DISCLAIMER : Axis Powers Hetalia belongs to Hidekazu Himaruya. Yeah, that's right.

(Bella - Belgium; Luca - Luxembourg)


[ladybug]

.

Sesuatu─kemungkinan besar serangga─hinggap di ujung hidungnya. Secara refleks Netherlands mengangkat tangannya, hendak menepuk mahkluk itu. Dari ujung matanya, ia melihat gadis yang sedang berkutat di depan semak winter jasmine yang belum mekar terbelalak.

"Lars─stop! Stop! Jangan dipukul! Diam sebentar!" gadis Asia itu berteriak tertahan. Telapak tangan yang hanya lima senti dari hidung tingginya sontak berhenti. Pemuda itu menurunkan tangannya, berusaha keras mengabaikan enam kaki mungil yang menggelitik ujung hidungnya. Netherlands mengerutkan dahi, sedikit kesal.

"Ada apa?" tanyanya dengan kegusaran yang tidak disembunyikan. Tatapannya melembut ketika melihat wajah kecoklatan itu mendekat, mata gelapnya berbinar seperti anak kecil. Indonesia berjongkok dekatnya sekarang. Di antara semerbak bunga musim semi yang memenuhi taman rumahnya, Netherlands dapat mengendus bau khas negeri Zamrud Khatulistiwa itu. Ia selalu beraroma manis melati, sabun, rempah - rempah, dan sedikit tembakau, seakan ia adalah kesemua hal tersebut dan bukannya personifikasi negara.

"Itu kumbang kepik," gumamnya, mata gelapnya melebar melihat serangga bundar berwarna merah dengan totol hitam tersebut. "Jangan diganggu, akan kuusirkan untukmu. Jangan bergerak... um─tutup mata?"

Dengan geraman persetujuan, Netherlands menutup mata. Tak sampai tiga detik kemudian, suara mezzo yang sama memanggil namanya. "Lars!"

Hal pertama yang pemuda berambut pirang itu lihat ketika ia membuka mata adalah sinar putih dari bagian belakang ponsel milik gadis itu. Indonesia tersenyum lebar melihat layarnya. Menyadari apa yang baru terjadi, ia memprotes. "Hei!"

Gadis berambut hitam itu tertawa kecil. "Habis, bagus sekali, lho? Layak dimasukkan Instagram dan sebagainya─"

"Ciethra, kalau kau berani melakukan itu, malam ini kau tidur di sofa," ancam Netherlands dingin. Sang tamu menatapnya kecewa.

"Bahkan Facebook?"

"Sofa."

"Setidaknya kutunjukkan ke Bella atau Luca?"

Serangga mungil di pucuk hidungnya merayap naik dengan gelisah, mendeteksi temperamen Lars. "Kudeportasi kau sekarang juga."

Indonesia merengut, lagi - lagi memasang wajah manis-tak-bersalah yang merupakan kelemahan pemuda itu. "Tapi aku boleh menyimpannya, bukan?"

Setelah berusaha memelototi gadis keras kepala tersebut tanpa hasil, Netherlands mendesah menyerah. "Kalau sampai terlihat orang lain, hapus saat itu juga."

Cengiran ceria yang sedikit kekanakan miliknya selalu membuat hati pemuda personifikasi Belanda itu damai sekaligus berdebar tidak keruan. Gadis itu mengantongi ponselnya dan mengerjap, memikirkan cara untuk mengusir kepik tersebut tanpa melukainya. Indonesia mengerucutkan bibir dan meniup hidungnya perlahan. Netherlands menatap wajah kelewat serius Indonesia dengan terkesan. Hembusan angin menerpa hidungnya dua kali sebelum hewan kecil itu terbang dan hinggap kembali ke semak hydrangea yang tak jauh dari tempat mereka berjongkok sembari menyiangi taman. Gadis Asia Tenggara itu tampak puas.

"Nah, sudah─!"

Netherlands memotong kalimat itu dengan kecupan di bibir. Hal kedua yang membuat hatinya tenang selain wajah memelas gadis itu adalah wajah malunya yang ronanya seperti kepik.

.

.

extra : [summer]

.

"Aku tidak akan pernah bisa paham bagaimana bisa Jakarta semendidih ini sekarang."

"Selamat datang di Surga Tropis, Belanda."

"Seingatku dulu tidak sepanas ini."

"Kalau begitu, lepas saja kemejamu. Kita 'kan berada di dalam rumah. Ingat tidak, dulu kau selalu protes kalau lelaki disini banyak yang bertelanjang dada."

Mata beriris kehijauan itu menyipit. "Tidak kalau kameramu stand-by seperti itu."

Indonesia menurunkan kamera DSLR yang entah dari mana telah berada di tangannya. Mantan mentornya sama sekali tidak terkecoh oleh cengiran lugunya.

"Ups."

.


A/N: finally, some good ol' fluff and domestically canon (?) netherenesia. 'tis my dream to write them like this "normal", adorable af couple. stay tuned for more of this... whatever this is!