Fanfic by fauRyn
Do you Understand?
NaruHina
And other
NARUTO MASASHI KISIMOTO
Warning!
Gaje, AU, OOC banget,Typo,kata-kata gak nyambung
Ide cerita pasaran
Masih bener-bener pemula newbie bangett
Don't suka Don't baca
Terimakasih^^
Pagi ini memang bukan pagi yang spesial, matahari terbit dari timur, burung berkicauan di dahan pohon dan langit yang sekolah juga tak berbeda dari hari-hari kemarin.
"Mengikuti hinata-chan lagi ? Otakmu sebenarnya dimana sich baka!, kurang jelas apa lagi penolakannya itu, jangan terus-terus kau ikuti dia seperti ini! Dia punya hidupnya sendiri dan kau bukan cara apa lagi otakmu itu bisa sadar baka!, kenapa kau tidak juga paham!" Ucap sakura sekeras-kerasnya di depan temannya yang mempunyai rambut blonde jabrik itu.
"Tapi sakura-chan aku memang telah sadar, sadar!" jawab naruto setengah berteriak " Aku tau selama ini aku salah dan aku.. menyesal. Ternyata seperti ini rasanya mengharapkan sesuatu yang tak pernah mengharapkan" sambung naruto lirih.
"Heh baka bukan maksudku melarangmu atau menghalangimu tapi-." Ucap sakura satu satunya gadis diantara 3 laki-laki disana. Namun belum selesai dia menyelesaikan perkataanya
"Menurut buku yang aku baca, seorang yang pernah disakiti seseorang tak akan menerima seseorang itu lagi di hidupnya"Potong Sai dengan senyum tak jelas.
"Kau juga mayat seenaknya kau memotong perkataanku, dankata-katamu sama sekali tak membantu tau"Balas Sakura sengit.
"Kau memang bisa dibilang benar Sai tapi, hidupku tak menurut apa yang tercetak di buku yang kau baca itu" Balas Naruto datar. Dia melangkahkan kakinya pergi dari ke-3 sahabatnya wajahnya tertunduk tangannya mengepal erat.
"Apa baik jika dia terus-terusan dibiarkan seperti ini? Lukanya dan memarnya itu tak akan bisa sembuh jika setiap hari selalu bertambah padahal yang kemarin belum sembuh"Sakura memandang kepergian Naruto sendu.
"Biarkan saja dia, dia memang yang salah dan biarkan dia menerima semua resikonya" Ucap Sasuke
"Ya Sasuke-kun semua resikonya, termasuk dia akan mati perlahan dengan pukulan-pukulan Neji itu, kau memang teman yang baik yya"Balas Sakura sakratis.
"Lalu jika kau dipihak Neji apakah pukulan itu salah?"Balas sasuke seraya dia berjalan tenang mendahului mereka.
Tak ada yang mampu menjawab pertanyaan Sasuke,keduanya terdiam jika di pikirkan memang baik Neji ataupun hinata tak ada yang bersalah. Salahkan jika ada seorang kakak yang melindungi adiknya dari mantan pacarnya. Dan salahkah seorang gadis yang membenci mantan pacarnya yang dahulu memainkannya. TIDAK .Sakura dan Sai menetahui itu tapi,disisi lain yang menjadi 'mantan pacar' itu adalah sahabat dekat mereka yang sekarang telah benar-benar berubah.
"Memang si-baka itu yang salah tapi aku tak akan membiarkannya Sasuke-kun aku akan tetap membantunya dan telah selayaknnya seperti itu?" ujar sakura mantap tanpa terbersit keraguan didalamnya
"Waahhh Sakura-chan aku yakin akan menjadi ibu yang baik kelak, aku akan sangat senang bila anak-anakku nanti mempunyai ibu se-perhatian sakura-chan"ucap Sai lagi-lagi dengan senym anehnya.
Awalnya Sai hanya ingin mencairkan tetapi tak ia sangka uchia bungsu yang tadi berjalan menjauhi mereka berbalik arah dann menghadiahkan tatapan setajam elang pembunuh itu kepadanya. Sai melupakan satu fakta penting jika uchiha Sasuke adalah seorang yang sangat pencemburu 'si-al' Batinnya dalam hati
Secepat kilat sekarang Sasuke telah berada di depan Sai matanya tetap tajam perlahan tangannya terulur menuju Sai dan robeklah buku sketsa yang Sai pegang sedari tadi .Buku sketsa itu bukanlah hal yang tidak penting setidaknya di sana telah tergambar beberapa sketsa tugannya.
"Kau masih disini? Ucap Sasuke lirih dengan ekspresinya yang datar.
"Sasuke-kun apa yang kau lakukan, kau tau itu buku sketsa yang penting untuk Sai bisa-bisanya kau merobeknya" Teriak Sakura terkejut.
"Setidaknya itu hanya sketsa bukan lukisan aslinya, Sa-Ku-Ra. Kau milikku selamanya!"Balas Sasuke.
"Sasuke-kun ..."ucap Sakura dengan pipi memerah "Kau cemburu yaa?"Lanjut Sakura
"..."
"Kau Cemburu?"
"..."
"Sasuke-kun Kau cemburu, mengapa tak menjawab?"
"..."
"Kau benar-benar Cemburu?"
"..."
"Manisnya"
"..."
"SASUKE-KUN?"
"Bisakah kau berhenti"Balas Sasuke ucapnya datar meski pipinya kini telah memerah walau sedikit.
"Aku tak akan berhenti Sasuke-kun mana bisa aku berhenti kau bahkan belum menjawab pertanyaanku."Balas Sakura tak mau kalah.
"HN"
"jika kau memang kau tak mau menjawab aku akan marah"Balas Sakura lagi tentunya hanya main-main tapi setelah "hn, terserah" keluar dari Sasuke ia tak mau kalah
"Baiklah terserah kau saja Sasuke-kun,... Sai kau tau dimana Gaara-kun?" terucaplah nama tabu untuk didengar oleh sang Uchiha bungsu, seketika itu ia menatap intens sang pemilik emerald di sampingnya.
"Aku tak tau Sakura-chan."Jawab Sai
"Kau tak tau? , Kira-kira Gaara-kun sudah datang belum sekarang? Tanya Sakura lagi
"Kalau itu aku tau Sabaku-san sudah datang sekarang, tadi aku bertemu denganya di gerbang. Kau ingin menemuinya Sakura-chan? kan disini sudah ada sasuke pacarmu itu."balas Sai tanpa ragu, dia tau maksud Sakura menanyakan tentang gaara saat ini dan dia juga akan ikut mempermainkan uchiha bungsu itu sekarang hitung-hitung balas dendam.
"Iya Sai aku ingin menemuinya, Lebih menyenangkan mungkin sarapan bersamanya"Jawab Sakura, dengan perlahan melirik ke arah Sasuke
"Benar juga Sakura-chan meski dia pendiam setidaknya dia tak terlalu datar."Sambung Sai dengan senyum, bukan senyum tak jelasnya kali ini dengan senyuman mengejek.
Tiba-tiba Sasuke menarik tangan Sakura, telinganya sudah tak tahan lagi mendengarkan perbincangan itu.
"aduh, Sasuke-kun apa yang kau lakukan?"Ucap Sakura tak terima
"Aku tak akan melepaskanmu, sarapanmu tak layak bersamanya?"Balas Sasuke
"Kau cemburu Sasuke-kun?"
"Iya, kau puas?"
"ak-.."
Tak membiarakan Sakura membalas Sasuke segera menyeret Sakura pergi.
"Kau benar Sakura-chan sekarang memanglah Sasuke yang terjerat pesonamu".Gumam Sai menatap kepergian kedua sahabatnya "seperti apa yang terjadi pada Sasuke, sekarang si-kuning itu juga mengalaminya, sayangnya aku yakin bersatunya mereka bukanlah suatu hal yang mudah".
Do You Understand?
Perlahan ia langkahkan kakinya,diantara suara langkah kaki murid lainnya yang cepat dan terasa semangat, hanya ketukkan sepatunya yang bertempo murid-murid lain terlihat bersemangat dan tertawa-tawa hanya dia yang wajahnya terlihat kusut seperti pakaian lupa disetrika. Cukup kontras memang diantara tawa-tawa yang terdengar, hanya dia yang tangisannya tak terlihat, namun hatinya telah meraung-raung kesakitan.
Langkahnya tiba-tiba berhenti, tubuhnya bergetar sejenak,bukan karena takut tapi mungkin ia rubah ekspresi di wajahnya yang semula sedih sekarang telah terlihat tersenyum tak lupa dia cengiran 5 jarinyapun telah berrencana untuk sekedar menyapa seorang gadis yang menjadi pusat pikiranya selama semangat kakinya terlangkah mendekati seorang gadis berambut indigo panjang yang tengah bersendau gurau dengan seorang gadis keturunan china di sampingnya. Wajah ayunya membius semua orang di sekolah tak jarang banyak diantara teman murid laki-laki disini selalu mendekati dan berkeinginan menjadikan gadis ini pacar sayang kejadian masa lalu yang dialami gadis inidigo ini membuatnya tak pernah mau berdekatan dengan laki-laki kalaupun mau hanya ayah, kakak, sepupunya dan kiba serta shino yang memang telah menjadi temanya sejak kejadiannya dimasa lalu disebabkan oleh seorang yang sempat merebut hatinya dan menghempaskan hatinya jatuh. Ya si gadis ini dikhianati dan dipermainkan.
"ohayou, hime..?"
"Lagi-lagi kau naruto?!, masih belum puas kau!"Gadis bercepol china menjawabnya dengan nada marah.
"Akukan Namikaze-Uzumaki Naruto, aku tak akan berhenti untuk selalu ada disamping hime!"Jawabnya.
"BAKA-NARUTO tak tau diri"Balas si gadis china.
"permisi"Sang gadis indigo berucap
"heh baka kau membuatku dan Hinata tak nyaman, pergi sana tak usah ikuti kami!"
Selalu saja seperti ini setiap naruto mendekat, apakah sudah tak ada kesempatan lagi baginya, apa memang kesalahannya tak layak lagi untuk dimaafkan. "Tunggu hime aku hime" ucapnya keras seraya berlari.
Someone POV
Apa yang harus kulakukan sekarang tak henti-hentinya dia mengikutiku sadarkah dia semua juga manusia aku juga berhak di tak ingat semua yang telah kurasakan karenanya dan sekarang apa maksudnya selalu iri dengan tenten-chan dia tak pernah merasakan keadaan rumit, dia tak pernah dikhianati apalagi dipermainkan, dia hidup seakan tanpa iri kenapa aku tak pernah bisa merasakan hidup sahabat chinaku ini tenten-chan sedang tertawa dia menceritakan salah satu pengalamannya di lap ipa kemarin aku tak bisa menangkap ceritanya secara karena suaranya tak jelas tapi salahkan aku yang sekarang sibuk dengan duniadi pikiranku.
"Ohayou Hime..?"
Suara itu, ohh suaranya kapankah kau berhenti, kau selalu saja mendekati taukah kau, kau telah tak akan menbalas salammu aku tak mau bicara belum puas kau
"Lagi-lagi kau naruto?!, masih belum puas kau!" Terimakasih tenten-chan kau telah menyuarakannya.
"Akukan Namikaze-Uzumaki Naruto, aku tak akan berhenti untuk selalu ada disamping hime!"
Ya aku tau kau siapa naruto, bodohnya aku dulu selau mengagumimu.
FLASHBACK : ON
"Na- Naruto-kun, i-ni bento untuk na-naruto-kun, te-rima-lah."Ucapku gugup berharap dia mau menerima bentoku.
"Bento Hinata-chan,? Buatanmu sendiri pasti enak"Ucapnya dengan senyuman itu, taukah dia jika aku selalu mengagumi senyumannya menjawab tak kalah gugup dengan sebelumnya "I-ya, ta-di pagi a-ku membuat-nya sen- sendi-ri naruto-kun"
"ciie Hinata-chan perhatian banget, beruntung kau baka-naru, punya pacar seperti hinata-chan apalagi dia sangat perhatian dan mengagumimu hingga untuk berbicara denganmu saja sampai segugup ini"Ucap sahabat naruto-kun, seorang gadis bermata emelard yang kuketahui pacar Sasuke sepupuku.
FLASHBACK : OFF
Saat itu aku memang sangat bahagia aku sangat mengaguminya, namun sekarang aku menyesal . Apa dia memang tidak paham?. Apa yang kau perbuat dahulu sangat menyakitkan
FLASHBACK : ON
Napas ku tercekat mendengarnya mengatakan itu, aku hanya perempuan mana bisa aku melakukannya. Namun aku juga tak mau mengecewakannya aku yakin naruto-kun tak akan berbuat buruk kepadaku aku tak mau dia marah kepadaku dan menganggapku tak mencintainya tak ingin hubunganku dengan naruto-kun berakhir.
Segera mungkin ku ambil jaket dan memakainya dan berlali menuju keluar aku tak peduli meski sedang hujan dan mendapati kemarahan ayah dan ibu nanti saat mengetahui aku tak ada di rumah. Yang terpenting sekarang aku menuruti naruto-kun.
Kuambil payung di rak sepatu di samping pintu belakang rumah aku memang sengaja keluar dengan pintu tak mau dihalangi kakakku jika melewati pintu depan karena kakaku sekrang sedang berada di ruang tv.
"Maafkan aku kak aku tak bisa menurutimu"Gumamku sebelum aku keluar dari rumah.
TO BE CONTINUED
Apa sebenarnya yang terjadi?kejadian itu...
Apa memang suatu hal akan terjadi sesuai yang kita harapkan..
Apa memang semua yang kita lakukan sekarang yang benar...
Apa memang kita harus mendapatkan apa yang kita inginkan tanpa kehinganngan apapun?
"Pertama tapi sekaligus dibodohi, kedua dimanfaatin terus di mati-in. Itu bakalan terjadi sama orang yang nggak pernah mau usahain sendiri hidupnya!"
Layak dilanjut tidak ini,?
Ada yang berharap dilanjut?
Maaf kalau saya atau ceritanya aneh masih bener-bener pemula saya
Bahkan baru buat account di dan berani publis cerita
Seberanya saya pantes pake kata-kata author apa enggak ya?
Gomen memang sangat pendek memang
Hanya 1000-an words
tapi
Terima kasih udah dibaca
(kalau ada)
(tak dibaca juga tak apa-apa)
Dan salam kenal
Terima kasih kalau memang udah berkenang buat Review
(kalau ada)
RYN
CnC (cuplikan next chap) ™
"aku menyukaimu tidak aku menyukaimu ,aku tulus, kau benar-benar membuatku sakit aku tulus ..."
"Kau kumanfaatkan kau tak mengerti! Aku tak mencintaimu, menyukaimu saja tidak tapi jika kau berpikir jika aku menginginkan uangmu tak aku tak pernah menginginkanya .Namikaze punya banyak uang yang mungkin lebih dari hyuuga"
