Fate
By : Vilay
Story is mine, but not with the cast
Genderswitch !
"Baiklah jadi cerita orang tua akan dimulai dari siapa sekarang", kata salah satu wanita yang berkumpul dengan teman – teman sebayanya, terdapat seorang wanita dan 2 orang laki – laki,
"kau boleh memulai duluan" kata lelaki yang lebih tinggi
"silahkan mulai duluan, dan kami akan mendengarkan" sambung remaja lelaki lainnya
"baiklah aku akan mulai" wanita muda ini mengeluarkan sebuah foto dari bukunya
"kalian lihat dua orang ini? mereka adalah mommy dan daddy ku, sangat tampan dan cantik bukan? Daddy ku adalah seorang pengusaha sementara mommy adalah seorang arsitek sekaligus designer untuk interior"
"daddy ku bernama Park Chanyeol, dan mommy ku adalah Park Baekhyun, semula mommy ku ber marga Byun, tetapi setelah menikah dengan daddy namanya berubah menjadi Park"
"oh ya, dan aku Park Gyu Ri, nama ku itu diberikan langsung oleh mommy, aku memiliki 2 orang adik laki – laki bernama Park Jiwon yang benar – benar mirip dengan mommy dan Park Dokjun yang 100% cetak biru daddy"
"daddy bilang senyumku dan mataku mirip mommy, aku cukup bangga dengan keadaan itu"
"awal daddy dan mommy menikah … umm"
Flashback
"bisakah kau membantuku untuk mencari salah satu design interior dan arsitek untuk resort baru kita?"
"…"
"aku paham kalau itu sulit, tapi aku minta carilah dan tentunya yang berpengalaman"
"…"
"aku tak mau ini kalah sebelum mulai, aku percayakan masalah ini kepadamu"
"…"
"tentu, terimakasih banyak aku benar – benar mengandalkanmu"
"…"
Sambungan dimatikan sepihak oleh chanyeol, ia terlihat gusar mencari seorang designer interior sekaligus seorang arsitek untuk resort barunya di kepulauan bora -bora,
"aku rasa kau butuh istirahat park, jangan paksakan dirimu" ucap kris sambil menyesap kopi nya, ia mengangguk pelan, sambil menikmati pemandangan dari jendela kantornya
"kau benar kris, aku perlu liburan" gumam chanyeol pelan
"lebih dari itu kau membutuhkan pendamping hidup bodoh" kris melontarkan pernyataan tersebut tanpa memperdulikan perubahan raut wajah chanyeol sekarang
"sialan! Jangan mengaturku kris" balas chanyeol, kris meletakkan kopinya dan mengeluarkan ponselnya, ia menscroll layarnya hingga menemukan sesuatu yang sangat membuatnya tersenyum
"lihatlah" ujar kris sambil memberikan chanyeol poselnya, chanyeol menatap ponsel kris, ia sedikit kebingungan dengan gambar yang di tunjukkan oleh kris
"hitam putih apa ini" chanyeol memperbesar lalu memperkecil lagi foto di handphone kris, sungguh ia tak tau gambar apa itu, mungkin gambar keadaan pasar chanyeol akan cepat mengerti, tapi tidak dengan foto hitam putih ini, chanyeol mengrenyit penuh tanda tanya
"dia adalah Kris junior, Zitao hamil 3 bulan, dan itu adalah foto pertama bayi kami" ucap kris sambil tersenyum,
"bayi … umm..baiklah" chanyeol mengusap tengkunya, pria itu masih mencoba mengerti ucapan kris
"apa! Bayi? wow dude! Kau akan memiliki anak? Selamat! Aku akan menjadi paman kalau begitu"
"kau tidak mau ikut mencari huh? Atau perlu kucarikan di klub malam?" goda kris, chanyeol tersenyum mengerikan
"tak perlu, apabila aku sudah menemukannya, kau yang paling pertama tau"
"Tuan, designer sekaligus arsitek yang anda minta sudah menunggu di ruangan anda" ucap sekertaris Uhm, chanyeol menganggukan kepalanya,"kau sangat bekerja keras, terimakasih paman Uhm"
"maaf membuat anda menunggu lama, mau minum apa?" ucap chanyeol tanpa menatap desiner barunya,
"teh kalau boleh sajangnim" ucap gadis itu, chanyeol menekan speed dial no 2 di intercomnya, pandangannya masih belum tertuju ke gadis itu
"satu teh, dan segelas Americano"
Chanyeol membuka resume designer sekaligus arsitek barunya, ia sengaja melewatkan bagian awal tentang data diri dan langsung masuk kebagian riwayat penididikan
"lulusan kedua terbaik di Southern California Institute of Architecture, melanjutkan ke magister design interior di University of Tokyo dengan percepatan dan lulus dalam waktu 1 tahun 3 bulan"
"pengalaman kerja 2 tahun di Amerika sebagai Junior Architect di Paul White-Arc, 1 tahun internship di Koln sebagai Designer, dan sebagai assistant arsitek senior untuk membangun museum di Koln" ucap chanyeol pelan
"wah, anda benar – benar mengagumkan, pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan anda benar benar sempurna" ucap chanyeol sambil menutup berkas gadis dihadapannya
"baiklah nama saya Park Chan…" chanyeol menatap gadis yang duduk di depannya, rambutnya yang sepanjang dada diikat rapi kebelakang, chanyeol rasa itu warna light ash, mata yang mungil dan bibir tipis "Yeol" sambung pria itu gugup.
Latar belakangnya benar – benar sempurna, dan CEO muda ini juga tidak menampik bahwa sosok dihadapannya juga tak kalah sempurna
"baekhyun, byun baekhyun" sambung gadis itu,
"Korea?" tanya chanyeol basa basi, baekhyun menganggukkan kepalanya, "anda masih sangat muda, dan sudah memiliki pengalaman kerja dan riwayat pendidikan yang sempurna" sambung chanyeol "anda terlalu memuji tuan Park" bakehyun tersenyum
Terasa seperti ada sengatan di sudut hati chanyeol, senyuman baekhyun mampu membuat chanyeol ikut tersenyum,
"Jadi… miss byun, kau tentu tau, aku membutuhkan rancanan serta desainmu untuk resort baru yang aku akan bangun di Bora - Bora, bisa aku dapatkan sketsa kasarnya besok?" jujur saja chanyeol sedikit gugup mengatakannya, menatap mata kecil yang sangat berbeda dengan miliknya
"besok?" yang benar saja, baekhyun bahkan baru datang dan sudah diminta sketsa kasarnya besok? Bunuh saja baekhyun saat ini, tapi bekerja dengan perusahaan sekaliber Park Group tentu akan melambungkan namanya dan royaltinya tentu tidak main main
"baiklah tuan, tapi boleh saya tau jenis tanah, luas dan kelebihan sekitar daerah tempat anda membangun resort tuan?" pinta baekhyun
"tentu, jadi ini adalah mega proyek untuk perusahaanku, sebenarnya aku harus memenangkan tender untuk ini dan desain adalah hal pertama yang akan diperlihatkan… apa ada yang mau kau tanyakan miss byun?" tanya chanyeol
Terlalu awal untuk bertanya sebenarnya, tapi memenangkan tender? Untuk apa? Bukannya Park Group adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam sektor pariwisata terbaik di dunia, tapi satu pertanyaan ini menggelitiknya
"tender?" tanya baekhyun pelan "ya, tender dihadapan ayah ku, aku dan kakakku berkompetensi untuk membuat sebuah resort terbaru dan yang menang akan membangun resort tersebut ya tetapi tetapi dengan approval ayahku … ada lagi?" tanya chanyeol, gadis itu mengangguk perlahan "tidak tuan, silahkan dilanjutkan"
"jenis tanah disana cukup baik, gembur diatas namun hanya 500meter kebawah sudah akan bertemu dengan bebatuan kapur, luas tanah sekitar 9hektar, pemandangan pantai dengan pasir putih dan masih terlihat seperti pulau pribadi, karena Bora – Bora merupakan kepulauan, jadi salah satu pulau disana yang kami beli dan akan dibangun mega proyek Park Group, .. pertanyaan?"
Baekhyun menggeleng
Chanyeol menunjukkan power point mengenai kepulauan bora – bora, baekhyun mendengarkan penjelasan chanyeol dengan seksama, dan saat baekhyun serius ia menggigit pensilnya juga tak luput dari pengelihatan chanyeol
"bagaimana miss byun bisa aku dapat sketnya besok?" ulang chanyeol, baekhyun mengalihkan atensinya kepada chanyeol "ide sudah ada dipikiranku tuan, aku harap bisa memberikannya besok
Chanyeol tersenyum "aku tidak suka kata terlambat, baik itu waktu, deadline, dan lain – lain, jadi besok aku akan menunggumu di sini di ruangan ini jam 11 siang, bagaimana?" tanya chanyeol lagi, "tentu, jam 11 siang besok, aku tidak akan terlambat"
"baiklah" chanyeol membuka lacinya dan mengeluarkan sebuah amplop "ini kontrak kerja, aku memberimu waktu untuk membacanya dan membahasnya bersama denganku selama 25 menit, silahkan dibaca dulu miss byun" baekhyun membuka amplopnya, semula ia kira ia akan mendapatkan kontrak yang tebal dimana berisi banyak pasal dan klausa yang harus ditepati dua belah pihak, namun ia salah, hanya selembar kontrak
"pihak pertama Mr. Chanyeol, Park, pihak kedua Ms. Baekhyun, Byun" ucap baekhyun pelan, "itu merujuk pada kita" sambung chanyeol, gadis itu menatapnya, "aku tau itu tuan park" balas bakehyun sambil tersenyum, chanyeol sedikit tertawa "lanjutkan"
Gadis itu membaca seksama kontrak kerja yang diberikan chanyeol, ia mengerti intinya ia hanya perlu menaati sesuai kontrak kerja dan apabila salah satu melanggar maka akan ada pinalti,
"dimana aku harus tanda tangan?" tanya baekhyun, chanyeol tersenyum puas "pojok kanan bawah, disamping namaku, tolong bubuhkan juga cap pribadi dan .. nomor pribadi anda" bakehyun terkejut "nomor pribadi?" chanyeol menganggukan kepala "kau akan secara langsung bekerja denganku miss byun jadi aku perlu tau nomor pribadimu" baekhyun tersenyum lalu memasukkan nomor pribadinya
Gadis itu mengembalikan kontraknya dan menjabat tangan chanyeol "senang bekerja dengan anda nona byun" gadis itu tersenyum "saya juga"
Chanyeol melirik jam tangannya "mau makan siang bersama?" tawar chanyeol, baekhyun menatap bosnya dengan tatapan bingung "tidak usah terimakasih tuan park, aku harus segera kembali" "ah sudah ada janji dengan yang special" oh chanyeol pertanyaan apa itu, apa kau berusaha mengetahui baekhyun sudah mempunyai pasangan atau belum? "anda benar tuan park" gadis tu tersenyum "tunangan saya" sambungn ya, chanyeol terkesiap, tapi tetap berusaha tersenyum professional "tentu, sampaikan salamku pada pria beruntung itu" baekhyun menganggukan kepalanya
Chanyeol menatap kepergian gadis itu, "ah sayang sekali" gumamnya pelan
My first, hope you like it, feel free for read or review …
Regards,
Vilay
