~Believer~
.
.
SQ series milik tsukinoPro
Story by me
Genre : humor, fluff, angst, family, hurt, ooc, AU, plus Typo
Tema : Hanahaki Soulmate
Pairing : Shuu Izumi x Eichi Horimiya
Summary : Sebuah ikatan yang tidak terbayangkan sebelumnya
.
don't like, don't read
.
chapter 1
"Eichi, tolong dong temani aku kencan buta~" Ucap surai pirang sebari memegang pemuda bermata Emerald di hadapannya ketika mereka tak sengaja berpapasan di taman kampus
"Tsubasa-kun, kitakan punya soulmate masing-masing, kenapa harus ikut kencan buta segala?" Tanyanya sebari melepaskan lengannya dari lelaki yang di panggil Tsubasa itu.
"Oh ayolah, Eichi~ Siapa tau dengan ikut kencan buta ini. Kita lebih cepat menemukan Soulmate kita, ngak bosen kamu menjomblo terus?" Ucapan Tsubasa mungkin akan menusuk para jomblowers dari pada Eichi.
Sekarang mereka duduk di salah satu bangku taman yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.
"Seperti kau akan menikahinya saja Tsubasa-kun," Balasnya Sweatdrop.
"Lalu kenapa aku? setauku populasi di jurusanmu banyak," Tambahnya heran mengingat Oukui Tsubasa --lengkapnya-- masuk jurusan Ekonomi, sedangkan dirinya masuk jurusan Broadcasting.
"Soalnya mereka sibuk sih, dan ada juga yang menolak macam kau barusan... Jadi, Aku mohon Eichi!" Lalu dengan licik menggunakan Puppy Eye's andalannya.
"Ba- baiklah, baiklah aku ikut" Jawabnnya pasrah tidak kuat dengan tatapannya.
"Yey~ Thank you Eichi~ Daisuki~! entar ku traktir deh~" Sebari memeluk pemuda di sampingnya dengan tertawa senang.
"Memangnya kencan buta itu kapan, Tsubasa-kun?"
"...Hari ini" jawabnya polos.
"... EEEEHHHH?!!!!!"
Sontak saja beberapa orang di taman melihat kearah mereka dengan tatapan heran saat Eichi berteriak. Sadar akan dimana dia sekarang, Eichi langsung membungkukkan badan sebari mengucapkan maaf berbagai arah karena telah mengganggu.
"Hehehe..." Dengan enaknya Tsubasa tersenyum jahil kearah pemuda berambut coklat itu.
"Jangan ketawa Tsubasa-kun!" sambil menyembunyikan muka yang memerah dengan kedua tanganya akibat ulahnya sendiri.
_
.
.
.
Lokasi kencan butanya adalah tempat Karaoke yang letaknya tak jauh dari kampus mereka.
5 Adam pencari sang Hawa sejati merekapun mulai memasuki ruangan sesuai yang di janjikan.
Sebenarnya, untuk sistem Soulmate itu sendiri masing-masing memiliki tanda istimewa berupa Soul-link yang tercetak di tubuh. Beberapa ada yang tersembunyi, misalnya tertutup pakaian. atau juga terlihat jelas, misalnya di muka atau telapak tangan.
"Wah...! lihat teman-teman! Para Juliet sudah menunggu calon romeo mereka yang beruntung malam ini... Hai, Manis~~" Ucap Tsubasa ketika membuka kamar yang telah di pesan mereka demi acara tersebut sebari wink
"Berhenti menggoda mereka Okui! Ntar kita gagal dapet juliet kami gegara kamu embat semuanya!" Lalu di sambut hangat suara tawa dari masing-masing orang.
Setelah itu para Adam masuk dan mulai menempati sofa yang empuk berbentuk U cukup untuk sepuluh orang. Di meja pun tersedia beberapa microfon yang cukup di nyanyikan berempat. Para wanita duduk di sebelah bagian kanan sedangkan para pria duduk di sebelah kiri. Para Adam pun mulai memesan makanan melalui telepon yang tersedia di tempat karaoke. --maklum lapar--
"Baiklah! Sebelum makanan datang, mari kita mulai sesi acara perkenalan. Di mulai dari Romeo tampan ini~" Ucapnya Tsubasa seraya host acara di TV apalagi, dirinya menggunakan microfone dan duduk di tengah yang di apit oleh salah satu wanita dan Eichi.
"Nah, di mulai dari tua dulu!" Lanjutnya yang membuat Eichi kaget karena dia pikir, Tsubasa yang akan mengenalkan diri terlebih dahulu.
"Eh?!... Baiklah, aku Horimiya Eichi. Tingkat 2 jurusan Broadcasting, yoroshiku." Sebari tersenyum canggung.
"Wwaahhh~~~ Horimiya-san! Nanti kalau sudah kerja, aku boleh dong daftar jadi artis~" Ucap salah satu hawa yang ada di samping Tsubasa.
"Hahaha... Nanti bisa di bicarakan." Balas Eichi sungkan.
"Dan Eichi lahir 15 desember dan sangat menyukai Grend kare dan soul-link nya berada di--Hmp!!" seketika mulut Tsubasa di bungkam paksa oleh Eichi menggunakan snack mabou mikinya yang Kebetulan terbawa di tasnya, awalnya mau di makan untuk pengganjal perut.
"Tsubasa-kun~ bukannya informasi itu terlalu pribadi untuk di bicarakan~" Sambil tersenyum seram.
Pemuda bermata Madu itu segera menelan makanan yang di mulutnya dan nyegir lalu berkata "Hehehe~ Maaf Eichi, aku kebablasan."
"Baiklah, selanjutnya Shuu-san!"
"Aaahh... Aku Izumi Shu, jurusan Managemen Ekonomi Tingkat 1, yoroshiku."
"Izumi... Izumi-san anak pemilik perusaha terbesar di jepang itu?!" Ucap salah satu wanita di ujung kanan kaget. Sontak saja para wanita menyerbu Shuu.
"Udah woy Okui! Lu mau kita tidak dapat kesempatan!" ucap salah satu Adam yang belum di perkenal kan.
"Ehehehe~~ baiklah yang selanjutnya cowok yang protes barusan Yudai dan di sebelahnya Takashi dan mereka satu jurusan ma aku" Sebari mengenalkan dua lelaki yang berada di ujung kiri.
"Yoroshiku!"
"Nah, di persilahkan pada Lady's mengenalkan diri."
"Namaku Akane dan di sampingku ada Yuki, Hazuki. Shuzuhara dan Yayoi. Kami semua satu jurusan di Akuntansi." Sebari mengenalkan seluruh temannya.
"Yoroshiku!"
"Kalian tidak mengenalkan diri masing-masing?" Tanya Eichi.
"Hahaha... Soalnya sudah di perkenalkan Oleh Akane-chan. Jadi kami pikir tak perlu mengenalkan diri." Ucap gadis sepundak yang bernama Yayoi.
Selanjutnyan acara di teruskan dengan bincang-bincang ringan. Eichi sempat heran kenapa para Juliet ke toilet bersama. Kemudian acara di selingin oleh nyanyian yang membuat semakin meriah.
"Mari kita main Ousama game!" Ucap Yudai semangat.
"Ah! Aku setujuh!" Lalu gadis itu membawa gelas yang berisi beberapa sumpit.
"Baiklah! Ayo mulai"
Masing-masing orang mengambil satu sumpit dan melihat ujungnya.
semua orang menatap ujung sumpit itu sebentar dan menyembunyikannya.
"Aku pingin tau siapa Ousama nya di ronde pertama."
"sepertinya aku." ucap Shuu seraya memperlihatkan sumpit bertuliskan Ousama.
"Perintahnya apa Izumi?" tanya yudai penasaran.
"Eeerr... bagaimana kalau nomer 5 bilang 'meong' saja." lalu tersenyum.
Eichi yang memegang nomer 5 langsung memerah malu. Tanpa di sadari Yudai berada tepat di sebelah kiri shuu segera menyikutnya.
"Ayo, Horimiya-san perintahnya mudah~"
"Uuunngg... Baiklah." lalu mulai mempersiapkan diri,
"Me...meong~" dengan wajah memerah padam dan mengepal tangan selayaknya kucing, sukses membuat para gadis menjerit senang. Sedangkan para lelaki tidak menyangka kalau eichi melakukan perintah ousama di luar dugaan, yang berakhir membuat dirinya menang telak.
Ketika ronde terakhir, anak tunggal dari perusahaan terkemuka itu di buat sukses membayar sewa tempat dan makanan oleh hukuman Tsubasa, karena nilainya kurang dari 100 saat bernyayi
Dengan hati gembira mereka pulang dengan isi dompet yang masih utuh.
Shuu menyuruh yang lain pulang duluan karena mengurus biayanya.
"Tau gini, mending minta tambah." Celetuk takashi membuat semuanya berada di luar gedung tertawa.
"Dasar lelaki kere " ucap akane sinis.
"Alah, kayak lu ngak seneng di traktir saja." lalu perang mulut it berlanjut sambil mereka pergi.
"kalian duluan saja. aku harus pergi ke mini market dulu. " Ucap Eichi, sebari menunjuk sebelah yang berseblahan dengan tempat karaoke.
"Oke eichi~"
"Dah, Horimiya-san"
segera saja Eichi ke mini market membeli peralatan mandi yang sudah habis. saat hendak pulang pundaknya di tepuk oleh seseorang.
"Eh?! Izumi-kun belum pulang?" Tanya Eichi bingung, dia 100% yakin dirinya lumayan lama di mini market --maklum, lagi krisis anak kossan akhir bulan, nyari yang harganya murah--
"hahaha... tadi mbak-mbak jaga kasir bertanya macam-macam, jadi lama... semua sudah pergi ya?" sebari tertawa lembut.
"Hahaha... tentu saja, jarang-jarang ada Ikemen yang bayarin... maaf ya, gara-gara tsubasa-kun. Izumi-kun harus mentraktir kami." Agak canggung.
"Tidak apa-apa, aku cukup senang ikut bermain seperti ini." Balasnya dengan senyum.
Langsung saja mereka beranjak dari tempat berdiri dan melangkah maju ke stasiun di ujung jalan.
"Oh ya, Izumi--"
"Panggil saja Shuu." Potongnya cepat.
"Kalau begitu, Izu--Shuu-kun bisa panggil aku Eichi."
"Baiklah Eichi." masih tersenyum.
Malam ini, suhu udara Tokyo lumayan menembus kulit. Bulan sangat bersinar terang di langit bersama bintang.
Hanya sedikit pejalan kaki di jalanan kota.
"Eichi, kau tak membawa sarung tangan?" Tanya Shuu melihat Eichi menghangatkan tangan dengan nafasnya.
"Eh?! Ahahahaha iya... aku terburu-buru tadi pagi." Sambil menertawakan kebodohannya.
"Kalau begitu pakai saja punyaku." Dengan cepat melepas sebelah sarung tangannya.
"Eh?! tidak papa, nanti Izu--Shuu-kun kedinginan." Menolaknya dengan lembut.
"Kalau begitu, bagaimana kalau begini." Tangan Eichi yang sebelah kanan memakai sarungnya kemudian Shuu memegang sebelah tangannya yang tidak bersarung tangan. Refleks Eichi panik, karena secara tiba-tiba Shuu menggandeng tangannya. membuat muka Eichi memerah padam.
"Ba-bagaimana kalau ada yang lihat?" Ucap Eichi berbisik. Genggaman tangan Shuu semakin Erat,
"Tidak apa-apa... hari ini jalan lumayan sepi." dan menggeret Eichi berjalan lagi.
"uuhhhggg... Shuu-kun tidak di jemput su--"
Ucapan Eichi terpotong saat ada mobil berhenti tepat di samping mereka.
"Shuu-sama, saya sudah bilang akan menjemput anda." Terlihat pria rapih serba hitam itu keluar dari mobil dan menghampiri Shuu.
"Aku ingin pulang dengan temanku."
"Tapi saya di perintahkan Tuan untuk menjemput dan mengantar ke manapun anda pergi." Ucapnya cemas.
"Ah, Eichi... ini Shitsuji (Bulter) keluargaku, namanya --"
"Waaahhh~ Shitsuji asli~ keren banget! orang inggris kan?! Claude -san!" genggaman merekapun terlepas, di gantikan Eichi yang nampak menyalami shitsuji Shuu.
"Maaf, sayang sekali... saya orang jepang asli, nama saya Haizuki Fumihiko."
"Yaaahhh... tapi boleh aku foto anda?!" segera mengeluarkan smartphonenya.
"Tentu. jika Shuu-sama mengijinkan." segera saja Eichi memberikan kode.
"Shuu-kun~~" sebari mengepalkan tandanya memohon seperti bocah yang ingin di belikan mainan baru.
"Iya boleh."
Dengan cepat Eichi memotret Haizuki dari berbagai sudut layaknya fotografer profesional.
"Pastinya sebagai Shitsuji harus serba bisa dan royal!" Ucap Eichi berbinar-binar.
"Tentu, Tuan, keluarga kami merupakan Shitsuji royal dari generasi ke generasi." Menjawab dengan tenang.
"Keren banget! ... Ah?! aku lupa mengenalkan diri. namaku Horimiya Eichi, Yoroshiku!" Sadar dengan kesalahannya.
"Horimiya-sama orangnya menarik ya" Ucap lelaki berkacamata itu.
"Hahahaha... tidak kok, malah teman-temanku sering bilang aku rempong." sambil tertawa canggung.
"Tidak juga, Shuu-sama menahan tawanya seperti itu ketika Anda bertanya tentang pekerjaan saya." Sambil menatap Shuu yang di belakang Eichi.
Terlihat Shuu memunggungi mereka sebari menutup mulutnya menahan tawa. Sontak saja membuat Eichi malu, apalagi di sekitar mereka beberapa orang pejalan kaki lain melihat kelakuan Eichi barusan. Dan membuat muka Pemilik Zamrud itu memerah tomat juga mengeluarkan Imagener Kepulan asap dari kepalanya.
"Shuu-kun! jangan tertawa!" Sudah kehabisan kata-kata memarahi pemuda yang berbeda setahun dengannya.
"Habisnya Eichi semangat sekali... hihihi... sampai aku tidak bisa menahannya." Masih menutup mulutnya sedikit dengan sebelah tangannya.
"Kalau begitu aku pulang saja!" sebelum langkah Eichi menjauh sebelah tangannya di tahan oleh shuu.
"Maaf Eichi, aku cuman bercanda... sebagai gantinya aku akan mengantarmu" Sebari tersenyum lembut.
" Ti-tidak usah Shuu-kun! Aku bisa pulang sendiri... bisa kau lepaskan?" merasa risih.
"Aku memaksa, tidak boleh kah?" makin kuat menggengam tangan Eichi.
"Ba-baiklah aku mengalah" sebari menundukkan muka menahan malu.
"Baiklah, Haizuki-san kita pulang." lalu mereka hendak masuk ke dalam mobil, dengan sigap Haizuki membukakan pintu.
"Baik!" lalu segera menuju stir mobil dan mulai berjalan.
"maaf kalau ini terdengar agak tidak sopan, kenapa Shuu-sama memberikan sebelah sarung tangannya ke Horimiya-sama?" sambil melihat kaca mobil.
"Karena Eichi bilang kedinginan." Balasnya jujur
"Ku mohon jangan salah paham Haizuki-san! Shuu-kun yang memaksa memakai sarung tangannya!" Haizuki tersenyum melihat reaksi Eichi yang panik dan memerah padam.
"Jangan tertawa Shuu-kun!"
Pria berkacamata itu senang melihat tuan mudanya kembali tersenyum lepas setelah sepeninggalan Nyonya besar.
'Aku harap Nyonya besar melihat ini di surga.' Tersenyum sedih.
To be Continue
.
Entah napa chapter ini membosankan ya d awal. Maklum chapter 1Next, ku coba meditasi nyari plot dramanya.btw, ini aku publish d wattpad.chapter 2'y masih proses. klo kebelet bisa baca d akun wattpadku "Kaho07".chapter 2 d ffn entar nyusul klo dah selesai chapter 3 d sana /yah...See You~..
~Salam Yukiko-chan~
