Aku berdiri disini, sendirian, tidak tahu sedang ada dimana atau kenapa aku disini.
Diatas kepalaku ada cahaya, tanpa asal-usul yang tampak.
Diluar cahaya itu adalah kegelapan total.
Aku bisa merasakan hawa yang... buruk.
Tapi tidak tahu dari mana.
Karena dari sejauh mataku memandang, hanya kegelapan yang dapat terlihat.
Hal itu membuatku merasa tidak nyaman, dan penuh kengerian.
"Ha-halo?" Aku bicara sambil gugup, dan memohon dalam hati agar ada yang menjawab.
Dan seseorang, atau sesuatu, menjawab panggilanku. Hanya saja bukan dengan cara yang kuharapkan.
Aku mendengar suara auman yang mengagetkan telinga dari arah belakangku.
Bukan suara auman hewan, tapi seperti suara makhluk asing yang belum pernah kudengar sebelumnya.
Terkejut, aku langsung berputar ke arah sumber suara.
Tapi mendadak cahaya diatas kepalaku padam, tanpa ada alasan.
Suara itu hilang, namun hawa buruk itu masih terasa.
Aku merasa badanku bergoncang.
"..."
"...ang..un.."
"...ei...BANGUN!"
"WAH?!"
Mataku terbelalak, saking kagetnya.
Aku sedang terbaring di tanah.
Ada sesuatu di depanku, Tapi penglihatanku buram jadi agak susah untuk tahu itu apa.
Aku sedang menggengam sesuatu di tangan kiriku. Sepasang kacamata. Punyaku, mungkin?
Tanpa basa-basi, aku memakainya. Penglihatanku masih kurang jelas, tapi sedikit meningkat.
Yang berada didepanku tadi adalah seorang perempuan.
"Oh, Syukurlah. Akhirnya kamu bangun juga!" dia berkata, dengan nada lega. "Kamu tidak apa-apa?"
Kumiringkan kepalaku ke kanan. Aku dikelilingi oleh pohon, dan ada sesosok bayangan di kejauhan. Dimana ini?
"Uh..Ada apa..ini...?" Aku berkata dengan lemah, sambil mencoba menopang diri dari tanah.
"Sst! Jangan buat suara..." Katanya, sambil berbisik.
Sebelum bisa melakukan apa-apa, terasa sengatan yang menyakitkan di bagian belakang kepalaku.
Tenagaku terasa diserap habis, dan tak lama pun aku kehilangan kesadaran.
Aku mendengar suara aneh yang semakin lama makin redam.
...
...Hah?...
Aku kembali dalam kegelapan.
Kegelapan yang sebelumnya.
Tapi anehnya, ada sedikit kejanggalan. Cahaya di atas terasa redup dibandingkan sebelumnya.
Dan...
Hawa aneh itu hilang.
Aku melihat apa yang tampak seperti sepasang bola lampu menyala, jauh dari tempatku berdiri.
Warnanya merah, dan terlihat mengambang di udara.
Tidak lama sebelum aku sadar kalau mereka semakin mendekat. Dan mendekat.
Badanku tidak bisa bergerak, seperti ditahan oleh cahaya ini.
Aku mendengar bisikan.
"Kau takkan kabur..."
Gelap gulita menyelimuti pandanganku.
