Desclaimer: Masashi Kishimoto

Judul: Innocent Liar

Rate: T-M

Warning: OOC, crack pair, DLDR, semi-canon, Gaje de-el-el.

Summary: Tim 7 generasi ini sungguh berwarna. Yui si misterius Raven, Hatake Irie yang dewasa sebelum waktunya dan Natsu Uzumaki pembuat onar wahid. Kiba rasa ini akan menarik terlebih lagi mengetahui sebuah genjutsu rahasia Yui.

.

.

.

"Baiklah... aku akan membagi kalian dalam sebuah tim. Satu tim terdiri dari tiga orang"

Shino mengambil sebuah kertas. Hari ini adalah hari kelulusan. Para ninja muda diberi ikat kepala berlambang Konoha tanda seorang ninja. Tidak terasa mereka semua telah melalui banyak waktu. Sekaranglah waktunya mereka menjadi Ninja.

Satu kelas mulai meributkan dengan siapa mereka se-tim.

Yui menopang dagunya bosan. Rambut sepinggangnya yang di kepang dua dengan poni rata ia mainkan.

Shino mulai membacakan nama tim beserta anggota dan sensei pembimbing mereka nanti.

"... kelompok 7, Irie Hatake, Natsu Uzumaki dan Yui dengan Kiba Inuzuka sebagai sensei kalian. Tim delapan... "

Irie yang duduk di sampingnya mencolek dagu Yui dengan tidak sopan.

"Ah... kita sekelompok, manis"

"Berhenti menggodaku!"

Irie hanya terkekeh. Sebenarnya bocah Hatake itu tau Yui tidak dingin. Yui itu polos dan terlalu melindungi diri. Sebagai remaja awal berumur sepuluh tahun, Irie sudah mulai penasaran dengan Yui. Ia tertarik dengan gadis imut tsundere itu.

Yui menengok ke arah teman se-timnya yang lain, Natsu. Bocah hiperaktif dengan rambut berwarna pink nyentrik itu.

"Ini akan merepotkan", keluh Yui.

.

.

.

Yui menatap bayangannya di cermin. Ikat kepalanya ia ikatkan di leher, rambut sepunggungnya dikepang dua dengan poni rata.

"Daripada raven, aku lebih suka indigo" keluhnya.

Tangannya menyingkap poni ratanya hingga sebuah tanda segel di keningnya terlihat.

"Ini terlalu merepotkan"

Dengan segera Yui merapikan baju crop tee hitam,rok selutut warna hitam dengan sepak di kedua sisinya dan membenahi kantung senjata yang melekat pada celana pendek setengah lututnya.

"Baiklah, Yui. Selesaikan hari menyebalkan ini" semangatnya pada diri sendiri yang tidak terdengar seperti semangat.

Oto Gakure, dua bulan yang lalu...

Seorang wanita berambut panjang mengepang dua rambut putrinya.

"Kaa-san, apa boleh aku pakai baju seperti ini?" tanya putri kecilnya.

"Kau suka?"

Gadis kecil itu mengangguk.

"Tapi ini terlalu terbuka" katanya lagi.

Wanita itu terkekeh.

"Saat kaa-san kecil, kaa-san selalu pakai jaket dan celana yang agak panjang. Itu karna kaa-san tidak percaya diri. Tapi kalau kau suka, pakai saja"

Gadis kecil itu terlihat senang.

"Aku akan pakai baju ini sebagai kostumku. Tapi aku akan melapisi perutku dengan ini"

Wanita itu tersenyum.

"Yui"

Gadis kecil itu menoleh saat namanya dipanggil.

"Kapan kau akan ke Konoha? Mereka mungkin curiga kalau kau pergi lama"

"Tenang kaa-san. Apa kaa-san lupa kalau aku pandai berbohong"

Kini sang ibu mulai menatap putrinya cemas.

Yui memang pandai berbohong. Tapi tetap saja ia cemas. Terlebih lagi mereka sedang menghindari orang-orang Konoha. Tapi mengingat cakra Yui sangat terasa kalau ia dari Konoha. Tentu saja. Karna darah Yui adalah darah dari dua klan terhormat di Konoha.

"Aku akan ke Konoha nanti sore"

Sekarang...

"Baiklah. Selamat atas lulusnya kalian! Aku, Inuzuka Kiba yang akan jadi sensei kalian di tim 7! Ini adalah Akamaru.Sekarang perkenalkan diri kalian"

Akamaru menggonggong seolah memperkenalkan diri.

"Aku Irie Hatake. Kau pasti tau siapa aku, kan paman?"

"Ah ya. Kau yang pernah mencuri novel dewasa di gudang waktu itu kan?"

"Bukan yang itu! Hah... maksudku adalah ayahku yang hokage ke-6, ibuku seorang Jounin dan cita-citaku ingin menjadi anggota ANBU seperti ayah dan ibuku. Lalu di masa depan aku akan menikah dengan Yui"

Yui mendengus tapi pipinya memerah. Melihat itu, Irie mencolek pipinya dan langsung dihadiahi deathglare.

Kiba hanya mengangguk. Dalam hati ia mengatai bocah berambut perak itu mesum.

"Kalau aku Natsu Azumaki. Ayahku Hokage ke-7 dan ibuku Ninja medis di rumah sakit Konoha. Cita-citaku adalah menjadi lebih kuat dari ayahku!" ucap Natsu menggebu-gebu.

Kiba mengangguk lagi. Siapa yang tidak kenal dengan Natsu si pembuat onar. Tapi Kiba tau, sifatnya karna Naruto dan Sakura sama-sama sibuk. Ditambah lagi hubungan keduanya yang buruk tiga tahun yang lalu.

"Namaku Yui. Aku yatim piatu. Tempat tinggalku di rumah susun dekat kantor Hokage. Mohon kerja samanya sensei"

Kali ini Kiba mengerutkan alisnya.

"Kau mirip seseorang"

"Aku tau. Sudah banyak orang yang bilang seperti itu"

Irie menjentikkan jarinya.

"Aku tau kau mirip siapa, Yui"

"Siapa?" tanya Kiba

"Masa depanku"

Ciahh.

Selain mesum ternyata Irie ini gombal juga.

Keesokan harinya...

"Kenapa kita harus duji lagi? Kita kan sudah lulus! Apa-apaan ini! Aku tidak terima! Kiba-sensei, kenapa kita harus melakukan ini lagi? Demi Dewa Jashin!"

Kiba melotot ke arah Natsu. Sedari dua puluh menit yang lalu Uzumaki pink itu protes saja. Terlebih lagi darimana Natsu tau Dewa Jashin?

Murid-muridnya ini aneh semua, ya. Yui si misterius dan punya kekuatan yang besar yang entah apa. Natsu si pink hiperaktif, tukang protes , tukang makan dan tukang pembuat onar. Yang satu lagi si perak yang dewasa sebelum waktunya yang bisa ditebak turunan ayahnya ditambah lagi tukang telat.

"Diamlah! Kau berisik" ucap Yui sadis.

"Berapa lama lagi kita menunggu si rambut uban itu, sensei? Naga di perutku sudah meraung dari tadi!" rengek Natsu

Ya begitulah. Kalau kyuubi disegel dalam perut ayahnya, mungkin Natsu punya naga di perutnya.

"Maaf semuanya aku telat! Tadi aku tersesat dan tak ingat jalan menuju kemari"

Irie dengan santai menuju kearah mereka.

"Irie! Kau sudah membuatku menunggu selama dua puluh menit! Seorang shinobi harus disiplin tau! bla... bla... bla... 1000 kali"

Kiba mulai berkoar-koar tentang kedisiplinan yang bahkan sudah Irie dengar tadi pagi oleh ibunya.

"Baiklah semua. Karna kalian sudah berkumpul, aku akan menjelaskan apa misi kalian agar lulus menjadi genin. Kalian harus mencari dan membawa Akamaru kemari. Aku sudah melepasnya di hutan. Ingat! Kalian harus mengandalkan kerja sama tim!"

Ketiganya mengangguk patuh.

"Satu lagi! Kalian harus membawa Akamaru sebelum matahari tenggelam"ucap Kiba santai.

"Haaah??!! Apa-apaan! Ini sudah hampir siang lagi. Gara-gara kau nih Irie!"

"Dari pada protes, lebih baik kita langsung cari saja Akamaru" saran Yui.

.

.

.

Mereka bertiga berlari-larian di hutan. Sesekali mereka membenahi pakaian dan peralatan mereka.

"Akamaru! Hoi anjing manis"

"Huh. Aku sudah pernah main seperti ini"

Irie kembali mengingat dulu ia berlatih bersama ayahnya dan disuruh menangkap Pakkun.

"Akamaru! Hoi! Kemari kau!"

Sedari tadi Natsu lah yang berteriak-teriak gaje. Irie mengandalkan instingnya yang bahkan selalu tidak tepat dan Yui sedang berpikir. Gadis itu berhenti membuat dua temannya ikut berhenti.

Tiba-tiba Yui mengeluarkan sesuatu dari ranselnya.

"Apa itu Yui?"

"Ini adalah makan siangku. Kau tau kan kalau anjing punya penciuman tajam? Mungkin saja ia akan kemari setelah mencium bau ini. Yang harus kalian lakukan adalah menangkapnya. Natsu, kau bisa menggunakan kagebunshin kan?"

Natsu mengangguk.

"Setelah Akamaru kemari, kita dan bunshin-bunshin itu akan menangkapnya!"

"Bagaimana kalau dia menyerang?" tanya Irie.

"Kita serang balik, tapi jangan sampai melukainya. Karna anjing akan lebih ganas ketika terluka"

Setelah menyusun strategi, mereka tinggal mencari target.

Gotcha!

Onyx Yui menangkap sosok Akamaru yang sedang tiduran di bawah pohon. Yui memberi isyarat kepada Natsu dan Irie agar berhenti. Dengan segera ia membuka wadah makan siangnya.

"Kalian siap-siap!"

"Hai"

"Oke"

Akamaru bergerak dan berniat kabur. Tapi dengan sigap Irie sudah ada di depannya.

"Mau kemana kau anjing besar?"

Akamaru malah berlari menuju makan siangnya.

"Natsu!"

"Kage-bunshin no jutsu!"

Mereka menangkap Akamaru dengan tidak mudah. Anjing besar itu meronta-ronta.

Sementara itu Yui sedang berpikir bagaimana caranya membuat Akamaru diam.

Tiba-tiba Yui berlari membuat Akamaru menoleh kearahnya. Sedetik kemdian anjing itu langsung tertidur.

"Eh?!" pekik Irie dan Natsu.

"Itu adalah genjutsuku" terang Yui.

"Kau bisa menggunakan genjutsu?"

Yui mengangguk.

"Tapi tak akan bertahan lama. Cepat bawa anjing itu" perintahnya.

Hari mulai sore. Kiba masih menunggu dengan Shino yang mendampinginya di tempat latihan.

.

.

.

"Mengenai Yui..." ucap Kiba menggagtung.

"Aku merasa dia mirip Hinata" lanjutnya

Shino mengangguk.

"Apa mungkin?"

"Kita tak tau kebenarannya. Sedari umur empat tahun Yui memang ada di Konoha. Waktu itu ia tak sengaja ditemukan oleh salah satu shinobi kita"

terang Shino.

"Aku merindukan Hinata"

"Tapi dia tidak ada di sini"

"Itu semua gara-gara Naruto!"

TBC

Hai semua! Aku penulis newbie di

Mohon bantuannya ya kalau ada yang salah atau kalau ada saran.

Sebenarnya ini tuh terinspirasi dari FF Ore No Koto yang masih dilanjut sama penulisnya, Michio Miura.

Ceritanya keren banget jadi kepikiran deh buat cerita kaya gini.

Adakah yang mau ini dilanjut?