Kuroko no Basuke (c) Fujimaki Tadatoshi


Tales

a Kuroko no Basuke fanfiction by nabmiles. I gained no profit.

.

Bagian Satu:

Nama

Seorang anak duduk bersila di rerumputan tepian sungai. Termenung menatap permukaan bening air yang beriak-riak menghasilkan bunyi menenangkan, helaian pirangnya melambai-lambai tertiup angin sepoi. Gemerisik rerumputan dan desau angin mengisi hari yang tengah cerah tanpa terik matahari menyinari itu.

Sepasang kelereng topaz Kise—nama anak pirang tersebut—hanya terfokus di bening permukaan aliran sungai di depannya. Jemari mungil sesekali terulur mengecap dingin air itu, atau melempar kerikil kecil yang ditemukan ke tengah-tengah. Ada kerucut kecil di mulutnya.

Beberapa meter dari sana, Riko kecil menghentikan langkahnya. Memperhatikan anak sebaya berambut pirang yang tengah diam di sana. Anak entah siapa itu menempati tempat favoritnya menghabiskan hari. Ia mengangkat bahu, melanjutkan langkah-langkah kecilnya menuju tepian sungai. Menghampiri tempat Kise berada.

"Hei, kau sedang apa?" tanyanya begitu tiba di samping Kise. Helai coklat menari pelan dipermainkan angin. Kise menoleh, mempertemukan topaz dan hazel. Kurang sesuai dengan kaidah pergaulan yang baik, semestinya gadis kecil itu bertanya nama dulu. Tapi ya sudahlah.

"Aku? Entahlah …" Kise menggumam. Jarinya melukis lingkaran imajiner di rerumputan. Riko mengangkat alis, memutuskan duduk beberapa jengkal di sampingnya. Menyelonjorkan kakinya ke depan dan mulai menyibukkan diri dengan pikiran. Lalu memutuskan membuka percakapan; jelas sekali anak di sampingnya ini sedang murung.

"Aku Riko," dia memulai.

"Kise," si pirang menyahut. Hening sejenak. "Rikocchi sedang apa?"

Riko mengambil setangkai dandelion yang tumbuh di dekatnya. Meniup, menghamburkan helai-helai putih halus itu memutari udara. "Ini tempat favoritku menghabiskan hari. Dan, apa tadi? … Rikocchi?" si coklat mengerutkan kening mendengar panggilan itu.

Jeda sebentar, dan tanpa diduga Kise menangis. Membuat Riko yang tak tahu apa-apa tercengang bingung. Apa-apaan sih anak ini? Aneh sekali, pikirnya. "H-hei, kau kenapa? Kok tiba-tiba nangis, sih!"

"R-Rikocchi mengingatkanku," Kise mengusap mata dengan punggung tangan. "Aku memanggil semua temanku dengan akhiran '-cchi'. Mereka bilang itu aneh, tapi kubiarkan saja. Lalu waktu aku minta dipanggil 'Kisecchi', mereka semua menolak. Bahkan mukanya Kurokocchi sepet sekali waktu itu! Momocchi juga lebih suka memanggilku 'Ki-chan', Murasakicchi sibuk sama makanannya, dan Aominecchi bilang itu hal bodoh! Akashicchi bahkan tidak peduli sama sekali, dan Midorimacchi bilang itu bisa mengurangi peruntungannya hari ini! Huwaaa, semua tega padaku-ssu!"

Riko kicep mendengarnya. Dia kan nggak tanya, eh anak ini malah main serobot. Mana ceritanya aneh, lagi. Dan ada terlalu banyak nama berakhiran 'cchi' yang tak ia kenal. Memutuskan memberi komentar yang baik demi tata krama pergaulan, akhirnya dia buka suara. Kise di sebelahnya masih sesunggukan—yang entah bagaimana terlihat seperti buaya meraung-raung di matanya. "Yaa, mungkin karena akhiran itu menjijikkan."

Jleb. Plis, Riko, itu membuat suasana hati Kise jadi lebih buruk lagi. Niatnya menghibur atau gimana sih?

Aura negatif menguar lebih banyak dari Kise. Topaznya berkaca-kaca. "R-Rikocchi juga jahat sekali …"

Mau tidak mau Riko kasihan juga melihat tatapan anak anjing terbuang itu. Dia memikirkan kalimat apa yang lebih baik. "Mungkin mukamu bikin mereka eneg."

Jleb. Riko salah pilih kalimat lagi. Kise gelundungan di tempat, bersiap menceburkan diri ke sungai di hadapan ketika Riko menyambung kalimatnya. "Tapi nggak buruk-buruk amat, kok."—Riko, kalimatmu, tolong—"Hmm, gimana kalau aku saja yang manggil?"

Isak buaya Kise terhenti. Matanya yang berkaca-kaca menatap hazel Riko. "Rikocchi mau ...?"

Riko mengangguk. Tersenyum. "Boleh saja. Halo, Kisecchi, aku Riko. Perkenalkan!"

Kise mengerjap. Kelereng topaznya berhenti menghasilkan air mata mendengar sebaris kalimat dari si coklat yang baru dikenalnya beberapa saat lalu. Apa tadi? Kisecchi? Ia mengerjap, sesaat kemudian senyum terkembang menggantikan raut tangisnya. Terdengar menyenangkan di telinga Kise.

"Rikocchi baik sekali-ssu!" sontak bocah pirang itu merentangkan tangan dan memeluk kencang gadis kecil di hadapannya. Membuat Riko agak terkejut dan megap-megap setelahnya—kehabisan napas karena kencangnya pelukan itu. "Aku baru pertama kali ketemu orang seperti Rikocchi!" Kise duduk kembali. Senyum tak lepas dari wajahnya, menghapus sisa-sisa kesedihan yang sempat terpendar di sana.

Riko batuk sedikit, menetralkan napas. "Aku juga, kok. Jarang-jarang ada anak aneh dan cengeng seperti Kise-kun—Kisecchi. Alay, lagi."

"Itu artinya aku unik," kata Kise riang—tidak berhasil menemukan perbedaan antara ejekan dan pujian. Riko mengangkat alis mengejek. Senyum terukir kemudian

Berikutnya, hari itu mereka habiskan dengan percakapan-percakapan ringan nan macam-macam lainnya. Hingga matahari mulai bergeser dari singgasananya, dua anak kecil itu masih di sana, berbagi cerita tentang apa yang mereka sukai dan alami. Tawa dan canda tercipta, membawa satu kata terekam dalam benak masing-masing.

Teman baru.

fin


a/n: haaaaaaii! jadi, ini adalah debut saya di FKnBI. Saya nabmiles, mohon bantuannya, dan salam kenal! udah lama pengen kontribusi di fandom ketjeh ini, akhirnya kesampaian juga ;;v;;

edited: gajadi oneshot. saya bikin 'antologi' aja. /LABIL/ jadi, tiap chapter bakal satu cerita tamat, tapi chapter berikutnya nyambung sama chpter sebelumnya, dan tiap chapter berurutan. dengan satu tema dan satu kisah, tentang kise-riko yang di sini :3 judul tiap chapter beda. enggak tahu sampai chapter berapa, tapi kayaknya nggak panjang.

Well, Kise-Riko tuh crack nggak sih? iya ya? tapi kalau saya lihat-lihat... MEREKA COCOK JUGA TAHU! #klingklong Karena pirang dan coklat bagusnya sama-sama! Kise pun begitu; rambut pirang mata kecoklatan. see, cocok kan? #inimaksa

Syudah syudah. jadi, gimana pendapat readers? cuma friendship, belum dapet ide buat pair/nangis/ eng, karena ini fic pertama di sini, saya tahu pasti banyak kekurangan. kritik dan saran diterima dengan senang hati~ atau ada yang OOC? di bagian mananya? yang salah juga monggo dikoreksi. Thanks sudah membaca, see you next chapter!