TWO-SHOT, Sebenarnya ini adalah fic yang pertama kali ku ketik untuk FGAI, tapi sama sekali tidak pernah aku post! Namun, akhirnya aku post juga, hope your like it and please REVIEW!
DISCLAIMER : GAKUEN ALICE BELONG TO HIGUCHI TACHIBANA
Pagi yang cerah bagi Natsu Yoshimura, kecuali fakta bahwa hari ini dia menjadi murid baru senior high school di alice academy. Setelah sekian lama hidup bebas di dunia luar, tiba-tiba dia dijemput dan dimasukkan ke dalam alice academy yang terisolasi dengan dunia luar. Hal ini disebabkan karena dia adalah salah seorang pemilik alice amplification yang tergolong langka dan sulit diketahui.
Natsu Yoshimura mengikuti wali kelasnya menuju ruangan kelas barunya, kelas 1-B dengan wajah muram.
"Baiklah anak-anak semuanya, hari ini kalian mendapatkan teman baru." Wali kelasnya memperkenalkan Natsu.
"Perkenalkan namaku Natsu Yoshimura, pemilik amplification alice." Ujar Natsu memperkenalkan diri.
"TERLAMBAT! !AKU TERLAMBAT LAGI" teriak seorang cewek memasuki ruang kelas sambil berlari.
"Terlambat lagi seperti biasanya Mikan Sakura," ujar wali kelasnya "Aku akan memberikan hukuman padamu jika kau terlambat sekali lagi."
"Maaf sensei…" Ujar Mikan pelan sambil menatap wali kelasnya.
Natsu tertegun melihat cewek itu. Cewek itu berambut coklat panjang sepinggang, matanya yang berwarna coklat sangat jernih dan indah, kulitnya berwarna putih dan bibirnya yang kecil dan tipis berwarna pink seperti bunga sakura. Cewek itu adalah gadis tercantik yang pernah dilihat Natsu.
"Ehh! Murid baru ya? Perkenalkan namaku Mikan Sakura." Senyumnya saat melihat Natsu.
"Namaku Natsu Yoshimura. Senang berkenalan denganmu." Balas Natsu cepat dengan wajah merah.
"Sakura duduk lah di tempatmu." Kata wali kelasnya.
Mikan tersenyum dan berlari ke meja kosong di deretan terakhir.
"Tempat dudukmu…" gumam wali kelasnya sambil melihat sekeliling kelas mencari tempat duduk untuk Natsu. Beberapa orang murid baik cewek maupun cowok yag berada di dalam ruamg kelas itu berbisik-bisik sambil melihat Natsu.
"Sensei! Biarkan aku duduk di samping Sakura saja." Ujar Natsu tiba-tiba.
Wali kelas dan semua murid 1-B terdiam saat mendengar ucapan Natsu. Natsu merasa heran dengan kondisi kelas yang tiba-tiba berubah itu, beberapa orang murid cowok dan cewek kembali berbisik-bisik dengan ekpresis wajah yang aneh.
"Tempat duduk itu sudah berpenghuni," ujar wali kelasnya "Kurasa lebih baik kau duduk di samping.."
"Tidak apa-apa. Aku akan pindah ke tempat lain saat penghuni asli tempat duduk itu hadi." Ujar Natsu semangat. Tidak mungkin dia melepaskan kesempatan yang ada untuk berkenalan dengan Mikan Sakura
Wali kelas dan semua murid 1-b terdiam lagi.
"Tidak apa-apa, sensei. Kurasa Natsu bisa duduk di tempat ini untuk sementara." Ujar mikan tiba-tiba dengan senyum di wajahnya.
Wajah wali kelas terlihat ragu. Tanpa mempedulikan wali kelasnya, Natsu berjalan menuju meja Mikan. Dia melihat semua murid 1-B menatap dirinya yang berjalan menuju meja mikan dengan ekpresi wajah yang sangat aneh.
"Selamat datang ke alice academy dan selamat bergabung dengan kelas 1-B." Sambut Mikan dengan wajah penuh senyum saat Natsu duduk di sampingnya.
Natsu tersenyum bahagia. "Sepertinya sekolah ini akan sangat menyenangkan." Pikirnya
o00o
Saat istirahat siang Mikan menunjukkan Natsu letak kantin. Natsu dengan wajah penuh kebahagiaan berjalan mengikuti Mikan. Sepanjang perjalanan ke kantin, dia menyadari mata semua murid yang melewati mereka menatap mereka.
Saat mereka tiba di kantin, semua yang ada memalingkan wajahnya menatap mereka. Tiba-tiba Mikan berlari ke arah seorang cewek cantik berambut hitam pendek sambil berteriak "HOOOOOTTTTAAAARRUUUUUUU!"
BAKA-BAKA-BAKA-BAKA
Mikan terjatuh begitu menerima pukulan Baka gun Hotaru "Aduh… sakit Hotaru!"
" Jangan dekat-dekat denganku, Baka." Ujar Hotaru tanpa ekspresi.
"Hotaru…" Panggil Mikan dengan wajah penuh air mata.
"Hei! Apa yang kau lakukan terhadap Mikan!" teriak Natsu penuh kemarahan.
Semua yang ada di kantin sekolah menghentikan aktivitas mereka dan menatap Natsu dengan wajah terkejut bercampur kasihan. Murid baru itu sama sekali tidak tahu siapa yang dihadapinya sekarang. Dia berani sekali melawan Hotaru alias ratu es dan blackmail itu.
"Siapa kau?" tanya Hotaru dengan wajah tanpa ekspresi.
"Aku Natsu Yoshimura, aku murid baru di sekolah ini. Aku tidak akan membiarkanmu menyakiti Mikan." Jelas Natsu sambil menatap mata violet Hotaru.
"Satu lagi cowok bodoh yang jatuh hati terhadap si bodoh ini." Ujar Hotaru sambil menatap Mikan.
"Apa maksudmu, Hotaru?" tanya Mikan bingung.
Wajah Natsu memerah begitu mendengar ucapan Hotaru "Kalau iya, mengapa? Itu sama sekali bukan urusan mu!"
Mendengar ucapan Natsu, tiba-tiba muncul tanda uang di mata violet Hotaru dan sebuah senyum mengembang di wajah cantiknya "Aku adalah sahabat si bodoh ini. Aku tidak akan mengijinkan siapapun mendekatinya."
"Apa maksudmu? Memangnya apa hak mu?" teriak Natsu penuh kemarahan.
"Maaf, apa yang sedang kalian bicarakan? Aku sama sekali tidak mengerti?" sela Mikan sambil melihat mereka berdua.
Hotaru memalingkan wajahnya menatap Mikan dan tersenyum "Mikan. Kau akan menuruti semua kataku kan?"
"Eh! Ada apa, Hotaru?" tanya Mikan binggung.
"Kalau kau mau menuruti kataku, aku akan mengijinkanmu untuk tidur bersamaku, di dalam kamarku selama seminggu."
"Benarkah? Baiklah aku akan menuruti perkataanmu!" teriak Mikan gembira sambil memeluk Hotaru.
Hotaru menatap Natsu yang mematung dengan wajah tersenyum.
"Mikan aku lapar, bawakan aku makanan." Ujar atau lebih tepatnya perintah Hotaru.
Mikan dengan gembira melepaskan pelukannya dan berlari mengmbil makannan.
"Kau tahu apa yang bisa ku lakukan kan?" ujar Hotaru sambil tersenyum.
"Apa maumu?" tanya Natsu menatap Hotaru dengan tatapan tajam.
Hotaru tersenyum " Mudah. Aku tidak akan membiarkan siapapun mendekati si bodoh , kalau kau tetap mau mendekati si bodoh itu, kau harus membayarku 10.000 rabbit."
"APA?" teriak Natsu terkejut.
"Kalau kau membayarku, aku tidak akan menganggumu." Tambah Hotaru.
"EH!"
"Kau mau bayar atau tidak?" tanya Hotaru lagi.
"Bayar! Aku akan membayarmu." Jawab Natsu bingung sambil mengeluarkan uang dari dompetnya.
"Terima kasih, senang bertransaksi denganmu." Balas Hotaru dan berjalan menjauhi Natsu menuju kursi kosong di samping pacarnya yang berambut pirang dan bermata biru.
"Apakah tidak apa-apa kau membiarkan cowok itu mendekati Mikan?" tanya pacarnya itu.
"Tidak apa-apa, Ruka. Mereka pasti tidak akan membiarkan cowok bodoh itu mendekati Mikan." jawab Hotaru cuek.
Ruka memalingkan wajahnya menatap Natsu, yang dikhawatirkannya sama sekali bukan Mikan, dia yakin Mikan pasti akan baik-baik saja. Namun, bagaimana dengan Natsu, murid baru yang malang, dia sama sekali tidak tahu apa yang akan di alaminya. Ruka menghela napasnya "Semoga kau selamat, tuhan memberkatimu."
o00o
"Perhatian! Kepada Natsu Yoshimura, mohon segera menghadap Kepala sekolah Middle school."
Natsu yang mendengar pengumuman tersebut sangat terkejut. Dia sama sekali tidak mengerti mengapa dia dipanggil menghadap kepala sekolah Middle school. Dia adalah seorang murid Senior high school, dipanggil menghadap kepala sekolah Middle school jelas sangat aneh. Namun, meski penuh tanda tanya, dia mentaati perintah tersebut.
"Perhatian! kepada Natsu Yoshimura, mohon segera menghadap kepala sekolah Middle school."
Di dalam kelasnya yang berbeda dengan Natsu dan Mikan, Hotaru tersenyum mendengar pengumuman tersebut "Satu dari keempat orang itu telah beraksi."
o00o
Natsu berjalan memasuki hime-den dan menatapnya dengan penuh takjud. Salah seorang pelayan mempersilakannya masuk dan mengantarnya menemui kepala sekolah Middle school. Saat memasuki ruangan kepala sekolah, dia melihat beberapa gadis duduk di balik tirai sambil membisikkan sesuatu.
"Itukah cowok bodoh yang berani mendekati Mikan no kimi?"
"Cowok seperti itu sama sekali tidak pantas berada di dekat Mikan no kimi!"
"Serangga busuk yang mendekati Mikan no kimi harus diberantas!"
"Benar sekali!"
Natsu sama sekali tidak bisa mendengar apa yang dikatakan para gadis itu. Tapi, dia bisa merasakan aura kebencian yang ditujukan padanya.
Natsu melihat seorang pria tampan duduk di depannya. Pria itu kelihatan berumur sekitar awal tiga puluh. Rambutnya berwarna coklat dan matanya yang berwarna hijau menatap Natsu dengan tajam.
Natsu sama sekali tidak tahu mengapa, dia merasa pria yang ada didepannya sama sekali tidak menyukainya.
"Apakah kau tahu, alasanku memanggilmu kemari?" tanya pria itu tiba-tiba dengan suara dingin.
Natsu hanya menggeleng kepalanya, dia sama sekali tidak tahu alasan dia dipanggil kemari.
"Ku dengar kau mendekati Mikan. Aku memanggilmu kemari karena aku melarangmu mendekatinya." Ujar pria itu.
Natsu sangat terkejut mendegar ucapan pria tersebut "Apa maksudmu? Apa hakmu melarangku seperti itu?"
Dengan tenang pria itu menjawab " Aku adalah Shiki Masachika, aku adalah kepala sekolah Middle shool dan juga sekaligus wali dari Mikan."
"APA?"
"Jangan pernah mendektinya." Perintah Shiki.
"Tidak! Aku tidak mau!" teriak Natsu tidak peduli.
"Shiki-san!" teriak seorang cewek memasuki ruangan tersebut.
Shiki dan Natsu memalingkan wajah mereka menatap sumber suara tersebut. Mikan berlari memasuki ruangan tersebut sambil tersenyum.
"Ada apa, Mikan?" tanya Shiki sambil tersenyum.
"Lihat! Aku berhasil mendapatkan Nilai sempurna di dalam ujian matematika." Senyum Mikan sambil memperlihatkan kertas jawabannya.
Shiki tersenyum dan mengelus kepala Mikan "Bagus sekali! Yuka dan Izumi sensei pasti bangga denganmu."
Mikan tertawa mendengar pujian Shiki.
"Natsu… kenapa kamu di sini?" tanya Mikan bingung begitu menyadari keberadaan Natsu.
"Aku dipanggil kemari dan diperintahkan untuk tidak mendekatimu." jawab Natsu
"EH! Kenapa? Apa aku melakukan kesalahan?" teriak Mikan terkejut dan menatap Shiki.
"Tidak! Tidak Mikan-chan. Kau sama sekali tidak melakukan kesalahan." Balas Shiki panik.
"Kalau begitu kenapa kau melarang aku berteman dengan Natsu, Shiki-san?"
"Tidak Mikan-chan. Aku sama sekali tidak melarangmu berteman dengannya."
"Benarkah?"
Shiki mengangguk kepalanya.
"Terima kasih, Shiki-san." Senyum Mikan sambil memeluk Shiki.
"Natsu kita tetap teman kan?" tanya Mikan sambil menatap Natsu.
Natsu tersenyum penuh kemenangan menatap Shiki yang sama sekali tidak mengatakan apa-apa. Namun, wajahnya terlihat jelas dia sangat tidak suka dengan apa yang dikatakan Mikan.
o00o
Natsu berdiri tidak percaya menatap papan pengumuman. Di sana tertulis dengan jelas bahwa rangking bintangnya diturunkan dari tripel menjadi Nothing.
"APA ARTINYA INI!"
"Kau ingin jawabannya?" tanya Hotaru tiba-tiba dari sampingnya.
"Kau lagi! apa arti dari semua ini?"
"Bayar aku 10.000 rabbit dan aku akan menjawab pertanyaanmu itu. " Ujar Hotaru sambil tersenyum.
"Uh!" seru Natsu, Namun, dia akhirnya membayar Hotaru juga demi mengetahui apa yang sedang terjadi.
"Kau sudah masuk dalam blacklistnya kepala sekolah Midle high school. Kau membantahnya dan bersikap teguh untuk mendekati Mikan. Kepala sekolah Middle school tidak akan mungkin membiarkan sembarangan cowok mendekati Mikan. Apalagi jika cowok itu memiliki maksud terhadapnya."
"Apakah sikapnya itu tidak kelewatan?"
"Kurasa tidak, dia sangat menyanyangi Mikan. Menurutku lebih baik kau segera menghentikan pendekatanmu kepadanya sebelum terlambat."
"Aku tidak akan menyerah begitu saja!" teriak Natsu kesal dan berjalan meninggalkan Hotaru.
Hotaru yang menatap Natsuberjalan menjauh tersenyum dengan tanda uang di kedua matanya "Sasaran empuk!"
o00o
Natsu berjalan mengelilingi gedung Senior high school mencari Mikan. Tangannya menggengam dua tiket bioskop di center town. Dia ingin mengajak Mikan menonton film yang sedang popular sekarang. Saat dia melewati taman yang ada di samping gedung Midle school itu, dia tersenyum gembira, Mikan yang dicarinya berada di sana, dia duduk di atas kursi di samping taman sambil mengobrol dengan seorang pria.
Tanpa membuang waktu lagi, dia berlari mendekatinya "MIkan!"
Mikan menolehkan kepalanya menatap Natsu dan tersenyum "Ada apa, Natsu?"
"Aku mendapatkan dua tiket bioskop untuk malam minggu ini. Apakah kamu bersedia pergi bersama ku?" ajak Natsu gembira.
Mikan tersenyum mendengar ajakan Natsu saat mentap tiket bioskap itu, itu adalah tiket dari film yang angat ingin dinontonnya sekarang. Namun, sebelum dia menjawab ajakannya itu, pria yang berada di samping Mikan telah memotong ucapannya "Dia tidak akan pergi!"
"Apa maksudmu?" tanya Natsu sambil menatap pria di samping Mikan itu. Pria itu berambut pirang, bermata hijau. Natsu sama sekali tidak kenal pria itu. Tapi, dia merasa pria itu pasti merupakan guru di perguruan ini.
"Mikan tidak akan pergi denganmu."
"Yang aku tanya itu, Mikan, bukan kamu?" Natsu merasa sangat kesal dan marah. mengapa banyak sekali orang yang ingin menganggunya mendekati Mikan.
"Aku tidak peduli. Mikan tetap tidak akan pergi denganmu."
"Kau akan pergi bersama ku menonton film ini kan Mikan?"
Mikan yang dari tadi diam melihat mereka berdua dengan wajah kebingungan segera tersenyum "Iya."
"Mikan!" seru pria itu begitu mendengar jawaban Mikan.
"Berhasil! Aku akan menjemputmu malam minggu nanti!" senyum Natsu gembira, dia mengangkat wajahnya dan menatap pria di samping Mikan dengan senyum penuh kemenangan. Pria itu sama sekali tidak mengatakan apapun lagi. Namun matanya menatap Natsu dengan tajam.
"Sampai nanti!" ujar Natsu sambil melambaikan tangannya dan berjalan meninggalkan mereka berdua.
"Mikan! Mengapa kau menerima ajakan kencan cowok seperti itu?" tanya pria itu begitu Natsu menghilang dari pandagan mereka.
"Kencan? Memangnya tadi itu ajakan kencan, paman?" tanya Mika bingung.
Mendengar pertanyaan Mikan, pria itu hanya bisa menghela napas dan menepuk kepala Mikan dengan lembut. Keponakannya ini benar-benar polos, tidak peka dan juga bodoh. Namun, itulah daya tariknya.
"Paman? ada apa? kenapa kau menghela napas?"
"Tidak apa-apa." senyum pria itu.
"Baguslah kalau begitu." tawa Mikan gembira.
"Tidak akan ku biarkan." pikir pria itu dalam hati.
o00o
"APA INI!" teriak Natsu begitu meihat papan pengumuman.
Di papan pengumuman, tertulis dengan jelas, semua murid Middle school dilarang mengunjungi center town pada malam minggu ini.
"10.000 rabbit untuk jawabannya." Ujar Hotaru tiba-tiba dari samping Natsu.
"KAU LAGI!"
"Bayar atau tidak?"
"Bayar." jawab Natsu kesal sambil mengeluaran uang dari dompetnya membayar Hotaru.
Hotaru tersenyum begitu menerima uang tersebut "Pria yang ada di samping Mikan saat kau mengajaknya menonton film bioskop adalah Kazumi Yukihira, paman Mikan."
"APA?"
"Dan tidak hanya itu, dia juga merupakan kepala sekolah dari Senior high school"
"APA?"
"Mikan adalah keponakan satu-satunya yang paling di sayanginya. Kau telah menantangnya dan kurasa kau juga telah masuk dalam blacklistnya."
"APA?"
"NATSU!" panggil seseorang tiba-tiba dari belakang.
Natsu kenal sekali suara itu, dia segera membalikkan badannya dan menatap sumber suara tersebut.
"Maaf, Natsu. sepertinya acara kita untuk menonton film terpaksa harus dibatalkan sebab semua murid Midle school dilarang mengunjungi center town pada malam minggu." Ujar Mikan saat tiba di depannya.
"Kenapa kita dilarang mengunjungi center town?" tanya Natsu frustasi, dia sama sekali tidak tahu apa yang harus dilakukannya lagi. Semua rencana kencan yang telah disiapkannya telah hancur berantkan.
Mikan melihat sekelilingnya dan berbisik dengan pelan "Rahasiakan dari semuanya ya. Kudengar dari paman dan Shiki san, katanya center town sekarang ada hantu yang menampakkan dirinya pada malam minggu dan akan mengejar murid middle school yang berada di sana. Jadi, lebih baik kita membatalkan acara kita."
Natsu sama sekali tidak bisa mengatakan apapun lagi begitu mendengar ucapan Mikan itu sedangkan Hotaru yang ada di samping mereka hanya tersenyum. Mikan menpercayai sesuatu yang jelas-jelas kebohongan itu dengan begitu polosnya.
"Ah iya! Aku harus pergi sekarang, sampai nanti!" Ujar Mikan sambil melambaikan tangannya.
"Tunggu aku, bodoh! Aku ikut denganmu!" Ujar Hotaru sambil tersenyum.
Natsu yang ditinggalin mereka berdua hanya bisa menatap mereka dengan wajah penuh kebingungan dan tiba-tiba Hotaru membalikkan wajahnya menatap Natsu "Sepertinya kau lupa membaca satu lagi pengumuman yang ada dibawa papan pengumuman itu."
Mendengar ucapan Hotaru, Natsu segera membalikkan badannya dan menatap papan pengumumn itu. Matanya terbelalak begitu melihat apa yang ditulis di bawah pengumuman yang tdi dibacanya.
Natsu Yoshimura, kelas 1-B
Dihukum melakukan pembersihan muntahan selama tiga bulan.
"APAAN INIIIIII!"
