Semua orang tahu Park Chanyeol adalah pembunuh terkejam abad ini. Dengan coat sepanjang mata kaki berwarna cokelat tua dan kerah tinggi yang menutupi lehernya. Matanya yang selalu tertutup kacamata hitam. Hanya korbannyalah yang bisa melihat wajah tampannya saat mereka akan menemui ajal mereka. Dan topi fedora hitam yang senantiasa bertengger manis menutupi rambut indahnya. Kau hanya akan berpikir dia adalah salah satu orang tertampan di dunia jika kau tidak tahu siapa dirinya.

Mereka hanya tidak tahu, Park Chanyeol tidak pernah membunuh mereka secara fisik. Ya, dia tidak pernah mau pisau lipat dikantung coatnya terkena darah korbannya. Ia menyiksa mereka. Membunuh mereka secara batin untuk kemudian menyuruh seseorang menghabiskan mereka.

"Pa-park Chanyeol, ku-ku mohon ampuni aku. Bi-biarkan aku hidup."

Orang itu, Mr. Smith, pustakawan kota. Kini tengah bersimpuh di aspal sambil memegangi perutnya. Semua orang tahu, Mr. Smith adalah pustakawan paling dermawan di kota. Ia senang mengajari anak-anak kecil membaca dan belajar. Tapi, disini ia sekarang, bersimpuh dengan bibir terluka dan luka tusuk di perutnya.

"Hm, apa yang akan kau lakukan agar aku membiarkanmu hidup?"

Park Chanyeol, pria itu menyalakan cerutunya lalu berjongkok dihadapan Mr. Smith. Seolah mengetahui sesuatu, ia menyeringai melihat wajah ketakutan Mr. Smith. Menghembuskan asap cerutu yang malah membuat Mr. Smith terbatuk-batuk.

"Hm, kau akan melaporkanku ke pusat agar aku ditangkap dan kau bisa hidup bahagia?"

"Aku, tidak akan. Aku akan mematuhi se-semua perintahmu, Park Chanyeol."

Chanyeol membuat pose berpikir seakan-akan ia mempertimbangkan tawaran Mr. Smith.

Semua orang tahu, jika Park Chanyeol sudah menampakkan wajah tampannya di depan korban, maka sudah dipastikan orang itu akan mati. Tapi tidak kali ini, ia bangkit dan tersenyum lebih ke menyeringai.

"Sayang, bereskan dia. Mari membawanya pulang."

Mr. Smith tersenyum senang saat melihat seseorang datang memghampirinya. Orang itu membawanya berdiri dan memeluk Mr. Smith sebelum ia menusuk belati tajam ke punggung Mr. Smith.

"...pulang kepada penciptanya." Lanjut Chanyeol sambil menyeringai dan menatap sendu orang itu.

"Sayang, kau sangat seksi hari ini. Mari kita pulang dan bereskan dirimu."

Semua hanya tidak tahu, ada yang lebih kejam dari Park Chanyeol. Yaitu Byun Baekhyun, pembunuh tersadis milik Chanyeol. Dan hanya milik seorang Park Chanyeol.

"Ya, sayang."

-kkeut.