Author : Teach D'Trigun (Facebook)
Editing : Portgas D Zorbin
Fanfict
Notes : Ini adalah Fanfict teman Facebook gw yang gw bantuin publish di . Gw suka ama ceritanya, jadi gw inisiatif ingin publish ke sini. Berminat, REWIEW! Don't like, Just out! Bcz it's not my own story. So, I don't like other people bashed my friend's story ^^ *sok .
Warning : AU, Mr. Typo, OOT, OOC, dan sejenisnya.
Desclaimer : Eiichiro Oda adalah pemilik syah One Piece.
Suatu hari disebuah Kampus sekolah elit., disana tampak ramai dengan orang orang kaya dan sombong. Disekolah itu ada sebuah geng yang disebut 'Shicibukai' yang dipimpin oleh 6 pria dan 1 wanita. Salah satu dari mereka adalah anak pemilik sekolah yang juga Mafia besar di kota itu yang bernama Gorousei. Sang kepala sekolah Kong pun sering dipusingkan oleh tingkah geng Shicibukai yang seenaknya.
Suatu pagi, di taman sekolah banyak siswa yang mondar-mandir.
"Hey cantik! Kemarilah!" Teriak Doflaminggo, salah seorang anggota geng Shicibukai, kepada gadis cantik berambut orange panjang yang tengah lewat.
"Aku?" Kata gadis itu.
"Iya, Siapa lagi? Dasar! Cantik-cantik kok tolol! Sini cepat!" kata Flaminggo
"I.. Iya... Baiklah." Kata gadis itu ketakutan.
"Siapa namamu?" Kata Flaminggo sembari meraba pantat gadis itu yg gempal, gadis itu tidak berdaya dan hanya bisa pasrah.
"Na.. Namaku Nami. Tolong jangan perlakukan aku seperti ini. A.. aku sudah punya pacar." Kata Nami yang terbata bata.
"Apaa? Kau sudah punya pacar? Dengar ya, aku akan membunuh pacarmu itu!" Kata Flaminggo mengancam.
"Jangan.. Tolong.. Aku sangat mencintainya." Kata Nami berlutut dikaki Flaminggo dan menangis.
Tiba tiba beberapa orang datang. Mereka juga anggota Shicibukai. Yaitu Chrocodile, Moria, dan Hancock.
"Hey.. Apa yang kau lakukan pada gadis itu? Apa kau mau menjadikanya pacarmu juga?" Kata Chrocodile yang menggigit cerutu mahal.
"Kishishishi. Berita bagus nih. Aku bilangin ke Alvida ah!" Kata Moria sembari mengetik hpnya.
"Hey.. Kalian jangan salah paham ya! Aku cuma mau menjadikanya budak! Tidak ada niat buat pacaran. Hey Moria, jangan macam macam! Jangan bilang ke Alvida ya!" kata Flaminggo.
Ding...Dong...Ding..Dong...(Suara bel sekolah)
"Saatnya masuk kelas! Ayo!" Kata Hancock, gadis tercantik disekolah.
"Hey hancock! Selama ini aku belum pernah lihat kau berpacaran sama seorang pria. Apa kau lesbian?" Kata Flaminggo.
"Mungkin. Kalau aku tidak menemukan lelaki idamanku di dunia ini, aku akan cari wanita saja. Hahahaaa." Kata Hancock sambil berlalu.
"Hey.. Tunggu! Ini tidak lucu. Apa aku kurang meyakinkan? Lihat betapa tampannya diriku. Ayolah Hancock, aku akan memberi apapun yang kau mau. Asal kau mau jadi pacarku." Kata Flamingo memelas.
"Hohoo. Usaha yg bagus. Tapi aku tidak tertarik sama pria yang sok macam kamu!" Kata Hancock sambil berlalu menuju kelas.
"Khukhukhu. Percuma saja, dia perempuan yang sangat sempurna. Kau tidak akan mungkin mendapatkanya." kata Crocodile
"Itu benar. Jangan mimpi kamu.. Keh.. Keh.. Keh.." Timbrung Moria.
"Diam kalian, Brengsek! Aku tidak tanya pendapat kalian!" Bentak Flamingo kesal.
Beberapa saat kemudian, mereka pun masuk kelas dan pelajaranpun dimulai.
"Nah anak anak, sebelum pelajaran kita mulai, kita kedatangan murid baru. Silahkan kalian berdua masuk." kata pak Kizaru, guru fisika.
"Manaa pak. Gak ada yang masuk tuh!" Teriak Law.
"Lho.. Aneh, kemana mereka? Hey kalian berdua sedang apa disitu? Kelas kalian disini!" Teriak Pak Kizaru.
"Maap pak. Kami bingung. Ini semuanya salahmu gajah! Hampir saja kita masuk kelas yang salah!" Kata murid baru itu pada temannya yang tambun.
"Sekarang perkenalkan diri kalian!" Kata Pak Kizaru kesal.
"Baiklah. Namaku Mugiwara Luffy. Aku pindah kesini karena mendapat beasiswa orang miskin. Dan cita citaku menjadi Presiden." Kata Luffy sambil cengar-cengir.
"Bwakakakakakaka..."
Semua orang tertawa.
"Hari gini masih ada orang bodoh yang bangga dengan kemiskinanya. Dan dia bicara tentang cita cita? Bodoh, tolol, idiot!" Kata Flaminggo tertawa geli. Disambut tawa orang sekelas.
"Cukup! Hentikan tawa kalian. Oke, coba yang satunya silahkan memperkenalkan diri." Kata pak Kizaru.
"Namaku Marshall D Teach. Suatu saat nanti kalian tidak akan bisa melupakan namaku." kata Teach yang berbadan tambun.
"BwakakakakK.."
Semua tertawa lagi.
"Apa katanya? Tidak bisa lupa namanya? Bahkan aku tidak mendengar jelas. Siapa tadi namanya? Marsya de tes? Hahaa Masa bodoh! Penampilan mereka berdua seperti gelandangan saja. Dasar orang miskin yang sok!" Hina Flaminggo..
"Hey, Pak kizaru! Kau mengirimkan 2 badut ini ke sekolah ini. Apa ini lelucon?" Kata Moria.
"Jangan tanya bapak. Tanya wakil kepala sekolah, Garp dan Sengoku. Mereka yang mengirimkanya. Oke, saya mulai saja pelajaranya. Untuk kalian berdua, duduklah dibelakang." Kata pak Kizaru.
Dua jam kemudian. Waktu istirahat dimulai. Mereka pun menyerbu kantin milik pak Blueno. Dipojok kantin, Luffy dan Teach sedang makan banyak sekali.
"Hey Teach. Kau dengar apa kata orang berkacamata aneh waktu dikelas?" kata Luffy.
"Zehahahahaha. Tentu saja, tapi biarlah semua akan ku selesaikan!" Kata Teach masih meneruskan makannya.
"Ahh.. Tunggu tunggu. Aku tidak setuju kalau kita bermasalah lagi. Ingat Teach, aku sudah bosan pindah sekolah terus. Aku ingin menggapai impianku jadi Presiden. Dan ku harap disini aku bisa belajar sungguh-sungguh." Kata Luffy serius.
"Ya.. Aku mengerti! Aku akan bersabar deh. ." Kata Teach sambil meneruskan makan mienya dengan lahap.
"Nyam..Nyam.. gitu dong. Kita harus mengharumkan Desa Dream. Kita tunjukan kalau orang miskin bisa memimpin negara dengan baik." Kata Luffy dengan mulut penuh makanan.
Sesaat setelah itu, mereka pun kenyang dan hendak membayar.
"Berapa pak semuanya?" Tanya Teach.
"Hmmm... Semuanya jadi 150ribu." Kata pak Blueno.
"Apaaaaa?" Teriak Luffy dan Teach kaget setengah mati.
"Pak! Kok mahal banget sih?" Protes Luffy.
"Kalian makan seperti monster. Apa kalian sadar sudah berapa mangkok yang kalian makan?" Kata pak Blueno.
"Tentu saja sadar dong. Sebanyak apapun yang kami makan paling besar kami bayar 30ribu saja. Tapi ini kok bisa 150ribu? Tidak masuk akal!" kata Teach kesal.
"Hey.. Emangnya ini warung kopi pinggir jalan? Ingat, kalian sekolah disekolah elit. Disini beda dengan sekolah kalian yang kampungan. Jadi wajar kalau harga disini mahal!" Bentak pak Blueno.
"Heyy... Kalian berisik sekali. Aku jadi tidak nafsu makan nih.. Ahhk.." Teriak Flamingo kesal.
"Maaf tuan Flamingo, mereka tidak mampu bayar." Kata pak Blueno mengerling Luffy & Teach yang lagi melongo.
"Hagagagagagaag.."
Semua yang ada dikantin itu tertawa terbahak bahak.
"Diaamm semua! Kau pikir aku tidak sanggup bayar? Oke, karna aku tidak membawa uang sekarang, aku bayar pake ini! BRAAKK!" Kata Teach mengeluarkan lonceng emas bertuliskan Skypiea.
"Tu.. tunggu Teach. itu lonceng kenang-kenangan. Jangan dikasih. Biar aku saja yg membayar dengan bekerja disini habis pulang sekolah." Kata Luffy.
"Tidaaak.., Hey pak! Ambil lonceng ini! Harganya 1juta kalau dijual. Ayo pergi Luffy, besok kita makan diluar saja!" Kata Teach berlalu pergi.
"Khukhukhu. Orang miskin yang tidak mau kehilangan muka!" Kata Chrocodile.
"Hey... Pulang sekolah nanti aku akan menghajar mereka. Kalian harus ikut ya!" Kata Flaminggo.
"Tapi aneh, Firasatku tidak enak." Kata Mihawk.
"Hey.. Jangan terlalu dipikirkan apa yang kau rasa Mihawk. Kau orang terhebat dikelompok kita!" Kata Moria.
"Aku juga harus jujur. Aku saat ini malas berurusan dengan mereka. Tidak ada untungnya bagiku." Kata Jimbei.
"Brengsek. Yang aku perlukan adalah solidaritas kalian. Pokoknya mereka harus dihabisi!" Kata Flaminggo berambisi.
"Baiklah." Kata Chrocodile malas.
"Hancock, bagaimana menurutmu?" Tanya Flaminggo kepada gadis sexy disampingnya.
"No Problem." Kata Hancock cuek.
Akhirnya sepulang sekolah, Luffy dan Teach dicegat 7 orang terkuat disekolah itu yang bernama Geng Shicibukai (Flaminggo,Crocodile,Moria,Hancock,Mihawk,Kuma,dan Jimbei)
"Itu mereka!" Kata Moria menunjuk Luffy & Teach yang sedang berjalan pulang.
"Jadi kau mengajakku cuma untuk menghabisi 2 orang itu? Kau mengganggu liburanku saja." Kata Kuma bete.
"Fufufu. Kalau mau melampiaskan kekesalanmu, langsung saja pada mereka." Kata Flaminggo.
"Hey Luffy, lihat mereka sepertinya mau mencegat kita. Ayo kita hancurkan mereka." Ajak Teach semangat.
"Jangan. Biarkan saja. Kita cari jalan lain. Kita jangan cari masalah." Kata Luffy membelokan langkah ke jalan lain.
"Hey..Hey... Tunggu idiot! Cepat kepung mereka! Mereka mau kabur!" Teriak Flaminggo.
Dan dengan sekejap mereka pun mengepung Luffy dan Teach. Disana terlihat Mihawk duduk santai digagang pedang besarnya yang tertancap di aspal. Di samping kiri ada Kuma si tamparan maut. Konon tamparanya bisa membuat leher orang langsung patah. Disampingnya ada Hancock, yang membawa rantai besar. Crocodille, Moria, Jimbei juga tengah waspada. Tiba-tiba Flaminggo menyerang terlebih dahulu. Dia mencekik Luffy dengan sinar gitarnya. Namun, Teach langsung memukul Flaminggo sampai ia terlempar jauh. Semua terkejut dan kaget.
"Hey Teach! Apa yang kau lakukan? Kau memukul dengan jurus paman Edward kan? Ayo kita kabur sebelum mereka tau siapa kita!" Kata Luffy menarik tangan Teach.
"Kalau mau pergi, pergi saja sendiri. Aku akan membereskan mereka semua." kata Teach membuang tangan Luffy. Kuku ditangannya tumbuh memanjang, namun Luffy buru-buru menahannya.
"Jangan! Bukankah kita sudah berjanji supaya tidak berkelahi lagi? Dan kita akan belajar dengan giat supaya kita bisa menjadi presiden?" Kata Luffy.
"Kalian lengah. Rasakan ini!" Kata Hancock tiba-tiba mengikat Teach dan Luffy dengan Rantai.
"Ugghh... Rantai apa ini? Kuat sekali!" Erang Luffy.
"Ayo teman-teman. Hancurkan mereka!" Seru Flaminggo. Mereka pun memukuli Teach dan Luffy yang tidak berdaya.
"Minggirrr..." Tiba tiba Luffy bangkit dan menahan semua pukulan dan melindungi Teach.
"Kalau mau pukul, pukul saja aku! Jangan memukul temanku. Teach larilah!" Teriak Luffy membentengi Teach.
"Fufufu., Semakin kau melarang semakin aku ingin lakukan itu!Hahahaha." Kata Flaminggo terus menyiksa ke-2nya.
"Minggir Luffy! Aku sudah tidak sabar lagi!" Kata Teach. Dia bangkit dan memutuskan Rantai besar yang melilitnya. Semuapun terkejut.
"Teachh! Jangan! Kita berjanji untuk menyembunyikan kemampuan kita dikota! Kalian pergilah! Kita selesaikan urusan kita dengan damai!" Teriak Luffy menengahi keadaan.
"Hohoo... Kami baru saja mau mulai!" Kata Chrocodile sombong.
"Hey Mihawk! Jangan diam saja!" Bentak Moria.
"Sebaiknya kita pulang, sebab sebentar lagi Pak Akainu lewat kemari. Aku melihatnya." Kata Mihawk melihat keujung jalan.
"Sial... Kalian beruntung hari ini! Besok kalian akan mati. Ayo pergi!" Seru Flaminggo sembari menaiki motornya dan mereka pun berlalu meninggalkan Luffy dan Teach yang berdarah-darah.
"Siaall...Hiaaahh...Duaarrr...Brakk...Brugggg!" Teach melampiaskan amarahnya dengan memukul aspal jalan hingga Retak parah. Dan merubuhkan pohon besar dengan sekali tinju.
"Luffy, Aku mundur! Aku tidak biasa menjalani hidup seperti ini!" Kata Teach marah.
"Aku mengerti. Tapi anggaplah ini ujian. Bersabarlah. Setelah kita Lulus sekolah dan meraih impian kita, kita akan dihormati!" Kata Luffy menenangkan Teach yang tengah marah.
"Ahh.. Kita akan berpisah disini. Aku akan menjalani hidup dengan caraku sendiri. Aku akan membentuk Organisasi Revolusi untuk merubah bangsa ini. Tidak dengan cara bersekolah semacam ini! Yang membutuhkan waktu lama!" Kata Teach kesal.
"Jangan Teach! Aku mohon jangan bergabung lagi dengan teman-temanmu yang dulu. Van auger, Shiliew, Pizarro, dan yang lainya. Mereka semua sangat jahat, dan akan menyesatkanmu!" Kata Luffy berusaha membujuk.
"Sudah cukup! Akulah yang mengajak mereka. Selama ini aku menghargai persahabatan, hingga aku mau diajak bersekolah. Sekarang aku akan kembali kemisi ku yang semula!" Kata Teach.
"Teach! Jangan! Aku tidak mau kau seperti ayahku. Ayo kita Raih impian kita selangkah demi selangkah!" Kata Luffy.
BUUKK...
Teach meninju luffy.
"Cukup! Sekarang persahabatan kita sampai sini saja. Kita lihat siapa yang paling pertama menjadi Presiden dan merubah negara ini! Kau akan menyesal Luffy." Kata Teach berlalu meninggalkan luffy.
"TUNGGU! Teach kembalilah!" Teriak Luffy. Tapi Teach tidak mendengarkannya dan hanya terus berlalu.
Sesaat setelah mereka pergi, pak Akainu mengamati mereka. Dia meraba jalan yang retak dan pohon yang tumbang akibat pukulan Teach tadi.
"Hmm…"
BERSAMBUNG
