"Kita putus!"
"ta..tapi kenapa?"
"bosan"
"a..apa?"
"aku bosan dengan mu kyungsoo" Berakhir.. cinta dan harapanku pergi. Secepat itukah?
Hhhhhh,, mimpi itu lagi, kenapa perasaanku tidak berubah? Kenapa lagi-lagi aku merasa takut kehilangannya? Kehilangan sosok lelaki yang menghianatiku di mimpi itu. Kuremas kencang rambutku, berusaha mengurangi rasa sakit ini.
"Aaaarrrgggg hiks..hiks" remasan rambutku semakin menguat saat perasaan takut ini yang membuatku lagi-lagi berhasil mengalirkan Kristal bening melewati pipiku.
Greep..
Kurasakan seseorang memelukku erat, berusaha menurunkan tangan yang menjambak rambutku.
"Hentikan kyungsoo, kau melukai dirimu lagi" remasan di rambutku tergantikan belaian lembut tangannya.
"o..oppa? suho oppa? Sa..sakit hiks.." kudengar suara ku yang begitu menyedihkan, lagi-lagi aku terlihat lemah? Aku kembali mengingkari janjiku padamu oppa. Tapi, rasa sakit ini tak bisa kupendam sendiri. Ku balas erat pelukan satu-satunya lelaki yang dari dulu tetap setia menemaniku, menjagaku dan selalu disampingku.
"ssttt, tenanglah, itu hanya bunga tidur kyungsoo" benarkah itu hanya bunga tidur oppa? Tapi kenapa oppa rasanya sakit sekali dihianati sosok dalam mimpiku itu. Kenapa setiap aku memimpikannya dan saat aku terbangun aku selalu menjadi seperti ini?
~MY DREAM~
Desclaimer: cast disini semuanya milik tuhan.
Author: cho ah rin
Warning! : banyak terdapat typo (author baru)
Pair : KaiDo EXO and other pairings
Chapter 1
Nama ku kyungsoo, kalian bisa memanggilku D.O atau kyungsoo. Saat ini aku sedang menjalani masa masa remajaku di EXO high school. Kehidupanku seperti remaja pada umumnya, aku cukup berprestasi dibidang pelajaran. Bukan narsis ya? Tapi itu kenyataan. Hehe..
Kulangkahkan kakiku menuju kelas, kulihat pagi ini suasana masih sepi, ya mengingat ini masih pukul 06.15 sedangkan bell masuk berbunyi pukul 07.30. pagi-pagi sekali aku harus bangun menyiapkan sarapan untuk kakak ku. aku mempunyai seorang kakak laki-laki sebenarnya dia kakak sepupuku yang tinggal dirumahku untuk menjagaku, kalian tau? Amma dan appa ku sering keluar kota ataupun keluar negri untuk mengurus perusahaan. Karena aku anak tunggal, jadi suho oppa-nama kakakku diamanatkan untuk menjagaku di rumah. Aku tidak semanja yang kalian pikirkan, mengingat umurku sekarang 17 tahun yang pastinya sudah bisa menjaga diri.
Suho oppa sangat baik padaku ia sering mendengarkan curhat dan mau menemani ku berjalan-jalan diakhir pekan.
BRAAKK..
"auuu.." kurasakan sakit dibokongku yang sukses menghantam lantai koridor.
"kau tak apa-apa?" terdengar suara maskulin seorang lelaki yang berdiri tegap dihadapanku. Kudongakkan kepalaku melihat dengan jelas seseorang yang telah menabrakku.
DEG
"jo..jongin-ssi" lagi-lagi perasaan ini. Kuremas kiri seragamku tepat di jantungku.
"kau tak apa?" ulangnya. Ugh bodoh! kenapa aku bisa gugup gini.
"aa..aku tak apa, terimakasih jongin-ssi" dengan sigap aku langsung berdiri dan menyibakkan rok belakangku yang sepertinya sedikit kotor.
"aa..aku ke kelas dulu" kyungsoo bodoh, ugh malunya, kenapa kau seperti orang gagap didepannya.
Greep
Mataku melebar seiring dengan genggaman erat dipergelangan tanganku, yang otomatis membuatku menoleh kembali kepada sang pemilik tangan. "panggil aku Kai, kyungso" ujarnya sambil memamerkan senyum manisnya padaku.
Blussh..
Siapapun lihatlah pasti wajahku sudah semerah buah tomat. Aiss, beri aplus untuk keberhasilanmu jongin. Ahh bukannya ia telah menyuruhmu memanggilnya kai? Kalau dipikir-pikir di SMA ini jarang yang diperbolehkan untuk memanggilnya dengan panggilan kai! Bolehkah aku berbangga hati mendengarnya? Haha kau terlalu percaya diri kyungsoo.
Kuberanikan untuk menatap matanya. Sepertinya dia masih dengan sabar menungguku tersadar acara bengongku.
"aah.. ok kai" kugaruk belangkang tengkukku yang pastinya tidak gatal. Aakh demi tuhan aku gugup sekali. Di hadapanku ini adalah seorang kim jongin. Pria pintar dengan ketampanan wajah diatas rata-rata. Selama ini aku hanya diberi kesempatan untuk memperhatikannya dari jauh, karena sudah pasti banyak siswi yang ngantri untuk sekedar ngobrol dengannya. Kalian pikir aku akan rela berdesakan dengan mereka saat jam istirahat hanya untuk mengobrol ataupun mengajaknya kekantin. Heh, walaupun aku mengaguminya aku tidak akan melakukan hal bodoh itu. Bagiku cukup dangan memperhatikannya dari tempat duduk ku saat pelajaran. Yaa, sepertinya kalian telah dapat mengira kalau aku dan dia sekelas lagi. Sudah dua tahun berturut-turut aku sekelas dengannya dan hanya kali ini kami mengobrol.
"aku kekelas duluan kai, sampai jumpa" segera aku berjalan meninggalkannya yang masih menatapku. Sampai jumpa? Kau berharap bertemu dan ngobrol lagi dengannya kyungsoo? Mudah-mudahan hal itu dapat terkabul.
Kulangkahkan kakiku dengan kecepatan maksimal ke ruang kelasku yang beberapa meter lagi didepanku.
Cleek..
Kosong.. ruang kelas ini masih kosong.. ku hempaskan bokongku ditempat duduk. Kupejamkan erat mataku, kuusap berkali-kali wajahku mengingat kejadian beberapa menit lalu. Uh, betapa malunya aku mengingat ekspresi yang kutunjukan tadi.
BRAAK
"ada apa dengan pagimu d.o kyungsoo?
"apa maumu krystal?" dengan malas ku tatap seorang gadis yang sekarang b erdiri angkuh didepanku, aku sudah bosan setiap pagi selalu disambut ejekan darinya.
BRAAK
Sekali lagi ia kembali dengan seenak nya menggebrak mejaku. Apakah itu hobimu tuan putri? Menggebrak meja?
"kau? Beraninya kau berkata seperti itu kyungsoo? Sadarlah kyungsoo kau disini hanya karena beasiswa, aku bisa saja mencabut beasiswamu mengingat orang tuaku adalah penyumbang dana kedua terbesar disekolah ini kan?
Heh, kutatap kasihan gadis dihadapanku ini, NO.2? berarti masih ada NO.1 kan? Satu lagi rahasia yang belum diketahui oleh warga sekolah ini bahwa aku menyembunyikan identitas keluargaku dan dari smp aku berusaha mendapatkan beasiswa untuk bersekolah di SMA ini. Semua orang memandangku sebelah mata karena aku bersekolah di SMA ini karena beasiswa semata, bukan berarti orang tuaku tidak campur tangan dengan pendidikanku. NO.1 kan? Taukah kau hey gadis manja bahwa orang tuaku lebih berperan penting bagi sekolah ini ketimbang orangtuamu? Dalam artian, orang tuaku adalah penyumbang dana terbesar di EXO High School ini. Kenapa ku sembunyikan identitasku, ya salah satu alasanku ya ini, aku tidak mau mendapat teman yang seperti gadis manja ini, yang berteman dengan menilai harta kekayaan seperti dia dan beberapa anggota kelompoknya yang lain, satu-satunya yang mengetahui identitas asliku yaa hanya suho oppa.
Ku keluarkan buku catatan biologiku dan segera membacanya, menghiraukan tatapan benci dari gadis itu.
"Kau-"
"Apakah adikku menggangmu krystal-ssi" suara itu, kutolehkan wajahku menghadap sumber suara. sudah kuduga, suho oppa telah berdiri tepat disampingku dengan kedua tangannya berada di saku celana seragamnya. Oh so cool!
Gadis itu terlihat menggeram, dengan segera ia melangkahkan kakinya meninggalkanku dan suho oppa. Kutarik sudut bibirku membentuk sebuah seringai. Begini lah akhirnya jika suho oppa datang dan membelaku"
Ingatanku kembali mengingat saat suho oppa berhasil mengalahkan tiga murid lelaki yang merupakan bawahan atau lebih tepatnya pesuruh krystal saat ia menggangguku.
"oppa? Kenapa kau berada disini? Seharusnya kau berada digedungmu bukan? EXO high shool terbagi menjadi 3 gedung berdasarkan tingkatannya, gedung 1 untuk murid kelas satu, gedung 2 untuk murid kelas 2 dan gedung ketiga untuk murid kelas 3.
"aku bosan, kita datang kepagian. Masih ada 40 menit lagi menjelang pelajaran pertama" ujarnya seraya mmengerucutkan imut bibirnya. Hmm,, mau mengalahkan pesona aegyo ku oppa?
Aku terkekeh melihat tingkah suho oppa yang terkadang manja ini.
"auuu" dengan gemas ku cubit kedua pipinya. "aku tidak menyangka oppa ku yang super manja ini menjadi ketua klub karate"
"yaaaa…. Kyungsoo, lepaskan!" kulepaskan cubitanku, senyum kemenanganku mengembang saat kulihat pipi suho oppa terlihat memerah.
Terlihat saat ini mulai banyak murid-murid yang telah dating kekelasku.
DEG..
Tak sengaja mataku kembali bertatapan dengan mata itu lagi, mata yang menjerat pandanganku.
Kulihat ia kembali menyunggingkan senyumnya untukku sebelum ia menempati tempat duduknya di pojok ruangan.
BLUSSH
Lagi-lagi sudaah dapat kupastikan wajahku memerah lagi, langsung saja ku alihkan pandanganku menghadap papn tulis didepanku.
"kyungsoo?"
Aku baru sadar bahwa sekarang ini aku sedang bersama suho oppa.
"kau kenapa? Kenapa wajahmu memerah gitu?" terlihat suho oppa yang celingak celinguk mencari apa yang barusan aku lihat, tuhan.. jangan sampai ia menemukannya, bisa jadi bahan ejekan nih.
"ahh, tidak apa oppa, sana kembali kekelasmu, sebentar lagi bell" kudorong pelan lengannya agar ia pergi secepatnya dari kelasku.
"ahh, baiklah" masih dengan wajah penasarannya ia berjalan kembali menuju kelasnya.
KRRIIIIINGGGG….
Berbondong-bondong siswa siswi memasuki ruang kelas mendengar suara bell tanda pelajaran dimulai.
Terlihat kyuhyun senpai, guru matematikaku memasuki kelas dengan wajah yang berseri-seri, yaa mengingat kyuhyun senpai baru mendapatkan seorang anak dari hasil pernikahannya dengan lee sungmin, maksudku cho sungmin.
Tidak ada yang istimewa selama jam pelajaran.
Kulirik arloji ditangan kiriku, kuelus perut ku yang mulai keroncongan. Dengan tidak sabarnya aku menunggu suara indah itu.
KRIIIIIINGGGGGG….
Nah, baru saja aku memimpikannya, dan sepertinya suara itu nyata, akhirnya bell istirahat berbunyi. Ku langkahkan kakiku menuju atap sekolah untuk memakan bekalku, sempat-sempatnya aku melirik pojok ruangan yang telah dipenuhi segerombolan siswi. Huuft, kembali ku fokuskan langkahku menuju atap sekolah.
Kreeek..
Terdengar suara khas pintu kayu tua yang mengubungkanku keatap sekolah. Tempat ini jarang dikunjingi siswa siswi karena tangga menuju kesini sudah using, taukah kalian disini sangat sejuk, memandangi kota seoul di pagi menjelang siang ini. Biasanya aku mengajak suho oppa unuk makan siang bersama, tapi saat ini suho oppa sedang disibukkan dengan klub karatenya.
Kududukkan bokongku dikursi kayu, baru saja aku berniat membuka kotak bekalku, pandangan ku gelap, ada yang munutup mataku dengan tangannya.
Jantungku berdetak cepat, tanganku gemetaran, aku takut.. mengingat disini hanya ada aku seorang, dan tak pernah kulihat seorangpun menghabiskan waktunya disini.
"hayoo tebak siapa aku"
DEG
Lagi-lagi jantungku berdetak kencang, bedanya bukan rasa takut lagi tetapi sebuat rasa yang menyenangkan.
"k..kai?"
"hay, kyungsoo, ternyata benar kau disini" ia menjauhkan telapak tangannya dari wajahku, membuatku dengan jelas dapat melihat seorang lelaki yang kuakui selama ini mencuri perhatianku.
"kau disini sedang apa?" tanyanya. Terlihat ia melirik kotak bekal yang ada dipangkuanku.
"kau membawa bekal?" tanyanya lagi.
"yaa, aku biasa menghabiskan makan siangku disini dan membawa bekal dari rumah"
"ahh, lalu kenapa kau belum memakannya?" tampak sorot mata berbinar-binar saat ia melihat kotak bekalku yang belum sama sekali ku buka.
Aku terkekeh, aku tidak menyangka ia akan berekspresi seperti itu dihadapanku.
Ku buka kotak bekalku, terihat makanan sederhana didalamnya, aku membawa nasi goring ala kadarnya yang kumasak untuk sarapan tadi pagi, dengan tambahan taburan daging ayam dan mentimun. Sangat sederhana mungkin.
Kuangkat sedikit kotak bekalku "kau mau?" tampak ia mengalihkan pandangannya yang sedari tadi memandang bekalku kini menatapku.
"bolehkah?" ia bertanya balik.
Heii, seseorang tampar aku, apakah ini nyata? "ya, tentu saja" jawabku seraya tersenyum senang. Hilang sudah gugup ku kini. Tetapi jantung ini masih berdetak diatas normal.
Terlihat ia membalas senyumanku, oh tuhan, betapa tampannya makhluk ciptaan-Mu ini.
"ayo kita makan berdua" ucapnya riang, baru kali ini aku melihat ekspresi diluar ekspresi cool yang sering ia tampakkan disekolah.
"tidak apa, kau saja yang makan, aku masih kenyang lagipula aku hanya membawa satu sendok" bohong kalau aku bilang aku tidak lapar, tapi ntah kemana rasa lapar tadi, tergantikan rasa senang yang mengenyangkan. Haha, satu lagi aplus untukmu jongin, karena berhasil menentramkan cacing-cacing liar di perutku.
Kau terlihat mendengus.
"ahh, itu tidak adil, kau pasti lapar kan kyungsoo, aku lihat dari tadi kau selalu melihat arloji dan mengelus perutmu, pasti kau menantikan saat istirahat kan?" BINGO tebakanmu seratus persen benar jongin, akh, mukaku pasti merah padam kerena ketahuan bohong, aish, gugup ini dating lagi. Eh? Kenapa kau bisa tau jongin apa yang aku lakukan tadi saat pelajaran. Apa kau memperhatikanku.
Blush..
Lagi-lagi seburat merah ii muncul, aish, kenapa tidak bisa ditahan sih.
"ii..itu-"
eh? Mataku melebar, jongin sedang berusaha menggapai sendok yang berada di atas ransel dibelakangku, oh tuhan wajah kami hanya berjarak beberapa senti saja, jika aku ini tokoh anime dapat dipastikan mukaku akan memerah, hidungku mimisan dan aku langsung pingsan di tempat. Ok. Tapaknya itu sedikit lebay.
Huft, aku menghela nafas lega tak kala dia telah kembali keposisi semula.
Kuamati gerak geriknya, menyendok nasi dan memasukkannya kedalam mulutnya.
"wwaah, enak, masakanmu enak kyungsoo, kau jago masak ya? Besok buatkan aku ya?"
Blush..
Apa aku tak salah dengar? Aku disuruh membuatkannya bekal. Tuhan..
Kutundukkan wajahku berusaha menyembunyikan rona merah merekah dipipiku.
"eh?" kagetku saat kulihat dia menyorkan satu sendok penuh nasi goring di depan wajahku.
"ayoo makan?" apa? makan bersama? Ia menyuapiku? Dan kami makan dengan sendok yang sama, bukankah itu merupakan ciuman tak langsung.
Kuanggukkan kepalaku, disusul aku memakan dan mengunyah makanannya. Tampak ia tersenyum senang kearahku.
Begitulah seterusnya sampai isi kotak bekalku habis.
KRIIING….
"ahh, kai, kita harus kembali kekelas, aku permisi"
"tunggu kyungsoo, sama-sama saja, lagian kita juga sekelaskan?"
"ta..tapi bagaimana jika ada yang salah sangka? Maksudku nanti kau akan kena ejek jika berjalan disampingku"
Kutatap takut matannya. Ia tterlihat masih sama, masih bertahan dengan senyumnya.
"aku tak apa. lagian hak ku kan mau berjalan disamping siapa saja"
"hah, baiklah kalo begitu" kubalas senyumnya dan mulai melangkah menuju tangga.
Selama perjalanan hanya keheningan yang tercipta" sesuai dugaanku banyak siswa dan siswi yang berbisik dan menunjukan pandangan rendah dan jijik kepadaku.
Hingga sampai di depan kelas, jongin yang berada di depanku tiba-tiba berbalik dan menghentikan langkahku.
"terimakasih untuk makan siangnya kyungsoo, kutunggu makan siang berikutnya" ujarnya seraya kembali melangkah menuju tempat duduknya. Oh aku tidak percaya ini, tubuhku mematung mendengarnya, dadaku bergemuruh senang, serasa ada ribuan kupu-kupu menggelitik perutku.
Kulangkahkan kembali kakiku menuju tempat dudukku, menjalani kegiatan belajar sampai bell pulang bordering.
Kuhempaskan tubuhku kekasir king size pink dikamarku, mataku menerawang menatap langit langit seraya mengingat kenangan hari ini.
Drrrt.. drrt..
Getaran heandphone di sakuku menyadarkanku, kubaca pesan masuk yang sepertinya dari suho oppa.
From : suho oppa
Too : kyungsoo O_O
Kyungsoo, saat ini aku sedang berada dirumah temanku, bisakah kau ambilkan buku catatan biologi ku di atas meja belajar? Nanti aka nada temanku yang mengambilnya.
Thanks dongsaeng… ^^
Aishh, dasar suho oppa, langsung saja aku turun dari tempat peristirahatanku menuju kamar yang berada tepan disebelah kamarku.
Cklekk..
Ku akui, kamar yang bernuansa biru langit ini memang bersih dan rapi. Salah satu sifat yang ku sukai dari suho oppa. Kupandaangi figura-figuraa yang sepertinya 80% dari figura yang ada adalah fotoku dan suho oppa saat kecil.
TING.. NONG..
Terdengar suara bell dilantai dasar, dengan cepat aku bejalan menuju meja belajar dan mengambil catatan biologi disana.
Dengan tergesa-gesa aku menuruni tangga menuju lantai dua, mengingat kamarku terletak di lantai dua.
Aku merasa tidak enak membiarkan tamu menunggu lama, apalagi dia teman suho oppa, aku tidak mau dicap sebagai adik yang buruk.
Kubuka perlahan pintu utama itu dan kulihat seorang namja memalingkan tubuhnya menghadapku.
DEG..
"Kaii?"
.
.
.
.
TBC
AN:
Hai salam kenal, aku cho ah rin author baru di sini. Ini fic pertama aku dan aku masih membutuhkan saran dan review dari kalian semua sangat dibutuhkan. RnR ya terima kasih..
~review~
!
