saya author baru disini. Cerita ini begitu hancur. Saya hanya bisa mengucapkan maaf jika banyak kesalahan dalam cerita ini. Oke tanpa panjang lebar. Silahkan menikmati.
.
.
MY BOYFRIEND IS A VAMPIRE
.
Naruto Masashi kishimoto
.
Author : Himeka Heartfilia
Genre : Fantasy/Adventure/Romance/Action
Pairing : Gaaino dan etc ...
.
Summary : Ino yang sedang bersedih akibat mantan kekasihnya. Ia malah harus menghadapi kenyataan yang sama sekali tidak ia duga. Akankah ia bisa bertahan saat takdir mempermainkannya. " ... ka-kalian vampire hunter? Dan kalian vampire berdarah murni?"/ "... aku tunanganmu"/ "ba-bagaimana mungkin..?"/ "aku akan melindungimu"/ "kami semua akan melindungimu ino."/ "... aku mencintaimu"/ "aku juga mencintaimu Gaara-kun".
.
.
Warning : abal, terlalu typo, imajinasi tinggi. Silahkan menekan tombol 'back' jika berubah pikiran
.
.
Happy Reading!
.
.
.
Matahari mulai menampakkan keagungannya. Pagi ini begitu cerah untuk melakukan aktifitas. Beginilah suasana pagi hari yang berada di negara yang identik dengan bunga sakura, jepang.
Namun pagi hari yang cerah ini. Tidak berpengaruh pada gadis yang satu ini. Saat ini hatinya sedang tidak secerah seperti cuaca hari ini. Gadis itu pun hanya melamun di bangku kelasnya sambil menatap keluar jendela.
Gadis berambut pirang panjang yang memang sengaja ia ikat dengan gaya ponytail dan sedikit rambut yang menutupi sebelah matanya. Wajahnya tampak tak sedikit pun menampilkan cahaya. Mengingat ia adalah gadis yang selalu bersemangat. Yamanaka ino namanya. Ia terus saja melamun, sampai seorang gadis lain menyentakkannya.
"hei ino-pig!" sapa seorang gadis dengan gula kapas itu mengejutkan ino.
"apa yang kau lakukan forehead!" balas ino dengan memberikan pelototan kepada sahabatnya, sakura.
"eheheh... maka nya kamu jangan melamun saja pig." Ucap sakura sambil menampilkan cengirannya.
Ino hanya menatap sakura kesal sambil memanyumkan bibirnya. Sangat terlihat bahwa ia sangat tidak senang. Sakura yang mengetahui itu hanya dapat menghela nafas.
"sudah lah pig. Kau jangn memikirkan tentangnya lagi. Kau harus kembali ceria lagi pig. Kau tahu, kau tampak sangat jelek." Ucap sakura untuk menhibur ino. Namun ia hanya mendapatkan lirikan bosan dari ino.
Bagaimana ino tdak bosan semenjak kejadian seminggu yang lalu. Dan sahabat-sahabatnya menjadi sangat sering memberikannya ceramah panjag lebar. Oh kami-sama! Ingin sekali rasanya ia pergi sejauh mungkin hanya untuk menghindari kata-kata yang sama dari sahabatnya. Ino hanya menatap sakura dengan pandangan yang err- tidak bisa di jelaskan.
Flashback
Saat ini ino sedang berada di taman konoha. Ia mengenakan sebuah dress selutut berwarna ungu dengan sepatu berhak 5 centi. Rambutnya ia biarkan tergerai indah. Oh saat ini dia begitu sangat sempurna.
Ia duduk di salah satu bangku di taman itu. Tampak sedang menunggu seseorang. Yah dia memang sedang menunggu seseorang sejak tadi. Matanya tak henti-hentinya selalu melihat jam tangan yang melingkar manis dilengannya. Dan ia begitu tampak sangat gelisah. Bagaimana tidak gelisah, ini sudah hampir setengah jam ia menunggu. Namun tidak ada tanda-tanda dari orang yang ia tunggu.
'oh kenapa lama sekali? Ada apa dengan Sai-kun? Ah mungkin ia ada sedikit masalah. Ayolah ino, kau tidak boleh berfikiran yang bukan-bukan." Seru ino dalam hati untuk menyakinkan dirinya sendiri.
Ino kembali memperhatikan jam tangannya untuk yang entah berapa kali. Lalu mengedarkan pandangannya ke penjuru taman yang bisa ia lihat. Ia memperhatikan beberapa anak kecil yang sedang bermain, beberapa pasangan yang sedang bermesraan, lalu... deg!
Bagai disambar petir di siang bolong. Ino menangkap seorang pemuda berambut hitam rapi yang sedang berjalan tak jauh dari tempat ia duduk. Darah ino seakan berdesir hebat tak kalah matanya menatap pemuda itu. Rasanya dadanya begitu sesak bahkan untuk bernafas sekali pun. Nafasnya begitu berat dan memburu. Bukan karena pemuda itu yang membuatnya seakan terkena serangan jantung. Namun karena pemuda itu sedang berjalan bersama seorang wanita yang tak ia enal sama sekali. Mereka tampak sangat mesra. Tangan ino mengepal dengan kuat.
'ba bagaimana mungkin.. ti. tidak. Aku pasti salah lihat. Itu.. itu bohongkan.' Ucap ino dalam hati. Ia berusaha keras agar air matanya tidak jatuh sama sekali. Dengan kekuatan yang ada ino berlari meninggalkan taman itu. Tidak menghiraukan tatapan aneh dari orang-orang yang melihatnya. Ino terus berlari, ia hanya ingin cepat sampai dirumah.
Flashback off
"oh ayolah pig. Jangan menampilkan wajah tidak enak seperti itu didepan ku" ino yang mendengar itu hanya memutar bola matanya dan malah membuat sakura kesal dengan tingkahnya. Namun bukan sakura namanya jika ia menerah. Ia pasti akan selalu berusaha untuk mengembalikan keceriaan sahabatnya lagi.
"hei pig. Kau tahu.. aku baru-baru ini mendapat sebuah kabar." Ucap sakura yang sudah mulai duduk di depan meja ino. Ino hanya mengangkat sebelah alisnya tanpa berkomentar, toh juga nanti sakura pasti akan melanjutkannya.
"kau tahu pig. Dari kabar yang ku dengar akan ada murid baru lho. Katanya, dia itu tampan. Kyaaaaa~ ku harap dia satu kelas dengan kita." Ucap sakura yang kelewat semangat. Ino hanya memutar bola mata.
"kau itu sudah punya sasuke, sakura. Jika ia mendengarnya maka ..." ucapan ino terpotong oleh perkataan cepat sakura.
"aku tahu. Aku tahu. Aku sih bukan masalah aku, tapi aku hanya ingin, mugkin kau bisa kembali seperi dulu pig." Sebelum ino sempat membalas perkataan sakura. Bel masuk sudah berbunyi. Dan semua murid kembali ke tempat duduk mereka semula. Terutama sakura.
SREEEKK!
Pintu kelas itu terbuka. Menampilkan sosok guru paling killer . mereka semua diam, tanpa ada yang berani sama sekali untuk bersuara.
"ohayou minna" ucap kurenai-sensei selaku wali kelas XI-3, kelas ino.
"ohayou sensei" balas mereka semua serentak.
"hari ini kita kedatangan murid baru. Silahkan masuk dan perkenalkan dirimu." Perintah kurenai kepada seseorang yang ada di luar kelas.
Seseorang itu pun melangkah masuk. Menampilkan sesosok pemuda tampan, tinggi, rambutnya berwarna merah dgn tato kanji Ai' yang tercetak didahinya. Wajahnya yang tanpa ekspresi itu semakin membuatnya semakin cool.
Para siswi yang melihatnya sungguh terpesona. Bahkan mereka menjerit-jerit tapi hanya didalam hati. Beberapa siswi yang tidak terpengaruh hanya ino dan ketiga sahabatnya, sakura, hinata dan tenten.
"perkenalkan nama saya Gaara. Sabaku Gaara. Mohon bantuannya." Ucap Pemuda yang bernama gaara itu memperkenalkan diri.
"nah. Sabaku-san. Kamu dapat duduk di ..." kurenai-sensei tampak memperhatikan ruang kelasnya. "di sebelah yamanaka ... yamana-san tolong angkat tanganmu." Perintahnya. Ino mengangkat tangannya dengan malas. Dia terlalu tidak peduli pada pemuda yang ada di depan sana.
Sampai ino mengangkat kepalanya untuk melihat lebih jelas pemuda yang tengah berjalan kebangku yang ada disebelahnya. Deg! ... sejenak aquamarine dengan turqoise bertemu. Apa ini ...rasanya aneh. Pikir ino dalam hati dan memilih untuk menatap keluar jendela. Gaara pun duduk di bangku yang ada disebelah ino.
"sekarang buka buku halaman 134" ucap kurenai-sensei mengawali pelajaran hari itu.
XXXXXXXX
Teng! Teng! Teng!
Bel tanda jam pelajaran telah usaimulai berbunyi. Semua para siswa dan siswi yang ada di Konoha High school pun bergegas keluar kelas. Ada yang memilih pergi ke kantin, didalam kelas, atau hanya sekedar duduk-duduk di taman sekolah. Saat ini ino kembali meneruskan aktifitas sebelumnya. Melihat keluar jendela sambil melamun.
"Ino-pig" panggil sakura. Namun inomtidak mendengarnya.
"Ino-pig."panggil sakura lagi. Namun ino tetap tidak mendengarnya, membuat sakura kesal setengah mati.
"INOO-PIG!" panggil sakura bak guntur yang menggelegar didekat telinga ino. Membuat sang empunya yang sedari tadi hanya melamun terlonjak kaget akibat ada sesuatu yang memekakkan telinganya.
"Apa yang kau lakukan forehead!" pekik ino. "kau ingin membuat telingaku pecah." Tambahnya.
"Ino-baka suruh siapa kau hanyamelamun saja. Aku sudah memanggilmu dari tadi tahu." Balas sakura kesal.
Ino hanya diam saja saat sakura memarahinya. Tohkan memang salahnya karena dari tadi ia hanya melamun. Sakura yang melihat ino seperti itu hanya menghela nafas.
"sudah lah pig. Kau harus melupakannya. Kau .." ucapan sakura terpotong oleh perkataan ino yang seenak jidatnya.
"ya ya ya forehead kau tidak perlu khawatir." Sakura memutar bola matanya dan menghela nafas pasrah. Dia pun berfikir, sudah berapa kali dia menghela nafas untuk sahabat pirangnya itu.
Kemudian tampak dua orang gadis sedang berjalan kearah meja yang ditempati oleh ino. Dua gadis itu adalah sahabat ino selain sakura. Mereka memiliki tinggi yang sama, namun salah satunya berambut lavender yang ia gerai dan yang satunya berwarna coklat yang selalu ia cepol dua. Hyuga Hinata dan Tenten. Mereka sekarang bergabung dengan ino dan sakura.
"ahh.. kalian ternyata." Ucap sakura yang sudah mengetahui kehadiran mereka bedua.
"sakura-chan. Bagaimana keadaan ino-chan?" tanya hinata.
"masih sama saat terakhir kita melihatnya." Jawab sakura.
"ohh... sudahlah ino. Kau harus bisa melupakannya saat ini!" ucap tenten pada ino.
Ino hanya diam mendengarkan sahabat-sahabatnya itu berbicara. Menurutnya terserah mereka mau mengatakan apa. Bahkan perkataan sahabat-sahabatnya itu terdengar seperti radio rusak ditelinganya.
"hei! Ino-pig. Apa kau mendengar kami?"tanya sakura. Namun ino tidak bergeming sedikit pun.
"hei ino-pig!" panggil sakura yang sudah menaikkan satu oktaf suaranya. Ino sedikit terlonjak akibat panggilan sakura. Dan ia hanya melihat sakura dengan wajah tanpa dosa.
"berhentilah memasang wajah seperti itu." Ucap sakura kesal.
"huuh baiklah-baiklah." Balas ino.
"Ino kau tak seharusnya seperti ini. Kau ..." belum sempat melanjutkan ucapannya. Ino sudah lebih dulu berbicara.
"ya ya ya aku mengerti. Sekarang aku ingin ke toilet. Kalian tidak perlu mengkhawatirkanku." Ucap ino pada ketiga sahabatnya sambil beranjak meninggalkan sahabat-sahabatnya yang hanya melongo melihat tingkah ino.
.
.
Ino sedang berjalan dikoridor sekolah untuk menuju tempat tujuannya toilet. Letakya dengan ruang kelas ino tidak begituh jauh. Hanya melewati 2 kelas ke arah kiri dari kelasnya dan sesampainya di ujung lalu belok kiri lagi.
Sesampainya ino di toilet. Ino tengah menyangga berat tubuhnya dengan kedua lengan di westafel dan memandangi pantulan dirinya di cermin. Ia pun membasuh wajahnya dengan air dan mulai mengelapnya. Namun kegiatannya terhenti saat ia melihat ada orang lain melalui pantulan cermin.
Ino sama sekali tidak mengenal orang itu. Orang itu tengah menatapnya tajam dengan mata berwarna merah semerah darah. Orang itu juga mengenakan pakaian yang aneh dengan kerah yang menutupi sebagian berwarna biru dengan bunga sebagai hiasan dikepalanya.
'siapa dia? Kenapa penampilannya seperti itu.' Gumam ino dalam hati.
"khekhekhe... akhirnya aku menemukanmu. Pasti tuan akan sangat senang sekali jika aku bisa membawamu." Ujar orang itu kepada ino.
"apa maksudmu? Aku tidak akan mau pergi bersama mu." Ucap ino yang kini sudah menghadap langsung pada orang itu.
"khekhekhe..." orang itu hanya tertawa dan memperlihatkan seluruh wajahnya pada ino.
Jantung ino tercekat melihatnya. Orang itu adalah seorang wanita cantik, namun yang membuat ino hampir jantungan adalah karena wanita itu memiliki taring dimulutnya yang mencuat hingga keluar. Sejenak ino harus mengutuk kepada novel-novel horror yang sering ia baca. Mana mungkin orang yang berada di hadapannya ini nyata. Oh kami-sama! Kenapa ini terjadi padaku. Wanita itu adalah ...
Wanita itu ...
Vampire!
.
.
Bersambung...!
A/N : Ahaha.. terlalu banyak typo.. :D
Yosh! Arigatou gozaimashita..
Jangan lupa untuk Review...
Jika banyak yang menyukainya aku akan melanjutkannya. Mohon kritikan dan sarannya.
*****REVIEW******
