Hari berganti minggu.. Minggu berganti bulan.. Bulan berganti tahun. Musim demi musim terlewati, seperti inilah setiap tahun. Sekarang masa tengah mengitari Desember. Bulan yang identik dengan salju putih di angkasa.
"Ahh... sungguh membosankan.." gumam Kagome sembari membolak-balik kalender yang ada di meja belajar nya.
"Hmmm natal.. 2 hari lagi.. aku tak sabar menanti natal"
"Kagome.. makan malam nya sudah siap ! turun lah.."
"Iya bu.. aku segera turun.."
Salju masih menghiasi langit malam. Terlihat sangat indah ketika mereka dengan serempak turun ke bumi, membawa kesejukan di bulan terakhir tahun ini.
"Waahh.. ibu memasak makanan kesukaanku.."
"Kakak.. kau jangan terlalu banyak makan.. bagaimana kalau nanti kau tambah gendut? seperti ini.." seru Souta sambil bergaya seperti orang gemuk.
"Aahh.. sudahlah.. tidak usah di pikirkan.. lagian juga aku kan dalam masa pertumbuhan.. jadi harus banyak makan"
"Iya ya.. terserah kakak saja.."
"Itadakimasu ! hap" Kagome segera melahap makanan ke dalam mulutnya.
"Kagome.. Makan sayur nya !"
"Aku kurang selera dengn sayur nya bu.. daging lebih enak ! hmmm.. bau nya harum sekali"
"Hmm ya.. mungkin lain kali ku campurkan daging dan sayur nya.."
Setelah menhabiskan makan malam Kagome segera membereskan sisa makanan di atas meja lalu mencuci piring nya.
"Haaa.. Akhirnya selesai juga.. aku mau ke atas.."
"Kagome.. sebelum tidur jangan lupa menyikat gigi mu"
"Baiklah bu.. Aku ke kamar dulu ya.."
kagome segera naik ke atas dan membuka pintu kamarnya.
Kriieett *pintu jendela dibuka*
"Lho? Inuyasha.. kenapa kau kesini?"
"Uhmm tidak.. Aku cuma mau melihatmu. Sudah 8 hari kau tidak kembali"
"Ya... beberapa hari ini aku banyak tugas dari sekolah.. Hari minggu pun aku ikut karate. Maka nya aku tidak ke tempatmu.." Balas Kagome sembari duduk di tepi tempat tidur nya.
"Begitu yaa.."
"Jadi Kagome.. kapan kau akan kembali?"
"Kembali kemana? era feodal? Yaa.. mungkin 3 hari lagi.."
"Apa? Selama itu? Huh.. Yang benar saja.."
"Kenapa? Kau merindukanku?"
"Uhmm.. ahh.. tidak.." Inuyasha bangkit dari duduk nya lalu menghadap ke luar jendela.
"Aku cuma merindukan ocehanmu.."
Untuk beberapa detik suasana hening.
Kagome berdiri di belakang Inuyasha.
"Inuyasha.."
"Ya?" Inuyasha membalik badan nya menghadap Kagome.
"Tunggulah 3 hari lagi.."
"Uhmmm.. Kagome.. Ng.." Inuyasha menatap lekat wajah Kagome.
"Eh? Kenapa?"
"Ng.. Kenapa pipi mu jadi begini.." tanya Inuyasha sambil menangkup pipi Kagome dengan kedua tangannya.
"A-apa yang salah dengan pipiku?"
"kau tidak makan banyak kan?"
"Ehmm sedikit sihh.." balas Kagome garut-garut kepala.
"Kau terlihat.. Ehmm terlihat.."
"Terlihat apa? cepat katakan.."
"Terlihat.. tidak ada bentuk sama sekali"
Kagome diam dengan muka memerah.
"Apa? tidak ada bentuk?" teriak Kagome dalam hati.
"Uhhmm ya sudah Kagome.. aku mau pulang, 3 hari lagi aku akan menjemputmu.."
"Baiklah.. sampai nanti Inuyasha.."
Inuyasha mengangguk dan segera naik ke jendela kamar Kagome untuk pulang.
"Inuyasha ! Tunggu sebentar.."
"Ada apa?"
"Besok lusa kan natal.. Uhmm malam besok datang lah kesini,bantu aku menyiapkan pohon natal.."
"Natal ya.. Natal itu apa?"
"Ahh sudahlah.. nanti kau juga akan tau.. yang jelas banyak makanan dan hadiah"
"Iya.. Iya.. Baiklah.. nanti aku akan datang besok malam"
Kagome hanya tersenyum.
"Oh ya Kagome.. Wajah mu terlihat membulat kalau kau tersenyum"
"Apa kau bilang Inuyasha?"
"Hahaha Aku cuma bercan.."
"OSUWARI !"
BRAAAKKKK
"Huh.. Kau menyebalkan ! Pergi sana ! " Teriak Kagome dari jendela.
Inuyasha hanya menatap tajam ke arah Kagome.
"Hey.. Cepat pulang.."
"Iya.. aku akan pulang sekarang.. jangan ucapkan mantera itu lagi.."
Inuyasha pun segera berlari masuk ke dalam kuil sumur tua penghubung antara dunia nya dan dunia Kagome.
"Huh.. Menyebalkan ! Apa aku segendut itu,hah?" Gumam Kagome menatap diri nya di cermin.
"Ya.. Kurasa.. penglihatan Inuyasha agak sedikit bermasalah"
Kruukkk~~
"Aduuhh kenapa perut ku jadi lapar terus.. padahal tadi baru selesai makan malam.. Ahhh sebaiknya aku turun ke dapur mencari makanan"
Tap tap tap
Kagome langsung berlari turun ke dapur.
"Uhmm.. Ibu membeli stok makanan yang banyak rupa nya" gumam Kagome sembari membuka lemari dapur.
"Aku ambil mie saja.."
Segera ia masak mie tersebut untuk menenangkan perut nya yang kelaparan.
"Lho ? Kakak makan lagi?" tanya Souta.
"Ssstt diam.. nanti ibu dengar.."
"Wajar saja badan kakak jadi gemuk".
"Hey ! lihat ! aku masih kurus kan?" Seru Kagome sambil menunjukkan perut buncit nya.
"Yaahh.. walaupun sedikit buncit sihh.. tapi ya sudahlah.. yang penting perutku kenyang.."
"Euhh.. kalau begini siapa juga yang mau dengan kakak" ledek souta.
"Kau juga mau,Souta?"
"Ahh tidak.. perutku masih kenyang kak"
"Kalau tidak mau ya sudah.."
Kagome segera meniriskan mie tersebut ke dalam mangkok dan membawa nya ke dalam kamar.
"Waahh enak sekali.. itadakimasu !"
Nyam nyam
Kagome makan dengan lahap tanpa memperhatikan berat badan nya. Yang lebih parah nya lagi selesai makan ia tidur.
Keesokan Hari nya..
Tok Tok Tok
"Kagome.. apa kau sudah bangun,sayang?"
"Uhmm ibu.. Hoaamm ini kan masih pagi.. sebentar lagi ya bu.."
"Cepat Bangun ! Bantu ibu membuat kue.."
"Kue? Untuk apa bu?" Tanya Kagome tanpa bangun dari tempat tidur.
"Besok kan natal.. Ayo cepat bangun.."
"Oh iya ya.. besok kan natal.. Sebentar bu.. aku mandi dulu. Ibu tunggu saja aku di dapur"
"Hmmm baiklah.."
Setelah selesai mandi kagome segera turun ke bawah untuk membantu ibu nya membuat kue untuk hari natal besok.
"Kagome... tolong mixer adonan ini"
"Oh ya.. apa ibu tidak membelikanku baju natal yang baru?"
"Ibu rasa baju natal tahun kemarin masih bagus kan?"
"Uhmm iya iya.. ibu.. apa ini sudah cukup?"
"Sebentar lagi.. tunggu sampai mengembang"
"Buyou.. Buyou.. kau dimana?" Souta datang ke dapur mencari Buyou kucing peliharaannya.
"Apa kakak melihat Buyou?"
Kagome menggeleng.
"Ya ampun.. pergi kemana dia? Padahal Ayumi membawa kucing peliharaannya juga.." gumam Souta sambil celingak celinguk mencari Buyou.
"Ayumi? Ayumi siapa?"
"Ayumi pacarku.. masa' kakak tidak tau?"
"Aiiihh sejak kapan Souta punya pacar?" Celetuk Ibu.
"Masih kecil pacar-pacaran.. ckckck"
"Huh.. kakak selalu saja menganggap aku anak kecil.. sudah ! aku mau mencari Buyou dulu"
Meeoowtthhh
"Buyou.. kau di atas?"
Meowwtthh
Cklek
"Hmm ternyata kau disini.. sedang apa kau disini?" tanya Souta pada Buyou.
"Buyou.. kau menjilati piring ini ya?"
"Kakaaakk.. piringmu semalam kenapa tidak di bawa ke dapur?" Teriak Souta dari kamar Kagome.
"Ahhh iya... aku lupa.. Souta ! Tolong bawa ke dapur yaa.."
"Huh.. dasarr.. "
Tap tap tap
Souta membawa piring bekas Kagome ke dapur sementara ibu Kagome mendelik pada Kagome.
"Hehehe.. aku cuma makan sedikit kok bu ! Jangan khawatir"
"Kau tidak lihat badanmu itu? Semakin melar saja !"
"Hah? Yang benar bu? Hehe sudah.. Biarkan sajalah bu, kan dalam masa pertumbuhan" seru Kagome cengengesan.
"Huh kau ini Kagome. Tuh ! Ibu ada beli timbangan buat kamu"
"Benarkah? Aku mau timbang sekarang ahh.."
Segera Kagome berlari menaiki timbangan dan hal mengejutkan pun terjadi.
"Apa?" *reaksi pingsan*
"70 kg? Aku rasanya mau pingsan.. Ibu tolong aku" seru Kagome dengan nada lesu.
"Sudah di timbang? Berapa kilo? Tanya ibu Kagome.
"Tu-tujuh pu-puluh kilo bu. "
"Apa? Secepat itu? Kagome.. Kau makan apa?"
Bagai di sambar petir rasanya ketika mendapati berat badan naik drastis 70kg. Padahal Kagome menginkan tubuh yang ideal, apa yang di dapat ia malah naik 10kg.
"Ibu.. Bagaimana ini? Apa aku harus diet?"
"Siapa suruh makan banyak !" seru souta pada Kagome.
Malam harinya..
Krieett
Inuyasha membuka jendela kamar Kagome dan langsung masuk mencari Kagome.
"Lho Inuyasha datang.. Kebetulan sekali ! Bantu kakek di belakang sana mengambil pohon cemara" seru ibu Kagome.
"Uhmm baiklahh.." balas Inuyasha tanpa pikir panjang.
Sesampainya dibelakang rumah.
"Kakek.. Tebang yang kuat" seru Kagome pada kakeknya yang sedang menebang pohon cemara.
"Sini biar aku saja !"
"Inuyasha.. Wahh kau datang tepat waktu ! Cepat bantu kakek !"
Inuyasha sudah menyingsingkan lengan kimono merahnya.
"Yang ini?" tanya Inuyasha pada Kagome sembari menunjuk salah satu pohon.
"Bukan.. Jangan yang itu !"
"Yang ini?"
"Bukan.. Yang lebih besar lagi"
"Yang mana lagi?"
"Uhmm terserah kau saja"
"Cerewet sekali.. Dasar gendut !"
"Kau bilang apa Inuyasha?" Kagome mendelik ke arah Inuyasha.
"Sudah kau diam saja ! Aku akan segera menebangnya !"
WIND SCAR !
Braakkkk !
Pohon cemara langsung tumbang dengan kekuatan tetsusaiga milik Inuyasha.
"Ayo cepat bantu aku menarik pohonnya, inuyasha !"
"Kau makin cerewet saja ! Sini biar aku saja"
"Sok hebat ! Kalau mau hebat di era feodal saja jangan disini"
Inuyasha mendelik ke arah Kagome.
"Kau menyuruhku pulang ? Oke.. Aku pulang sekarang"
"Ahh.. Sudah-sudah jangan berantem ! Ini kan malam natal .." seru kakek Kagome memarahi mereka berdua.
"Huh.. Dasar anjing bodoh !" gerutu Kagome.
"Dasar perempuan berbadan gendut ! Whee.." timpal inuyasha tak mau kalah.
"OSUWARI"
Brakkk !
Kagome meninggalkan inuyasha dan masuk ke dalam rumah.
"Lho? Mana Inuyasha?" tanya ibu Kagome.
"Entah ! Mungkin ia sudah pulang"
"Kenapa ? Kalian berantem lagi?" tanya ibu Kagome lagi.
"Tidak.. !"
Tiba-tiba Inuyasha dan kakek masuk ke dalam rumah dengan membawa pohon cemara yang ia tebang tadi.
"Inuyasha? Ku kira kau sudah pulang.. Tolong bantu kakek memasang pernak pernik natal ya?" seru ibu Kagome tersenyum.
"Uhmm baiklah.."
Inuyasha dan Kagome saling menatap sinis.
"Aku mau tidur saja !" Seru kagome ngambek.
"Lho? Kok jadi begini.. Kagome tidak bantuin kakek?"
"Biar Inuyasha saja yang membantu kakek,bu ! Aku ngantuk.."
BLAM ! Kagome menutup kuat pintu kamarnya.
"Hmm.. Pasti tadi berantem" gumam ibu Kagome.
"Huh.. Aku benci Inuyasha !" Gerutu kagome di dalam kamar.
Kagome berbaring di tempat tidurnya.
"Uhmm.. Apa ia sudah tidak menyukaiku ya?"
Kagome menatap langit-langit kamarnya dan menarik selimut menutupi sebagian tubuhnya.
"Apa karena aku mulai gendutan ya? Ahh.. Apa benar begitu?"
Kagome segera beranjak dari tempat tidurnya dan melihat tubuhnya di cermin. Sesekali ia menekan perut buncitnya yang terlihat seperti puding.
"Hhhh.. Ternyata benar... Aku memang gendut !" gumamnya dalam hati.
"Sebaiknya aku harus diet ! Agar Inuyasha menyukaiku lagi.. Aku sangat bersalah dengan tubuhku.. Huhuhu maafkan aku yaaa perut ! Aku tidak bisa menjagamu.." seru Kagome sambil mengelus perut buncitnya itu.
Tiba-tiba...
Cklek ! Pintu kamar dibuka Inuyasha..
"A-apa? I-Ia melihat perut buncitku.. Ohhh tidak.." seru Kagome dalam hati.
Muka Kagome memerah karena malu sedangkan inuyasha melongo menatap ke arah Kagome.
To be continued..
Hummm.. Gimana ya reaksi inuyasha ?
Apa mungkin ia jadi ill feel gara" liat perut buncitnya Kagome?
Wahh.. Kalo gua jadi Kagome sihh bakalan malu banget.
Tertangkap basah sama doi lagi liatin perut puding. Hehehe
Btw, jadi gimana nihh? Lanjut kagak..?
