Friend or Love (EXO vers.) Chap 1

Author: Geu Shak Ki (Byun, Jung, Jun, dan Han)

Cast: Byun Baekhyun, Park Chanyeol, Oh Sehun, Xi Luhan, Hwang Zi Tao, Do Kyungsoo, Wu Yifan, Kim Jongin

Pairing: Sesuai alur cerita

Genre: Frienship, Love, Drama etc

Rate: T

Disclaimer: Byun Baekhyun dan Wu Yifan milik Byun, Oh Sehun dan Do Kyungsoo milik Jun, Park Chanyeol dan Hwang Zi Tao milik Jung, Xi Luhan dan Kim Jongin milik Han. Hehe tidak tidak tidak. Mereka bukan milik kami. Mereka milik orangtua dan diri mereka sendiri. Tapi FOL 100% milik kami.

Warning: GS for ukes! Typos merajalela! Bahasa Babak Belur! Tidak sesuai EYD! Dan penyakit-penyakit sejenis lainnya.. xD

...

Cerita yang sama dengan sebelumnya hanya saja ganti cast :)
.

.

.

"Huah! Mereka mengingatkan ku pada pertemuan pertama kita," ujar seorang yeoja berambut hitam panjang sedikit bergelombang, matanya menatap lurus ke arah taman kota di ujung jalan yang dia dan teman-temannya lalui. Yeoja itu bernama Byun Baek Hyun, kerap disapa Baekhyun.

Tiga orang yeoja dan dua orang namja yang mengapit Baek Hyun, mengikuti arah mata yeoja itu.

Tampaklah empat orang perempuan dan dua orang laki-laki yang kira-kira berumur 12 atau 13 tahun, terlihat dari pakaian mereka, seragam SMP nan dipenuhi hiasan-hiasan tak jelas yang artinya mereka sedang berada dalam masa orientasi. Mereka mengendap-ngendap di belakang pohon besar sembari sesekali mengintip apa ada guru atau pun senior yang memperhatikan mereka.

Sambil memperhatikan bocah-bocah yang baru menamatkan sekolah dasar itu, seorang yeoja berambut lurus, memakai dress putih selutut yang berdiri di sebelah kiri Baekhyun, menimpali perkataan Baekhyun, "Ne. Saat itu hari pertama kita di Sekolah Menengah." Yeoja itu tersenyum, seolah sedang mengingat cerita masa lalu. Bibirnya nan mungil dan tipis tertarik membentuk senyuman sedang matanya yang seperti mata panda menatap satu persatu teman-temannya. Tao, atau lebih lengkapnya Hwang Zi Tao, begitulah ia dikenal.

Dari paling ujung sebelah kanannya, seorang namja mengembangkan senyuman mempesonanya, yang jika kau lihat akan langsung membuat mu melayang hingga ke langit ke tujuh, senyuman yang tampak senada dengan bibirnya yang cukup tipis dan berwarna merah muda cerah, menambah keindahan di wajah putih pucatnya. Namja itu Oh Se Hun, orang-orang sering menyebut nya Sehun.

Di sebelah kiri namja itu, berdiri seorang yeoja cantik dengan rambut pendek, alis dan bulu mata nan hitam pekat, kontras dengan wajah bulatnya yang juga putih pucat, aura kecantikannya kentara terpancar dari wajahnya karena tarikan lebar di bibir kecilnya yang tidak terlalu merah, tarikan yang memperindah wajahnya ditambah dengan pancaran mata sejernih air Sungai Han. Yeoja cantik itu dipanggil dengan sebutan Kyungsoo, panjangnya, Do Kyung Soo.

Di sebelahnya Baekhyun, dia tersenyum, memperlihatkan gigi putih rapi yang menjadi mahkota mulutnya. Kedua tangannya menahan rambutnya dari angin yang dengan nakal terus menerus menggoda helai demi helaian surai hitam milik yeoja manis nan imut itu.

Yeoja yang berdiri di sebelah kiri Tao, juga tersenyum dengan mata terfokus pada taman kota. Yeoja yang berambut sebahu, berpostur indah dengan pinggang ramping, kaki jenjang yang ditutupi dress biru muda hingga tiga perempat, namanya sama indahnya dengan pemiliknya, Luhan, Xi Lu Han.

Dan namja terakhir sekaligus penutup dari jejeran segerombolan namja dan yeoja terlihat sempurna dengan rambut yang hampir tak menutupi keningnya sama sekali sehingga memperlihatkan tonjolan tulang dahi yang terasa begitu pas di wajahnya. Hidungnya mancung, bibirnya tipis dan sedang terhias senyuman yang juga tipis, agak terkesan dingin. Memang namja itu terkenal dengan sifat dinginnya, namun dibalik itu, dia adalah orang yang sangat hangat, namja itu memiliki nama Chanyeol, Park Chan Yeol untuk lebih panjangnya.

"Karena sifat pemalas, kita saling mengenal." Mata Kyungsoo menerawang jauh, mengingat masa di mana ia, Sehun, Tao, dan Chanyeol bertemu dengan Baekhyun dan Luhan, 7 tahun lalu.

.

.

.

~HESTEWMN~

.

.

.

12:00, begitulah angka yang ditunjukkan jam tangan digital seorang anak laki-laki bebibir tipis, waktunya makan siang, namun saat itu mereka -para murid baru- belum diizinkan untuk makan siang sebelum acara gotong royong membersihkan taman kota tempat sekolahnya mengadakan acara pandu sorak benar-benar selesai. Lelah, haus, lapar yang menyerang nya membuat otaknya memikirkan hal licik dan curang.

Anak laki-laki yang tak terlalu tinggi itu, mendekati ketiga temannya yang sibuk menggunting rumput sembari menggerutu, dia tersenyum penuh arti pada ketiga temannya, matanya mengerling nakal dan melirik sebuah pohon besar yang jika berdiri di bawahnya dapat dipastikan akan terasa sejuk karena daunnya sangat lebat. Entah karena ikatan batin yang sangat kuat atau entah karena mereka sama-sama telah memikirkan ide itu, keempat bocah yang baru sehari mengikuti masa orientasi itu sekonyong-konyong berlari serempak menuju pohon besar yang ada di taman itu.

Ternyata langkah mereka terlihat oleh seorang sunbae, laki-laki itu mengejar keempat sahabat sembari meneriaki mereka untuk kembali atau jika tidak mereka akan dihukum. Peduli apa lah mereka anak-anak nakal itu dengan teriakan sunbae mereka.

"Do Kyung Soo! Palliwa! Kau ingin kita ketahuan?" teriak seorang anak laki-laki yang bertanda nama Park Chan Yeol di seragam SMP barunya, anak laki-laki pencetus ide mereka untuk kabur.

Anak perempuan yang memiliki kepang dua pada rambut pendeknya, yang dipanggil Kyungsoo oleh Chanyeol segera berlari menuju ke belakang pohon besar tempat Chanyeol, seorang anak perempuan berwajah gembul yang menggemaskan –Hwang Zi Tao- dan seorang anak laki-laki kurus dan tinggi –Oh Sehun- bersembunyi.

"Kita aman di sini, kita tak akan ditangkap oleh para sunbae, kecuali…" Sehun menghentikan ucapannya dan mengerling nakal ke arah Tao.

Tao menatap kesal Sehun, "mwo? Kau akan bilang 'kecuali jika Tao berbuat aneh lagi' begitu?"

Sehun memasang tampang terpolos yang dia miliki, "ani. Aku tak berkata seperti itu. Kau yang berpikiran seperti itu, bukan aku," balas Sehun acuh, di dalam hati ia menambahkan 'kau memang aneh Tao'. Dia terkikik pelan. Ya memang benar Tao itu aneh, ok diralat, maksudnya tingkahnya yang aneh-aneh.

"Kau dan Kyungsoo sama saja. Selalu berpikiran buruk terhadap kami berdua," sambar Chanyeol yang maksudnya hanya bercanda, namun sepertinya cuaca panas mendukung emosi kedua anak perempuan yang namanya disebut Chanyeol meledak dengan cepat.

Kyungsoo dan Tao mendelik Chanyeol.

"Yak! Kau bilang apa tadi?" teriak Kyungsoo dan Tao di waktu yang hampir bersamaan. Mendengar teriakan itu Sehun dan Chanyeol segera melarikan diri dari tangkapan Kyungsoo dan Tao. Mereka berempat pun asyik bermain kejar-kejaran, tak peduli lagi dengan cuaca panas yang tadi membuat mereka menggerutu.

Di sisi lain, ternyata tak hanya Chanyeol, Sehun, Kyungsoo dan Tao saja yang membolos dari kegiatan orientasi sekolah baru mereka, dua anak perempuan cantik yang bertanda nama Byun Baek Hyun dan Xi Lu Han pun berusaha mengendap-ngendap kabur dari para senior yang mengorientasi mereka.

"Yah, Cuma segini kemampuan kalian mengejar kami?" ledek Sehun yang diikuti anggukan kepala Chanyeol, membenarkan ucapan Sehun. Mereka berdua berdiri tak jauh dari Kyungsoo dan Tao yang sedang terengah-engah karena kecapaian. Kyungsoo memandang mereka sesaat sebelum mengalihkan pandangannya pada Tao dan memberikan satu isyarat melalui matanya.

Dan tiba-tiba saja Kyungsoo dan Tao telah mulai mengejar Sehun dan Chanyeol lagi, kedua anak laki-laki itu pun tak kalah sigap, mereka seolah-olah telah membaca pikiran Kyungsoo dan Tao.

"Kalian tak akan bisa menangkap kami," ledek Chanyeol dan Sehun sambil terus berlari kecil.

Karena tak melihat ke depan, Chanyeol dan Sehun dengan tak sengaja menabrak 2 anak perempuan yang tadi berusaha kabur dari kejaran senior.

"Aw!" ringis anak perempuan dengan rambut kuncir kuda –Baekhyun- kesakitan, kakinya tertindih tubuh Chanyeol. Begitu juga dengan yeoja yang rambutnya digerai, memakai jepitan kupu-kupu di sebelah kiri kepalanya –Luhan-, dia terjatuh setelah bertabrakan dengan Sehun, pantatnya sangat sakit karena terlebih dahulu mendarat di tanah.

Chanyeol segera beranjak dari kaki Baekhyun dan membantu nya berdiri. Begitu juga dengan Sehun, ia membantu Luhan berdiri. Tao dan Kyungsoo segera berlari menuju Chanyeol dan Sehun dan juga dua orang anak perempuan yang tak mereka kenal.

"Gwaenchanayo ?" tanya Tao pada Baekhyun dan Luhan.

"Ne, aku tak…" ucapan Baekhyun terputus karena pekikan Kyungsoo.

"Hya! Sunbae itu melihat kita di sini!" pekik Kyungsoo dengan suara tertahan.

Rupanya senior yang melihat mereka itu memanggil teman-temannya yang lain. Sehun pun melirik Kyungsoo , Chanyeol, dan Tao, mulai menyusun strategi untuk kabur. Tanpa aba-aba mereka berempat serentak berlari dan tak lupa Chanyeol menarik tangan Baekhyun dan Sehun menarik tangan Luhan untuk ikut melarikan diri.

.

.

.

~HESTEWMN~

.

.

.

"Andai saja Tao memang berhenti untuk melerai kucing yang sedang bertengkar dan Chanyeol tak menarik nya pergi, mungkin kita sudah tertangkap oleh sunbae yang bertampang garang itu," kenang Sehun. Matanya melirik ke arah Tao dan tersenyum tapi yeoja yang dilirik mendengus dan mengerucutkan bibirnya alih-alih balas tersenyum. Semua tertawa melihat cara merajuk Tao yang tak pernah berubah itu.

"Ya! Jangan menertawakan nya lagi!" perintah Baekhyun begitu menyadari mulut sahabatnya itu telah maju 5 cm.

"Wah! Baekhyun kau sungguh setia lawan!" cetus Kyungsoo dengan nada meledek, sudut matanya melirik ke arah Baekhyun.

"Geureom! Kalau tak begitu siapa yang nantinya akan meninabobokkan nya," komentar Luhan yang mengundang tawa Chanyeol, Sehun, Kyungsoo, dan dirinya sendiri.

Ekspresi Baekhyun sontak berubah, dia melirik Luhan kesal sementara itu Tao sudah terbawa emosi sepertinya. Kedua tangannya bersiap menghajar Luhan, dengan perlahan Tao mengayunkan tangannya hingga sejajar dengan kepala Luhan.

"O Ow!" Sehun mengahalangi ayunan tangan kanan Tao dengan tangan kirinya sambil menggoyang-goyangkan jari telunjuk tangan kanannya, bisa dibilang isyarat larangan.

"Akh!" jerit Luhan sekuat yang dia bisa. Sehun dan Tao yang tadinya sedang perang tatapan dingin beralih memperhatikan Luhan, begitu juga dengan Chanyeol dan Baekhyun yang memang hanya berperan sebagai pengamat.

Luhan menatap garang Kyungsoo.

"Yak! Apa yang kau lakukan?" tukas Luhan sembari mengelus-ngelus keningnya yang baru saja Kyungsoo hadiahi dengan sebuah ttakbam.

"Aku hanya membantu Tao," jawab yeoja itu enteng dan langsung melarikan diri bersama Tao.

Luhan dan Sehun yang kini berada dalam satu tim bergegas mengejar Tao dan sekutunya, Kyungsoo. Mereka pun asyik berperang, sedangkan Chanyeol dan Baekhyun sibuk dengan urusan mereka sendiri.

"Chanyeol! Coba lihat mereka! Lucu sekali," ujar Baekhyun dengan senyum indah yang menghiasi wajahnya, melihat aksi teman-temannya menjadi hiburan tersendiri bagi nya.

"Baekhyun! Dengarkan aku! Kalau tidak kau akan menyesalinya!" Nada suara Chanyeol terdengar memerintah diiringi dengan tatapan dinginnya.

Jantung Baekhyun berdegup-degup entah untuk alasan apa saat matanya dan mata Chanyeol bertemu karena Chanyeol mensejajarkan kepalanya dengan Baekhyun. Baekhyun yan terkejut sontak menarik kepalanya mundur dengan mata terbelalak. Belum sanggup menetralisir detak jantungnya.

"Ayo cepat kita pisahkan mereka!" ajak Chanyeol seraya menarik tangan Baekhyun.

Mereka pun menyusul gerombolan sahabat mereka yang terlihat seperti preman pasar. Lihat saja, kepala Sehun berhasil dililit oleh tangan Kyungsoo. Hal ini sudah biasa bagi mereka, walaupun Chanyeol dan Baekhyun selalu menempatkan diri di posisi penengah tetap saja itu tak berhasil, malah Chanyeol dan Baekhyun yang menjadi sasaran amukan pada akhirnya. Tentu saja tak sampai dirawat di rumah sakit, paling hanya luka lecet-lecet saja.

.

.

.

~HESTEWMN~

.

.

.

Siang beranjak, malam menyongsong, rasa lelah perlahan mulai dirasakan enam sekawan –Chanyeol, Sehun, Kyungsoo, Tao, Baekhyun dan Luhan-.

"Hari yang sungguh melelahkan," ujar Luhan.

Setelah peperangan yang sesungguhnya lebih banyak diisi tawa, enam sekawan itu merebahkan diri di atas rerumputan menikmati hembusan angin malam sembari memandangi langit yang sudah menggelap dan ditaburi kilauan cahaya, bintang.

"Aish jeongmal !" keluh Sehun.

"Waeyo?" tanya Chanyeol.

"Yak! Kyungsoo! Bagaimana bisa kau menghajarku dengan sekuat tenaga?" gerutu Sehun beralih melirik Kyungsoo.

Kyungsoo menahan tawa, "Hmmph!"

"Wae?" tanya Baekhyun yang berada disebelah kiri Kyungsoo.

"Lucu saja membayangkan kejadian tadi." Kyungsoo masih menahan tawa.

"Apa sedang turun hujan?" sambung Tao yang berada di sebelah kanan Kyungsoo yang merupakan penutup jajaran.

"Yak! Kau tak sadar itu Kyungsoo?" tukas Chanyeol.

Sontak gelak tawa mereka pecah, suasana dipenuhi lagi dengan gelak tawa yang telah lama tertahan. Hari demi hari mereka lalui dengan kedamaian dan kehangatan persahabatan, bisa dibilang tenaga mereka habis karena gelak tawa yang mengiringi hari-hari mereka. Hari itupun banyak mereka habiskan dengan kenangan masa lalu, hingga hari untuk mengenang masa lalu itupun berganti dengan hari baru.

.

.

.

.

TeBeCek

Huaa segini dulu ne, maaf kalau ceritanya gaje, bahasa babak belur, typos merajalela.

Nah bagaimana teman? Apa kalian menyukai tulisan kami? Jangan lupa ripiu yaa. Terima kasih untuk yang sudah membaca dan ripiu.. Sampai jumpa chap depan :)