Disclaimer : Masashi Kishimoto x Naruto
Jadi bukan punya saya :v
Pairing : Naruto Uzumaki X …? ( or Harem ? )
Rate : T ( semi M )
WARNING : TYPO, Alur berantakan, OOC Charac, No Shinobi ! Charac, Highschool ! Life
DON'T LIKE DON'T READ
Chapter 1
Kring…Kring…Kring…
Terdengar suara alarm yang berusaha keras melakukan tugas mulianya, membangunkan seorang pemuda dari tidur panjangnya. Tangan seseorang itu mencoba menjangkau alarm tersebut, setelah di pegang.
Wush…Brak….
" ALARM SIALAN " alarm malang itu pun hancur, pelaku berusaha masuk kembali kedalam selimutnya. Mencoba melakukan tidur tenangnya kembali, tanpa dia sadari aura membunuh yang sangat pekat mendekati kamarnya.
Duagh…Blar…
Pintu kamarnya langsung hancur oleh tendangan seseorang, terkejut dengan suara pintunya yang jebol. Naruto segera menyibakkan selimutnya, menoleh kearah pintu.
Crooot…
" Gyah…" Naruto pingsan dengan darah mengalir deras dari hidungnya, " Onii-san, kau kenapa ? " teriak gadis tadi, dia pun berlari menuju Naruto dan meletakkan Naruto dipaha mulusnya. " Nii-san….Naruto-niisan…." Gadis itu terus memanggil Naruto.
Naruto P.O.V
Ada apa denganku, kenapa semua buram. " Onii-san…Onii-san…" ada yang memanggilku? Apa yang barusan terjadi.
Pandanganku masih sedikit samar. ' benda apa ini ?, kenapa sangat lembut dan hangat '. Aku mencoba memegangnya dan menyingkirkan benda ini dari wajahku, tapi…." Ahh..Ahn..O-onii-sannhh…."
Are ? kenapa aku merasakan firasat buruk ? kenapa dengan suara itu ?
Nyut..nyut…
" Ahh…ahhnn…O-Onii-sanhhh…ma-mattehh…..ahhh…" Gyah…firasatku buruk! Jangan –jangan…
" Hah..hah…Onii..hah…sanhh…" benda itu mulai kujauhkan agar aku bisa melihat apa yang terjadi, " Onii-san….Daijobou ? " aku melihat wajah khawatir dari adikku, dia menatapku dengan pandangan yang sayu. ' Matte…kenapa dia seperti itu ' kenapa pandanganmu begitu Imotou?
" Apa yang terjadi Ino-chan ? " tanyaku dengan rasa penasaran, seingatku dia tadi menendang pintu kamar ku dan….
Croott…
" Onii-san daijobou…hidungmu berdarah ? " aku hanya memejamkan mataku mengingat kejadian barusan, bagaimana tidak adikku mendatangi kamarku seperti itu.
" Onii-san kau marah ? Gomen aku tadi menendang pintu kamarmu lagi " kenapa malah jadi aku yang merasa bersalah ! kau tidak sadar apa yang kau lakukan !
Oh Shit ! Holy Shit ! 'adik kecilku' mulai berontak, " Ino-chan kau tau apa yang kau lakukan padaku ? " aku membuka mataku dan memandangnya yang mulai berwajah binggung, Gyah….' Kami-sama cobaanmu terlalu berat 'dia terlalu manis.
" Apa aku salah Onii-san, aku hanya mau membangunkanmu " balasnya dengan polos sambil memiringkan kepalanya. Kawaii ! Hountou ni Kawaii ! aku tidak tahan ingin membawanya dengan karung !
Nyut…
" Ahh…Onii-sanh…ge-geli…ah.." Shit suaranya mengairahkan, sadar Naruto dia adikmu. Aku melirik tanganku dan menelusuri apa yang aku pegang.
Croot…
' Holy Shit aku bisa mati ' bagaimana tanganku bisa sampai ke oppainya, Wah ! " Ino-chan ! cepat pakai bajumu ! " teriakku sambil beranjak menjauhinya, dia malah melihatku dengan tatapan binggung yang sangat manis!
" Are ? Onii-san…ada apa ? " kenapa kau malah bertanya Baka ! aku laki-laki normal, Shit 'adikku' bangun lagi. Aku melempar selimut kearahnya dan duduk di tepi kasurku, mencoba menenangkan pikiran ku yang kacau sambil membersihkan darah dari hidungku.
Melirik sedikit adikku yang sedang berkubang dengan selimut yang dilemparnya, dan akhirnya memuculkan kepalanya saja. ' Dia terlalu polos untuk mengerti hal bersifat 'dewasa' seperti ini ' batinku.
Naruto P.O.V End
" Jadi bisa kau jelaskan kenapa kau datang kemari dengan keadaan….ehem telanjang ? " tanya Naruto dengan nada setenang mungkin. Mendegarnya Ino langsung berwajah ceria " Ara…aku tadi habis mandi dan sepertinya handukku jatuh saat aku membuka pintu kamar Naruto-niisan " jawab Ino dengan wajah cerah dan senyum polosnya.
" Kau tidak boleh seperti itu Ino-chan, kau taukan kalau aku laki-laki " ucapan Naruto membuat Ino sedikit binggung, dia memiringkan kepalanya dan memasang pose imut yang menggoda.
" Are ? Onii-san kan memang laki-laki " masih dengan memiringkan kepalanya dan nada yang imut, apalagi selimut yang menutupinya melorot, memperlihatkan Oppainya yang bulat dan sedikit besar untuk remaja seusianya.
' Damn, kenapa dia begitu polos dan apa-apaan wajah imutnya itu ! ' batin Naruto melihat kelakuan adik perempuannya itu, tangannya berusaha menahan sesuatu di selangkangannya yang sedang berontak. Tangan satunya memegang hidungnya agar tidak mimisan karena pemandangan 'surga' didepannya.
" Sudah lupakan yang tadi, aku mau mandi dulu. Kau turunlah dulu keruang makan " Naruto pun berjalan menuju kearah kamar mandi dan tangannya masih memegang hidung serta selangkangannya. Ino yang sudah melihat Onii-sannya pergi, mulai beranjak kekamarnya sambil mengambil handuknya yang terjatuh di depan pintu kamar Naruto.
' Hah…pagi-pagi begini sudah mendapat musibah ' batin Naruto yang merutuki kesialannya, ya sebenarnya dia tidak menampik kalau 'itu' adalah berkah tapi mengingat dia adalah adiknya dia menepis semua nafsu setan dalam dirinya.
.
.
.
" Kau sudah membangunkan Naruto, Ino-chan " tanya seorang gadis yang sangat cantik, berambut kuning pucat, kulit seputih susu, mata violet menawan dan jangan lupa oppainya yang sempurna, tidak terlalu besar dan sangat cocok untuk tubuh mungilnya.
" Sudah Shion-neesan, Onii-san sedang mandi " balas Ino sambil duduk di meja makan, dia sekarang sudah memakai seragam sekolah dengan kemeja lengan panjang berwarna putih dan rok biru yang sangat pendek, dia juga memakai dasi berwarna hijau panjang sampai melewati kemejanya dan di tahan dengan penjepit di ujung kemejanya.
" Hah…dia itu tidak pernah berubah, selalu saja sepeti ini " gerutu gadis bernama Shion tadi, diapun sudah membawa nampan yang berisi sarapan untuk 3 orang dirumah ini. " Daijobou Shion-neesan, Naruto-niisan memang seperti itu " balas Ino dengan nada imut dan cerianya.
Shion sendiri juga memakai pakaian yang sama dengan Ino hanya saja dasinya berwarna biru muda, dan tambahan jam tangan kecil di pergelangan kirinya. " Ne, Ino-chan. Nanti hati-hati ya di sekolah, jauhi orang bernama Kiba. Aku tidak mau kau tercemar oleh sikapnya " ucap Shion memperingatkan adik kecilnya.
Ino tersenyum dan mengangguk menderngarnya, tak lama Naruto datang dengan seragam sekolahnya. " Ohayo, Ane-ue, Imotou " sapa Naruto melihat kakak dan adiknya. " Ohayou Onii-san/Naruto " balas mereka bersamaan. Seragam Naruto adalah kemeja putih dibaut Blazer hitam dengan dasi berwarna orange, celana hitam polos dengan tembahan warna putih menghias bagian luar saku celananya. Di dada kanannya terdapat pin kecil berlambang sekolah mereka, sedikit berbeda memang dai kedua gadis tadi.
Naruto pun mengambil tempat duduk di samping Ino, mereka memulai sarapan dengan tenang. Naruto sendiri memankannya dengan malas, biarpun masakan Aneki nya enak tapi karena kejadian tadi pagi membuatnya sedikit malas untuk beraktifitas.
Setelah selesai mereka pun mencuci piring dan bersiap berangkat ke sekolah, Naruto segera mengunci pintu rumahnya dan berjalan menyusul Saudarinya yang menunggu di depan rumah mereka. " Ayo Naruto ! gerakan kakimu kalau tidak ingin kita terlambat. " gerutu Shion melihat Naruto berjalan seperti siput, " Urusai Ane-ue, aku sudah berjalan, itu sudah cukup " balas Naruto dengan sengit kepada Shion, mereka memang selalu seperti itu dimanapun dan kapanpun.
" Sha…Sha…Onii-san, Onee-san tidak perlu berdebat " Ino memang sudah biasa dengan tingkah mereka dan dia bertugas sebagai penegah setiap saat, " Lihat Ino-chan saja tidak banyak protes, kau harus lebih banyak belejar menjadi lebih feminism Ane-ue " ucap Naruto yang membuat Shion tambah kesal.
Gretek…Gretek…
" Jaa…aku kurang feminim eh, Naruto " balas Shion sambil tersenyum, berbanding terbalik dengan aura mencekam dan suara dari tangannya. Naruto dengan gerakan patah-patah menoleh kearah Shion, ' Oh Shit ! ' batin Naruto berteriak melihat dan merasakan aura Shion.
" Onii-san, Onee-san kita sudah sampai. Ayo cepat nanti kita bisa terlambat ! " teriakan Ino menyadarkan mereka dan segera berlari menuju ke sekolah mereka. ' Nice Timing Ino-chan ! ' sorak Naruto karena tertolong oleh adiknya..
.
.
Konoha Akademi adalah sekolah yang cukup terkenal karena banyak memiliki murid berpotensi, dan berprestasi. Sekolah ini awalnya adalah sekolah khusus perempuan, tapi sejak 2 tahun yang lalu sekolah ini mulai menerima murid laki-laki. Tentu saja dengan ujian masuk yang di perketat dan pemeriksaan rutin oleh anggota OSIS.
Sekolah ini juga menerapkan murid-muridnya untuk memakai alat khusus dari sekolah yang menunjang pembelajaran mereka. Alat itu mulai diberlakukan sejak setahun lalu, berwujud kalung dan gelang yang memungkinkan para murid memakai akses Visual dan Audio yang ditampilkan dalam konsep hologram multi tasking yang sangat membantu, menjadikannya seperti alat masa depan.
Alat yang diberi nama 'ANRODEX' ini diciptakan oleh salah satu guru terkenal disana, guru yang menjabat sebagai Wakil Kepala ini membuat alat yang menjadi obsesinya. Selain sebagai guru dia adalah peneliti hal ekstrim seperti pembuatan Nuklir dan teknologi tingkat tinggi yang tidak bisa ditiru oleh siapapun. Orang-orang menyebutnya ' The Crazy of Genius ' atau biasa dipanggil Orochimaru-sensei oleh para murid Konoha Akademi.
.
.
Naruto sedang bosan sekarang, karena hari ini Orochimaru sedang melakukan pertemuan di Tokyo jadi kelasnya menjadi sangat ramai. " Hah…tidak ada hal yang menarik " gerutu Naruto sambil menyembunyikan wajahnya dilipatan lengannya.
Tit..Tit…Tit…
Mendengar bunyi panggilan masuk dari gelangnya Naruto menekan tombol kecil disana, muncullah hologram bebentuk persegi panjang dan menampilkan nama. ' Kaichou? ' batin Naruto saat melihat nama yang tertera disana.
Naruto pun menekan layar 'accept' pada hologramnya, " Naruto, segera datang ke ruang OSIS " terdengarlah suara dengan nada tegas dari 'Kaichou '.
" Ha'I aku akan segera kesana, Kaichou. Kalau boleh tau ada masalah apa ? " balas dan tanya Naruto pada 'Kaichou' tersebut. " Sebaiknya kau segera kesini " balasnya dengan nada yang sedikit panic, hal itu membuat Naruto binggung. ' Apa ada masalah yang besar ? ' batin Naruto menanggapi nada bicara 'Kaichou' tersebut, " Ha'I " setelah menjawabnya Naruto mematikan layar tersebut.
Dia segera berdiri dan berjalan kearah ruang OSIS yang berada lumayan jauh dari kelasnya, ' Hah…apa hari ini adalah hari sialku ? ' batin Naruto karena jauhnya ruang OSIS. Ruang OSIS terletak di lantai 2 sebelah utara gedung kelas Naruto, tapi masalahnya adalah dia bertemu dengan seorang gadis yang selalu menganggunya.
Gadis dengan rambut merah sepunggung yang dibiarkan tergerai, mata hitam dan memakai seragam sekolahnya dengan dasi Orange.
( A/N : disini dasi menentukan tingkatan kelasnya, Hijau untuk kelas 1, Orange untuk kelas 2, dan biru tua untuk kelas 3 )
Tidak mau berurusan dengannya, Naruto berbalik bermaksdu mencari jalan memutar. Yah, memang ini hari sialnya, " Naruto-kun ! " gadis itu mengetahui Naruto dan belari mendekatinya, ' Motherfuck ! aku tidak mau meladeninya, bisa-bisa aku dihajar Ane-ue ' batin Naruto dan mulai berlari menjauh dari gadis itu.
.
.
Setelah acara kejar-kejaran tadi Naruto akhirnya sampai ke Ruan OSIS, dia mengatur nafasnya sejenak sebelum mengetuk pintu.
Tok…tok..tok…
Ceklek…
" Gomen Kaichou, aku terlambat " ucap Naruto setelah masuk ke ruang OSIS, dia bisa melihat disana terdapat 6 wanita yang sedang duduk dengan tenang di meja persegi panjang. Naruto adalah satu-satunya laki-laki dalam OSIS, yah maklumlah sekolah yang mayoritas perempuan dan sedikit yang berminat masuk OSIS. Naruto sendiri masuk OSIS karena paksaan Ane-ue nya, " Kau tau, kau sudah terlambat berapa menit ?" pertanyaan yang sangat tegas terlontar dari mulut sang 'Kaichou'.
Gadis dengan rambut hitam poni pendek di depanya dan diikat ekor kuda, memiliki mata hijau, kulit putih mulus dengan seragam wanita sekolahnya dan dasi Orange, jangan lupa aura keanggunan yang memancar darinya. Dialah Shizuka, Kaichou tahun ini.
" Gomen Kaichou, tadi ada sedikit kendala saat aku dalam perjalanan kesini " elak Naruto sambil tersenyum kikuk dan menggaruk belakang kepalanya, ' KAU TIDAK TAU PERJUANGANKU LARI DARI WANITA MENGERIKAN ITU! ' batin Naruto sesungutan, wajah dan hati tidak singkron.
" Jangan bilang adikku mengejarmu lagi " kata gadis berambut merah, berkulit putih dan memiliki tahi lalat kecil di dekat mata kanannya, memakai seragam dengan dasi Orange. Dia Amano, Kakak kembar dari gadis yang mengejarnya tadi, Naruto hanya tertawa kikuk mendengarnya dan Amano pun menepuk dahinya sendiri.
" Apa yang membuat adikku tergila-gila padamu, Naruto " lanjutnya dengan nada lemah. ' Oi…Oi….aku juga cukup tampan, jangan kau pikir aku suka di kejar adikmu ' batin Naruto sambil melihat Amano.
" Sekarang duduklah Naruto, kita akan membahas masalah yang terjadi di Akademi akhir-akhir ini " ujar Shizuka, Naruto pun segera mengambil tempat duduk disebelah gadis berambut biru dan bermata biru lembut, wajahnya sangat anggun dan jangan lupa oppainya yang besar menyamai milik Shizuka, kulitnya putih mulus dan selalu memakai origami bunga di kepalanya. Dia Konan sekertaris OSIS.
" Hinata, tunjukan apa yang kita temukan " kata Shizuka kepada gadis Indigo dan bermata putih susu, oppainya juga tidak sesuai dengan usianya, dia juga adalah teman sekelas Naruto, Hyuga Hinata.
" Ha'I Kaichou " jawab Hinata dan mulai memproyeksikan hasil temuannya kepada anggota yang lain, ' Pencurian Pakaian Dalam Wanita ? WHAT THE FUCK!, kasus macam apa ini ' Naruto langsung kaget melihat kasus tersebut.
" Akhir-akhir ini banyak siswi yang melapor telah kehilangan pakaian dalam mereka, kebanyakan adalah siswi yang baru selesai kelas renang atau olahraga " jelas Kaichou pada seluruh anggotanya, Amano mengangkat tangannya. " Kaichou apa kita tidak memiliki CCTV disana ? " tanya Amano pada Shizuka.
" Maaf menyela Kaichou, tapi kita tau bahwa itu akan melanggar Tindak Asusila, jadi sampai sekarang setiap ruang ganti tidak memiliki CCTV " jawab Konan dengan tenang, Shizuka pun mengangguk membenarkan pendapat Konan. Amano hanya terdiam karena lupa dengan kenyataan itu.
" Ano…Kaichou apa kita diminta menangkap pencuri ini ? " tanya gadis dengan tubuh kecil tapi propolsional bernama Hyuga Hanabi, adik kembar dari Hyuga Hinata biarpun rambut mereka berbeda. Hinata berambut Indigo sedangkan Hanabi Cokelat, " Ya, kita semua diminta menangkap pencuri ini. Dia sudah membuat para siswi menjadi resah " jawab Shizuka.
" Lalu…apa yang kita punya rencana Kaichou ? " giliran gadis berambut coklat sebahu, memiliki mata hitam dan tubuh kecil dan ramping, dengan nada ragu. Shizuka memegang dagunya dan memasang mode berfikir, " Sejauh ini kita belum memiliki rencana, jadi aku mengumpulkan kalian untuk membahas rencana kita " semuanya mencoba berfikir setelah mendengar ucapan Shizuka.
Naruto sendiri hanya memperhatikan, dia memang anggota pasif dalam OSIS. Alasannya simple ' aku tidak mau memikirkan hal yang tidak berguna ' seperti itu lah kira-kira. Amano pun melihat kearah Naruto yang hanya santai-santai saja dan tidak membantu anggota lain, " Naruto bantu kami memikirkan caranya ! " ucap Amano dengan kesal, Naruto hanya memutar matanya bosan dengan ucapan Amano.
" Kenapa tidak pancing saja dengan barang ynag dia cari, kalian terlalu lama berpikir " jawab Naruto dengan santai tanpa beban. Semua anggota OSIS melihat kearahnya dan memasang wajah binggung, melihat itu Naruto hanya mendesah pasrah. " Hah….kita gunakan pakaian dalam wanita sebagai umpan, saat dia datang kita bisa menangkapnya. "
Naruto tidak habis pikir padahal itu adalah cara paling mudah kalau mendengar permasalahan yang terjadi, mendengar itu mereka semua langsung terkejut dan bersorak gembira. " Kadang-kadang otakmu bisa diandalkan ya, Naruto-kun " ucap Konan sambil mengacak-acak rambutnya, " Hentikan Konan " protes Naruto, tapi tidak Konan pedulikan.
' Mattaku, mereka sangat tidak peka pada permasalahan kecil seperti ini ' batin Naruto melihat mereka berdiskusi tentang rencananya tadi. " Naruto karena kau yang memiliki ide ini, kau boleh menangkap pencuri itu. " ucap Amano, hal itu mendapat tatapan bosan dari Naruto. " Aku tidak mau "
Shizuka yang mendengar penolakan Naruto sedikit kesal, " Tugasmu hanya menangkapnya, tidak sulit kau hanya tinggal bersembunyi dan menyergapnya saat dia datang " ujar Shizuka dengan tegas, Matsuri yang melihat Naruto akan protes segera bertindak. " Kalau kau menolak maka kami akan menghukummu, Naruto-kun " ucapan Matsuri membuat Naruto mendelik tajam kearahnya.
" Jangan membuat keputusan sepihak begitu " Naruto masih protes, karena menurutnya itu sangat merepotkan. Tak kehilangan akal mereka melakukan teknik andalan mereka, " Kami mohon Naruto-kun " ucap mereka serentak dengan wajah memohon, " EH?! " hanya itu respon dari Naruto karena mereka sangat kompak memohon kepadanya.
" Mattaku, baiklah terserah kalian " lanjut Naruto setelah tidak kuat melihat wajah memelas mereka, ' Kalau saja ini bukan sekolah sudah aku makan kalian semua ' batin Naruto yang sangat berbeda dengan ekspresi wajahnya yang bosan. " YEEIY…Kau yang terbaik Naruto-kun " ucap mereka serempak.
' Kadang mereka sangat serius, kadang mereka bodoh, kadang mereka juga kekanak-kanakan. Hah….kenapa aku terjebak bersama mereka ' batin Naruto miris mengingat nasibnya sendiri. " Baiklah Naruto-kun, kita akan mulai rencananya besuk " setelahnya mereka bersantai-santai, ada yang membuat the untuk anggota yang lain, ada yang bermain monopoli dan ada yang tidur ( khusus untuk Naruto ).
.
.
.
T.B.C
HAI MINNA-SAN ! bertemu lagi dengan Aoi dengan fic baru….hehehehe
Saya harap kalian suka dengan ini, karena ide ini muncul begitu saja diotak kecilku. Saya juga berharap saran dan kritik untuk fic saya yang satu ini.
INFO :
Disini akan banyak perubahan, jadi harap disimak agar kedepannya tidak membingunggkan.
Shion, Naruto, Ino adalah bersaudara dari Namikaze.
' Ane-ue adalah panggilan yang sopan untuk kakak perempuan '
Hinata dan Hanabi, serta Amano dan 'gadis yang gilai Naruto' adalah kakak-beradik kembar.
Semua guru akan sama dengan semua Jounin dari LN aslinya.
Mungkin hanya itu kalo kurang jelas review aja, OK
Fic Shinobi masih dalam proses, sudah setengah jadi.
Baka School mungkin agak lama, sedang buntu untuk lanjut.
Oke semoga hari kalian menyenangkan.
See you next Chapter, Sankyu…
Aoi Rin Oukumura Log Out
