Re-kun coming,
A/N: Halo... ini adalah project fic baru saya yang ber gernre adventure, fic ini aku buat untuk Fanservice dimana seperti fic Fanservice pada umumnya yang menonjolkan kesenangan karakter utama OverPower, Harem etc.
Jika kalian kesini hanya untuk mencari adegan Action berkualitas, tulisan tanpa typo, pair yang sesuai dengan yang kalian inginkan. Buatlah sendiri... Ok !
.
.
.
.
Selamat membaca.
Warning : terlalu mainstream, typo dimana-mana, sangat OOC.
Re-Incarnation
Disclaimer: Not Me (Masashi Kishimoto)
Perang dunia Shinobi ke IV telah mencapai batasnya, dimana tanah yang sebelum perang terdapat tumbuhan, hutan dan bukit-bukit kecil namun kini hanya menyisahkan tanah gersang dimana banyak mayat semua Shinobi yang tergeletak akibat melawan Obito dan pasukan nya.
Jika dilihat lebih jelas akan nampak sebuah pohon besar berdiri tegak dengan sekuncup kelopak bunga yang belum mekar terlihat diatasnya, aneh memang tapi itulah alat yang digunakan oleh Obito untuk menciptakan 'perdamaian'. Namun rencana itu gagal akibat jubi lepas kendali dan mengakibatkan seluruh Shinobi tewas tak terkecuali Kuro Zetsu, hanya menyisakan dua orang.
Naruto melihat seorang pria paruh baya yang berada di seberangnyadengan tatapan putus asa, bisa dikatakan ia adalah legenda dunia shinobi, hanya dengan mendengar namanya saja Naruto yakin semua Negara Elemental akan langsung berpindah status, yang semula menjadi tenang, damai dan tentram akan langsung merubah status mereka menjadi siaga, khawatir dan resah. Dia adalah Uchiha Madara.
Disaat Juubi lepas kendali Madara dengan sangat mudah menyerap Bijuu ekor sepuluh itu tanpa kesulitan yang berarti. Naruto yang melihat itu menurunkan kesiagaan nya, untuk apa bertarung ? melawan Madara saja dia kewalahan apalagi ketika Madara sudah menyerap Juubi. Itu sama saja menancapkan Kunai ke jantungnya sendiri.
Di sisi lain Madara mengehembuskan nafas beratnya, apa artinya semua yang dilakukan nya setelah ini ? membunuh Naruto itu sama saja tidak akan menghasilkan apa apa. Pada akhirnya ia sadar semua yang telah ia lakukan semenjak keluar dari Konoha adalah salah. Dalam batin ia menjerit keras menyesali semua ini. '...Kau menang Hashirama.'
"Kita berdua sama-sama memiliki hal yang sangat kita inginkan, tapi sepertinya tidak mungkin untuk kita dapatkan! " ucap lemah Naruto yang terdengar oleh Madara.
"Tak ada yang bilang itu mudah. " Jawab Madara.
"Inilah batas dari apa yang bisa kita lakukan ketika kita masih hidup. Itulah sebabnya aku terus berjuang melawanmu untuk mewujudkan arti kedamaian sejati, meskipun itu terdengar mustahil namun tak menutup kemungkinan itu bisa terwujud. " Naruto mengungkapkan semua yang tersisa dalam tekad api miliknya.
"Kau masih sangat naif, fufu...yah kau masih selalu jadi yang optimis. "
Rasa putus asa menyelimuti tekad api Naruto, dulu dia sering berkoar-koar tentang impian nya untuk menjadi Hokage tehebat yang mampu melindungi teman dan desa yang ditempatinya, akan tetapi apa yang dilihatnya sekarang seakan-akan menampar keyakinan nya dengan sangat keras. Teman, sahabat, guru bahkan semua Shinobi yang menaruh harapan terhadap dirinya kini telah tiada.
"Mungkin seharusnya ... aku juga seperti itu. " Madara berucap lirih sembari menatap langit luas yang bertabur bintang seakan-akan tidak peduli dengan apa yang telah terjadi di sini.
Naruto hanya mampu menatap sedih Madara yang lemah seperti ini, dia bisa mengerti perasaan Madara karena dia juga memimpikan hal yang sama yaitu kedamaian.
"Impianku sudah berakhir... namun impianmu belum. " lanjut Madara.
"Apa maksudmu bodoh, semua telah berakhir. " hardik Naruto.
"Aku akan mengirim mu kembali supaya kau bisa mencegah semua hal ini. " Tukas cepat Madara sembari merapal juts-,..eh bukan ?! Kinjutsu.
"Bertahanlah ... ini akan terasa sedikit sakit. "
"Fushi UmarekawaruTensei"
Tiba-tiba berbagai aksara berada disekitar Naruto dan masuk kedalam tubuhnya secara perlahan.
"Arrgh..!" Teriak Naruto kesakitan, aksara kanji itu terasa menguliti seluruh bagian tubuhnya secara paksa.
"A-apa yang kau lakukan ke-kepadaku, arrgghh..!" Naruto meracau kesakitan.
"Aku memasukkan inti Chakra Sinju kedalam tubuhmu dan juga semua kemampuan ku meskipun kau tidak memiliki Sharingan, dengan kata lain aku memaksa kan semua itu ! "Jelas Madara. Inti chakra Shinju yang dimaksud adalah inti chakra Juubi yang dipakai pertama kali oleh Kaguya Otsutsuki.
"Tu-tunggu, bukankah ini terlalu mendadak. "
Madara menghiraukan ucapan Naruto dan terus melanjutkan Kinjutsu –nya. "Aku serahkan semua kekuatanku dan impianku kepadamu Uzumaki Naruto, tolong lindungi satu-satunya kebaikan yang pernah aku lakukan. " Pinta Madara memohon dengan senyum tulusnya yang mungkin hanya Uchiha Izuna dan Uzumaki Naruto-lah yang pernah melihat itu selama sejarah Shinobi.
Naruto sedikit mengerti akan perasaan Madara. Sekilas apa yang dilakukan oleh Madara mungkin terlihat buruk bagi sebagian besar Shinobi yang pernah bertarung dengan nya, dia harus hidup dalam kegelapan dengan pengalaman pahitnya, orang-orang menganggapnya sebagai iblis bahkan klan nya sendiri menganggapnya sebagai pengkhianat, membunuh siapapun yang menghalangi langkahnya dan mengorbankan semua hal yang di cintainya, hanya untuk satu impian 'Dunia Shinobi Tanpa Peperangan. '
" -Kai " ucap Madara mengaktifkan Kinjutsu-nya
-0-
Swussh
The Hyperbolic Time Chamber (unknown dimension)
Naruto tiba di sebuah tempat hanya suatu hamparan kosong berwarna putih, dengan bangunan menyerupai istana dewa di tengah-tengah lapangan luas. Konon, luasnya ruangan itu sama dengan luas bumi. Suhu udara saat siang hari mencapai 50 derajat, tetapi ketika malam hari bisa mencapai -40 derajat. Selain itu, ruangan ini juga memiliki tingkat gravitasi 10 kali lebih besar dari bumi. Karena itu, ruang jiwa dan waktu ini sangat cocok bagi mereka yang ingin menempa dirinya dengan latihan super keras.
'Bukankah Madara-teme mengirimku ke masa lalu tapi ini... apakah dia salah jutsu, atau mungkin ini Neraka ? Jika memang begitu dimana Madara ?' Batin kalut Naruto.
"Aku dengar semua itu, kuning. " Jawab sewot seseorang di sebelahnya.
Naruto menoleh kearah samping dan terkejut mengetahui seorang penyebab semua masalah dihidupnya kini berdiri disampingnya, sambil memasang wajah datar khas Uchiha. "Bukan kah kau sudah mati ? tapi ini... " Bingung Naruto.
"Jawaban nya sama seperti bagaimana kau bertemu dengan kedua orang tuamu ketika kau lepas kendali akibat chakra kyuubi. " jawab singkat Madara.
"Tu-tunggu bagaimana kau tahu semua itu ?" Naruto tetap bingung dengan semua tindakan Madara. Pertama tanpa seijin nya Madara mengembalikan dirinya ke masa lalu, Kedua dia hidup lagi setelah menggunakan Kinjutsu yang Naruto yakini itu harus dibayar dengan kematian dan yang terakhir Madara mengetahui semua hal tentang dirinya termasuk munculnya ayah serta ibu nya yang pasti hanya dirinya dan Kyuubi yang mengetahui hal itu.
"Dengarkan baik-baik aku benci mengulang, jika kau berpikir Uzumaki Mito adalah jinchuriki pertama Kyuubi kau salah besar. Sebagai Jinchuriki pertama Kyuubi dapat dipastikan aku mengetahui semua cara mengendalikan Kyuubi. Sedangkan aku disini hanya sekumpulan Chakra yang dibuat oleh diriku yang asli. " Jelas Madara kepada Naruto yang kini menatapnya dengan pandangan bodoh dan muka bego' –nya. 'Sepertinya ini akan panjang.' Batin kesal Madara.
"Inilah rahasia kekuatanku seseungguhnya, semua Shinobi memiliki keistimewaan tersendiri ketika terlahir di dunia ini seperti Hashirama dengan Mokuton -nya, Tobirama dengan Suiton -nya, Hiruzen dengan Gogyu -nya dan Minato dengan Hiraishin -nya semua memiliki keistimewaan tersendiri tak terkecuali dengan ku. Aku terlahir sebagai seorang Uchiha yang mempunyai Kekkai Genkai Sharingan yang dapat berevolusi menjadi Eternal Mangekyou Sharingan dan pengendalian penuh Susano'o . Semua orang menganggap itu sebagai kemampuanku yang sesungguhnya, sayangnya mereka salah ! Bukankah begitu ?"
Naruto tak bisa mengatakan apa apa saat ini dia lupa Shinobi seperti apa yang berdiri dengan tenang tanpa ekspresi di depan nya saat ini. "Kau benar, Sasuke juga bisa mempunyai Sharingan dan Susano'o yang sama sepertimu."
Madara tersenyum tipis mendengar jawaban itu, bukti bahwa semua penjelasan nya diserap dengan mudah oleh Naruto.
"Disinilah satu-satunya keistimewaanku, mata ini dapat menghasilkan sebuah ruangan yang dapat memanipulasi waktu dan jiwa, aku sering berlatih disini dengan memaksakan semua kemampuanku sampai batasnya sehingga menghasilkan serangan yang bisa disebut sangat efisien tanpa menghabiskan banyak chakra. Karena dimensi inilah aku dapat mengirim mu kembali ke masa lalu dan satu hal yang harus kau ketahui , disini kau hanyalah jiwa sedangkan raga mu yang diluar sana dalam keadaan koma. "
"Tunggu dulu, bukankah akan lebih mudah jika kau yang pergi dan apa maksud ucapanmu yang terakhir ?" Kaget Naruto.
"Sayangnya aku tidak bisa melakukan hal itu, Jutsu ini mirip dengan "Shiki Fujin" yang harus dibayar dengan nyawa si pengguna. Ketika kita kembali ke masa lalu kita bukan hanya akan memperbaiki takdir dimasa itu melainkan takdir yang kita terima berbeda dengan apa yang telah kita alami. Dengan kata lain nasib yang kau terima nanti akan berbeda, sekarang lihat seperti apa nasibmu di sini. "
...
Setelah berkata seperti itu keadaan disekitar Naruto berubah, dia melihat seorang bocah berusia 12 tahun yang bersembunyi di balik pohon sedang memperhatikan dua orang dewasa dan seorang anak kecil yang berlatih dengan mereka. Naruto mengenali mereka semua mereka adalah Minato, Kushina serta Menma dan seorang yang bersembunyi itu adalah dirinya perbedaan nya disini ia tidak memiliki kumis musang dan rambut pirangnya terlihat lebih lembut.
[Bodoh, apa yang kau lakukan disitu, kau menakuti Menma-kun –ttebane.] teriak Khusina yang mengetahui seorang pengintip disana.
[Gomen Kaa-chan, aku hanya ingin melihat Menma berlatih.] jawab anak itu setelah keberadaan nya diketahui.
[Berhenti memanggilku seperti itu. Aku tidak punya anak lemah seperti mu !] sahut cepat Kushina.
[Tapi a-aku...]
[Pergilah Naruto. Jangan buat kami lebih malu dari ini.] Timpal dingin Minato.
[Hai'.] Jawab lemah Naruto dan segera pergi dari tempatnya.
...
"Kurang lebih seperti itulah nasib mu di masa ini, kau siap ?" Tanya Madara.
Naruto hanya terdiam tanpa terasa air mata mengalir dari mata biru nya, dia tidak menyangka melihat kenyataan yang menantinya diluar sana. Madara yang melihat hal itu tak berkomentar apapun.
Scene berpindah ke dalam ruang Hokage.
...
Terdapat dua orang bermbut pirang disana, satu orang memakai jubah dengan tulisan 'Yondaime' menunjukkan bahwa dialah sang Hokage saat ini, sedang pria didepan nya yang terlihat berumur 21 tahun dan berpangkat genin! Tunggu... genin ?! bukankah dia terlalu tua untuk Shinobi berpangkat rendah seperti itu.
[Sesuai permintaan mu, aku akan memberikan misi Rank A yaitu mengejar anggota Akatsuki yang menculik Kazekage dan menjamin keselamatan nya, jika berhasil aku akan mengangkatmu menjadi chunin, kau bersedia ?] tanya sang Hokage (a.k.a Minato)
Naruto terlihat menimang tawaran itu. [Baiklah.]
[tapi... kau hanya akan menjalani misi ini seorang diri. ] lanjut Minato.
[tu-tunggu ... aya- ] sebelum menyelesaikan kata-katanya dia mendapat tatapan tajam dari Minato. Naruto menelan ludah melihat itu.[Bukankah itu sama saja dengan misi bunuh diri ?aya- ... Hokage-sama tahu betulkan kekuatan Akatsuki.]
[Semua Shinobi menjalankan misi dengan resiko seperti yang kau ucapkan, ada masalah dengan itu ? jika kau ragu aku akan memberikan misi ini kepada Menma.]Pancing Minato.
[Baiklah aku akan membuktikan bahwa aku mampu dan tolong jangan sampai Menma mencampuri misi ini.] jawab cepat Naruto tak ingin adik kecilnya menjalankan misi berbahaya seperti ini.
Minato menyeringai tipis mendengar umpan nya dimakan mentah-mentah oleh Naruto. Usaha nya menyingkirkan Naruto sebentar lagi akan menjadi kenyataan.
[Kalau begitu aku pergi dulu.] pamit Naruto.
'Membuat bunshin kau tidak bisa apalagi menjadi chunin, Jangan bermimpi.' Batin Minato.
...
"Tolong katakan jika itu semua Genjutsu yang kau buat Madara. " Pinta Naruto setelah melihat kejadian itu.
Madara menjawab singkat. "Seandainya seperti itu."
Scene berubah ke dalam gua tempat Akatsuki menyegel Shukaku.
...
Terdapat banyak boneka tergeletak disana sini dan kondisi gua yang bisa di bilang hancur. Jika dillihat secara seksama akan nampak empat orang disana dua orang dalam keadaan terjaga sedangkan sisanya terbaring tak sadarkan diri.
[Apakah tidak ada cara lain selain ini, Baa-chan ?] Tanya Naruto pada orang tua di depan nya.
[Hanya ini satu-satunya jalan Naruto-kun, ini kulakukan juga sebagai bentuk pengabdianku kepada Desa Sunagakure. ] Jawab Nenek Chiyo sambil terus merapal jutsu nya.
[Tapi anda akan mat-]
[Naruto !] Seru seorang Kunoichi berambut pirang dari Desa Suna menyela ucapan Naruto.
"Kishou Tensei" Nenek Chiyo memulai jutsu nya seketika muncul pendar biru terang perwujudan Kinjutsu Nenek Chiyo diatas perut Gaara .
Temari datang bersama Kankuro dan Baki. [Apa yang telah terjadi disini ?]
Naruto hanya terdiam menyalahkan dirinya sendiri.
[G-Gaara apakah Bijuu –nya telah diambil ? ]Tanya getir Temari, lalu mendekat ke arah Naruto dan menarik kerah baju Naruto [Jawab Naruto !]
[Temari tenanglah, kita tidak bisa menyalahkan Naruto !] Lerai Kankuro.
Dalam diam Temari mengutuk Hokage yang telah mengirim ninja lemah seperti Naruto. Awalnya Temari mengirim surat permonan ke seluruh Desa Besar Shinobi akan tetapi semua bungkam seakan takut dengan Akatsuki ditambah lagi akibat kejadian gagalnya ujian Chunin yang berlangsung di Konoha hal itu cukup kuat untuk dijadikan alasan mengapa Desa lain bungkam ketika Sunagakure meminta bantuan, disaat harapan itu hampir putus dia melihat satu Shinobi yang dapat ia harapakan akan tetapi disaat Shinobi itu mendekat harapan itu memudar tak bersisa sekan-akan Kami-sama sedang mengejeknya, bagaimana tidak bantuan itu adalah seorang Shinobi yang terkenal di seluruh Negara Elemental bukan karena kuat atau apa, melainkan dia satu-satunya Shinobi berpangkat Genin dalam usia 21 tahun. Satu kata yang terlintas di kepala semua Shinobi ketika melihat Naruto.
LEMAH.
Dan sekarang Temari mengutuk kebodohan nya sendiri akibat mengijinkan Naruto mengambil alih misi ini sedangkan dia harus mengurus Desa yang hancur karena ulah salah satu anggota Akatsuki.
[Sial... ] umpat parau Nenek Chiyo yang kehabisan chakra membuyarkan lamunan temari.
Tiba-tiba dua telapak tangan muncul di depan mata Nenek Chiyo.
[Mohon gunakanlah chakra milik ku, anda bisa melakukannya kan Baa-chan ?] Pinta pemilik kedua tangan itu.
Mata Temari melebar melihat itu. [Bukankah kau tidak memiliki chakra ?] 'Apakah kau itu bodoh dan itu akan membuatmu mati.'
Seakan mengetahui apa yang Temari pikirkan, Naruto melihat nya sekilas lalu tersenyum lebar. [Aku punya Temari-chan meskipun tidak sebanyak Shinobi pada umumnya, hanya saja aku tidak bisa mengontrolnya. ]
[Tu-tunggu biar aku saja, aku punya kapasitas normal yang dapat membantu. ]. Bagaimanapun juga Temari tahu bahwa Kinjutsu akan membunuh siapapun pengguna nya.
[Jangan ... kau satu-satunya keluarga yang Gaara miliki. Aku pikir Gaara juga sependapat denganku. ] Naruto tetap gigih akan keinginan nya.
[Kenapa kau bersikeras menolong orang yang bukan dari desamu ?] tanya Nenek Chiyo kepada Naruto.
[Karena aku LEMAH.] Jawaban yang Naruto berikan membuat semua mata para Shinobi disana mendelik tak percaya. Naruto memejamkan mata dan menghembuskan nafas panjang. [Aku hanyalah seorang Shinobi lemah, payah dan bodoh yang tidak memiliki derajat maupun posisi di mata Elemental Shinobi. Kalau memang keselamatan dan nyawaku ini adalah harga yang harus dibayar untuk memastikan kesejahteraan Desa Sunagakure, bukan nya itu harga yang sepadan ? Kalau memang aku harus mati. ]
Cukup sudah. Temari tak dapat berbicara apa-apa ketika melihat untaian kata penuh keyakinan yang keluar dari mulut Shinobi yang dia anggap lemah sebelumnya. Dia memang lemah tapi Tekad nya untuk menolong Gaara tak dapat diragukan lagi.
[Baiklah. Letakkan tanganmu diatas tanganku. ] Ucap Nenek Chiyo. Sesuai dengan perintah Naruto meletakkan kedua tangan nya. Saat itu juga pendar biru yang tadinya redup kini mulai bersinar terang lagi.[Uggh...] Naruto merasa semua Chakranya terhisap dengan sangat cepat.
'Naruto.' Batin Temari dan Kankuro bersamaan.
Nenek Chiyo menyunggingkan senyum tulus diwajah tua nya. [Aku senang bahwa orang sepertimu telah muncul di dunia Shinobi, yang diciptakan oleh orang tua bodoh seperti kami. Semua yang kulakukan adalah sebuah kesalahan, tapi sekarang pada akhirnya aku mampu melakukan hal yang benar. Dan Naruto aku mohon kepadamu, kaulah satu-satunya orang yang mengerti rasa sakit yang diterima Gaara. Kumohon ... lindungilah Gaara. ]
Brruukh.
Setelah berkata seperti itu tubuh Nenek Chiyo dan Naruto ambruk seketika.
[NARUTO , CHIYO-OBAASAN ! ] Teriak Temari, Kankuro dan Baki secara bersamaan.
...
"Akibat Kinjutsu itulah tubuhmu yang berada di Masa ini sekarat. " Jelas Madara ketika semua gambaran kecil tentang kehidupan nya di sini berakhir.
"Aku tidak menyangka, kehidupan ku disini tak jauh berbeda dengan sebelumnya. Bahkan ketika aku ber- reinkarnasi , aku tetap tidak mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tua ku sendiri. " Naruto mengusap kasar air mata yang terus mengalir di pipinya.
"Akan tetapi, aku tidak peduli dengan semua itu. Tugasku hanya menggagalkan rencanamu setelah itu aku akan mengurus sisanya." Lanjut Naruto penuh tekad.
Madara tersenyum tipis mendengar itu.
"Sekarang aku akan mulai melatihmu untuk mengontrol semua kekuatanku termasuk kendali penuh akan inti chakra Shinju. Sekedar pemberitahuan satu hari di dunia nyata sama dengan satu tahun disini."
"t-tunggu aku tidak mengerti apa yang kau katakan. "
Jleebb.
Tiba-tiba muncul sebuah pedang Susano'o menembus perut Naruto.
"Mulai. " ucap datar Madara.
.
.
.
To Be Continued
A/N : Sedikit ? iyalah ini masih Prolog. Aku tahu cerita ini mungkin tidak bagus dimata readers sekalian, tapi bagi mereka yang merasa fic ini menarik tolong kasih komentar dan kritiknya. Berlanjut atau tidaknya itu semua tergantung pada kalian.
Terima kasih telah membaca.
Re-kun Out Bye bye.
