Disclaimer: Gakuen Alice by Tachibana Higuchi


Timeless Sleep

Written by Luna Margaretha


Prolog


Sepasang mata cokelat madu memandangi pemandangan miris di depannya, nanar. Pemandangan membuat hatinya tersayat perih, tak sanggup mengembalikan dirinya kembali ke alam nyata. Napasnya tak menentu sambil memahami, 'apa yang dilakukannya di sini?'

Kedua kakinya memaku di tempat, tak bisa melangkah menjauhi tempat di mana pemandangan mampu menghancurkan dan meleburkan dirinya kapan saja. Ia tidak mau bangun lagi. Sungguh. Ia tak bisa lagi mengharapkan kedua kaki juga kedua tangan untuk membantah apa dilihatnya kali ini.

Air mata mengalir jatuh membasahi pipi merah meronanya. Mata cokelatnya memerah menahan malu juga amarah. Tubuhnya gemetar, akhirnya jatuh melunglai ke atas tanah berpasir. Ah, bukan berpasir tapi penuh dengan benda-benda berserakan akibat tabrakan dari dua arah. Entah apa maksudnya.

Yang pasti, ia tak sanggup berkata lagi. Ia luruh begitu saja di tanah sambil telungkup, menangisi apa yang ditangisi. Kedua matanya terpejam, air bening membasahi tanah, bibirnya kemudian pucat dan setelahnya, kedua mata pun menutup. Akhirnya gelap seketika.

TBC

-o-

Aku balik lagi, semuanya! Maafin aku yang selalu datang-menghilang nggak tentu arah. Aku sibuk banget. Ehehe …

Jangan tanyakan aku soal gimana dapat inspirasi yo. Ini buat pembuat fic Doa Terakhir. Tema untuk fic aku ini, "Good Night, November". Hanya kata itu ada di pikiran aku karena cuaca mendung bak malam hari. Huhuhu …

GBU!

With Love,

Luna Margaretha