The Maou's Diary

by IchiIchiKawaii

Wolfram tidak lagi memanggilku Henna-Choko, dia memanggilku Heika. Dia tidak pernah lagi marah-marah. Dia selalu berjalan di belakangku, bukan di depan atau samping. Dia tidak tidur satu kamar denganku lagi. Etto—apa itu pertanda? /dan ketika hanya selembar kertas yang bisa mewakili perasaan sang Maou/ BL.

1. Chapter 1

The Maou's Diary

.

Disclaimer : Kyou Kara Maou belongs to Tomo Takabayashi and Temari Matsumoto

.

Warning: Bad story, disgusting, tedious, typo(s)

.

Yuuri's Point of View

.

Sabtu, 20 Agustus.

Wolfram.

Kau pasti tahu siapa orang yang ku maksud.

Ya. Dia tunanganku. Sejak dua tahun lalu.

Aku tidak mau membahas bagaimana awal kami bertunangan, karena itu sudah menjadi sejarah paling terkenal di kalangan rakyat Shin Makoku saat ini. Di sini, aku hanya ingin menuliskan beberapa hal yang membuat hatiku tidak nyaman akhir-akhir ini. Dan itu berhubungan dengan Wolfram.

Baik, baik! Kau boleh mengatakan aku laki-laki cengeng yang menuliskan keluh kesah pada sebuah buku harian. Karena hanya ini hal yang bisa ku lakukan sekarang.

Kuso. Bahkan aku tidak tahu siapa yang ku maksud dengan Kau. Haha, aku benar-benar seperti laki-laki yang kesepian.

Baiklah, Kau—siapapun itu. Dengarkan ceritaku.

Pikiranku akhir-akhir ini tidak tenang, bahkan ketika aku kembali ke bumi dan menjalani hidup sebagai seorang pelajar SMA. Aku tahu ini berlebihan. Tapi aku benar-benar tidak bisa menyembunyikannya—walaupun aku selalu berusaha terlihat baik-baik saja di depan semua orang.

Maka dari itu, aku menulis. Ya.. sebagai sebuah.. pelampiasan? Ah, tidak. Itu terdengar kejam. Ya pokoknya, aku menulis supaya hatiku benar-benar lega.

Yah, akhir-akhir ini aku terus memikirkannya. Wolfram. Tunanganku yang menyebalkan.

Dan akhir-akhir ini juga, aku jadi merasa kalau Wolfram sedikit aneh. Ah, tidak, bukan sedikit. Tapi memang aneh!

Kau tau kan sifat Wolfram jika sudah berhubungan denganku?

Yep. Dia akan menjadi sangat egois, ambisius, dan posesif. Tapi aku tidak merasakan sifatnya akhir-akhir ini. Aku merasa, seperti tidak bertemu dengannya. Aku merasa, Wolfram seperti menghilang..

Ah, lupakan. Mungkin aku saja yang terlalu berlebihan. Tapi.. hmph! Biar ku ceritakan dan kau yang akan mengambil kesimpulannya sendiri, ya!

Semua ini bermula saat aku merayakan ulang tahunku yang ke tujuh belas di Istana. Semua teman-temanku hadir. Ada Antonie, Laila, Fuurin-san, Sara, dan beberapa anggota kerajaan aliansi lainnya. Kami semua terlihat bahagia. Tapi Wolfram tidak.

Dia terlihat.. ah, bukan murung. Dia tidak murung. Ekspresinya datar..

Iya, datar sekali.

Bahkan saat aku mengajak Fuurin-san untuk berdansa, atau saat aku memeluk Sara sebagai sambutan pertamanya.

Biasanya ia akan langsung marah dan bilang; "Yuuri! Omae! Uwaki otoko!" sambil menjewer telingaku dan menyeretku pergi dari sana, tidak peduli sekalipun itu di tengah keramaian. Memalukan, memang. Tapi itu yang semakin lama semakin membuatku menyayanginya. Eeetto—jangan salah paham! Aku hanya menyukai itu karena sikapnya menunjukkan kalau dia benar-benar menyayangiku! Ya.. walau itu menyebalkan.

Tapi malam itu ia hanya diam. Tidak melakukan apa pun. Bahkan untuk merespon kata-kataku, butuh waktu satu sampai dua menit.

Pikirannya seperti melayang. Entah, aku bukan tukang baca pikiran yang bisa menebak apa yang ada di kepalanya. Seandainya aku bisa melakukan itu.. hah...

Lalu, setelahnya sikapnya makin aneh saja.

Biasanya setiap malam ia akan berbaring di kasurku—tidur bersamaku dan Greta. Tapi malam itu setelah pesta berakhir, dia tidak terlihat. Hingga besoknya dan besoknya lagi. Aku sudah berusaha bertanya tentang keberadaannya kepada Conrad, Gunter, Gwendal, dan yang lainnya. Tapi mereka semua tidak tahu—

—atau tidak mau memberi tahu.

Ah, entahlah.. aku... hanya merasa tidak berguna sebagai Maou. Mereka selalu menutupi hal-hal buruk kepadaku. Tapi aku tetap tidak bisa memaksa mereka. Toh, pada hari ke tiga Wolfram kembali ke sini.

Tapi tetap saja setelah itu sikapnya aneh. Malah semakin aneh.

Dia jadi sangat pendiam dan seperti menjauhiku. Aku benar-benar bingung! Bahkan Murata dan Conrad sama sekali tidak bisa membantu!

SEBENARNYA APA YANG MEREKA SEMBUNYIKAN?!

Aku..

Merindukan Wolfam. Merindukannya yang selalu ada untukku.

Siapa pun, bantu aku..!

Ah, baiklah. Ku rasa ekhem-diary-ekhem ku sampai di sini dulu. Aku harus menyelesaikan beberapa pekerjaan sebelum Gunter datang membawakanku teh.

Tertanda,

Shibuya Yuuri-Harajuku Fuuri.

-Tsuzuku-

Ne^^ ne~ minna-chan! Ichi baliq aggyyy xD

Trimakashi bwat yg dha bca FF prtama Ichi yg Dear, Wolfram tuu~ khukhukhu~ wlo blm da yyg bri Review, ppi adda kann ygg visit wkwkwk xD

Nah, nnie FF kdua Ichi,,, niat na cii maw multichap. Cmaa,, ndak taw jga eaa,, doakn Ichi jja spaya mood nulis'a

aggy, Arigatou Minna-san!