Harapan kedamaian. Mungkin saja tercapai, Akan tetapi butuh kerja keras untuk mencapai itu. pegorbanan nyawa menjadi taruhannya untuk mencapai itu. tulang patah dan sebagainya, kau akan menanggung itu. begitu pula dengan Naruto yang sekarang sedang perang melawan Madara yang sekarang dalam bentuk Rikkudou yang perfec setelah Madara menyerap semua pohon Shinju.
Sementara Guy yang telah mengaftikan Hachimon Tonkou No Jin tidak bisa berkutik melawan Madara. Madara terbang dengan angkuhnya, tawaan. Tawaan lah yang sekarang Madara lakukan. Merasa dirinya diatas angin, tak tergapai.. bagai kekuatan sempurna yang abadi.
Sementara Naruto hanya bisa pasrah akan Madara yang akan melakukan Tsuki No Me, padahal dirinya bersama Sasuke sudah diberi kekuatan oleh Oosutsuki Hogoromo atau biasa disebut dalam legenda shinobi Rikkudou sennin, tak bisa berkutik. Apakah dirinya terlalu lemah? Apakah dirinya tidak bisa membatalkan rencana itu? kenapa dirinya lemah? Hanya itulah yang sekarang dalam pikiran Naruto. dalam hatinya, Naruto merutuki dirinya sendiri yang terlalu lemah.
'Kurumi.. bertahanlah aku akan membebaskanmu dari Madara' itulah yang sekarang ada batin Naruto. ia hanya memperdulikan Kurumi dibandingkan dirinya yang kesakitan. Seorang wujud asli dari rubah berekor sembilan yang bernama Kurumi, yang berhasil merebutkan hatinya. Dan kemudian dengan rasa sakit yang mendera tubuhnya, tulang linu akibat terlalu lama bertarung, ia berdiri, mencoba berdiri tegak. Membuktikan bahwa dirinya tidak mudah untuk menyerah.
.
.
.
.
.
.
~Sebuah harapan~
Disclaimer : Naruto © Mashasi Kishimoto
Story by : Kuro Senju-Uchiha
Pair : NaruFem!Kyuu
Rate : T
Genre : Romance, Angts(maybe), and Many More.
Warning : Tipo bertebaran, seperti sedang demo..
Sementara Madara yang sekarang sedang mengatifkan rencana Tsuki No Me hanya bisa tersenyum menyeringai kepada ketangguhan dalam diri Naruto.
''kau masih bisa berdiri heh..'' ejekan. Sebuah ejekan terlontar dari mulut Madara kepada Naruto, akan tetapi Naruto hanya bisa memandang madara dengan tatapan kosongnya. Dirinya melihat semua temannya mati termasuk Sasuke. Dan semua Hokage pun tak bisa melawan kekuatan yang Madara miliki sekarang.
Dirinya berdiri sendiri di lautan mayat semua shinobi. Dirinya hanya memandang kosong semua itu. dan kemudian Naruto menatap Madara dengan pandangan kosong mata birunya redup, seakan mati, sirna.
''hmm.. kau memang anak yang menarik, Uzumaki Naruto. Akan tetapi rencana ku sudah hampir berjalan sempurna, kau tak bisa menghentikanku, bahkan dengan kekuatan pinjaman dari orang lain. Dan dunia ini ada dalam ilusiku. Kau akan aku jadikan budak. Hahahaa..'' tawaan laknat dari seorang Uchiha Madara memecahkan kesunyian yang ada.
Sementara Naruto hanya menatap Madara asih dengan pandangan kosongnya. Seakan jiwanya sudah terangkat kealam sana. Dirinya hanya bisa melihat Madara tertawa laknat didepannya.
''kenapa?..'' sebuah suara terdengar bertanya dari Naruto ditujukan kepada Madara.
''kenapa?.. kau membunuh mereka semua, kenapa kau ambisi sekali membuat dunia ini penuh akan ilusimu, kenapa kau membunuh teman-temanku.. lepaskan Kuru-chan'' pertanyaan bertubi dari Naruto dengan nada kosongnya, tidak terdengar sebuah nada emosi, sedih, marah, frustasi. Nada tersebut kosong.. bagaikan mayat yang berbicara.
Sementara Madara hanya melihatnya dari atas, melihat bahwa orang yang bernama Naruto seperti terlihat frustasi, akan tetapi Madara tidak melihat nada frustasi dari arah bicaranya. Nada bicara Naruto terkesan kosong.. kosong dan hampa.
''heh.. kenapa aku membunuh mereka semua, itu karna demi kelancarannya rencana ini. dan kau termasuk hama, begitu pun juga mereka semua.. dan wanita rubah itu, mungkin.. sedang disiksa!'' ucap Madara dengan nada angkuhnya kepada Naruto yang berada dibawahnya.
''kau tahu.. mereka adalah temanku, keluargaku, saudaraku, dan juga merekalah yang telah menyadariku dari jurang kegelapan, kebencian. Mereka adalah motifasiku untuk tetap hidup, tetapi kau membunuh mereka… Sekarang apa motifasiku?'' nada suara Naruto sekarang terlihat hampa sekali, terlihat kosong yang terdalam.
''itu urusanmu, bukan urusanku.. kalau kau tak mempunyai motifasi untuk hidup, mati pun boleh'' dengan angkuhnya Madara mengatakan itu sambil melipat tangannya didepan dadanya dengan tongkat dibelakangnya.
''kau salah.. sekarang aku mempunyai motifasi lain.. yaitu membunuhmu'' suara Naruto kini mulai menunjukan Nada marah. Nada marah yang tinggi.
''heh.. kau marah ternyata. Kalau begitu buktikan motifasimu itu untuk membunuhku'' masih dengan nada angkuh dan meremehkan. Madara turun menuju bawah untuk bertarung melawan Naruto. Dan sekarang Madara sudah menginjakkan kakinya ditanah yang sekarang penuh akan kawah, akibat ulahnya.
''kau tahu… sekarang kau menghadapi seseorang yang salah. Salah dalam hal kekuatan, salah dalam hal pertarungan, salah dalam hal perasaan, dan salah dalam hal kebencian.'' Naruto mengucapkan itu diluar akal sehatnya dirinya berjalan seperti mayat hidup, dirinya menghampiri Madara dengan mata yang sudah bercahaya kosong. Naruto pun dengan perlahan sambil berjalan mengangkat tangan kanannya dan menuding Madara dengan jari telunjuknya.
Sementara Madara yang dituding oleh Naruto dan juga dilecehkan kekuatannya oleh Naruto hanya bisa menggeram marah.
''he.. kau meremehkanku, baiklah kau sudah membuatku marah bersiaplah!'' ucap Madara dengan mengangkat kedua tangannya keatas dan terbentuklah Bola hitam terbesar yang pernah ada yaitu, Dai Godou Dama.
Sedangkan Naruto hanya terus berjalan pelan dan menuding Madara dengan tangannya. Dirinya terus menatap Madara dengan pandangan kosong.
''hn,. Kau tak akan bisa menghindar dengan jutsu ini. dan sekarang tidurlah untuk selamanya''
''DAI GODOU DAMA!''
Dan bola hitam tersebut meluncur dengan derasnya menuju Naruto, sedangkan Naruto hanya terus berjalan. Berjalan sambil menggumamkan sebuah kata, kata yang terdengar pilu.
''Kuru-chan.. bertahanlah, aku akan menyelamatkanmu''
DUUUUUAAAAARRRRRRRRHHHH…..
DUAAAAAAAARRRRRRHHHH…
Dan terjadilah ledakan yang sangat besar yang diakibatkan oleh Madara dan serangan itu sukses mengenai Naruto dan kini Madara harus menahan dirinya agar tidak terbawa hembusan angin yang kuat akibat jutsunya itu. dan sekarang dirinya berdiri di kawah yang sangat besar yang diakibatkan oleh dirinya.
Tawaan, hanya sebuah tawaan yang sekarang dilakukan oleh Madara, ketika dilihatnya kawah yang besar dan tidak ada lagi Naruto. bisa dikatakan Naruto lenyap dalam serangan yang digunakan oleh Madara.
''hahaha.. sebuah hama mencoba melawanku, itu tidak akan mungkin menang'' masih dengan tawaan laknat dari Madara menghiasi keheningan yang ada. dan Madara pun memberhentikan tawaannya dan melanjutkan rencananya Tsuki No Me, dan menciptakan sebuah dunia yang berada dalam ilusinya.
''kenapa?''
Terdengar suara yang tak asing ditelinga seorang Uchiha Madara, dan ketika Madara melihat keasal suara, dibelakangnya berdiri Naruto masih dengan menuding Madara dengan jari telunjuk kanannya. Dan hal itu sukses mengagetkan Madara.
''Naruto! ta-tapi.. bagaima-mana bisa?'' tanya Madara dengan tergagap karena Naruto yang dikiranya mati terkena serangannya, dan sekarang.. Naruto berada didepan matanya, masih hidup. Akan tetapi wajah kaget tersebut langsung ditutupinya dengan segera dengan wajah khas seorang Uchiha.
''dan sekarang waktunya memusnahkan.. sesuatu'' bukannya menjawab pertanyaan dari Madara, Naruto mengucapkan sebuah kata dan setelah itu tubuh Naruto diliputi oleh aura hitam yang mengelilinginya, dan dengan perlahan membentuk sebuah jubah Rikkudou dengan bola hitam dibelakangnya, dan juga dengan aura hitam yang mengelilinginya, dan dari arah matanya membentuk sebuah tanda plus '+' yang berarti Naruto menggunakan Sennin Mondo Bijuu.
Sementara dengan Madara hanya memandang datar perubahan yang terjadi pada diri Naruto, menjadi Mode Rikkudou. Namun perubahan yang dilakukan oleh Naruto sebelumnya, Madara akui cukup kuat.. namun, Mode tersebut dapat terkalahkan oleh Mode Rikkudou dirinya yang sekarang bergabubg dengan pohon Shinju.
''ck.. keras kepala, akan aku musnahkan kau!'' ucap Madara sambil mengadahkan kedua tangannya keatas dan terciptalah sebuah bola hitam yang sangat, lebih besar 2X lipat dari serangan yang pertama dilancarkannya. Sementara Naruto yang melihat jurus itu, hanya memandang dengan mata kosong.
''ada kata-kata terakhirmu.. Uzumaki'' ucap Madara masih dengan mempertahankan tangannya keatas yang sekarang ini sedang memfokuskan jurusnya yang dahsyat.
''mati..'' jawab Naruto sambil menuding Madara dengan jari telunjuknya. Sedangkan Madara yang mendengar Jawaban dari Naruto langsung meluncurkan serangannya kearah Naruto.
DUAARRHHH..
''Arrrgggghhh''
Dan terciptalah ledakan yang sungguh dahsyat, mengakibatkan tanah yang berada dibawahnya hancur lebur tak beraturan, dan mengakibatkan sebuah gempa kecil akibat ledakan dahsyat tersebut.
Hanya asaplah yang terlihat didaerah tersebut, dan tak berapa lama kemudian asap tersebut mulai menipis dan meanmpakkan bayangan seseorang yang sedang memukul tepat dibagian perutnya. Dan setelah itu asap pun menghilang dan memperlihatkan Madara bersama Naruto dengan pakaian yang sudah compang camping.
Disana terlihat Madara sedang menahan rasa sakitnya diperut akibat dipukul oleh… Naruto. dirinya tak menyangka, Naruto bisa bergerak dengan cepatnya dan berhasil memukul tepat perutnya sehingga membuat serangan yang tadi diciptakannya meledak ditempatnya berdiri.
'bagaimana dia.. uhuk, bisa bergerak secepat.. uhuk, itu.. uhuk, uhuk..' itulah yang sekarang dalam hati Madara dengan terbatuk mengeluarkan darah dari mulutnya.
Sedangkan Naruto terlihat berdiri dengan tegak, walaupun dengan baju Rikkudounya yang sudah rusak akibat ledakan tadi. Naruto terdiam, ia berdiam diri melihat Madara yang sedang kesakitan.
''kau!.. KAU MEMBUATKU MARAH!'' dan setelah itu Madara melaju dengan cepatnya kearah Naruto dengan kepalan tangan yang bermaksud untuk membalas pukulan Naruto yang dilancarkannya padanya.
Ketika Madara akan memukul Naruto, kejadian tak terduga terjadi. Madara terjatuh lagi sambil memegang perutnya yang terasa panas dan sakit. Namun yang pasti ini pasti ulah dari Naruto padanya.
''arrggh.. apa yang kau lakukan!.. wuaaaahhhhh''
Teriak Madara dengan rasa sakit yang menderitanya, dan setelah itu dari tubuh Madara keluarlah semua Bijuu, dimulai dengan ekor satu (Sukhaku) sampai yang terakhir rubah berekor sembilan yang langsung berubah kewujud manusianya yang berwujud seorang wanita yang cantik dengan rambut merah keorengannya, yang tergeletak tak jauh dari tempat Naruto berdiri.
Dan Naruto yang melihat Kurumi telah bebas langsung berlari menuju Kurumi yang tergeletak tak jauh darinya sambil menonaktifkan mode Rikkudou. Naruto berlari dengan raut wajah yang terlihat khawatir, dengan air mata yang mengalir deras dikedua matanya. Sesampainya di tempat Kurumi berada, Naruto langsung memeluknya.
''Kuru-chan.. kamu tidak apa-apa? Lihat.. aku berhasil mengeluarkanmu dari tubuh busuk Uchiha itu.. ayo bangun.. kita rayakan ini.. Kuru-chan'' ucap Naruto sambil menggoyang-goyang kan tubuh yang berada dalam pelukannya, namun Kurumi yang berada dalam pelukan Naruto, tidak bergerak sama sekali, seolah.. mati.
''Na-naruto''
''Kuru-chan? Bertahanlah.. aku ak-''
''sttt.. Naruto, aku sudah ti-tidak tahan lagi.. mungkin inilah akhirnya.. akhir bagi kita'' ucapan Naruto terpotong oleh Kurumi yang sekarang ini sedang sekarat.
''tapi.. kita.. kita, hiks.. bertahanlah.. Kuru-chan''
''sudahlah.. mung-mungkin, inilah akhirnya.. seorang pasangan kekasih, yang tidak ak-akan pernah… bersatu, namun.. ingatlah selalu, aku.. akan selalu mencintaimu dimana pun aku berada, meskipun berbeda alam.. aku tetap mencintaimu.. selamanya, Naruto… Arigatou'' dan tangan yang tadi bergerak perlahan terjatuh dengan slowmotion, menandakan pemilik tangan tersebut yang bernama Kurumi telah pergi dari dunia ini, meninggalkan semuanya yang ada disini.
Naruto menggoyang-goyangkan badan Kurumi yang sudah lemas dengan kedua tangannya, ia tidak ingin Kurumi meninggalkan dirinya. Ia ingin selalu bersama Kurumi.
''hehehe.. kasian sekali dirimu.. menolong seseorang yang hampir mati, itu tidak ada gunanya'' ucap Madara masih dengan Mode Rikkudounya yang masih aktif karna dirinya sudah bercampur dengan pohon Shinju. Dengan perlahan, Madara mencoba berdiri akibat ulah yang dilakukan Naruto kepada dirinya.
Masih dengan manggoyang-goyang kan badan Kurumi, dapat terlihat dengan jelas kesedihan dari raut wajah Naruto. ia menangis dalam bahu wanita yang berada dalam dekapannya, ia memang bodoh.. sangat bodoh! Kenapa dirinya sangat bodoh! melindungi satu orang saja tidak bisa ia lakukan, sekarang apa yang harus dilindunginya. Semua orang sudah mati dihadapannya.
Naruto memegang kepalanya yang berdenyut kesakitan, dirinya mencoba mengingat kenangan yang dilakukan bersama wanita didepannya yang bernama Kurumi, seorang wanita yang ternyata wujud asli dari rubah berekor sembilan yang terkenal dengan keganasannya.
Naruto mulai mengenang kenangan manis maupun pahit bersama Kurumi, ia mulai mengenang segalanya. Segala tentang wanita didepannya.
'apakah kau tahu.. warga desa itu selalu saja membenciku'
'mereka semua bukan membencimu, tapi mereka.. membenciku'
'memangnya kenapa, padahal kau sangat baik dan juga sangat cantik bila kau menggunakan wujud manusiamu itu'
'itu tidak semudah yang kau harapkan Gaki, mereka menginginkan kekuatanku untuk kepentingan mereka sendiri'
'hey.. aku ini bukan anak kecil lagi, kau tahu!'
'dan jika mereka mencoba mengambil kekuatanmu, aku akan melindungimu dari mereka dengan taruhan nyawaku'
'itu tidak semudah yang kau ucapkan Gaki, bagaimana jika aku ingin dijadikan senjata bagi mereka, apa yang kau janjikan'
'jika.. jika kau dijadikan senjata oleh mereka.. aku akan membebaskanmu dan menguncimu kembali kedalam perutku'
'kenapa mengunci kembali, aku tidak suka akan itu!'
'heh.. bukan itu maksudku.. maksudku kau kukunci kembali bersamaku dan akan mati juga bersamaku, dalam eksekusi kematian diriku'
'!'
….
'hey Kuru-chan.. minta cium dong, aku kan sudah berumur 16 tahun'
'hmm.. kenapa kau masih menginginkan itu.. kau tahu aku ini siluman, kau tidak jijik akan itu?'
'tidak! Bagiku kamu adalah kamu.. seorang wanita berparas cantik perwujudan dari Kyuubi No Kitsune yang sekarang ini berada dalam diriku.. tidak perduli kamu siluman maupun apa itu! karna aku.. cinta kamu'
'benarkah itu.. apakah kau tahu cinta itu apa?'
'hmm.. tidak tahu, kalau menurutmu cinta itu apa?'
'hah~ kau ini.. cinta itu merupakan perasaan setiap mahluk hidup yang ada didunia ini, cinta memang tidak mengenal segalanya, perasaan cinta muncul ketika perasaan kita menghangat ketika melihat seseorang dan juga jantung kita berdetak dengan cepat.. nah sekarang, apakah kau mangerti tentang cinta'
'ya.. kalau begitu, aku mencintaimu.. maukah kamu menjadi pacarku, Kuru-chan'
'he! Kenapa kau mencintaiku?'
'kamu bilang cinta tidak mengenal segalanya, dan aku cinta kamu karna menurutku kamu sudah menempati hatiku'
'kamu bilang perasaan cinta akan muncul ketika perasaan kita menghangat dan jantung kita berdebar-debar dengan cepat, ketika melihat seseorang. Coba kau sentuh dada kiriku, jantungku berdebar-debar dengan hebat. dan juga perasaan ku menghangat dan terasa nyaman sebagaimana.. disurga'
'!'
'waktu pertama.. memang aku tidak mengerti akan hal ini, tetapi ketika kamu menjelaskannya tadi.. sekarang aku tahu, aku tahu bahwa aku sedang jatuh cinta pada dirimu.. apa adanya.. segalanya, yang berada.. dalam dirimu.. Kuru-chan'
'benarkah itu.. Naruto?'
'ya! Dan tetaplah menjadi dirimu sendiri.. aku mencintaimu yang seperti ini, menjadi apa adanya'
….
'aku menginginkan kekuatan!.. cepat berikan kekuatanmu itu padaku rubah!'
'Naruto!.. berhenti ini bukan dirimu yang sebenarnya'
'aku.. menginginkan kekuatan untuk memusnahkan Pain keparat itu! cepat berikan!'
'Naruto.. jangan mendekat, aku bilang JANGAN MENDEKAT!'
'berikan aku kekuatanmu!'
'Naruto ini buk- arrrgghh'
'cepat berikan aku kekuatanmu.. kalau tidak, nyawamu akan melayang kealam sana'
'Naruto.. apakah ini sikapmu terhadapku, buk-bukannya kau mencintaiku.. apakah ini perasaan cintamu kepadaku.. ini perasaan cinta yang pahit'
'!'
'maaf… maafkan aku Kurumi. Aku tidak bermaksud untuk memperlakukanmu seperti itu, diriku.. telah dibutakan oleh nafsu membunuh.. maafkan aku'
'hmm.. aku memaafkanmu Naruto.. dan akan selalu memaafkanmu'
….
'hey.. Kuru-chan, ibuku hampir mirip sekali sepertimu, dia cantik sama sepertimu'
'Baka.. cepat sana pergi dari sini, apa lagi yang kau butuhkan'
'hehe.. aku ingin minta cium.. cium aku dong, Kuru-chan'
'hueekk.. najis, cepat pergi sana, ciumnya nanti dulu'
'yah~ padahal aku ingin berciuman bersamamu. Menikmati kelembutan bibirmu, menikmati… rasa hangat yang mendera diriku ketika berciuman bersamamu, manikmati… kebasa- mfffpphhmm'
'!'
'nah.. sekarang aku sudah menciummu.. terima kasih'
'ehh.. kenapa berterima kasih, justru akulah yang berterima kasih kepadamu'
'aku.. berterima kasih kepadamu, karna kau sudah mencintai seorang wanita.. siluman'
'hei hei.. kan sudah kubilang waktu itu.. aku mencintaimu apa adanya yang ada dalam dirimu.. dan akan selalu mencintaimu.. Kuru-chan'
'Arigatou.. Naruto'
….
'hidup itu memang sulit Naruto, terkadang kita harus merelakan teman kita maupun keluarga kita meninggalkan kita.. namun yang pasti kau harus tangguh akan itu'
'itu… tidak, sudah cukup orang tuaku dan Ero-sennin mati, dan sekarang.. Neji, bagaimana aku bisa tangguh akan ini, ingatlah aku ini manusia biasa.. seorang manusia yang pasti memiliki sisi rapuh pada dirinya'
'ya aku tahu itu.. ingatlah selalu, kau adalah Uzumaki Naruto. pemuda yang baik, konyol, pantang menyerah, dan selalu menerima kelakuan penduduk desa terhadapmu, seorang pemuda.. yang menerima apa adanya, seorang pemuda.. yang selalu mementingkan temannya dari pada dirinya sendiri, dan juga.. seorang pemuda.. yang berhasil merebutkan hatiku ini'
'Kuru-chan!… Arigatou'
'dan majulah! Lawan monster itu dengan kekuatanmu, kekuatan pantang menyerah yang ada dalam dirimu, keluarkan semangat apimu, padamkan mereka dengan semangat apimu.. majulah, Naruto!'
'YOOSSHH'
….
Kenangan itu terngiang dikepalanya, Naruto memegang kepalanya yang terasa semakin sakit, sakit sekali seakan mau pecah, ia sudah tidak tahan lagi, dirinya sudah tidak tahan lagi.
Keluarganya, teman-temannya, dan sekarang.. orang yang dicintainya, sekarang telah pergi dari hadapannya, ia sudah tidak sanggup lagi akan cobaan ini, cobaan yang menurutnya terlalu kejam bagi manusia rapuh seperti dirinya.
''hahaha.. tidak perlu kau tangisi wanita rubah itu..''
Deg..
Orang itu.. orang yang bernama Uchiha Madara, orang yang telah merengut semua kebahagiaan yang dimilikinya, merengut semua nyawa teman-temannya, merengut nyawa keluarganya, dan juga.. merengut nyawa orang yang dicintainya.
''aku.. tidak akan pernah memaafkanmu… seumur hidupku, aku tidak akan pernah memaafkanmu.. kau! TELAH MERENGUT SEMUA KEBAHAGIAANKU, SEMUANYA DARIKU! KAU AKAN MATI DITANGANKU, AKAN KUREMAS KAU MENJADI SEPERTI BUBUR, AKAN KUINJAK KAU SAMPAI HANCUR LEBUR… AKU! TIDAK AKAN PERNAH MEMAAFKANMU!'' dengan kemurkaan yang ada dalam diri Naruto ia melaju dengan cepatnya kearah orang yang merengut segalanya.
Buaghh.
Buagghh..
Buagghh.
Naruto meninju Madara dengan kecepatan diluar akal sehat, dia menghantamkan serangan pukulan dengan dorongan kemarahan, Madara pun terkena telak pukulan bertubi-tubi yang dilancarkan oleh Naruto pada dirinya. Ia tidak bisa menghindar maupun mencoba menangkisnya. Tubuhnya, tidak mau bergerak sesuai perintah dari dalamnya. Seperti dikontrol agar tetap berdiri tegak. Dan sekarang Madara terjatuh dan Naruto langsung menindihnya sambil melayangkan sebuah pukulan yang kuat.
''kau!..''
Buaggh..
''AKAN MATII!..''
Hening..
Berhenti, Naruto menghentikan pukulannya yang hampir mendarat tepat diwajah Madara, dia terlihat menundukan wajahnya, yang hanya terlihat oleh poni rambutnya. Sedangkan Madara membelakan matanya ketika Naruto menghentikan lajuan tinjunya.
''kenapa.. kenapa kau! Kenapa kau menghentikannya!'' teriak Madara kearah wajah Naruto yang sekarang ini berada diatasnya, sedang menindihnya.
''percuma.. percuma aku memukuli seseorang yang tidak akan pernah tahu perasaan orang lain'' ucap Naruto ia berdiri dan berjalan mendekat kembali kearah tubuh wanita yang dicintainya. Sedangkan Madara terlihat marah sekali.
''apa maksudmu!'' sambil mencoba berdiri, Madara berteriak murka kearah Naruto yang sekarang ini berada didepan seorang wanita rubah yang telah mencuri hatinya.
''lakukan saja rencanamu itu… tidak ada gunanya aku menghalangi orang yang tidak memiliki perasaan, perasaan kasih sayang'' ucap Naruto sambil mendekap kembali tubuh Kurumi yang terbaring lemas ditanah.
''apa maksudmu! Tidak mempunyai perasaan kasih sayang! Aku mempunyai itu.. adikku Izuna, adalah orang yang aku sayang, tetapi dia dibunuh oleh Tobirama sialan itu, sekarang aku akan membalaskan dendam adikku dan aku berencana membuat dunia ini dalam ilusiku, dan menghidupkan semuanya! Aku dan adikku, akan bersama selamanya.. dalam dunia ilusiku!'' teriak Madara tidak terima ketika dirinya dibilang tidak mempunyai rasa kasih sayang.
''kau adalah orang terbodoh yang pernah aku temui.. orang yang sudah mati mana mungkin bisa hidup sedia kalanya dalam dunia ilusimu itu.. jikalau mereka hidup, maka hidup mereka tidak ada artinya bagimu, jiwa mereka kosong, hanya sebuah replika tubuh yang digerakan sesuka hatimu.. apakah kau tidak memikirkan sampai kesitu… aku, aku juga tidak mengerti kenapa aku bisa bilang seperti ini.. namun yang pasti aku tidak akan menggagalkan rencanamu itu'' kata Naruto sambil mencium bibir pucat Kurumi, dan yang dirasakannya adalah dingin dan.. pahit.
Sedangkan Madara terlihat menundukan wajahnya, perkataan dari Naruto sungguh menyentuh hatinya, namun yang pasti dirinya tidak akan menggagalkan rencana yang sudah disusun dirinya sampai sekarang ini. memang benar apa kata Naruto 'orang yang sudah mati, mana mungkin bisa hidup sedia kalanya dalam dunia ilusimu itu… jikalau mereka hidup, maka hidup mereka tidak ada artinya bagimu' kata itu terngiang dikepala seorang Uchiha Madara.
Apakah yang harus dilakukan dirinya, apakah melanjutkan rencananya atau… sebaliknya, ia bingung akan ini. kenapa saat seperti ini dirinya terpengaruh akan perkataan Naruto. itu sungguh diluar akal sehatnya. Dirinya adalah seorang Uchiha, sikap egois, tidak memperdulikan orang lain, dalam berbicara irit, dan sebagainya, tetapi mengapa dirinya bisa terpengaruh akan perkataan yang Naruto tujukan untuk dirinya.
''kenapa berdiam diri? Cepat lakukan rencanamu, dan bunuhlah aku.. aku ingin bertemu Kurumi dialam sana, bersama keluargaku.. disana akan tenang tidak seperti dunia ini.. lakukanlah, Uchiha Madara'' pasrah, hanya itulah yang Naruto lakukan, dirinya lebih baik mati dari pada hidup dalam kesunyian yang ada didunia ini.
Sementara Madara terlihat bingung akan pilihan yang akan dipilihnya, ia menimang-nimang rencananya. Apakah ia akan melakukannya. Ya, dirinya sudah mengerti, setelah ia pikirkan maka keputusannya adalah… menghidupkan mereka semua dengan jurusnya dan dirinya akan mati dengan tenang bersama.. Izuna dialam sana yang tenang seperti yang dibicarakan oleh.. Naruto.
''aku memilih sebuah keputusan.. sebuah keputusan yang akan membahagiakanmu. Keputusan seorang Uchiha yang sangat egois dan jahat, aku akan menghidupkan mereka semua dengan jurusku''
''!''
Ucapan dari Madara langsung mengagetkan Naruto, ia tidak menyangka seorang Uchiha Madara bisa mengambil keputusan seperti itu.
''kenapa kau?.. apakah kau memilih untuk mati!''
''benar.. aku memilih untuk mati saja, aku akan kembali kealam sana dan mencari adikku, Izuna. Seperti yang kau bicarakan Naruto, lebih baik aku mati dan bertemu dia disana dengan tenang.. kurasa, aku berterima kasih padamu Naruto'' setelah menyelesaikan ucapannya, Madara langsung membuat sebuah Handseal dengan sangat pelan dengan tangan yang bergetar. Sedangkan Naruto yang mengetahui jurus apa yang akan dikeluarkan oleh Madara terkejut, ya itul adalah Handseal yang sama ketika Nagato menghidupkan seluruh warga desa konoha yang mati diakibatkan oleh Pain.
''Uzumaki Naruto.. seseorang Shinobi yang baik, semangat yang selalu menyala, selalu pantang menyerah, tidak perduli dirinya sendiri ketika orang lain menderita, seorang Shinobi yang mementingkan orang lain dibandingkan dirinya.. aku bertemu denganmu dalam keadaan seperti ini.. menjadi musuh. Menjadi musuh yang terlalu kuat olehmu.. oleh karna itu, aku menginginkan sebuah pertemanan kepadamu, apakah kau mau berteman denganku?'' tanya Madara sambil menahan Handsealnya dengan tangan yang bergetar dan tubuhnya semakin pucat.
''ya.. aku menerima pertemanan ini.. Madara''
Tersenyum, hanya itulah yang sekarang ini ada diwajah seorang Uchiha Madara. Ia tersenyum akan kelakuan dan sikap Naruto pada dirinya.
''sebagai hadiah pertemanan kita.. aku memberimu hadiah, hadiah yang sangat berharga bagimu, yaitu.. mereka semua, aku akan menghidupkan mereka semua sesuai apa yang ada dihatiku dan dipikiranku.. aku percayakan kedamaian dunia ini padamu.. Naruto''
''Gedo : Rinne Tensei No Jutsu''
.
.
.
.
.
.
TBC Or Find..
Fic baru yang lanjut atau.. entahlah ini hanya sebuah fic yang saya buat ketika saya mendapat ide yang terlintas dikepala saya sendiri.. mencoba membuat fic dengan Pair NaruFem!Kyuu.. jika ada kesamaan dari yang lain, mohon maaf.. karna fic ini murni dari ide kepala saya sendiri. sebuah ide yang terlintas seperti angin.. ingat jangan berharap untuk melanjutkannya karna ini adalah sebuah fic percobaan, dan dific ini Fem!Kyuubi kunamakan Kurumi, aslinya sih mau kunamakan Tamamo, karna dalam mitologi jepang Tamamo adalah wujud asli dari rubah berekor sembilan(benar gak).
Dan untuk NARUTO : THE POWER OF YAMI RINNEGAN, sedang ditulis.
Jika fic ini mendapat respon positif aku akan berusaha melanjutkannya. Dikemudian harinya. Silahkan Review, Flame, saran, pujian, kritik, maupun apa itu.. silahkan tumpahkan segalanya dalam bentuk Review kalian semua. Dan jika ada yang meReview aku sangat berterima kasih kepada kalian, bagi yang tidak, tidak apa-apa hanya mengucapkan terima kasih telah membaca ficku yang sangat ancur ini..
Kuro Senju-Uchiha Out,..
VVVVVVVVVV
VVVVVVV
VVVVV
VVVVVVVVVVVVV
VVVVVVVVV
VVVVVV
VVV
V
