THE HEEU [Human's, Eleven's, Eldor, Unvisible]
Prolog
Gemuruh ombak yang membentur karang memecahkan kesunyian malam. Hembusan angin laut menyentuh permukaan daratan membawa dinginnya angin laut bagi setiap makhluk yang bernafas. Bulan penuh terlihat bersinar di atas sana tanpa di temani bintang, hanya gemuruh ombak lah yang terdengar. Di atas tebing tinggi memiliki bebatuan karang tajam di bawahnya, seorang pria berwajah cantik tengah berdiri dalam diam dengan tubuh yang dibalut kemaja hitam tipis serta jeans hitam terpasang di kaki jenjangnya, begitu kontras akan kulit putih pucat sang pria. Angin laut berhembus kembali kali ini membelai permukaan kulit pucat sang pria.
Deburan gemuruh ombak terdengar, kaki jenjang itu bergerak maju selangkah demi selangkah tanpa takut terjatuh di bebatuan karang tajam dibawah sana. Sampai menuju ujung langkah kaki itu berhenti melangkah bersamaan dengan suara nafas yang saling memburu di belakang pria cantik. Menengok kebelakang sang pria menemukan empat orang yang sangat dikenal baik olehnya, hingga mampu menoreh luka begitu besar baginya.
"Hyungwon-ah."
Sang pria mendengar namanya di panggil membalikan tubuh untuk menatap empat orang disana, salah satunya seseorang yang telah menjerat hatinya begitu lama serta melukainya secara bersamaan. Memiringkan kepala sang pria menatap kosong kearah empat orang tersebut.
Cahaya dingin sang rembulan memeluk tubuh sang pria dari belakang, mereplika'kan ke rapuhan di balut keangkuhan.
"Kumohan jangan lakukan tindakan bodoh seperti ini Hyungwon-ah."
Bibir tebal sang pria terlihat mengukir senyum yang tak sampai ke mata karena sorot mata itu begitu terlihat hampa tanpa kehidupan.
"Tindakan seperti apa yang kau maksud hyung?"
Pria berparas tampan tempat dimana hati sang pria cantik berlabuh kini memberanikan diri untuk melangkah maju mendekati sang pria cantik. Melihat pria yang menahan hatinya maju pria cantik bernama Hyungwon atau sering di kenal oleh semua orang bernama Chae Hyungwon menegakan kepalnya dan mengukir senyum yang masih sama.
"Kau ingin membagi kehangatan dengan ku lagi, Hyung?"
Sang pria terdiam kaku, Hyungwon terekekeh tanpa makna saat melihat sang pria tampan terdiam kaku dalam keterkejutannya.
"Bukankah malam ini dingin? Kita bisa saling mendesah kan nama kita satu sama lain tanpa takut pada siapa pun jika kau ingin hyung."
Hyungwon tahu cara yang tepat untuk menghancurkan kebahagiaan orang lain di saat akhir waktu yang tak banyak di miliki olehnya. Satu-satunya wanita di sana melebarkan mata mendegar penuturan Hyungwon, dua pria lainnya berekspresi kaget bercampur tak mengerti.
"Diam mu berarti penolakan hyung."
"Hyungwon-ah, kumohan..."
Ia tersenyum melihat pria itu bingung harus bersikap apa, tertawa kecil Hyungwon berkata.
"Baiklah hyung."
Ia mengangkat kaki seakan ingin melangkah maju kedepan membuat yang melihat itu bernafas lega namun...
"Aku tak akan membuat mu cemas lagi, Wonho hyung."
Detik berikutnya setelah mengatakan perkataan itu Hyungwo melangkah mundur dan tertarik begitu saja oleh gravitasi bumi untuk jatuh kebawah diikuti teriakan histeris dari empat orang yang begitu di kenal olehnya.
"HYUNGWON."
BUGH
BUGH
BYURRRRR
Ia bisa merasakan dinginnya air di malam akhir musim semi yang mulai mendingin, bagian tubuhnya sempat membentur karang memberikan serang sakit yang luar biasa pada seluruh tubuh, hingga akhirnya lama kelamaan membawa kesadarannya di renggut secara paksa untuk pergi dalam kegelapan yang kekal tanpa cahaya putih menusuk mata.
"Aku mencintaimu, Shin Hoseok."
Prolog End
-Tuhan memiliki jalan pikiran yang luar biasa mengejutkan untuk para umatnya.-
A/N: Untuk cerita ini sudah ada beberapa chap selesai. Mohon kritik dan sarannya. Oh, ini cerita tentang Monsta X perdana ku.
