Disclaimer: Reka cuma minjem chara doang kok, mereka milik diri mereka sendiri owo
Rate: M tapi sekarang masih T X3
Warning: Yaoi a.k.a boy x boy, gajeness, abalness, OOC, plot gak jelas, typo(s), dan peringatan lainnya(?)
A/N: ini hasil dari kebosanan yang dilanda oleh author sarap selama liburan, tapi pas sekolah maunya libur haha #plak don't like, don't read, ok? X3
.
.
.
.
"Cih, aku sudah muak dengan dokumen-dokumen sial ini.." Seorang namja bernama lengkap Park Chanyeol mengumpat pelan, ia tidak menyangka appa-nya akan mempercayakan untuk memimpin perusahaan appa-nya yang cukup besar ini padanya. Ia kesal dengan dokumen entah apa itu isinya yang terus menumpuk diatas meja kerjanya dan lebih memilih untuk mendengarkan musik di iPod-nya, sekertarisnya -Kyungsoo- pun sangat galak dan tidak pernah membiarkan Chanyeol untuk lari dari tanggung jawabnya ini. Pintu ruang kerja Chanyeol terbuka, terlihat seorang namja memakai stelan jas hitam dan kemeja berwarna merah membawa beberapa tumpukan kertas ditanganya masuk kedalam lalu berdiri didepan Chanyeol.
"Sajangnim, sore nanti akan ada rapat di Seoul dengan- Ya! Dengarkan saya saat sedang berbicara sanjangnim!" Kyungsoo berkacak pinggang melihat kelakuan atasannya, bukannya mendengarkannya tapi malah mendengarkan alunan musik dari earphone iPod berwarna putih itu yang terpasang dikedua telinganya. Ia sudah cukup terbiasa dengan kelakuan Chanyeol yang kekanak-kanakan, dangan kasar ia merampas iPod itu dari Chanyeol.
"Ya! Kyungsoo kembalikan iPod-ku!" namja tinggi itu berusaha mengambil lagi iPod-nya, dangan cepat Kyungsoo memasukan benda persegi itu kedalam kantung celananya.
"Aniyo! Akan kukembalikan setelah sajangnim menyelesaikan tanda tangan dokumen-dokumen itu dan rapat nanti sore" Chanyeol mendengus kesal dan mulai menandatangani satu persatu dokumen diatas mejanya. Sedangkan Kyungsoo tersenyum penuh kemenangan lalu beranjak pergi dari ruangan Chanyeol. Chanyeol menghentikan aktifitasnya saat ia mendengar handphone-nya berkicau-ria, ia angkat telepon itu dengan malas.
"Yoboseyo?"
"Chanyeol! Ini aku hyung-mu, Joon Myeon"
"Nde, ada apa hyung meneleponku? Tumben sekali"
"Aku mempunyai hadiah untukmu"
"Apa itu, hyung? Aku tidak mau menerima benda-benda sihirmu yang aneh-aneh itu"
"Sebenarnya aku ingin memberikanmu hasil ritual sihirku dan teman-temanku kemarin, aku yakin kau akan menyukainya, Chanyeol. Ini sangat luar biasa! Nanti malam temui aku di kafe yang biasa ya" Sigh. Chanyeol sudah hafal dengan sepupunya yang satu ini, Kim Joon Myeon dan kelompok anehnya yang terdiri dari maniak benda atau sesuatu yang berbau mistis, mantra-mantra tidak jelas dan sihir. Ia juga masih ingat saat Joon Myeon memberikannya boneka aneh yang menurutnya sangat menakutkan, katanya sih untuk perlindungan diri tapi Chanyeol memutuskan untuk membuangnya.
"Ne, ya sudah ya, hyung. Aku banyak kerjaan disini"
"Pai Pai- tuuuuut" Chanyeol meletakan handphone-nya diatas mejanya lalu menghela nafas lagi. Ia mau tidak mau harus menerima hadiah aneh dari Joon Myeon lagi. Pasti hadiah itu adalah sesuatu yang aneh dan abstrak.
.
.
.
.
Sudah hampir setengah jam Chanyeol duduk dibangku kafe tempat ia dan Joon Myeon janjian. Ia seruput black coffe yang dipesannya, akhirnya sosok yang ia tunggu-tunggu muncul. Dilihatnya Joon Myeon menggandeng tangan namja yang tidak Chanyeol kenal.
"Yo, Annyeong Chanyeol!" sapa Joon Meyeon sambil mengambil tempat duduk dihadapan Chanyeol, ia juga menyuruh namja yang dibawanya untuk duduk. Chanyeol perhatikan namja itu berwajah sangat manis dan bertubuh ramping dibalut dengan Hoodie berwarna baby blue dan celana selutut.
"Dia siapa, hyung?" tanya Chanyeol masih memperhatikan namja manis didepannya, Joon Myeon tertawa pelan.
"Nah, Baekhyun, sapalah pemilik barumu ini" perintah Joon Myeon pada namja itu, Chanyeol menyiritkan dahinya, apa dia salah dengar? Pemilik? Siapa?
"Annyeonghaseo~ Byun Baekhyun imnida, miaw~" ucap Baekhyun sambil sedikit membungkuk, Chanyeol sangat kaget ketika mendengar Baekhyun seperti... mengeong? Chanyeol langsung menatap Joon Myeon dengan tatapan penuh tanya.
"Ini hadiahmu, Chanyeol. Dia adalah seekor kucing yang berhasil diubah menjadi manusia dengan ritual sihir yang kulakukan dengan kelompokku kemarin, kucing yang manis bukan?" jelas Joon Myeon sambil mengelus kepala baekhyun. Sedangkan Chanyeol menatap hyung-nya tidak percaya, selama ini dia memang meragukan sihir dan sejenisnya. Ia hanya menganggap yang Joon Myeon lakukan dan katakan itu hanyalah omong kosong belaka. Tapi apa yang ia lihat sekarang?
"Hyung, kau sedang bercanda'kan?" Joon Myeon menggelengkan kepalanya.
"Apa aku terlihat sedang bercanda? Ah, sudahlah, sekarang kau urus Baekhyun dengan baik , ne? Aku ada urusan lain , pai pai" ucap Joon Myeon lalu pergi meninggalkan Chanyeol yang masih sweatdrop dan Baekhyun yang melambai-lambaikan tangannya. Chanyeol menatap Baekhyun dengan intens, tingkah dan perilakunya sih memang mirip kucing, atau jangan-jangan dia hanya orang yang dibayar Joon Myeon untuk ber-acting seperti ini agar Chanyeol percaya pada sihir-sihir aneh hyung-nya? Pikir Chanyeol sembari mengacak rambutnya.
"Err, kau sedang ber-acting seolah-olah kucing'kan?" Baekhyun mem-pout-kan bibirnya lalu menggeleng.
"Aniyo~ Baekhyun memang seekor kucing, miaw~" jawab Baekhyun jujur. Chanyeol masih tidak percaya.
"Berapa Joon Myeon membayarmu?" namja kucing itu memiringkan kepalanya lalu menatap Chanyeol bingung.
"Bayar apa, miaw?"
"Untuk berpura-pura seperti ini"
"Baekhyun sedang tidak berpura-pura, miaw!"
"Jujur saja"
"Aku jujur, miaw!" perdebatan kecil antara Chanyeol dan Baekhyun pun terhenti ketika Chanyeol menyadari tatapan dari beberapa pelanggan kafe lainnya. Chanyeol menghabiskan black coffe-nya lalu beranjak dari tempat duduknya, begitu pun Baekhyun.
"Mau apa kau?" tanya Chanyeol saat menyadari kalau sedari tadi Baekhyun mengikutinya kearea parkiran mobil.
"Ikut dengan Yeollie, miaw" Chanyeol mengenduskan nafasnya kesal, lalu mengambil beberapa lembar uang dari dompetnya dan menyodorkannya didepan wajah Baekhyun.
"Ambil uang ini, lalu pulanglah kerumahmu, dan jangan mengubah namaku seenaknya" ucap Chanyeoldengan nada dingin. Baekhyun menepis tangan Chanyeol dengan kasar.
"Baekhyun tidak mau uang! Baekhyun mau pulang bersama Chanyeol, miaw!" iris hitam milik Baekhyun mulai berkaca-kaca, Chanyeol terkejut melihat namja dihadapannya terisak pelan.
"Hiks.. Yeollie tidak mau menerima Baekhyun.. Padahal Myeon-hyung bilang Yeollie akan menyayangi Baekhyun, miaw.. Hiks.. Hiks.." Baekhyun menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan terus menangis terisak, Chanyeol mulai diselimuti rasa bersalah. Sepetinya Baekhyun jujur dan serius dengan semua semua yang diucapkannya.
"Eh, bu-bukan begitu, aargh, kalau ingin pulang kerumahku berhentilah menangis!" Baekhyun mengangguk lalu menghapus airmatanya.
"Jinja, miaw?" Chanyeol menggangguk pelan lalu menuntun Baekhyun masuk kedalam mobil sport-nya. Baekhyun duduk disamping Chanyeol. Chanyeol bersyukur kedua orang tuanya sedang berpergian keluar negri, jadi dia tidak perlu repot-repot mencari alasan karena membawa pulang seorang namja. Ia melirik kearah Baekhyun, namja kucing itu sekarang sudag tertidur pulas, Chanyeol dapat mendengar suara dengkuran halusnya. Chanyeol sedikit terpesona melihat wajah Baekhyun yang sedang tidur terlihat begitu manis dan polos. 'Dia manis juga walau pun aneh- eh, apa sih yang kupikirkan!' Chanyeol membatin sambil tetap fokus pada jalan.
.
.
.
.
Setibanya dirumah megah milik keluarganya, Chanyeol menggendong Baekhyun yang masih tertidur dan membawanya kekamar, untung saja para maid sudah pulang. Chanyeol menidurkan Baekhyun dikasurnya, lalu ia melepas pakaian yang dikenakannya dan masuk kekamar mandi untuk membersihkan diri.
"Miaw? Baekhyun dimana?" Baekhyun terbangun, ia mengumpulkan nyawanya kemudian menatap kesekeliling. Chanyeol keluar dari kamar mandi, ia hanya mengenakan bathrobe berwarna putih.
"Yeollie, miaw~ apa ini rumah Yeollie, miaw?"
"Hm, kau mandilah dulu, setelah itu kita makan malam" ucap Chanyeol sambil memakai kaos dan celananya. Baekhyun terdiam, Chanyeol mendekatinya lalu duduk dipinggir king size bed miliknya.
"Waeyo?" Baekhyun masih diam.
"Baekhyun, aku sedang- ah, aku tahu, kucing itu kan tidak suka dengan air" Baekhyun menganguk ragu.
"Tidak usah mandi, Baekhyun mau makan saja, miaw~" Chanyeol menggeleng lalu membopong Baekhyun dipundaknya dan membawanya kearah kamar mandi.
"Aniyo, miaw~ Tidak mau mandi~ miaaaw~" Baekhyun terus meronta-ronta tetapi Chanyeol tetap membawanya kedalam kamar mandi.
TBC
Jangan keroyok Reka gara-gara fanficnya ngegantung dan gaje gini ya (owo)/ *kabur* chapter depan bakal ada NC-nya lho ewe buat kelanjutan fic ini, review please? no silent reader, ne? X3
