Selalu saja aku menemukannya sedang menatap langit biru.

Apa arti keberadaanku?

Story by IloveYou, Kakashi.

Dis Masashi Kishimoto.

Sakura & Kakashi.

Sakura POV

Selalu saja aku menemukannya sedang menatap langit biru. Aku tahu, siapapun orang yang mengenalnya dapat merasakan kesedihannya tapi entah mengapa selalu saja ia berusaha untuk menerima semua takdirnya tanpa ada beban sama sekali.

"Kakashi sensei"

Begitulah aku memanggilnya dengan embel sensei di belakang namanya. Ia mengalihkan perhatiannya ke arahku dengan buku favorit 'Icha-icha' di tangannya. Kebiasaan yang sering kulihat hingga terasa bosan di pandang.

"sedang apa?" tanyaku. Ia hanya menaikkan ke dua bahunya sambil tersenyum ke arahku di balik masker yang selalu menutupi wajahnya. Sebenarnya pemandangan itu terasa menyedihkan di mataku.

End POV

Sakura hanya menggelembungkann pipinya, kesal dengan tingkah gurunya yang sok cuek. Ia mendekati gurunya dan secara sangat lembut (RED: kasar) –

"aku lempar, ya?"

-mengambil buku Icha-icha dari tangan gurunya.

"Sakura" keluh Kakashi melihat murid asuhannya mengambil buku kesayangannya yang sedang di baca tanpa seizinnya.

"apa!?"

Kakashi sweatdrop melihat Sakura yang melotot ke arahnya. "kembalikan bukunya. Buku itu belum pantas kau baca"

"Kakashi sensei!" pekik Sakura tak percaya dengan omongan gurunya itu. "memangnya siapa juga yang mau membacanya, heh!?"

"siapa tahu kamu juga tertarik dengan buku itu" ucap Kakashi yang di balas dengan deatgleare Sakura.

"huh, ya sudah. Lain kali sensei jangan membaca buku ini dihadapanku atau sensei ingin buku kesayangan sensei kurobek-robek dan kubakar sekalian?" ancamnya sambil mengembalikan buku tersebut kepada gurunya.

"kau ingin gurumu merana karena seharian tidak melakukan apapun selain membaca ditemani buku kegemarannya?" ancam balik Kakashi.

"TERSERAH!"

Terlihat Kakashi mendesah pasrah. Kemudian ia menatap wajah Sakura yang sepertinya..

"Sakura, apa kau sedang kebingungan?" tanya Kakashi. Sakura diam, malu untuk mengakui bahwa benar ia sedang kebingungan.

Kakashi yang sudah bisa menebak hanya bisa mengacak-acak rambut Sakura yang sudah rapi. "kalau ada sesuatu yang ingin kau katakan, katakan saja. Siapa tahu aku dapat membantumu memecahkan kebingunganmu itu."

Sakura melihat wajah Kakashi penuh serius. Setelah itu, ia menunduk melihat jemari kakinya yang tak mau berhenti bergerak karena gugup. Namun disisi lain, ia membutuhkan teman bicara yang bisa membuatnya tenang dan teman itu adalah Kakashi, orang yang Sakura butuhkan sekarang.

"sebenarnya aku pernah menyukai seseorang yang sangat kusukai dalam hidupku" ucap Sakura memulai obrolan.

"Sasuke?"

Sakura terdiam, lalu mengangguk. "tapi sekalipun aku menyukainya aku tidak mencintainya"

Kakashi diam, tak mengerrti maksud Sakura. "bagaimana bisa?"

"entahlah. Semenjak Sasuke –kun kembali ke Konoha, kembali bersama Kakashi sensei, aku dan Naruto juga Sai serta Yamato sensei, mengembalikkan kelompok tujuh yang sempat menghilang aku sempat merasa bahwa inilah peluangku untuk mendapatkan cinta Sasuke. Tapi aku tak bisa. Aku tak bisa melakukan hal yang sudah ingin kulakukan sejak Sasuke-kun meninggalkan desa. Semuanya pudar dan tak berbekas. Dan aku tak tahu apa yang menjadi masalahnya hingga..." Sakura berhenti berbicara dan menatap wajah Kakashi yang serius mendengar ceritanya.

"hingga apa, Sakura?" tanya Kakashi penasaran. Sakura tersenyum dan melanjutkan ceritanya sambil mengalihkan pemandangan didepannya.

"hingga aku menyadari satu hal yang tak pernah kusadari" ia menunduk, menatap tanah yang diinjaknya.

"apa itu?"

"bahwa ternyata aku mencintai seseorang selain Sasuke" jawab Sakura dengan blushing di wajahnya. Kakashi cukup kaget mendengarnya. Setahu Kakashi yang paling amat dicintai oleh Sakura hanya Sasuke dan jika ternyata bukan ...

"lalu siapa?"

"apanya?" tanya Sakura tak mengerti dengan pertanyaan yang di ajukan oleh Kakashi tiba-tiba.

"orang yang kau cintai itu?"

Sakura blushing. Seluruh wajahnya menjadi bewarna merah seperti warna rambutnya.

"apa Naruto?"

"APA?" tak pernah sekalipun Sakura berpikir bahwa Kakashi akan menyebutkan nama itu.

"biasa saja, Sakura" ucap Kakashi sweatdrop mendengar jawaban Sakura. "apa aku perlu menyebutkannya satu persatu nama, Sakura?" tanyanya lagi. Kali ini reaksi yang ditimbulkan oleh Sakura membuat Kakashi memutuskan untuk membiarkan Sakura menjawab pertanyaan darinya tentunya dengan kesadaran Sakura sendiri.

"maaf, sensei. sepertinya aku tak bisa menyebutkan namanya. Aku belum siap"

Kakashi mengangguk tanda mengerti.

"Sakura!" suara teriakan yang berasal dari seorang pemegang klan Uzumaki membuatnya segera mengalihkan perhatiannya.

"ada apa, Shanaro?" tanya Sakura sesaat setelah Naruto berada di dekatnya.

"kau dicari oleh nenek Tsunade"

"oh..."

"o ya aku juga harus mencari Kakashi sensei" ucap Naruto lagi bersiap-siap meninggalkan Sakura.

"ada apa, Naruto?" tanya Kakashi di belakang Naruto.

"eh, sejak kapan Kakashi sensei ada di sini?" tanya Naruto kebingungan dengan kemunculan Kakashi yang tiba-tiba.

"sudah sejak awal tahu! Kamu saja yang bodoh sampai tidak menyadarinya, Shanaro!" teriak Sakura sejelas-jelasnya pada Naruto.

"iye deh. Terserah" ucap Naruto sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal. "o ya, Kakashi sensei. kau juga dicari oleh nenek Tsunade" ucap Naruto dan setelah itu ia pergi entah kemana meninggalkan dua orang yang menatap heran tingkah lakunya.

"jadi bagaimana jika kita pergi bersama, Kakashi sensei?" usul Sakura.

Kakashi mengangguk. "tentu saja".

.

.

.

TBC

Hahahahaha aku buat fanfic yang aneh dan gak jelas. Yah yang pasti kagak apa-apa deh. Yang penting dibaca dan aku pasti seneng kalau ada yang nge-reviws juga sekedar saran atau kritik juga gak apa-apa deh.

Nge-reviws ya, teman-teman.