The Language Of Heart

Naruto punya Kishimoto sensei

The Language Of Heart punya Aya^.^

SasuSaku.. xxxSaku

BAB I

Cassanova dan Cleopatra

"Bagaimana dengan yang ini?"

"Wah, Sasuke kun, ini indah sekali."

"Kau salah."

"Ngng??"

"Bagiku, kaulah yang terindah, Sakura. Aishiteru Sakura."

"Aishiteru, Sasuke kun."

BAB I

Cassanova dan Cleopatra

Hari ini adalah hari terindah bagiku, hari ini adalah tepat tiga tahun hari jadi ku dengan Sasuke kun. Pria yang selama ini mengisi hari-hari indahku sebagai kekasihnya. Gadis mana yang tidak merasa bahagia jika menjadi kekasih hati seorang Sasuke Uchiha? Ku rasa jawabannya tidak ada. Dan aku, Sakura Haruno patut bersyukur dan sangat bahagia meningat akulah satu-satunya gadis yang ada di hatinya.

Normal POV

Seperti biasa, Sakura berangkat sekolah bersama dengan Sasuke. Sudah tiga tahun mereka menjadi sepasang kekasih. Pasangan paling sempurna di Konoha High School. Dengan sang pria Sasuke Uchiha dan sang gadis Sakura Haruno, maka tidak akan ada pasangan yang mampu mengalahkan kesempurnaan pasangan yang satu ini.

Sasuke Uchiha adalah putra dari Fugaku Uchiha, pemegang saham terbesar di Konoha Group, yang berada di balik kepemilikan Konoha High School, belum lagi Uchiha Corporation, salah satu perusahaan terbesar di Jepang. Tidak hanya itu, Sasuke juga memiliki wajah yang sangat tidak bisa dibilang jelek. Sempurna adalah kata yang tepat untuk menggambarkan betapa mengagumkan setiap lekuk ukiran wajahnya. Dengan rambut hitam yang sedikit mencuat di belakangnya, mampu membuat setiap gadis normal menahan nafas saat berada di dekatnya. Tatapan matanya yang bisa disejajarkan dengan sang Cassanova, hanya saja tidak seperti Cassanova, Uchiha ini hanya memilih satu hati tempat berlabuh, hati Sakura Haruno lah yang menjadi pelabuhan cintanya.

Tak jauh beda dengan Sasuke, Sakura Haruno adalah gadis yang sangat sempurna. Bukan hanya kedudukannya sebagai pewaris tunggal Haruno Corp. Kesempurnaannya lebih menonjol pada kecantikannya. Salah bila kalian berfikir hanya kecantikan fisik semata yang membuatnya sempurna. Kecantikan fisik seorang Sakura Haruno memang tidak perlu diragukan. Dengan tinggi semampai dan rambut merah muda panjang indah yang sepunggung, setiap mata pria seolah tidak bisa menolak menatap pesona gadis itu. Wajah putih mulusnya, mata emerald menawannya, dan bibir tipis meronanya sanggup membuat semua pria berhenti bernafas jika berada di dekatnya. Pesonanya mungkin bisa disejajarkan dengan penakluk Julis Cesar, yaitu Ratu Cleopatra. Tapi yang paling utama adalah sikap sosialnya yang tinggi, yang membuatnya disukai hampir oleh seluruh warga Konoha High School. Tak heran bila sang pangeran es, Sasuke Uchiha tidak mampu menolak pesona sang Cleopatra Jepang ini.

"Sasuke kun..?"

"Hn."

"Hufth.. apa tidak kosakata lain selain 'hn'?" Sakura sedikit kesal dan memajukan bibirnya mendengar 'hn' dari Sasuke. Mereka masih berada di dalam mobil Sasuke. Mereka baru saja tiba di parkiran Konoha High School.

"Hei, kenapa memajukan bibirmu seperti itu? Kau mau minta jatah ya?" ucap Sasuke sambil memamerkan seringai seksinya.

"Kyaa.. Sasuke kun mesum!" ucap Sakura sambil mencubiti tangan dan pinggang Sasuke.

"Hei, berhenti, geli.." Sasuke mengelak dari cubitan kecil Sakura yang terasa menggelikan di tangan dan pinggangnya.

"Tidak mau," ucap Sakura tanpa menghentikan kegiatannya.

"Kalau tidak berhenti, kau akan ku cium," Sasuke langsung memegang tangan Sakura yang mencubitinya dan mendekatkan wajahnya pada Sakura. 5 centi, 4 centi..

"Sasuke kun.," Sakura menutup matanya saat menyadari wajah Sasuke hanya berjarak sekitar 3 centi dari wajahnya. Deru nafas Sasuke menggelitik hidung Sakura. 2 detik, 1 detik,.. 'Kenapa? Kenapa lama sekali? Tapi, kenapa aku tidak lagi merasakan deru nafas Sasuke kun? Jangan-jangan…' batin Sakura.

Sakura lalu membuka matanya perlahan dan matanya menangkap pemandangan yang membuatnya kesal sekaligus malu.. Pemandangan dimana Sasuke sedang menyeringai senang melihat ekspresi Sakura. Seringai seksi yang mampu membuat Sakura melayang ke langit ketujuh saat melihatnya. Tapi kali ini walaupun seringai itu terlihat masih sama seksinya, Sakura kesal melihatnya.

"Kau mengharapkannya, kan?" tanya Sasuke masih sambil terus memamerkan seringai seksinya.

"Menyebalkan!! Dasar Sasuke kun, baka!!" Sakura berusaha menahan malunya, dia sudah merasa wajahnya pasti memerah saat ini. Bagaimana tidak?! Tadi dia begitu mengharapkan Sasuke memberikan kecupan di bibirnya, tapi ternyata Sasuke hanya mengerjainya.

"Hei, kali ini siapa yang mesum?" tanya Sasuke masih dengan seringainya. Sasuke begitu senang melihat wajah Sakura yang memerah seperti saat ini. Cantik, itulah satu kata yang paling tepat menggambarkan sosok Sakura di matanya.

"Menyebalkan!" Sakura membalikan badannya dan menghadap ke kaca mobil, memandang pemandangan di luar yang sebenarnya tidak ingin dipandangnya.

"Jangan ngambek," ucap Sasuke lalu membalikkan tubuh Sakura menghadapnya. Kini mereka berhadapan, onyx bertemu emerald.

Cup.. Kecupan singkat dan lembut didaratkan Sasuke di bibir Sakura. Sakura yang terkejut hanya mampu menahan perasaan berdesir dalam hatinya, Sakura yakin wajahnya dan rambutnya kini sewarna, atau mungkin lebih parah.

"Tidak ngambek lagi kan?" tanya Sasuke sambil tersenyum.

"Mmm.. sudah. Ayo kita masuk, nanti kita terlambat," ajak Sakura mengalihkan pembicaraannya. Biarpun telah menjadi sepasang kekasih selama tiga tahun, Sakura masih tetap blushing bila Sasuke mengecupnya. Rasanya tidak pernah berubah dari ciuman pertamanya tiga tahun yang lalu. Rasanya masih sama, hanya Sasuke yang mampu membuat rasa itu.

"Baik kalau itu maumu, Saku chan," ucap Sasuke sambil mengacak-ngacak rambut Sakura.

"Sasuke kun!!"

***

"Lihat.. betapa beruntungnya Sasuke bisa mendapatkan Sakura. Andai saja, aku yang menjadi pria di samping Sakura.."

"Beruntung sekali ya Sakura, dia bisa menaklukan hati Sasuke. Seandainya aku yang menjadi gadis seberuntung Sakura, aku pasti akan bahagia sekali.."

Kata-kata itu sering sekali terdengar atau terucap dari siswa-siswi Konoha High School. Begitu sempurna pasangan itu dimata mereka. Sang Cleopatra dan Sang Cassanova, bersanding menjadi pasangan paling sempurna di Konoha High School.

"Sakura, sudah pulang?" tanya Sasuke saat melihat Sakura sudah menunggunya di depan kelasnya. Sasuke dan Sakura berbeda kelas. Saat ini Sakura tercatat sebagai siswi kelas XII C, sedangkan Sasuke adalah XII A.

"Iya, kau belum pulang ya?" tanya Sakura saat melihat Sasuke masih berkumpul bersama teman-temannya di dalam kelas.

"Mmm.. sebenarnya hari ini kami akan bermain basket, tapi aku akan mengantarmu lebih dulu," ucap Sasuke.

"Eh, tidak usah Sasuke kun, aku pulang sendiri saja. Aku bisa menelepon Paman Iruka untuk menjemputku," tolak Sakura halus. Dia tidak ingin mengganggu waktu Sasuke.

"Tidak, biar aku yang mengantarmu," ucap Sasuke mempertahankan pendiriannya.

"Woi, Teme! Kalau kau tidak mengantar Sakura chan, biar aku saja yang mengantarnya!" teriak Naruto dari dalam kelas.

"Berisik, Dobe!! Aku tidak akan membiarkan Sakura diantar oleh siluman sepertimu!" bentak Sasuke dengan nada datar tanpa bermaksud menyinggung Naruto.

"Wah, cemburu ni yee," cibir Naruto masih dari dalam kelas. "Sakura chan hati-hati, si Teme itu mesum!" Naruto masih berteriak menggoda Sasuke dan Sakura.

"Urusai!! Kau terlalu cerewet, Dobe!" bentak Sasuke sambil menarik tangan Sakura.

"Eh,.. duluan ya semua," ucap Sakura buru-buru sambil mengikuti Sasuke yang menarik tangannya.

"Pelan-pelan, Sasuke kun.."

***

"Nah, kau mau mampir dulu sebentar Sasuke kun?" tanya Sakura saat Sasuke sudah mengantarnya hingga pintu rumahnya.

"Mmm.. inginnya sih begitu, tapi si Dobe dan lainnya pasti akan mencincangku jika terlalu lama di sini," ucap Sasuke datar.

"Hehhehe…"

"Kenapa tertawa?" tanya Sasuke sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Tidak, aku hanya heran dengan ekspresi wajahmu yang selalu datar," ucap Sakura setelah berhenti tertawa.

"Hn,"

"Tuh kan, datar lagi. Hehehe…"

"Sudah, aku pulang," Sasuke lalu membalikkan badannya dan pergi meninggalkan Sakura yang masih tertawa.

"Sasuke kun, tunggu," Sakura mengejar Sasuke. Sasuke pun membalikan badannya menghadap Sakura.

"Hn?"

Cup.. satu kecupan singkat kembali berulang hari ini. Kali ini Sakura lah yang menjadi pemrakarsa.

"Sebagai ucapan terima kasihku karena selama ini kau selalu menjadi yang terbaik di hatiku," ucap Sakura sambil tersenyum. Wajah Sasuke sudah semerah tomat, buah kesukaannya.

"Aishiteru," ucap Sasuke lalu menarik Sakura ke dalam pelukannya.

"Aishiteru yo, Sasuke kun," balas Sakura dalam dekapan Sasuke. Meraka berpelukan cukup lama, sampai suara sering ponsel Sasuke menghentikan kegiatan mereka. 'Cih, mengganggu saja,' batin Sasuke.

'Woi, teme! Kau lama sekali! Pasti kau sedang berbuat mesum pada Sakura chan ya?!'

"Berisik! Aku segera ke sana, Dobe!"

Klik.. dan hubungan telephone pun diputus oleh Sasuke.

"Oh ya, Sakura. Ngomong-ngomong dimana ayah dan ibumu?"

"Oh, mereka sedang ke New York, rencananya sore ini pulang, mungkin besok pagi baru tiba," ucap Sakura menjelaskan.

"Ya sudah, hati-hati di rumah. Aku harus kembali ke sekolah lagi," pamit Sasuke.

"Iya, hati-hati ya Sasuke kun," ucap Sakura sambil melambaikan tangannya.

"Hn," Sasuke lalu kembali ke mobilnya dan menuju Konoha High School. Di perjalanan, ia memutar radio mobilnya hanya untuk iseng mencari stasiun radio favoritnya. Tapi, ada sesuatu yangmembuatnya terkejut. Berita buruk yang bagaikan petir di siang bolong. Sasuke memperbesar volume radionya untuk mendengar berita itu lebih jelas.

'Pesawat itu diperkirakan jatuh di sekitar Samudera Atlantik, Haruno Jiraiya dan istrinya dipastikan meninggal dalam kecelakan pesawat tersebut..'

"Sakura.." Sasuke langsung membanting setirnya dan kembali menuju rumah Sakura. Berita itu.. Tidak mungkin.. Bagaimana dengan Sakura? Bagaimana dengan Sakura jika mendengar berita itu?

To be continue

Maaf, kalau ay malah membuat fic baru di tengah fic-fic ay yang masih belum selesai..

Ay mau minta saran.. Kira-kira siapa yang lebih cocok dijadikan saingan .. Gaara atau Kakashi??

Terima kasih..

Nah, silahkan ripiu ya.. untuk memberi ay semangat^^

Maaf kalau fic ini masih banyak kekurangannya..