Merelakanmu
Oleh: Jogag Busang
Disclaimer: Naruto by Masashi Kishimoto
Penulis tidak mengambil keuntungan materil dari fanfiksi ini
.
.
Kulihat dirimu, memegang sebuah lengan
Sayangnya, itu bukan lenganku
Kutatap dirimu, menyentuh sebelah pipi
Sayangnya, itu bukan pipiku
Kupandang dirimu, memeluk sebuah tubuh
Sayangnya, itu bukan tubuhku
Semuanya kabur, jatuh, berderai tak tertahankan
Tumbuh dari ucapan-ucapan yang menyebalkan
Menggantung di palung samudra bagian dalam
Sangat susah untuk dihilangkan
Bahkan memakai lap sekali pun
Nyatanya perasaanku padamu tidak bisa dihapus memakai tisu
Apalagi hanya digosok menggunakan kain kacu
Malah meninggalkan bekas yang memedihkan hatiku
Berwarna hitam, merah, dan menjijikkan
Oh sudahlah, lupakan, lupakan
Dan terus lupakan
Kenangan akan bayanganmu yang tidak mampu kupacu
Tak akan dapat kutangkap sinyal-sinyal cintamu
Kita memang berbeda jalur
Aku berwarna merah dan kau berupa biru
Sudah tentu kita tak akan bersatu
Perlukah aku mengubur adegan saat kita bersama?
Saat ini aku sungguh membencinya
Andai bisa, semoga kita tidak perlu berjumpa
Agar aku tidak perlu pula berharap bertemu denganmu lagi
Cucuran, akan ada banyak yang lebih memedihkan
Kakiku terpaksa harus berhenti
Dan bagiku tak ada jalan lain
Oh, tak akan ada jalan lain
Tak mungkin ada lagi jalan lain
Selain
Melupakanmu
Memasrahkanmu
Membuangmu
Meninggalkanmu
Merelakanmu
…
Langit cerah, meninggalkan titik yang penuh dengan musibah
Karena menggiringku menuju pesta kecil pada hari itu
Di desa Konoha, aku dari kejauhan
Menahan sesak yang terus mendesak
Hati-hati, aku melepas kacamata
Berharap seribu kali jika ini hanya dusta juga percuma
Nyatanya dalam hatimu hanya ada Sakura
Aku tidak bisa membencinya kalau pun ingin
Dia terlalu baik untuk sekedar kupaksa bertanding
Oh sudahlah, lupakan, lupakan
Dan terus lupakan
Akan wujud lelaki yang kini berpegangan tangan
Dengan wanita yang bukan diriku seorang
Semoga kau bahagia selamanya dengan Sakura yang kau cinta
Semoga ada jalan untuk bisa menghapus bayanganmu pelan-pelan
Pelan-pelan saja
Aku takut jika dilakukan tiba-tiba, pikiranku akan remuk karenanya
Aku berjalan pulang
Kupakai lagi kacamataku
Tak lagi memikirkan apa itu yang namanya rindu
Semuanya berakhir dengan damai
Aku tak akan membuat pesta itu menjadi usai
Dan itu membuatku ingin mengaku
Maafkanlah semua kebodohanku
Karena pernah merayumu
Karena pernah mencintaimu
Karena pernah menginginkanmu
Karena pernah menyayangimu
Karena pernah mendambakanmu
Dan bagiku tak ada jalan lain
Oh, tak akan ada jalan lain
Tak mungkin ada lagi jalan lain
Selain
Melupakanmu
Memasrahkanmu
Membuangmu
Meninggalkanmu
Dan merelakanmu
…
(This poetry is heart voice from Karin to Sasuke when Sasuke and Sakura's wedding)
