Point Of No Return
Cast : Kim/Choi Yesung (GS), Choi Siwon, Choi Daniel and
ChoKyuhyun. Etc
Author : Afifa Han & guixiancho34 a.k.a Devany Lutfiana Sarie :3
Genre : Family Romance? Hurt/Comfort apa ANGST? :3 #digeplak
Length : Twoshot
Rate : T nyerempet M #smirk
Pair : WonSung/YeWon (Afifa : yeayyyyy! My OTP)
Summary : hanya sebuah kisah tentang seorang yeoja yang terjebak dalam 2 cinta, keduanya memiliki cinta yang begitu berbeda. Dan kedua cinta itu pula membuat Ia frustasi, karena yang satu sisi adalah Cinta Masa Lalunya dan sisi lainnya adalah Cinta dari Orang Yang berhak menemaninya hingga nanti karena Ikrar yang mereka ucapkan. Manakah yang akan Ia pilih? Cinta Masa Lalunya atau Cinta Masa Depannya?
Afifa Note : saya tahu, saya tahu! :3 saya masih harus ngelanjutin BBF :I tapi apa daya? guixiancho34 eonnie memberikan Ide untuk FF ini dan meminta kolaborasi. Dan setelah berpikir, Ide ini bagus buat di jadiin FF. Sebenarnya FF ini terinspirasi dari MV Broken Angel miliknya Arash Ft. Helena ^^
Devany Note : FF Kolaborasi pertama bersama Afifa, jadi kalau absurd mohon di maklumi XD
_o0o_Happy Reading_o0o_
Choi Daniel POV
Hai! Namaku Choi Daniel. Kalian bisa memanggilku Niel, hehe. Oh iya, aku seorang namja cilik berumur 10 tahun, itu berarti aku masih duduk di sekolah dasar. Tak lupa, aku punya seorang Mommy yang sangaaaaaat cantik. Mommyku bernama Kim atau Choi Yesung, dan juga aku punya seorang Daddy yang sangat tampan-meski tak setampanku. Daddy sangat sayang kepadaku, dia sangat perhatian padaku juga Mommy tentunya. Namun, ada satu hal yang sangat aku tak mengerti. Kalian ingin tahu?
Baiklah, akan aku beritahu. Entah kenapa Mommy selalu mengacuhkanku akhir-akhir ini? Hei, tenang saja, kalian tak usah ikut bersedih. Aku sudah terbiasa, mungkin Mommy marah padaku karena aku sering berbuat nakal. Tapi kenakalanku yang mana yang membuat Mommy mengabaikanku? Jika kalian tahu, tolong beritahu aku. Aku ingin mendapat perhatian Mommy, lagi. Tolong, jangan beritahu Daddyku jika aku tengah bersedih sekarang atau dia akan ikut bersedih.
Sekian perkenalan dariku. Niel, sayang semuanya... kkkkkkk~
.
.
.
Normal POV
Seorang yeoja terlihat sedang berbaring di lantai kayu berpelitur sebuah rumah minimalis yang tampak indah. Di sekelilingnya banyak kertas yang nampak seperti photo yang berserakan tak teratur, tak lupa tangan lembut di hiasi dengan jari-jari lentik milik yeoja tersebut tengah memegang sebuah photo bergambarkan seorang yeoja cantik-mirip dirinya-tengah berangkulan mesra dengan seorang namja yang begitu tampan-mata sewarna caramel yang memancarkan kehangatan, lalu hidung mancungnya serta bibir tebalnya yang nampak sexy tak lupa rambut pale brown yang menambah paras ketampanannya-begitu memancarkan aura kesempurnaan.
Yeoja tersebut bernama Yesung. Dia terus saja mengelus photo yang berada di tangannya, senyum berjuta makna tersungging di bibir cherrynya. Sorot matanya begitu memperlihatkan jika Ia tengah merindu namun tak kuasa untuk sekedar mengobati rasa rindunya tersebut. Ia dekap dengan begitu erat photo tersebut di dadanya bersama sebuah kalung berliontin permata ungu. Tanpa Ia sadari setitik airmata menetes dari matanya.
Dari kejauhan Yesung bisa mendengar suara mesin mobil yang berhenti tepat di garasi rumahnya, dengan cepat Ia membereskan photo yang berserakan ke dalam sebuah kotak kayu antik bersamaan kalung yang di pegangnya. Menyimpan kotak tersebut di kolong ranjangnya, dan segera merebahkan diri di kasur.
Suara ketukan di pintu tak mengubah posisinya, Ia tetap diam dengan mata memandang ke arah luar dari jendela kamarnya yang besar dan berkaca bening. Seseorang masuk ke dalam saat sadar tak ada yang menanggapi ketukannya.
Siwon-pengentuk pintu tadi-menghela napas dengan pasrah saat dilihatnya, sang istri tercinta tengah melakukannya hal yang sama beberapa minggu terakhir ini. Hanya tiduran dengan pandangan mata yang begitu jauh menerawang kesana.
"baby, apa yang tengah kau pikirkan? Kau bisa cerita padaku?" tanya Siwon seraya mendekati Yesung. Tapi yang di dapatnya hanya keheningan, Ia merasa tak di anggap. Tapi, Ia mencoba untuk menerimanya. Semuanya butuh proses. "baiklah, jika kau tak ingin bercerita sekarang..." jeda Siwon. "ayo sarapan? Niel sudah menunggu kita di ruang makan." Lanjut Siwon dengan tenang. Mencoba meraih tangan Yesung yang langsung di tepis oleh Yesung. Tanpa berkata apa-apa lagi, Yesung berjalan menuju ruang makan meninggalkan Siwon di belakang dengan tatapan mata kecewa.
.
.
.
Yesung POV
Yang aku tahu, aku begitu mencintainya. Hidup terasa begitu sulit bagiku, saat Ia tak ada di sampingku. Aku melihatnya lagi, Ia tengah memperhatikanku. Sorot matanya menampakkan kekecewaan. Apakah Ia kecewa karena aku menikah bersama Siwon. Saat aku bilang pada Siwon, dia hanya bilang itu hanya khalayanmu saja Yesung.
Itu tak mungkin hanya khalayanku, saat Kyuhyun datang menghampiriku, Ia terasa begitu nyata. Ia memelukku dengan penuh rasa rindu, Ia membisikkan dengan mesra jika Ia begitu mencintaiku. Ia bahkan membuatku mengingat semua hal yang pernah kami lalui bersama. Saat Ia membawaku jalan-jalan di tengah musim gugur-musim kesukaanku-menggunakan motornya. Saat Ia-Kyuhyun-mencumbuku dengan mesra di sebuah padang rumput yang begitu indah. Serta saat kami-aku dan Kyuhyun-dengan beraninya kami bergulat panas di atas sebuah perahu yang mengapung di tengah danau sepi.
Semuanya terasa begitu indah. Saat Kyuhyun datang menghampiriku, semua kenangan indah itu berputar dengan jelas dalam kepalaku. Apa Siwon tak ingin aku kembali pada Kyuhyun sehingga Ia bilang jika aku hanya berhalusinasi dengan mengatakan Kyuhyun datang menghampiriku. Tapi, aku merasa janggal dengan semua ini. ah, ntahlah... aku tak ingin memikirkannya.
.
.
.
Yesung POV END
.
.
.
Dari ruang tengah Siwon melihat dengan mata kepalanya sendiri, Yesung kini tengah berhalusinasi lagi. Ia tak ingin rumah tangganya berantakan. Yesung sudah keterlaluan, Ia mengabaikan buah hati mereka-Niel-dan juga dirinya. Yesung terlalu larut dalam dunia halusinasinya sendiri.
Seperti yang kini tengah terpampang di depan matanya. Si kecil Niel tengah meminta perhatian dari Ibunya, tapi Yesung terus berdiri di depan jendela dengan pandangan mata yang begitu memancarkan kerinduan. Seolah-olah di depannya kini tengah ada seseorang yang menghampirinya, dan mengajaknya pergi-ini menurut Siwon.
Lelah, jujur saja Siwon lelah dengan semua ini. dengan getir, Ia memanggil Niel.
"baby niel... ayo bermain video game bersama Daddy, sayang..." ajak Siwon dengan sedih, Ia berusaha membuat suaranya seceria mungkin. Tanpa bantahan, Niel menghampirinya-Niel memang anak yang penurut, Niel tak pernah rewel.
"ungh..." Niel memiringkan kepalanya dengan imut tak lupa bibirnya yang mengerucut dengan lucu-pose berpikir Niel-yang membuat Siwon tertawa karean gemas pada Niel. "ayo~ bermain starcarft, Dad..." ujarnya dengan ceria.
"urkhhhh..." Siwon mengerang, pura-pura kesal. "jangan starcarft sayang, Daddy sudah bosan harus menang terus..." lanjut Siwon dengan nada jahil, menghasilkan kerucutan di bibir Niel semakin maju-Niel kesal sekarang.
"ya sudah, Niel tak ingin bermain bersama Daddy!" jeritnya seraya berlari menghindari sang daddy yang akan menangkapnya.
"haha..." tawa Siwon dengan puas sambil berlari mencoba mengejar Niel. Siwon tahu niel sekarang sedang benar-benar kesal dengan kata-katanya.
Siwon terus berusaha mengejar Niel yang berlarian. Niel berlari menuju Mommynya. "Mommy, tolong sembunyikan aku dari Daddy...!" jerit Niel seraya menarik short dress Yesung dengan brutal, membuat Yesung sadar dari dunia halusinasinya.
"apa yang kau lakukan Choi Daniel...?" teriak Yesung dengan kalap. "lihat...? kau membuatnya pergi...!" jerit Yesung lagi dengan tangan yang terus mengguncang tubuh kecil Niel. Siwon yang melihat itu semua tampak mencoba menahan amarahnya.
"hiksss~ Mommy... sakit..." rintih Niel dengan airmata yang sudah menggenang di pelupuk matanya. Rintihan Niel membuat Yesung berhenti, dengan mata membulat terkejut-penuh rasa tak percaya-dan tangan yang gemetar, Yesung meraih Niel kedalam pelukannya.
"N-Niel..." isak Yesung seraya mengencangkan pelukannya pada tubuh Niel yang gemetaran. "ma-maaf, sayang... Mommy tak bermaksud menyakitimu..." lirih Yesung memint maaf pada Niel. Tapi isakan Niel malah semakin keras. Dengan panik Yesung meraba-raba kaki Siwon yang Ia tahu tadi tengah berdiri di sampingnya. "Si-Si..won..." rintih Yesung seraya mendongakkan kepalanya, tatapan matanya pada Siwon sangat jelas menggambarkan jika Ia meminta bantuan Siwon untuk menenangkan putra mereka.
Tanpa banyak kata, Siwon meraih Niel kedalam gendongannya. Dan membawa Niel pergi keluar, memasukkan Niel ke mobilnya di ikuti dirinya lalu melajukan mobilnya entah kemana, Yesung tak tahu. Yang Yesung tahu Ia telah menyakiti putranya, seumur hidupnya... Niel tak pernah di bentak sekasar yang Yesung lakukan, meskipun Niel berbuat salah. Mereka hanya akan memarahi Niel dengan cara yang lembut seperti menasehatinya atau membuatnya tinggal dengan nenek dan kakeknya yang sangat menjunjung Tata Krama.
Yesung terus menangis, airmata tak berhenti mengalir dari kedua pelupuk matanya. Dengan mata yang basah penuh airmata itu, Ia masih sempat melihat Siwon-sebelum melajukan mobilnya pergi-yang menatapnya dengan kecewa dan tatapan frustasinya akan sikap Yesung pada putra mereka yang masih menangis. Saat Yesung berniat menyusul Siwon ke luar, Yesung terlambat karena Siwon telah melajukan mobilnya dengan kencang. Membuat Yesung merasa semakin terpuruk karena tak sempat meminta maaf juga pada Siwon.
Dengan pikiran kalut, Yesung masuk kembali kedalam rumah. Langkahnya secara otomatis menuju kamar mandi yang terletak di kamarnya bersama Siwon. Mendudukkan dirinya di bath-up dan menyalakan shower air dingin. Membuat tubuhnya basah kuyup secara perlahan. Dan Yesung kembali larut dalam isak tangis. Yesung sendiri pun tak tahu, untuk siapakah isak tangisnya kali ini? untuk putranya-Niel-dan suaminya Siwon? Atau untuk Kyuhyun?
.
.
.
.
.
.
.
.
And Here the To Be Continue.
We're needs your respond about this fict.
Pai pai...
Afifa & Devany (Afifa : aku berasa salam penutup ini kaya surat undangan Nikah, weh #plakkk)
