Disclaimer by Hiro Mashima

Zeref yang ditemukan di Tenroujima pada saat ujian S class para penyihir Fairy Tail. Pulau yang dimilik guild Fairy Tail itu menjadi tempat tinggalnya selama ini sampai pada saat yang bersamaan denga ujian S class pasukan Hades datang untuk mengambilnya.

.

.

Saat yang lain Lucy ,Natsu dan Happy sedang melawan Ultear dan Kain Hikaru. Ultear tidak meninggalkan Hikaru sendirian melawan mereka sehingga mereka kewalahan melawan keduanya, Hikaru yang sebal pada Lucy sedangkan Ultear yang khwatir Natsu mengalahkan Hikaru dengan mudah, tetapi ternyata tidak sesulit bayangannya. Mereka bertiga sudah tidak bias bergerak sama sekali melawan dia dan Hikaru hanya kurang dari lima menit.

"Kau ta-tak akan kubiar kan." Natsu mencoba berdiri tetapi jatuh kembali sedangkan Happy tengkurap menahan sakit karena serangan-serangan mereka luncurkan, Hikaru yang menggunakan rambut Lucy sehingga ia di kendalikan untuk menyerang Natsu dan Happy yang juga di serang oleh Ultear yang membuat Natsu kewalahan.

"Natsu…" erang Lucy mencoba merayap mendekati Natsu, tapi tubuhnya sangat kaku dan sulit digerakan. Tiba-tiba tubuhnya berdiri tubuhnya terangkat tinggi dan menjadi baja meluncur akan menghantam tubuh Natsu yang masih tengkurap tidak betenaga.

"Tidaaaak!" teriaknya tidak rela menyakiti rekannya sendiri, ia akan menyakitinya tapi ia percaya Natsu tidak akan mati semudah ini, "Natsu menghindar!" Perasaannya terlalu cepat hingga ada satu kekuatan sihir yang maha kuat dan menakutkan melanda perasaannya, saat itu bukan menghantam Natsu tapi malah mendarat dengan halus walaupun masih dalam keadaannya yang seperti besi.

Zeref, penyihir hitam legendaris itu berdiri membuat semuanya terasa beku, mereka piker serangan kecil Ultear akan membereskan sang legendaris itu. Ultear dan Hikaru dibuatnya berlutut tak bergerak. Bukan karena hormat mereka tapi orang itu membuat tubuh mereka tidak terkendali. Natsu menggeram padanya karena kekuatan itu Happy yang tengah sekarat menahan sakit kini pingsan. Lucy tidak merasakan apapun karena tubuhnya masih dalam kendali boneka tapi ia dapat merasakan sihir yang amat kuat.

Natsu langsung meraih Happy dalam pelukannya, dalam sekejap kabut hitam mengelilingi udara sekitar dan setelah semuanya hilang barulah terlihat seluruh pohon dan rumput disekitar kabut kabut itu mati juga Ultear dan Hikaru. Nastu masih bisa bergerak begitu juga Happy yang baik-baik saja membuat perasaan lega di hati Lucy. Tunggu, Lucy heran mengapa dirinya tidak mati Juga.

Dengan cepat Natsu menengadahkan kepalanya mengkhawatirkan Lucy yang tidak sempat dia raih, perasaan lega juga merayapi hatinya karena Lucy berhasil selamat berkat keadaannya yang masih dalam bentuk Baja. Natsu tahu syal Ignel ini menyalamatkannya sekali lagi setelah mendapat pengobatan dari Wendy.

"Syukurlah kalian masih hidup," kata pria yang menjadi legenda penyihir hitam dengan nada bersalahnya, "Natsu…"

"Kau!" dengan kekuatan terakhirnya dia berdiri dan maraih boneka yang mengendalikan Lucy kemudian mencabut rambutnya yang menghubungkan Lucy dengan boneka itu.

Akhirnya Lucy dapat lepas dari kutukan boneka itu dan berlari menghampiri Happy yang pingsan, sisa tenaganya masih banyak karena ia menggunakan tenaga dari boneka tadi untuk menyerang Natsu dan Happy.

"Belum waktunya Natsu, aku akan menunggu waktu kau sudah siap melawan dan membunuhku." katanya kalem, dengan pelahan berjalan mendekat mereka melewati mayat Ultear dan Hikaru yang mati dalam posisi bersimpuh.

"Natsu…" Lucy beringsut kebelakang Natsu sambil memeluk Happy dengan erat, perasaan takutnya menjalar keseluruh tubuh membuatnya tidak berani mengeluarkan roh bintangnya, juswtru ia malah menyelipkannya antara Happy. Penyihir tergelap, Zeref. Dia yang mereka hadapi sekarang dengan sisa tenaga yang menipis.

Tubuh mereka kehilangan kendalinya, tidak bisa digerakan sama sekali saat pria itu semakin mendekat. Sedangkan Natsu terus menggeram marah karena ketidak mampuannya. Lucy makin tenggelam dalam ketakutannya.

"Lucy, Happy aku akan menjaga kalian-" kalimat itu terhenti ketika Zeref tepat berada dihadapannya.

Tangan Lucy melemas melepaskan pelukannya pada Happy, Zeref mendekatinya dan menariknya agar berdiri.

"Aku akan membawa wanitamu sebagai sandara, cepatlah matang dan datang padaku untuk mengambilnya kembali."

"Natsu…" lirih Lucy rasanya sangat sedih meninggalkan dia sendiri.

"Sialan!" setelah beberapa lama Natsu sudah tidak merasakan keberadaan Zeref dan lepas dari sihirnya. "Lucy!" Natsu langsung membawa Happy dan berlari searah dengan kepergian Zeref. Mencoba melacak dengan baunya tapi nihil, pria itu tidak memiliki bau dan bau Lucy pun hilang. Mereka telah pergi.

.

.

.

7 tahun berlalu.

Anggota Fairy Tail yang pergi ke Tenroujima untuk melakukan ujian S class menghilang karena serangan Naga Acnologia. Guild Fairy Tail yang menjadi kecil bekerja sama dengan Blue Pegasus untuk mencari Tenroujima. Yang ternyata tidak hancur tapi berkat master Mavis pulau itu terlindung secara utuh dengan para penghuni di dalamnya.

"Jadi kalian semua mati suri selam tujuh tahun ini?" Romeo memandang takjub pada Natsu yang tidak berubah sedikitpun sejak keberangkatannya ke Tenroujima 7 tahun yang lalu. Hanya satu yang berubah dia tampak sedih dan murung dan sepertinya ada satu yang kurang dari mereka. Lucy Heartfilia. Semuanya ternenyak saat Natsu membisikan nama itu, wajah yang tadinya sumringah karena kepulangannya dan keselamatan mereka menjadi sendu atas kehilangan satu anggotanya.

"Ya, kemana Lucy-chan?" Tanya Macao yang belum tahu apapun.

"Macao…" sergah Bisca yang tidak enak hati melihat semuanya.

"Zeref membawanya sebagai sandera agar aku cepat melampaui levelnya dan membunuhnya." Ucap Natsu seolah menyalahkan dirinya.

"Natsu…" panggil Happy yang tidak tahu akan menghibur apa.

Natsu pergi meninggalkan guild dengan menghetak-hentakan kakinya keras-keras ke lantai, ini pertama kalinya ia menghiraukan Happy. Entah kemana Natsu pergi saat ini, Happy benar-benar tak ingin mengganggunya. "Lucy cepat pulang…" Happy khawatir dengan keadaan seperti ini Natsu akan terpengaruh sihir hitam.

Kilasan balik ingatannya saat Natsu berlari sambil meneriakkan nama Lucy dengan penuh amarah, Happy yang terbangun sedikit bingung dengan keadaan Natsu yang marah pada Lucy. Tapi itu terbantahkan karena dia menangis setelahnya sambil meraungkan nama Lucy. Kemana Lucy pikir Happy dengan jubahnya terasa mencekik karena bertambah beban pada jubah hijaunya.

Cring

Natsu menoleh pada Happy yang sudah sadar dan sebuah tas coklat kecil di hadapan temannya itu. "Lucy…" entah mengapa lidahnya terus-menerus memanggil namanya.

"Tas kunci gerbang roh bintang milik Lucy." Happy sedikit heran mengapa tas yang sangat berharga bagi Lucy ada padanya.

"Tidak-tidak," Natsu tidak ingin percaya semuanya yang terjadi hari ini, cukup ia ditinggalakan Ignel, "ini tidak mungkin Lucy pergi tanpa sihir apapun." Natsu terlihat sangat aneh di mata Happy saat itu, "apa yang ia lakukan dasar ceroboh." Natsu berkata pada tas itu seolah tas itu menghubunginya dengan Lucy.

"Natsu, kau tidak apa-apa?" Tanya Happy yang benar-benar khawatir.

"Lucy, dia membawanya…" Natsu bersimpuh memeluk erat tas kunci Lucy.

"Siapa? Siapa yang membawa Lucy pergi?" Happy mencoba tenang tidak terbawa emosi Natsu.

"Zeref." Jawabnya dengan geraman yang penuh benci.

.

.

.

Matanya terbuka pelahan-lahan, memantulkan ruangan temaram yang di dominasi warna hitam setiap sudutnya. Kepalanya terasa sakit juga kosong. Ia tak mampu mengerakan tubuhnya yang terasa kaku semuanya.

"Akhirnya kau bangun juga." Pria itu merundukan tubuhnya melihat apakah tuan putrinya baik-baik saja.

"Siapa Kau?" kata pertama yang terlontar dari bibirnya dan tenggorokannya yang terasa kering, kepanikan mulai melanda dirinya dengan isi kepala yang begitu kosong, "Siapa aku?"

Tobecontinue.

Ngomong-ngomong pendek juga ya jadinya… ah otak ku penuh gambar yang nggak beraturan dan laptop yang kurang mendukung karena 1 gambar menghabiskan bermega-mega. Mungkin akan update setelah semua beres.