-Secret Identity-

*Prolog*

Story by: Kiriko Alicia

Vocaloid belongs to Crypton Media and Yamaha Corp

Rating: T

Pairing (Main): Kagamine Rin X Kagamine Len

Genre: Romance, Fantasy, Mystery.

Warning: Cerita gaje, alur lambat/ngebut, typo merambat dimana-mana, dan cerita ini dapat mengakibatkan berbagai macam reaksi terhadap para pembacanya (Menangis terharu, tertawa ngakak, kesel-kesel sendiri karena pairing lainnya tidak sesuai harapan, dll). All in Normal Pov.

Summary: Rin bukanlah manusia yang 'sempurna', karena ia memiliki sihir. Apalagi dengan identitas sebenarnya yang ia sembunyikan dari teman-temannya, menambah misteri dalam dirinya.

Kini terdapat dua orang sedang duduk bersama di sebuah kursi kayu. Yang lelaki hanya terdiam dengan wajah memerah. Sama halnya dengan sang gadis, wajahnya sangat memerah.

"Em… Gumo-kun… Ada yang ingin kubicarakan…," Ucap sang gadis berambut hijau lumut dengan googles diatas kepalanya sambil berdiri dengan wajah merah padam.

"Apa?"

"A-A-A-Aku-"

"Gumi, kalau mau bicara yang jelas!"

"A-A-Aku… Ya-Ya-Yang-"

"Gumi!"

"Aku yang menaruh surat cinta itu di lokermu!" Ucap Gumi-Gadis berambut hijau lumut tersebut dengan cepat dan wajah sangat memerah.

"E-Eh?" Sang lelaki berambut hijau lumut yang diketahui bernama Gumo Megpoid juga ikut memerah mendengar pernyataan gadis tersebut.

"Ehehe… Maaf… Padahal kau sudah menyukai orang lain, kan? Maafkan aku Gumo-kun… A-Aku akan pergi darisini sekarang!" Ucap Gumi dengan sebuah senyuman dipaksakan, berusaha menahan tangisnya. Lalu ia segera beranjak untuk pergi.

Namun betapa terkejutnya dirinya dipeluk dari belakang oleh seseorang. Gumi pun melihat kearah Gumo dengan pandangan berkaca-kaca dan memeluk balik Gumo.

"A-Aku juga menyukaimu, Gumi…"

.

.

.

Dibalik pepohonan disekitar situ, terdapat seorang gadis yang kini sedang memata-matai mereka dengan perasaan bahagia. Gadis itu berambut honeyblond sebahu, dengan beberapa jepit putih polos untuk merapikan poninya, juga satu pita besar berwarna putih bersih bertengger dengan manis di atas kepalanya.

Wajahnya terlihat bahagia, dan sebuah senyuman merekah di wajahnya. Ia membawa sebuah tas selempang yang berisi daftar nama-nama pasangan yang sudah dibuatnya. Tas itu berwarna cokelat tua dengan gantungan jeruk.

"Jackpot!" Batin gadis itu ceria, lalu ia menjentikkan jarinya sekali, memunculkan sebuah kotak kecil di hadapannya. Kotak itu berwarna cokelat dan dililit dengan pita berwarna emas. Gadis berambut honeyblond sebahu itu langsung mengambil kotak tersebut lalu membukanya.

Isinya adalah sebutir cokelat berbentuk bulat dan ada warna hijau sebagai icing-nya. Da[pat disimpulkan kalau cokelat tersebut rasa pandan.

"Aku ingin hidup… Layaknya manusia biasa."

Setelah mengucapkan sederet kata tersebut, ia pun memakan cokelat tersebut. Sinar terang langsung melilit tubuhnya, dan sebuah sayap kecil berwarna kuning cerah yang awalnya berada di punggungnya kini menghilang.

Tiba-tiba saja muncul seorang gadis cantik di belakangnya. Gadis itu memiliki rambut berwarna abu-abu campur emas dengan ujung berwarna pelangi. Rambut gadis tersebut panjangnya sepunggung dan juga bergelombang.

"Walaupun kau memakannya, dan sudah menjadi manusia, kau tetap berbeda dari mereka. Dan kau tetap harus menjalankan tugasmu sebagai seorang Cupid, Rin," Ucap gadis itu, memperingatkan sang gadis berambut honeyblond sebahu-Rin.

"Aku tahu itu, Mayu," Jawab Rin sambil mengerucutkan bibirnya, tanda tidak suka.

"Ah… Dan begini, sayapmu memang sudah menghilang, namun kau masih mempunyai sihir dan karenanya kau masih dapat terbang tanpa sayap," Lanjut gadis itu-Mayu sambil mengangkat telunjuknya. Rin hanya mengangguk kecil.

"Kalau kau tidak ingin menanyakan apapun, aku akan kembali ke Leaflet," Ucap Mayu lagi lalu beranjak pergi. Namun seakan-akan ia mengingat sesuatu, ia menghentikan langkahnya dan melihat ke arah Rin sejenak.

Rin yang melihat Mayu melihat kearahnya hanya bisa bertanya, "Ada apa lagi?"

"Ah… Dan selamat mencari cinta pertamamu ya!" Seru Mayu dengan evil smirk-nya, membuat Rin merona.

"URUSAI!" Jerit Rin dengan wajah merah padam. Mayu hanya menjulurkan lidahnya dengan wajah usil lalu pergi meninggalkan Rin yang kini sedang menggerutu dan mengomel-ngomel sendiri.

"Semoga berhasil, Rin," Ucap Mayu, terkikik kecil, sambil berjalan pergi dari taman itu.

Saat Mayu menghilang dari pandangan, Rin mulai memikirkan pernyataan Mayu tadi. Memang, salah satu tujuan utamanya menjadi manusia adalah untuk bertemu dengan 'dia'. Dia? Adalah cinta pertama Rin. Rin sudah lupa bagaimana rupa dan juga namanya, namun ia ingat satu hal, yaitu waktu yang mereka lalui bersama.

"Kuharap… Aku memang dapat bertemu dengannya…," Batin Rin dengan wajah merona sambil tersenyum kecil.

.

Alicia: Ehehe… Ide baru lagi, baru dapet kemarin… XD #plak

Inori: Selesain dulu semua fictmu yang lama! Dan Fairytale girl-nya itu bagaimana?!

Alicia: Itu Alice sudah dapat lanjutannya kok :3 Paling nanti di-updet (kalau bener-bener jadi).

Semuanya + Alicia: Minna… REVIEW PLEASE? X3

.

Lanjut atau delete?