"GENDUT?" pekik Junsu sambil membulatkan kedua matanya penuh kekagetan, disusul oleh Yoochun didepannya yang menganggukkan kepalanya.
"Yeah, kau itu gendut, Su—walaupun imut sih. Tapi tetap saja, aku tak mau kalau punya yeojachingu yang gendut sepertimu.." kata Yoochun, menolak pernyataan cinta Junsu dengan telak, membuat Junsu mendesah putus asa. Oh, namja didepannya ini memang tampan dan menarik—tidak diragukan lagi. Tapi kata-katanya... ugh! Membuat Junsu ingin mati saja rasanya.
"La-Lalu..." Junsu menelan ludahnya gugup, "Tipe idealmu itu yang seperti apa?" tanya Junsu, sedikit tergagap sambil menundukkan kepala. Junsu tahu, dirinya takkan pernah siap menerima jawaban dari pertanyaan yang ia lontarkan tadi.
Yoochun tampak berpikir. Membuat dahinya yang lebar menjadi sedikit sempit. "Aku suka yang seksi dan badannya bagus seperti eonni-mu itu!" jawab Yoochun tiba-tiba, membuat mata Junsu melotot lebar. "Yeah, aku suka yang seperti Kim Jaejoong.." tambah Yoochun sambil nyengir santai, namun langsung menusuk hati Junsu dengan akurat.
"Be-Benarkah?" Junsu mengusap setitik kristal bening yang sudah menetes dari ujung kelopak matanya. Berusaha untuk tidak menangis didepan Yoochun, dan akhirnya membuat pria itu memberikan cap 'cengeng' untuk Junsu.
Yoochun mengangguk lagi, "Pasti akan asyik rasanya kalau bisa punya yeojachingu—"
"Arraseo!" seru Junsu tiba-tiba sambil mengangkat wajahnya, sukses memotong kalimat Yoochun, membuat namja itu seketika kaget, terutama setelah melihat airmata yang bertengger di kelopak mata Junsu, kemudian meluncur turun ke pipinya.
"Lho? Su-ie?" Yoochun mendekati Junsu, "Kena—"
"Akan kubuktikan kalau aku bisa kurus!" lengking Junsu, membuat Yoochun melotot makin kaget. Yoochun panik, "T-Tunggu dulu, Su! Kau salah paham! Kau lupa hari ini—"
"Dan saat aku sudah kurus," Junsu menudingkan jari telunjuknya kearah wajah Yoochun, "Kau harus mau jadi namjachingu-ku!" putus Junsu sebelum akhirnya langsung berlari meninggalkan Yoochun yang masih kebingungan dengan ulah calon yeojachingu-nya itu.
"Dasar lumba-lumba aneh.." gumam Yoochun sambil mengamati punggung Junsu yang berlari kearah gerbang sekolah, "Apa dia lupa kalau hari ini tanggal 1 April? Dia serius mau berdiet? Padahal aku kan ingin mengerjainya saja.."
.
.
Title : Fat?
Disclaimer : 2Jun milik ibu mereka, saya cuma punya ceritanya..
Warnings : my first incest! Dunno what did I think since this fic was planned to be a YooSu, not 2Jun.. ._. But, I dunno why, I made it into 2Jun.. sorry, guys :( Genderswitch! Romance attack, fluff overload, full of incest between Xiah Junsu with his twin brother Zuno Junho.. Kissing scene are possible.. Leave this page immediately, especially if you don't like incest! I've warned you. Humor gagal juga..
Keterangan : di cerita ini, Kim Family punya 4 anak.. yang paling tua Kim Jaejoong, anak kedua kembar (Kim Junho-Kim Junsu) dan yang ketiga (atau keempat?) Kim Kyuhyun..
.
Happy reading, enjoy!
.
.
"Huweeeee~! Aku beneran gendut! Bagaimana iniiii~?" jerit Junsu panik ketika melihat angka yang tertera di timbangan. 61 kilogram.
Jaejoong menghampiri adiknya yang panik sambil asyik makan ice cream. "Ada apa sih, Su?" tanya Jaejoong penasaran, membuat Junsu berpaling kearahnya. Dan seketika, Junsu melotot begitu melihat cup ice cream yang berada di tangan Jaejoong.
"Andwae! Andwae! Andwae!" jerit Junsu sambil melompat mundur hingga nyaris jatuh dari timbangan, dengan sukses membuat Jaejoong berjengit kaget, terutama karena suara lumba-lumba Junsu yang melengking, menyakitkan telinganya.
'Tidak, tidak, tidak! Kim Junsu, tahan nafsumu, ne?' Junsu menutup kedua matanya dan mengacak-acak rambutnya, membuat rambut hitam pendeknya berantakan.
'Ayolaaaah!' Junsu mengacak rambutnya makin hebat. 'Ini demi Yoochun, demi Yoochun, demi Park Yoochun! Demi Chunnieeee!' batin Junsu menjerit lagi. Sementara Jaejoong yang khawatir dengan keadaan adiknya, segera mendekati Junsu dengan cup ice cream masih berada di tangannya.
"Su-ie, gwaenchanha?" tanya Jaejoong yang disambut dengan anggukan Junsu. "Ne, eonni, nan gwaenchan—"
PWANG ~
Baru saja menanggapi pertanyaan Jaejoong, hidung Junsu justru seketika mencium aroma ice cream yang dibawa Jaejoong, membuat Junsu sedikit menitikkan air liurnya. Benar-benar godaan iman.
Aroma strawberry dengan campuran susu, serta sedikit yoghurt dan vanilla membuat selera Junsu meningkat drastis. Junsu menelan ludahnya, kemudian perlahan membuka matanya yang sedari tadi terpejam, menatap cup ice cream yang tepat berada didepan wajahnya. Warna ice cream yang berwarna pink muda itu begitu menggiurkan. Oh, betapa Junsu ingin menghabiskan satu cup besar ice cream tersebut.
"Hah!" Junsu seketika tersentak. Digelengkannya kepala kuat-kuat, berusaha menepis bayang-bayang ice cream yang lekat di otaknya. 'Tidak, tidak, tidaaaaak!' batin Junsu histeris, 'Aku ingin kurus! Pokoknya harus kuruuuus!' jeritnya dalam hati, kemudian Junsu sontak berdiri dan berlari kearah kamarnya sembari berteriak keras.
"Aku ingin kuruuuuus!"
.
.
"Eh? Kau yakin hanya makan segitu, Su? Sedikit sekali!" protes Youngwoon, appa-nya ketika melihat jumlah nasi di mangkok nasi Junsu. Yeoja itu menatap ayahnya sambil tersenyum kecut, kemudian menggeleng.
"Aniya, appa.. Ini cukup kok.." kata Junsu pelan, kemudian memalingkan wajahnya pada Jaejoong dan Junho yang menatapnya dengan pandangan aneh.
"Kau yakin makan sesedikit itu cukup?" tanya Junho, saudara kembarnya sambil memakan nasi dalam mangkoknya sedikit-sedikit. "Kalau kau lapar nanti bagaimana?"
Junsu menggeleng sambil menatap Junho dengan riang, "Tidak akan kok oppa.." Junsu tersenyum lumba-lumba, "Aku tidak akan—"
"Bohong kalau noona bilang tidak akan lapar!" sela si bungsu yang bernama Kyuhyun yang disambut dengan tawa Junho. Namja berumur tujuh tahun itu menudingkan garpunya kearah Junsu, "Noona kan gendut.. Pasti makannya ba—"
BLETAK!
"Jangan bilang aku gendut, dasar setan kecil!" Junsu menggeram sehabis menjitak kepala Kyuhyun, membuat Kyuhyun sekarang memegangi kepalanya dengan dramatis, memasang puppy eyes gagal pada Jungsoo—umma mereka—yang kebetulan lewat sambil membawa sebuah panci tertutup—entah apa itu.
"Siapa bilang kau gendut, Su?" tanya Junho sambil menatap Junsu lekat-lekat, "Kau imut kok.." Junho tersenyum tulus, membuat Junsu sedikit tersipu. Jarang-jarang sekali saudara kembarnya itu memujinya. Junsu patut berterima kasih.
"J-Jinjjayo, oppa?" tanya Junsu sambil menundukkan kepala. Wajahnya sedikit merona saat melihat Junho menganggukkan kepala.
"Kau yakin akan makan sedikit saja?" tanya Jungsoo, umma Junsu sambil membawa sebuah panci tertutup. "Menu malam ini bulgogi favoritmu lho.." cetus Jungsoo sambil membuka tutup panci yang ia bawa, seketika membuat aroma harum bulgogi memenuhi hidung Junsu.
Junsu menatap panci bulgogi itu dengan liur menitik. Pikirannya bergulat antara ingin menyantap bulgogi itu atau ingin meneruskan niatannya untuk diet.
"Aku..." Junsu menimbang-nimbang, berharap keputusannya benar, "Kurasa aku akan makan sedikit saja.."
.
.
Eunhyuk menatap Junsu dengan pandangan tak percaya, sesekali mata yeoja itu berusaha mencari keanehan pada mata sipit Junsu yang sedikit tersembunyi dibalik kantung matanya.
"Ehmm.. Su-ie?" panggil Eunhyuk pelan. Takut membangunkan Junsu yang sudah separuh tertidur di depannya. 'Kasihan sekali Su-ie..' batin Eunhyuk dalam hati. 'Dia kenapa sih, sampai bermata panda begini? Apa Junho macam-macam dengannya?' batin Eunhyuk dengan pikiran kemana-mana. Dan akhirnya, dengan keberanian, Eunhyuk mengguncang bahu Junsu.
"Su-ie? Su-ie?" panggil Eunhyuk sambil terus mengguncang bahu Junsu, berusaha membangunkan sahabatnya yang tertidur pada jam makan siang itu. Pada guncangan ketiga yang lumayan keras, kedua mata sipit Junsu terbuka, lalu ia memandang sekeliling kantin yang lumayan ramai.
"Aish ~" desis Junsu, kemudian menutup matanya, hendak tidur lagi—yang malah membuat Eunhyuk panik. "Su! Su! Kau ini kenapa? Bangunlaaah ~ Sebentar lagi pelajaran olahraga lho!" jerit Eunhyuk panik melihat Junsu yang tertidur lagi.
Kali ini Junsu benar-benar membuka matanya, kemudian menatap Eunhyuk sebal, "Hyukkieee ~~ Aku sedang mencoba tidur nih.." protes Junsu imut membuat alis Eunhyuk naik, "Eh? Kenapa?"
Junsu berdecak gemas, "Supaya aku nggak bisa mencium bau makanan-makanan yang menggoda itu.. Aku lagi diet!" tegas Junsu, tapi malah membuat Eunhyuk tertawa.
"Hahaha! Kau beneran lagi diet, Su?" tanya Eunhyuk usil, kemudian mengambil sesendok penuh bibimbap yang ada di mangkoknya, dan menyuapkannya pada Junsu. "Setidaknya kau makan sesendok nih.. Enak lho.." kata Eunhyuk begitu melihat Junsu ragu-ragu akan menerima suapannya atau tidak.
Dan pada akhirnya, Junsu menggeleng. "Tidak, Hyuk.. Aku kan sudah bilang, aku sedang dalam masa diet nih, supaya Yoochun-oppa mau jadi namjachingu-ku.. Hihi.." Junsu tersenyum sendiri membayangkan wajah Yoochun yang sedang tersenyum, yang membuatnya seketika berbunga-bunga.
'Jadi begitu, ya?' batin seseorang yang berada tak jauh dari sana.
.
.
"Hana, dul, set!"
BRUK!
"Bagus sekali lompatanmu, Lee Hyukjae!" Siwon—guru olahraga mereka memberi tanda centang disamping nama Eunhyuk. Terlihat sekali Eunhyuk tersenyum puas melihat keberhasilannya itu.
"Dan selanjutnya, Choi Seunghyun!" panggil Siwon pada Seunghyun atau T.O.P yang tadinya asyik mengobrol dengan Daesung, lalu kini menghampiri Siwon dan palang untuk batas test lompat tinggi tersebut. Dan seperti biasa, T.O.P, yang memang jago olahraga, mendapat nilai yang tak jauh beda dari Eunhyuk. Siwon sesaat tampak tersenyum puas, tapi kemudian senyumnya meredup begitu melihat siapa siswa selanjutnya yang haris dites.
"Kim Junsu.." panggil Siwon lemah. Ketara sekali ia yakin bahwa Junsu akan gagal di test ini, mengingat Junsu sama sekali tak bisa olahraga—kecuali lari. Sementara Junsu, dengan wajah pucat dan kepala pusing akibat tidak makan sama sekali dari pagi—karena diet—berjalan dengan lemas kearah Siwon, kemudian memandangnya dengan wajah memelas, seolah minta dilepaskan dari test ini.
Seolah mengerti permintaan Junsu, Siwon menggeleng. Namja atletis itu mengetuk kepala Junsu dengan spidol yang dibawanya. "Kau ini.. Mau dapat nilai darimana kau nantinya, eoh? Sudah, cepat lompat sana.." suruh Siwon, yang ditanggapi Junsu dengan menyeret tubuhnya yang lemas ke batas garis, kemudian mulai berlari kearah palang lompatan tersebut namun—
BRUK!
Bukan, itu bukan suara tubuh Junsu yang jatuh keatas matras. Tapi itu suara tubuh Junsu yang terjatuh karena malah menabrak palang tersebut dan sekarang jatuh pingsan di ruang olahraga—tepat di bawah palang tersebut.
Siwon—yang merasa kaget karena tadi dialah yang menyuruh Junsu melompat—langsung panik. "Lho? Kenapa Junsu pingsan?" tanya Siwon panik sambil mengguncangkan tubuh Junsu. Eunhyuk cepat-cepat menghampiri Junsu yang masih terbaring.
"Suuuu!" jerit Eunhyuk, "Makanya tadi aku bilang apaaaa ~ Makanlaaaaah, Suuuu ~~ Sekarang kau jadi pingsan begini huweeee ~~" raung Eunhyuk sambil terus mengguncang tubuh Junsu. Yeoja itu terus mengguncang tubuh Junsu, berusaha membangunkannya, sampai sebuah suara menghentikan raungan yeoja anchovy itu seketika.
"Biar aku yang membawanya ke UKS.."
Siwon dan Eunhyuk menoleh kearah suara tersebut berasal, dan menemukan Junho yang berjalan masuk ke ruang olahraga, menghampiri adik kembarnya itu, kemudian menggendongnya dengan hati-hati ala bridal style, dan kemudian kembali berjalan keluar.
"Junho kuat sekali ya? Padahal sepertinya Junsu itu gendut.." bisik Daesung pada Taecyeon, yang ternyata didengar Junho. Namja itu memandang tajam pada Daesung yang langsung mengekeret ketakutan melihat tatapan Junho.
"Jangan ada yang bilang kalau Su-ie-ku ini gendut!" gertak Junho pada Daesung yang cepat-cepat mengangguk takut. Junho berpaling sejenak, menatap wajah imut saudara kembarnya yang selalu dirindukannya.
'Dia ini begitu imut, seperti malaikat..'
.
.
"Su-ie? Kau sudah sadar?"
Suara bass Junho adalah hal pertama yang didengar Junsu begitu sadar dari pingsannya. Yeoja itu membuka matanya perlahan-lahan, dan samar-samar bisa melihat putih dimana-mana. Junsu sepertinya tahu ini dimana.
"Junho-ah..." panggil Junsu sambil berusaha duduk, "Aku... di UKS ya? Kalau iya, siapa yang membawaku kesini?" tanya Junsu bertubi-tubi sementara Junho mendorong sedikit tubuh Junsu agar tidak duduk dulu.
"Jangan bangun dulu, Su.. Kau itu masih lemas.." bisik Junho sambil membaringkan kembali tubuh Junsu. "Kau pingsan ditengah-tengah pelajaran olahraga.." Junho memberitahu, "Dan aku yang membawamu kesini.." kata Junho sambil membenarkan selimut Junsu.
Junsu mengernyit memandang Junho, wajahnya sedikit memerah dan matanya berkaca-kaca. "K-Kenapa kau membawaku?" Junsu mulai terisak, "Aku kan gendut, pasti aku berat!" protes Junsu, mulai membuat Junho panik.
"Ti-Tidak kok, Su.." jawab Junho dengan panik, tangannya mulai membelai-belai rambut lembut Junsu, "Kau tidak berat kok.. Kau—"
"Meskipun tidak berat, aku kan gendut!" potong Junsu dengan wajah memerah. "Kau pasti kesulitan membawaku! Hiks.." Junsu memandang kearah lain, "Arraseo, aku memang benar-benar harus diet—"
"Jangan pakai diet-diet segala!" kali ini Junho yang memotong omongan Junsu. Namja itu dengan cepat menghampiri ranjang Junsu, kemudian menggenggam salah satu tangan Junsu erat.
"Begini saja kau sudah imut kok.. Jangan menghilangkan keimutanmu itu dengan diet.. Aku tak suka melihatmu kurus, nanti pasti jelek.." kata Junho yang sedikit membesarkan hati Junsu. Tapi, Junsu mengernyit tidak setuju dengan jawaban Junho.
"Tapi Yoochun-oppa bilang dia suka gadis yang—"
CHUU ~
Junsu hanya bisa melotot saat Junho tiba-tiba mencium bibirnya dalam.
.
.
TBC
.
.
gimana menurut kalian? Terlalu menjijikkan-kah? gaje-kah?
perlu dilanjut? Atau harus dihentikan?
Minimal 10 review yg minta lanjut, baru aku lanjut.. ._. Kalo ngga, yah ff ini kuhapus :)
tolong review-nya dong.. ._. soalnya galau sendiri mengingat aku baru kali ini bikin incest..
Tolong kritik pedas, sarannya, atau flame kalo memang perlu :)
So, continue or discontinue?
Gomawo :)
