KAITO © Crypton Future Media.
Yuzuki Yukari © AH-Software Co. Ltd.
No commercial profit taken.
Warning full of implicity, KEJU.
submitted to memenuhi rikues Kuro Kaito Neko.
rush hour
by cloevil
Kaito adalah seorang jurnalis sementara Yukari adalah seorang ilustrator.
Kaito, dari Senin sampai Jumat, selalu pergi dari apartemen tepat sesaat sebelum kereta paling pertama berangkat, kemudian pulang saat malam sudah terlalu larut. Setelahnya, dia akan duduk manis di meja kerjanya. Tangan menari di atas keyboard laptop, menyiapkan artikel untuk disodorkan ke meja redaksi, atau bahkan melanjutkan artikel investigasi atas kasus menarik yang terjadi di publik. Selama itu, Kaito tidak akan pergi kemana-mana. Bahkan jika ada kucing kampung yang melompat masuk dari jendela, kemudian mencuri makan malamnya, ia juga tidak akan bergerak.
Sementara Yukari, meski tidak setiap waktu sibuk, tapi jika beberapa pekerjaan datang dengan deadline nyaris bersamaan juga jadi tak kalah sibuk. Ia akan mengubah pola hidupnya untuk, setidaknya, selama seminggu. Menghabiskan beberapa malam untuk begadang, lalu tidur di sepanjang siang. Persis seperti kelelawar.
Mereka nyaris tak punya waktu.
Namun, ketika akhir pekan datang dan jam-jam sibuk menghilang bersama hari kerja yang berlalu, Kaito dan Yukari akan menghabiskan waktu berdua. Bukan dengan jalan ke café atau taman, layaknya pasangan kebanyakan. Cukup di apartemen Kaito yang terkunci rapat, di atas kasur.
Pertamanya, keduanya hanya akan berbaring berdua. Yukari tidur dengan menjadikan lengan Kaito bantalnya, bercerita tentang sesuatu. Kadang tentang film yang sedang tayang di bioskop, kadang tentang rekannya, namun kadang juga-juga menanyakan tentang Kaito.
"Hei, hei, Kai. Kau suka film horor?"
"Tidak terlalu. Aku agak malas menonton film yang ceritanya tentang hantu."
"Ayolah, kau menghabiskan lima tahun bekerja sebagai jurnalis di kolom kriminal. Dan kau bilang takut hantu?"
"Aku fokus pada fakta, bukannya kumpulan makhluk tak kasatmata."
Kebanyakan percakapan mereka memang hanya ampas tanpa punya makna, tapi Kaito akan mendengarkan sambil sesekali menjawab. Jika sudah terlalu lelah mendengar Yukari, maka pria itu akan membungkam mulut kekasihnya dengan sebuah ciuman di bibir—yang akan dengan senang hati dibalas oleh Yukari. Tangan mereka kemudian akan saling bergerak; Kaito menyusur lekuk tubuh, sementara jemari Yukari bergerak melewati helai-helai rambut Kaito yang warnanya biru.
Tangan-tangan jam akan menyeret diri mereka ke angka tujuh lalu delapan lalu sembilan, tapi Yukari mengabaikannya. Salahkan Kaito yang menyeretnya hingga jatuh terlalu dalam.
Seluruh sentuhan dan kecupan dan gumam apresiasi itu terus datang silih berganti, bersamaan dengan luapan rindu yang tak terlisankan namun dimengerti dengan sangat baik oleh masing-masing pihak. Sampai pada akhirnya matahari datang bersama Senin. Juga jam sibuk yang mulai berlari lagi.
Dan keduanya pun kembali ke aktivitas sendiri-sendiri.
(lalu Minggu datang lagi dan mereka pun berdansa dibawah temaram pualam bulan)
Dalam keheningan, tirai berbicara tentang mereka.
fin
KENAPA JADINYA PWP? HAHAHAHAHAH
orzorz maafkan saya, Kaito-san. saya tau ini emang sampah sekali. kalo minta coretrefundcoret ganti, saya bersedia kok orzorz
kritik dan saran yang membangun amat sangat dinanti.
sign,
cloevil (guess who? hahahahah-no, you don't need to do that)
