Aku kasih warning ya. Ini kisah nyata tanpa sensor yang sebagian besar tentang hypersexuality sindrom. Apa itu? Aku juga baru niat buka google habis publish ini. Dan jika ada para penghujat kok gini kok gitu, aku cuma mau bilang... Hay teman, selamat datang di dunia nyata berisi hal-hal yang lebih menakjubkan dari dunia fiksi.
.
.
.
LTAM #prolog.
.
.
Sebenarnya aku tak begitu mengerti arti dari perilakuku. Apa ini bisa di sebut hypersex sindrom? Atau sindrom yang lain. Entahlah, aku tak begitu peduli. Tapi beberapa hari lalu aku sempat membaca tentang hypersex sindrom di salah satu media sosial. Salahkan saja aku yang lupa situsnya. Dan lupa sebagian isinya. Yang aku ingat saat itu aku bergumam dalam hati jika ke enam poin yang tertulis benar-benar seperti aku. Jadi aku memutuskan bahwa aku mengidap hypersexuality sindrom, beberapa waktu lalu. Maksudku dulu. Karna saat ini aku tak tahu kelainan apa lagi yang bersarang pada diriku.
Lewati bagian itu. Aku akan bercerita secara runtut, dari ketika aku kecil sampai sekarang. Mau mendengarkan? Terima kasih. Bukan ingin mengumbar aib, jika kalian menganggap ini aib. Hanya ingin berbagi dan memberitahu jika di kehidupan nyata ada hal-hal aneh. Atau bisa kalian sebut menjijikkan. Tapi aku tak suka dengan sebutan itu.
Dan lets talk about me...
