaito.
"Waah... Lu jangan macem-macem sama temen gua laah!" Len mendatangi tiang itu.
"HEAAAHHHH!" Kaito, Mikuo dan Len mengkroyok tiang malang itu.
Rin memicingkan matanya melihat ke-3 temannya memukuli benda mati yang disebut 'TIANG'. Lamunannya terbuyar ketika seorang wanita menepuk bahunya.
"Mbak." panggil wanita berambut Magenta yang dikuncir pigtail seperti bor. "Temennya?"
"Oh! Bukaan.. Saya tadi tersesat dimall dan mereka ngebantuin saya sampe sini. Gitu aja!"
12- Tau gak?
"Len, tebak-tebakan, yuk! Kalo lo bisa, lo gue kasih goceng! Tapi kalo lo gak bisa, lo yang kasih gue goceng! Gimana?" tantang Mikuo bersemangat.
Len yang paling pinter―diantara ke-3 sahabatnya―menyetujui usulan Mikuo. "Boleh!"
"Lu tau gak?"
"Apa?"
"Tuh kan gak tau. Sini goceng!"
13- Hai, Kaito!
"Kai, beresin mainan adikmu tuh, didepan!" perintah Ibu Kaito.
Kaito hanya menghela nafas berat dan berjalan gontai menuju halaman depan tempat adiknya bermain. Kaito menatap boneka-boneka Barbie yang berserakkan.
"Apa serunya main Barbie, sih?" gerutu Kaito dan mulai membereskan boneka-boneka yang tercecer. Matanya berhenti pada satu Barbie yang memakai tanktop kuning dan rok mini. Ia mengambilnya dan mulai memperhatikan boneka itu.
"Kalo dibuka gimana, ya?" Kaito yang hentai langsung mencoba membuka baju sang boneka.
Disaat yang bersamaan, Len datang.
"Yo, Kaito~ Kita main bas―"
Len menatap Kaito lalu kearah Barbie yang dipegang Kaito dan banyak boneka yang tercecer.
"Eh, Len? Bu-bukan! Ini adek gue yang main! Gue cuma beresin! Sueeer!" Kaito meluruskan ketika Len menahan tawanya dan menatapnya dengan tatapan mengejek.
14- Kaitooo, main yuk!
"Kaitooo, main yuk!" kata Len dari ambang pintu kelas pada Kaito yang masih duduk dikursinya.
"Main apa?" tanya Kaito.
"Main Barbie!"
"Sialan lo, tae!"
15- Jam Tangan
Mikuo ultah. Dia mendapat 3 kotak hadiah dari 3 sahabatnya. Kotak kuning dari Rin dengan isi sepatu sneakers ijo toska. Kotak ijo dari Len dengan isi figur tokoh Anime cewek yang moe.
Kini kotak biru dari Kaito dibuka.
"Kok.. Jam tangannya kelihatan murahan―banget―, ya?" gumam Mikuo saat melihat hadiah jam tangan dari Kaito.
Disisi jalan, Kaito, Rin dan Len sedang mengobrol.
"Tau gak, hadiah jam tangan yang gue kasih keMikuo itu dapet dari ciki Jagua* yang 1000-an tau! Untung banget, ya? Gue jadi gak perlu beli jam tangan yang mahal-mahal!"
A/N : Hai, akumarine disiniii *-*)9
Ah ya, ini drabble lama yang belum sempat dipublish, jadi sekarang aja dipublish mumpung ke warnet
Saya mau ngomongin tentang fic 'Aku Papanya!' :
HONTOU NI GOMENNASAI! Ficnya ku stop
Kenapa? Gak papa sih.. Itu fic jadul yang bertele-tele dan chapternya kepanjangan. Selama ini udah ada 18 chapter dan itu masih di pertengahan konflik. Karena gak mau kepanjangan, akhirnya mau ku remake.
Tenang aja. Ficnya ku remake dengan durasi yang lebih pendek /ini bukan video!
Mungkin bakal ku publish ke sini
Insya allah kalo jadi..
Kalo banyak yang nunggu, ya bakal ku publish ulang kesini '-')/ /plakkkk
Sekian
Next Chap : Drabbles 16-30
Mind to RFF?
